Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 25 Juli 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Tekanan Inflasi Global Dorong Permintaan Emas Berjangka

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melanjutkan tren kenaikannya, didorong oleh kekhawatiran inflasi global yang semakin meningkat. Data inflasi terbaru dari Amerika Serikat dan Zona Euro menunjukkan bahwa tekanan harga masih jauh dari mereda, memicu spekulasi bahwa bank sentral mungkin akan kesulitan untuk mengendalikan kenaikan biaya hidup. Dalam skenario seperti ini, emas seringkali dianggap sebagai lindung nilai yang efektif terhadap erosi daya beli mata uang fiat. Para investor berbondong-bondong mengalihkan modal mereka ke emas, melihatnya sebagai salah satu aset paling andal untuk mempertahankan nilai kekayaan mereka di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Sentimen ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan belum adanya tanda-tanda penurunan inflasi yang signifikan.

Beberapa faktor turut berkontribusi terhadap lonjakan inflasi ini, termasuk gangguan rantai pasokan global, kenaikan harga komoditas energi, dan stimulus fiskal yang masif di berbagai negara selama pandemi. Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan "badai sempurna" yang mendorong harga-harga barang dan jasa melambung tinggi. Akibatnya, daya beli konsumen menurun, dan investor mencari cara untuk melindungi aset mereka. Emas, dengan reputasinya yang teruji sepanjang sejarah sebagai "safe haven," menjadi pilihan utama. Pasar berjangka emas mencerminkan sentimen ini dengan peningkatan volume perdagangan dan minat terbuka yang menunjukkan posisi beli yang kuat.

Meskipun demikian, ada pula pandangan yang menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga oleh bank sentral, jika terjadi lebih agresif, dapat membatasi kenaikan harga emas. Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas, karena emas tidak menawarkan imbal hasil bunga seperti obligasi. Namun, saat ini, kekhawatiran inflasi tampaknya lebih mendominasi sentimen pasar. Para investor tampaknya bersedia menerima biaya peluang yang lebih tinggi demi perlindungan terhadap inflasi. Ini menunjukkan keyakinan yang kuat terhadap fungsi emas sebagai penyimpan nilai jangka panjang.

Secara keseluruhan, prospek emas berjangka terlihat cerah di tengah lingkungan inflasi yang persisten. Selama tekanan harga tetap tinggi, permintaan terhadap emas sebagai lindung nilai kemungkinan besar akan terus meningkat. Investor perlu memantau perkembangan data inflasi dan kebijakan bank sentral untuk mengidentifikasi peluang dan risiko yang mungkin timbul. Dengan kondisi ekonomi global yang masih rentan terhadap guncangan, peran emas sebagai aset pelindung semakin krusial - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 24 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas Berjangka Melemah Tipis di Tengah Penguatan Dolar AS dan Ekspektasi The Fed yang Hawkish

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka menunjukkan pelemahan tipis pada sesi perdagangan hari ini, tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat dan ekspektasi pasar yang semakin condong ke arah sikap hawkish dari Federal Reserve. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, kembali naik, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Situasi ini mengurangi daya tarik emas sebagai investasi, terutama bagi investor internasional yang melihat peningkatan biaya akuisisi. Pasar tampaknya telah mencerna sejumlah data ekonomi AS terbaru yang dinilai cukup kuat, memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan kebijakan ketat.

Fokus utama pasar kini tertuju pada potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed atau setidaknya penundaan dalam siklus penurunan suku bunga. Pernyataan dari beberapa pejabat The Fed yang mengindikasikan perlunya data yang lebih meyakinkan untuk mendukung pelonggaran moneter telah memperkuat sentimen ini. Investor mulai mengantisipasi bahwa era suku bunga tinggi akan berlangsung lebih lama dari perkiraan semula, sebuah skenario yang umumnya kurang menguntungkan bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil. Tekanan jual terlihat meningkat seiring dengan berkurangnya spekulasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dapat membatasi penurunan tajam harga emas. Ketidakpastian geopolitik di beberapa wilayah dunia masih menjadi pendukung dasar bagi permintaan emas sebagai aset safe-haven. Selain itu, potensi permintaan fisik dari negara-negara konsumen utama seperti Tiongkok dan India dapat memberikan lantai bagi harga. Namun, untuk saat ini, narasi penguatan dolar dan ekspektasi kebijakan moneter AS yang ketat mendominasi sentimen pasar emas berjangka, mendorong pergerakan harga ke bawah.

Para analis memperkirakan bahwa harga emas akan tetap berada di bawah tekanan selama dolar AS terus menguat dan The Fed mempertahankan retorika hawkishnya. Pergerakan harga akan sangat bergantung pada rilis data ekonomi AS berikutnya, terutama yang berkaitan dengan inflasi dan pasar tenaga kerja. Investor disarankan untuk memantau pergerakan dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS, yang secara langsung memengaruhi daya tarik relatif emas - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Rabu, 23 Juli 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS Melemah, Emas Berjangka Menguat Signifikan


HARGA EMAS HARI INI - Pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini menjadi katalisator utama bagi lonjakan harga emas berjangka. Ketika nilai tukar dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya, emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan daya tariknya dan mendorong permintaan. Faktor ini seringkali menjadi pendorong langsung bagi pergerakan harga emas, terutama dalam sesi perdagangan harian. Investor memanfaatkan peluang ini untuk mengakumulasi posisi emas, mengantisipasi potensi kenaikan lebih lanjut.

Koreksi pada dolar AS ini ditengarai oleh beberapa faktor, termasuk data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan dan meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil pendekatan yang lebih dovish dalam kebijakan moneter mereka. Laporan mengenai penurunan kepercayaan konsumen dan aktivitas manufaktur yang melambat telah mengurangi optimisme terhadap prospek ekonomi AS, yang pada gilirannya menekan nilai dolar. Pasar kini mulai memperhitungkan kemungkinan bank sentral akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, bahkan mungkin mempertimbangkan pemangkasan suku bunga di akhir tahun.

Para analis keuangan menegaskan bahwa hubungan inversi antara dolar AS dan emas tetap menjadi salah satu dinamika pasar yang paling konsisten. Oleh karena itu, setiap pergerakan signifikan pada dolar AS harus menjadi perhatian utama bagi investor emas. Selain itu, sentimen pasar secara keseluruhan terhadap aset berisiko juga berperan. Jika investor cenderung menghindari risiko, mereka akan beralih ke aset safe haven seperti emas, yang diperkuat oleh dolar AS yang melemah, menciptakan "sweet spot" bagi harga logam mulia ini.

Meskipun prospek jangka pendek emas terlihat positif dengan melemahnya dolar, investor harus tetap waspada terhadap potensi pembalikan tren. Setiap kejutan data ekonomi atau perubahan narasi dari bank sentral dapat dengan cepat mengubah arah dolar dan, pada gilirannya, harga emas. Diversifikasi portofolio tetap menjadi strategi yang bijaksana, dengan mempertimbangkan faktor-faktor makroekonomi global lainnya seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan fiskal negara-negara besar. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Selasa, 22 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS Melemah, Membawa Berkah Bagi Kenaikan Harga Emas Berjangka

 

HARGA EMAS HARI INI - Pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga emas berjangka pada perdagangan hari ini. Emas, yang diperdagangkan dalam dolar AS, menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain ketika dolar melemah, sehingga meningkatkan daya beli dan permintaannya. Indeks dolar AS (DXY) terlihat tertekan oleh data ekonomi AS yang sedikit mengecewakan, memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mempertimbangkan pemotongan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi aset non-yield seperti emas.

Para ekonom menyatakan bahwa hubungan terbalik antara dolar AS dan harga emas adalah fenomena yang wajar dalam pasar keuangan. Ketika kepercayaan terhadap ekonomi AS menurun, investor cenderung mencari aset safe-haven, dan emas adalah pilihan utama. Selain itu, kebijakan moneter longgar dari bank sentral global lainnya juga berkontribusi pada melemahnya dolar, karena perbedaan suku bunga antar negara semakin menyempit. Hal ini menambah daya tarik emas sebagai investasi yang stabil dalam kondisi ketidakpastian.

Meskipun ada resistensi di level harga tertentu, momentum kenaikan emas tetap kuat. Volume perdagangan yang tinggi juga menunjukkan adanya partisipasi aktif dari investor institusional maupun ritel. Pasar tampaknya telah mengantisipasi pergerakan dolar AS ini dan bereaksi sesuai dengan pola historis. Pergerakan ini juga didukung oleh permintaan perhiasan dan investasi fisik dari pasar Asia yang tetap stabil.

Pelemahan dolar AS diperkirakan akan berlanjut dalam jangka pendek, terutama jika data ekonomi AS terus menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Hal ini akan terus memberikan dukungan bagi harga emas berjangka. Investor disarankan untuk memantau pergerakan nilai tukar dolar AS secara cermat, karena ini akan menjadi salah satu faktor penentu utama arah harga emas ke depan. Kenaikan hari ini menegaskan peran penting dolar AS dalam dinamika pasar emas. - RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 21 Juli 2025

PT RIFAN BANDUNG - Analisis Teknikal Emas Berjangka: Level Kunci dan Sinyal Perdagangan

 

HARGA EMAS HARI INI - Analisis teknikal menunjukkan bahwa harga emas berjangka saat ini berada di persimpangan krusial, dengan beberapa level support dan resistance kunci yang akan menentukan pergerakan selanjutnya. Grafik harian menunjukkan bahwa emas telah berhasil bertahan di atas rata-rata pergerakan 50 hari, sebuah indikasi positif bagi para bulls. Namun, level resistance di sekitar $2.350 per troy ons terbukti sulit ditembus dalam beberapa sesi terakhir, menciptakan zona konsolidasi. Volume perdagangan juga menunjukkan peningkatan, mengindikasikan minat yang berkelanjutan dari para pelaku pasar, baik itu pembeli maupun penjual, yang mencoba mendominasi arah pasar.

Indikator momentum seperti Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) memberikan sinyal beragam, mencerminkan ketidakpastian arah pasar jangka pendek. RSI berada di dekat level netral, menunjukkan bahwa pasar tidak terlalu jenuh beli atau jenuh jual. Sementara itu, MACD menunjukkan garis sinyal yang bergerak mendekat, mengindikasikan potensi perubahan tren dalam waktu dekat. Para analis teknikal menyarankan untuk memantau dengan seksama formasi candlestick yang terbentuk pada penutupan pasar harian, karena dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai sentimen pasar yang mendasari pergerakan harga.

Jika emas berhasil menembus dan bertahan di atas level resistance $2.350, target selanjutnya dapat berada di kisaran $2.380 hingga $2.400. Penembusan di atas level ini akan mengkonfirmasi tren naik yang kuat dan menarik lebih banyak pembeli ke pasar. Sebaliknya, jika emas gagal menembus resistance dan justru jatuh di bawah level support $2.300, kemungkinan besar akan menguji kembali level support yang lebih rendah di sekitar $2.280 atau bahkan $2.250. Penting bagi para trader untuk menentukan level stop-loss yang sesuai untuk mengelola risiko dalam kondisi pasar yang bergejolak.

PT Rifan Bandung menyediakan perangkat analisis teknikal canggih dan platform perdagangan yang user-friendly bagi kliennya untuk memanfaatkan peluang yang muncul dari pergerakan harga emas berjangka. Dengan berbagai indikator dan alat charting yang tersedia, klien dapat membuat keputusan perdagangan yang lebih terinformasi. Tim riset PT Rifan Bandung juga secara rutin mengeluarkan laporan analisis teknikal yang komprehensif, membantu investor mengidentifikasi level kunci dan potensi sinyal perdagangan. Ini adalah komitmen PT Rifan Bandung untuk memberdayakan para kliennya dengan pengetahuan dan teknologi terkini - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 18 Juli 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sentimen Dolar AS Lemah Dorong Kenaikan Harga Emas Berjangka

 

HARGA EMAS HARI INI - Pelemahan dolar Amerika Serikat menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga emas berjangka hari ini. Indeks dolar AS anjlok setelah rilis data inflasi yang menunjukkan tekanan harga yang sedikit mereda, memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil pendekatan yang lebih lunak terhadap kenaikan suku bunga di masa depan. Emas, yang dihargai dalam dolar, menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya ketika dolar melemah, sehingga meningkatkan permintaan.

Selain itu, arus keluar dana dari pasar ekuitas global juga terlihat mengalir ke aset safe haven seperti emas. Kekhawatiran akan prospek pertumbuhan ekonomi global yang melambat telah membuat investor mencari perlindungan di luar saham dan obligasi korporasi. Kondisi ini diperparah dengan berita-berita negatif dari sektor properti di beberapa negara besar, yang menambah kekhawatiran akan stabilitas keuangan secara keseluruhan. Emas diyakini mampu mempertahankan nilainya di tengah gejolak pasar.

Para pelaku pasar kini menantikan laporan pekerjaan non-pertanian (Non-Farm Payrolls) AS yang akan dirilis akhir pekan ini, karena data tersebut dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kesehatan pasar tenaga kerja dan arah kebijakan moneter The Fed. Jika data pekerjaan menunjukkan perlambatan, kemungkinan The Fed untuk menunda atau mengurangi laju kenaikan suku bunga akan semakin besar, yang akan menjadi kabar baik bagi harga emas. Sebaliknya, data yang kuat dapat memicu penguatan dolar dan menekan harga emas.

Melihat kondisi pasar saat ini, para analis merekomendasikan untuk memantau pergerakan dolar AS dan data ekonomi makro secara ketat. Meskipun tren kenaikan harga emas berjangka terlihat kuat dalam jangka pendek, perubahan mendadak dalam sentimen pasar atau kebijakan bank sentral dapat mengubah arah pergerakan harga. Penting bagi investor untuk memiliki strategi yang jelas dan selalu mempertimbangkan potensi risiko yang ada - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 17 Juli 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar AS Melemah, Beri Angin Segar pada Harga Emas Berjangka

HARGA EMAS HARI INI - Pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) secara signifikan memberikan dorongan kuat bagi harga emas berjangka pada sesi perdagangan hari ini. Indeks dolar AS anjlok ke level terendah dalam beberapa bulan terakhir, setelah data ekonomi terbaru mengindikasikan kemungkinan The Federal Reserve akan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut, atau bahkan mulai mempertimbangkan pemangkasan suku bunga di masa depan. Emas, yang dihargai dalam dolar AS, menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain ketika dolar melemah, sehingga meningkatkan daya tariknya dan memicu kenaikan permintaan.

Korelasi terbalik antara dolar AS dan emas telah menjadi pola yang konsisten di pasar keuangan. Ketika dolar melemah, emas cenderung menguat, dan sebaliknya. Situasi ini diperparah dengan kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi AS yang mulai melambat, ditambah dengan tekanan inflasi yang masih membayangi. Investor beralih dari aset berdenominasi dolar ke aset alternatif seperti emas untuk melindungi nilai aset mereka dari depresiasi mata uang. Spekulasi mengenai perubahan arah kebijakan moneter The Fed menjadi pendorong utama pelemahan dolar.

Para pelaku pasar kini menaruh perhatian besar pada data ekonomi AS yang akan dirilis dalam beberapa waktu ke depan, terutama laporan inflasi dan data ketenagakerjaan. Data-data ini akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai langkah The Fed selanjutnya, yang pada gilirannya akan sangat mempengaruhi pergerakan dolar dan harga emas. Jika data menunjukkan pelemahan ekonomi lebih lanjut, ekspektasi pemangkasan suku bunga akan semakin menguat, yang akan menjadi katalis positif bagi emas.

Meskipun demikian, ada potensi bagi dolar AS untuk pulih jika terjadi perubahan tak terduga dalam sentimen pasar atau kebijakan The Fed. Oleh karena itu, para investor emas berjangka disarankan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan makroekonomi dengan cermat. Manajemen risiko yang baik akan sangat penting untuk menghadapi volatilitas yang mungkin timbul dari fluktuasi nilai tukar mata uang - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id