HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka saat ini tengah menikmati momentum kenaikan yang kuat, dengan dukungan dari pandangan bullish (optimis) dari para analis di lembaga keuangan terkemuka dunia. Analis dari JPMorgan dan Citigroup secara independen telah merevisi proyeksi harga emas mereka ke atas, dengan beberapa bahkan memprediksi bahwa harga emas dapat mencapai rekor tertinggi baru di atas $3.600 per ons dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Pandangan optimis ini didasarkan pada kombinasi faktor makroekonomi, termasuk potensi resesi di AS, perang dagang global, dan pembelian emas yang masif oleh bank sentral. Kondisi ketidakpastian ini membuat investor mencari perlindungan di aset-aset yang dinilai aman, dan emas menjadi pilihan utama.
Proyeksi JPMorgan, misalnya, menyoroti peran bank sentral sebagai pembeli emas terbesar di dunia. Bank sentral dari berbagai negara terus mengakumulasi emas sebagai diversifikasi cadangan devisa dan sebagai pelindung terhadap ketidakpastian ekonomi. Permintaan dari sektor publik yang solid ini memberikan dasar yang kuat bagi kenaikan harga. Sementara itu, Citigroup, dalam revisi terbarunya, memperkirakan kenaikan harga emas dipicu oleh kekhawatiran resesi di AS dan dampak dari kebijakan tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakstabilan ekonomi global dan politik AS menjadi katalisator utama bagi pergerakan harga emas di pasar berjangka.
Kenaikan harga emas juga didukung oleh data teknis yang menunjukkan sentimen positif dari para trader. Indikator teknikal seperti Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Relative Strength Index (RSI) banyak yang menunjukkan sinyal beli, mengindikasikan bahwa tren kenaikan saat ini memiliki momentum yang kuat. Dengan level resistensi teknikal yang terus diuji dan ditembus, banyak analis memperkirakan bahwa pergerakan harga emas ke depan akan didorong oleh sentimen bullish yang dominan. Para trader pun mulai mengambil posisi beli (long) dalam jumlah besar, yang semakin memperkuat reli harga.
Meskipun prospeknya cerah, para investor tetap harus waspada terhadap potensi risiko. Kenaikan harga emas bisa terhambat jika The Fed mengambil sikap yang lebih hawkish (ketat) dari yang diperkirakan pasar, atau jika data ekonomi AS menunjukkan pemulihan yang kuat secara tiba-tiba. Namun, dengan kondisi ekonomi dan politik global saat ini, banyak analis meyakini bahwa sentimen positif terhadap emas akan terus mendominasi. Kenaikan harga ini pun tidak hanya berdampak pada pasar berjangka, melainkan juga pada harga emas fisik, seperti emas Antam di Indonesia, yang juga ikut melonjak - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG
sumber : newsmaker.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar