Harga Live: Emas (XAUUSD) | Hang Seng | Nikkei 225 | Brent Oil (BCOUSD)

Jumat, 31 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar Menguat Pasca Komentar Hawkish Pejabat The Fed


HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka kembali tertekan hari ini, menyusul komentar dari beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed) yang mengisyaratkan bahwa suku bunga mungkin perlu dipertahankan lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Pernyataan hawkish ini memperkuat dolar AS dan yield obligasi, menciptakan tekanan jual pada emas.

Emas sangat sensitif terhadap suku bunga AS; prospek suku bunga yang lebih tinggi dan lebih lama meningkatkan biaya kepemilikan emas dan membuat aset berimbal hasil menjadi lebih menarik. Hal ini mendorong investor untuk mengurangi eksposur mereka pada logam mulia.

Di sisi lain, harga emas mendapatkan dukungan dari kekhawatiran defisit anggaran AS yang terus membengkak. Ketidakpastian fiskal ini meningkatkan daya tarik emas sebagai pelindung nilai jangka panjang terhadap risiko depresiasi mata uang dan ketidakstabilan ekonomi.

Ke depan, perhatian pasar akan tertuju pada rilis data Indeks Harga Produsen (IHP) AS yang akan datang. Data IHP memberikan pandangan awal tentang tekanan harga di tingkat produsen, yang dapat menjadi indikator inflasi konsumen di masa depan dan memengaruhi keputusan The Fed - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 30 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sentimen Pasar Emas Berjangka Mendapat Dukungan dari Pelemahan Imbal Hasil Riil


HARGA EMAS HARI INI - Sentimen pasar emas berjangka menguat hari ini, didukung oleh penurunan imbal hasil riil (real yield) obligasi pemerintah AS. Imbal hasil riil—yang merupakan imbal hasil obligasi disesuaikan dengan inflasi—adalah faktor kunci bagi harga emas. Penurunan ini terjadi karena investor memproyeksikan inflasi akan tetap tinggi sementara kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan akan berhenti.

Ketika imbal hasil riil turun, biaya peluang (opportunity cost) memegang emas—yang tidak memberikan bunga—ikut menurun, membuat emas menjadi lebih menarik dibandingkan obligasi. Pergeseran ini menunjukkan bahwa pasar kini lebih fokus pada risiko inflasi jangka panjang dibandingkan dengan potensi kenaikan suku bunga jangka pendek.

Pelemahan imbal hasil riil ini mendorong arus dana keluar dari obligasi dan masuk ke aset yang sensitif terhadap inflasi, seperti emas dan komoditas lainnya. Emas kembali menunjukkan korelasi terbaliknya yang kuat dengan imbal hasil riil.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG melihat pelemahan imbal hasil riil sebagai dukungan fundamental yang signifikan. "Selama imbal hasil riil tetap rendah atau menunjukkan tren menurun, dasar harga emas akan semakin kuat," kata seorang konsultan investasi. "Ini adalah faktor jangka panjang yang menopang kenaikan harga emas." RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Rabu, 29 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas Berjangka Tertekan Pasca Pengumuman Keberhasilan Uji Klinis Obat Baru


HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka mengalami tekanan jual yang signifikan hari ini, dengan harga yang merosot tajam menyusul pengumuman keberhasilan uji klinis fase III untuk obat penyakit kronis yang banyak dicari. Berita ini memicu optimisme luas di pasar global bahwa hambatan besar bagi kesehatan dan ekonomi telah teratasi, yang pada gilirannya meningkatkan prospek pemulihan ekonomi global yang lebih cepat dan kuat. Peningkatan optimisme mengurangi permintaan untuk aset safe-haven seperti emas.

Keberhasilan di bidang kesehatan seringkali berfungsi sebagai katalis besar untuk sentimen risiko, mendorong investor beralih dari aset aman ke aset yang lebih sensitif terhadap pertumbuhan dan berisiko (saham). Karena prospek ekonomi global terlihat lebih cerah, kebutuhan untuk melindungi modal di aset seperti emas berkurang. Aksi jual spekulatif di pasar berjangka emas meningkat, karena trader mencari keuntungan di pasar saham yang melonjak.

Tekanan terhadap emas diperparah oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS, yang bergerak naik sebagai respons terhadap optimisme pertumbuhan global. Dolar yang kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli internasional, menekan permintaan global. Meskipun demikian, penurunan harga emas berjangka terbatas, karena masih ada dukungan dari permintaan fisik bank sentral dan kekhawatiran inflasi jangka panjang yang belum sepenuhnya hilang.

Dalam jangka pendek, harga emas berjangka akan berjuang melawan sentimen risiko yang baru muncul ini. Selama optimisme terhadap pemulihan ekonomi berlanjut, tekanan pada emas kemungkinan akan berlanjut. Investor disarankan untuk memantau data ekonomi yang mencerminkan optimisme ini dan menimbang dampaknya pada jalur suku bunga The Fed. Emas kini berada di bawah bayang-bayang optimisme yang dipicu oleh perkembangan di sektor farmasi. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id

Selasa, 28 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pengaruh Utang Negara dan Defisit Anggaran Terhadap Daya Tarik Emas


HARGA EMAS HARI INI - Tingkat utang pemerintah yang tinggi dan defisit anggaran yang terus-menerus di negara-negara ekonomi besar, khususnya Amerika Serikat, merupakan faktor fundamental jangka panjang yang mendukung harga emas. Ketika pemerintah mencatat defisit besar, mereka biasanya harus menerbitkan lebih banyak utang (obligasi) untuk menutupinya. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang solvabilitas fiskal jangka panjang dan berpotensi memicu inflasi jika bank sentral terpaksa "mencetak uang" untuk mendanai defisit tersebut.

Kekhawatiran terhadap utang negara ini melemahkan kepercayaan investor terhadap mata uang fiat yang terkait dengan utang tersebut, terutama Dolar AS. Investor, baik institusi maupun individu, mencari aset yang tidak terkait dengan kewajiban pemerintah. Emas, sebagai aset yang tidak memiliki risiko kredit atau risiko default, menjadi pilihan utama sebagai aset lindung nilai terhadap risiko sistemik fiskal.

Defisit yang terus membesar juga sering dihubungkan dengan inflasi di masa depan. Meskipun tidak selalu terjadi secara langsung, pasar berasumsi bahwa pemerintah akhirnya akan meredakan beban utang melalui inflasi, yang secara efektif mengurangi nilai riil utang tersebut. Emas, sebagai pelindung nilai inflasi historis, diuntungkan dari ekspektasi ini. Permintaan emas berjangka akan meningkat ketika angka utang nasional diumumkan melebihi perkiraan.

Dengan demikian, meskipun utang negara dan defisit anggaran adalah masalah makroekonomi jangka panjang, sentimen pasar terhadap angka-angka ini memengaruhi keputusan investasi harian. Emas berfungsi sebagai barometer atas kekhawatiran investor mengenai keberlanjutan kebijakan fiskal global. RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 27 Oktober 2025

PT RIFAN BANDUNG - Kilau Emas Redup Akibat Kekuatan Dolar AS di Tengah Krisis Eropa



HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mengalami penurunan, didorong oleh penguatan dolar AS yang signifikan. Kekuatan dolar ini terutama disebabkan oleh krisis energi dan ekonomi di Eropa yang memicu investor untuk mengalihkan modal ke aset safe haven berbasis dolar. Meskipun emas adalah safe haven, dalam skenario krisis regional, dominasi dolar AS seringkali menjadi faktor penentu pergerakan harga.

Kekuatan dolar AS membuat emas, yang dihargai dalam mata uang tersebut, menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga menekan permintaan global. Selain itu, krisis di Eropa juga diperkirakan akan meningkatkan permintaan untuk obligasi pemerintah AS, yang dapat menjaga imbal hasil tetap tinggi dan memberikan tekanan ganda pada emas.

Namun, beberapa analis berpendapat bahwa krisis di Eropa pada akhirnya akan memicu kekhawatiran resesi global yang lebih luas, yang dapat membalikkan sentimen dan mendorong permintaan emas sebagai safe haven universal, terlepas dari kekuatan dolar AS.

Masa depan harga emas berjangka akan sangat bergantung pada perkembangan krisis energi di Eropa dan bagaimana hal itu memengaruhi kekuatan relatif dolar AS. Jika krisis mereda, dolar AS mungkin melemah, dan emas dapat menemukan kembali momentumnya. - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 24 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor Lebih Memilih Saham, Emas Berjangka Tertekan


HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini, tertekan oleh sentimen optimisme di pasar saham global (risk-on). Kinerja kuartalan perusahaan yang kuat dan prospek pertumbuhan yang membaik mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven. Investor cenderung mengalihkan dananya ke aset-aset yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi, seperti saham dan komoditas industri.

Pelemahan emas juga diperparah oleh kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan tetap ketat. Suku bunga acuan AS yang tinggi membuat biaya kepemilikan emas menjadi lebih mahal dibandingkan dengan investasi lain yang memberikan imbal hasil.

Namun, harga emas masih mendapat dukungan fundamental dari ketidakpastian jangka panjang. Risiko geopolitik yang belum terselesaikan di Eropa Timur dan Timur Tengah, serta kekhawatiran mengenai stabilitas sistem keuangan global, memberikan batas bawah bagi penurunan harga.

Ke depan, para pelaku pasar akan mencermati data ekonomi AS, khususnya Indeks Harga Konsumen (IHK) dan laporan penjualan ritel. Data-data ini akan memberikan sinyal mengenai kesehatan ekonomi AS dan dapat memengaruhi keputusan suku bunga The Fed, yang pada gilirannya akan menentukan arah pergerakan harga emas - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 23 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor Institusional Kembali Memborong Emas, Dorong Harga Berjangka

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka hari ini mendapat dorongan kuat dari laporan yang menunjukkan masuknya kembali dana besar dari investor institusional ke dalam Exchange Traded Funds (ETF) yang didukung emas. Arus masuk ini mengindikasikan adanya pergeseran sentimen besar dari institusi, yang kembali melihat emas sebagai komponen penting dalam strategi manajemen risiko portofolio.

Pembelian oleh dana-dana institusional ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar yang didorong oleh potensi pemilu di AS dan ketegangan perdagangan global. Investor besar mencari perlindungan dari volatilitas yang diperkirakan akan meningkat di kuartal mendatang.

Pergerakan ini membalikkan tren keluar dana yang sempat terjadi beberapa bulan lalu, menunjukkan adanya optimisme baru terhadap prospek jangka panjang emas. Peningkatan kepemilikan emas oleh ETF seringkali menjadi sinyal bullish bagi harga.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG melihat ini sebagai validasi dari peran safe-haven emas. "Ketika dana institusional yang cerdas mulai memborong, itu adalah sinyal pasar yang kuat," ujar seorang konsultan. "Ini menegaskan bahwa emas berada di jalur yang tepat untuk menguji level resistansi harga berikutnya." - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id