Harga Live: Emas (XAUUSD) | Hang Seng | Nikkei 225 | Brent Oil (BCOUSD)

Senin, 26 Agustus 2024

PT Rifan - Saham Asia Goyah Seiring Pidato Powell, Yen Menguat

PT RIFAN BANDUNG - Di kawasan Asia Pasifik, pasar saham menunjukkan sikap hati-hati pada hari Jumat, sementara dolar AS mengalami rebound dari titik terendahnya dalam satu tahun. Perhatian investor tertuju pada pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang akan datang, mencari kejelasan apakah pemangkasan suku bunga AS akan dimulai pada bulan September.

Yen Jepang menguat 0,3% menjadi 145,77 terhadap dolar karena Kazuo Ueda, Gubernur Bank of Japan, berpidato di hadapan anggota parlemen. Meskipun terjadi aksi jual baru-baru ini, para trader melihat kemungkinan kecil untuk kenaikan suku bunga BOJ di bulan Oktober. Namun, Ueda menegaskan kembali kesiapan bank sentral untuk menaikkan suku bunga jika tren ekonomi dan harga sesuai dengan proyeksi mereka.

Data inflasi inti Jepang, yang dirilis pada hari ini, menunjukkan kenaikan selama tiga bulan berturut-turut. Namun demikian, perlambatan kenaikan harga yang didorong oleh permintaan mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga dalam waktu dekat bukanlah masalah yang mendesak. Seorang ekonom di State Street Global Advisors (NYSE: STT), mengantisipasi bahwa penguatan yen dan kembalinya subsidi energi akan meredam inflasi dalam waktu dekat. Hal ini dapat menunda kenaikan suku bunga BOJ berikutnya hingga Desember, dengan asumsi tekanan inflasi mereda.

Indeks MSCI dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,4%, meskipun berada di jalur kenaikan mingguan sebesar 0,6%. Indeks Nikkei tetap stabil, mendekati level tertinggi dalam tiga minggu. Saham-saham blue-chip RRT naik 0,3%, sementara indeks Hang Seng Hong Kong dan pasar Korea Selatan mengalami penurunan.

Wall Street ditutup lebih rendah karena investor berhati-hati menjelang pidato Powell di Jackson Hole. Komentar dari tiga pejabat Fed pada hari Kamis mendukung pendekatan bertahap terhadap penurunan suku bunga, yang berpotensi dimulai pada bulan September. Ekspektasi pasar untuk penurunan setengah poin yang signifikan pada bulan September telah berkurang, dengan penurunan seperempat poin telah diantisipasi sepenuhnya.

Analis di ING mencatat bahwa pidato Powell masih dapat memicu reaksi pasar, tergantung pada data ekonomi yang masuk. Dia menyoroti bahwa setiap penyimpangan dari ekspektasi pasar akan bergantung pada data di masa depan, sehingga sulit bagi Powell untuk berkomitmen pada tindakan tertentu.

Imbal hasil Treasury AS mengalami sedikit penurunan pada hari Jumat, setelah kenaikan pada malam sebelumnya, menandai kenaikan pertama dalam lima sesi. Imbal hasil sepuluh tahun turun 2 basis poin menjadi 3,8426%, dengan penurunan mingguan sebesar 5 basis poin. Imbal hasil dua tahun juga turun 3 basis poin menjadi 3,9845%, turun 8 basis poin selama seminggu.

Penurunan dolar ke level terendah satu tahun agak berkurang semalam. Euro turun dari puncaknya dalam satu tahun terakhir, dengan resistensi yang signifikan. Kontrak berjangka di Wall Street mengalami sedikit kenaikan, sementara komoditas siap untuk menutup minggu ini dengan kerugian.

Di pasar komoditas, minyak mentah berjangka Brent tidak berubah pada $76,04 per barel namun akan mengakhiri minggu ini dengan harga lebih dari 3% lebih rendah. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya persediaan minyak mentah AS dan meredupnya prospek permintaan di China. Harga emas turun 0,7% minggu ini menjadi $2.488,13 per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi di awal minggu - PT RIFAN

Sumber : investing

Jumat, 23 Agustus 2024

Rifan Financindo Berjangka - Ini Adalah Faktor Utama Pendorong Harga Emas Yang Lebih Tinggi Pada 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Menurut Citi, pergeseran aliran ETF emas akan menjadi pendorong penting bagi harga emas yang lebih tinggi hingga tahun 2025.

Setelah periode de-stocking yang berkepanjangan, analis Citi memperkirakan perubahan yang signifikan di pasar ETF emas yang didukung secara fisik, yang secara historis telah memainkan peran penting dalam mendorong pasar emas.

Dalam catatan terbaru mereka, Citi menyoroti bahwa siklus arus keluar ETF emas selama beberapa tahun, yang menyebabkan pelepasan ~930 ton emas batangan dari November 2020 hingga Mei 2024, kemungkinan besar telah mencapai akhirnya.

Para analis memperkirakan adanya pembalikan arah, dengan ETF emas diperkirakan akan menyumbangkan permintaan bersih sebesar 275 ton pada tahun 2025, dibandingkan dengan penjualan bersih sebesar 250 ton pada tahun 2023. Perubahan ini menunjukkan pergeseran substansial dalam dinamika pasar emas.

Citi menekankan bahwa arus masuk ETF emas sangat penting untuk mendorong harga lebih tinggi, terutama karena faktor-faktor lain seperti konsumsi emas China yang melambat dan pembelian sektor resmi yang berpotensi moderat pada paruh kedua tahun 2024.

Para analis berpendapat bahwa minat baru terhadap ETF emas ini dapat mendorong harga hingga $3.000 per ounce pada pertengahan 2025, didukung oleh faktor-faktor seperti potensi penurunan suku bunga The Fed, peningkatan risiko resesi AS, dan volatilitas pasar yang meningkat.

Secara historis, arus masuk ETF emas yang kuat telah menjadi ciri khas pasar bullish emas di masa lalu, termasuk reli pasca-Krisis Keuangan dan lonjakan harga pada 2019-2020.

Citi memproyeksikan bahwa pangsa permintaan ETF terhadap pasokan tambang emas akan meningkat dari 1% pada tahun 2024 menjadi 7-7,5% pada tahun 2025. Peningkatan ini, meskipun tidak terlalu besar dibandingkan dengan komponen permintaan lain seperti perhiasan atau pembelian sektor resmi, menandai perubahan signifikan di pasar, dengan ETF emas yang siap untuk menyerap daripada memasok stok fisik.

Analisis Citi menyoroti pentingnya aliran ETF sebagai faktor kunci dalam antisipasi kenaikan harga emas, yang menunjukkan bahwa periode mendatang dapat melihat pasar bullish yang substansial yang didorong oleh minat investasi yang baru ini - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Kamis, 22 Agustus 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Antam & Emas Dunia Tak Kompak, Satu Turun Lainnya Naik

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) turun hari ini. Padahal harga emas dunia masih naik, bahkan mencatat rekor baru.

Emas Antam dibanderol Rp 1.410.000/gram. Turun Rp 5.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Adapun harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp 1.260.000/gram. Berkurang Rp 6.000 dibandingkan posisi kemarin.

Harga emas Antam malah turun saat harga emas dunia naik. Kemarin, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.531,6/troy ons. Naik  tipis hampir flat 0,02% dari hari sebelumnya. Meski demikian, harga tersebut adalah rekor tertinggi sepanjang masa.

Rilis notula rapat atau minutes meeting bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menopang harga emas. Dalam notula tersebut, terungkap sejumlah peserta rapat sudah merestui pemangkasan suku bunga acuan.

Beberapa peserta melihat bahwa perkembangan terbaru data inflasi dan kenaikan tingkat pengangguran telah membuka peluang penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps). Mayoritas peserta berpendapat bahwa jika ke depan data yang ada terus sesuai dengan ekspektasi, maka akan menjadi layak (appropriate) untuk melonggarkan kebijakan moneter pada rapat selanjutnya,” sebut notula itu.

Inflasi, lanjut notula itu, terus bergerak turun. Sudah ada kemajuan bahwa inflasi bergerak menuju target 2%.

Adapun tingkat pengangguran pada Juli tercatat 4,3%. Ini menjadi yang tertinggi sejak 2021.

Oleh karena itu, pasar meyakini bahwa Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat akan menurunkan Federal Funds Rate dalam rapat September. Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan 25 bps ke 5-5,25% adalah 62%. Sementara probabilitas pengguntingan 50 bps menjadi 4,75-5% adalah 38%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

Rabu, 21 Agustus 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Rekor, Emas Antam Malah Tekor

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) turun pada perdagangan hari ini. 

Emas Antam dibanderol Rp 1.415.000/gram. Turun Rp 4.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara harga pembelian kembali (buyback) ada di Rp 1.266.000/gram. Berkurang Rp 4.000 dari posisi kemarin.

Harga emas Antam malah turun saat emas dunia bergerak naik. Kemarin. harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.513/troy ons. Naik 0,37% dari hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.

Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia naik 2,6% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah nyaris 5%.

Pendorong utama kenaikan harga emas adalah kenaikan permintaan emas untuk investasi karena ekspektasi bahwa The Fed (Federal Reserve, Bank Sentral Amerika Serikat/AS) akan memulai pelonggaran moneter pada September,” kata Aakash Doshi, Head of Commodities untuk kawasan Amerika Utara di Citi Research, seperti diberitakan Bloomberg News.

Doshi menambahkan, harga emas bisa mencapai US$ 2.600/troy ons pada akhir 2024 dan kemudian naik lagi menuju US$ 2.600/troy ons pada pertengahan 2025.

Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga acuan di Negeri Paman Sam sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September adalah 67,5%. Sementara kemungkinan penurunan 50 bps ke 4,75-5% adalah 32,5%.

Emas merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan dalam iklim suku bunga rendah - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Selasa, 20 Agustus 2024

PT Rifan Financindo - Futures Emas Lebih Rendah Selama Sesi AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Futures emas lebih rendah selama sesi AS pada Senin.

Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD2.543,40 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,22%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.469,20 dan resistance pada USD2.549,35.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,59% dan diperdagangkan pada USD101,71.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan September naik 1,70% dan diperdagangkan pada USD29,34 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan September naik 1,16% dan diperdagangkan pada USD4,19 per pon - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Senin, 19 Agustus 2024

PT Rifan - Harga Emas Dunia Tembus US$2.500, Sudah Naik 20% Di 2024

PT RIFAN BANDUNG - Komoditas emas untuk pertama kalinya menembus US$2.500 dengan pasar memperkirakan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) semakin dekat dengan pemangkasan suku bunga.

Spot bullion naik sebanyak 2,2% pada hari Jumat waktu setempat, melebihi rekor sebelumnya yang dibuat bulan lalu, karena data yang mengecewakan di pasar perumahan AS memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih cepat dan lebih dalam oleh the Fed.

Suku bunga yang lebih rendah umumnya positif untuk emas karena tidak menghasilkan bunga.

Logam mulia emas sudah naik lebih dari 20% tahun ini di tengah meningkatnya optimisme pelonggaran moneter dan pembelian besar-besaran oleh bank-bank sentral.

Emas juga mengalami peningkatan permintaan sebagai aset haven karena meningkatnya risiko geopolitik, termasuk ketegangan di Timur Tengah dan perang Rusia dengan Ukraina.

Bullion mulai bergerak lebih tinggi di awal tahun - mengejutkan para analis dan veteran berpengalaman karena tidak selalu ada katalis makro yang jelas untuk membenarkan reli harganya.

Emas mempertahankan kenaikan tersebut bahkan ketika para trader mengurangi taruhan pada waktu penurunan suku bunga. Belum lama emas bergerak lebih tinggi karena para pejabat AS secara luas diperkirakan akan segera menurunkan suku bunga.

Sejumlah data AS tentang aktivitas baru-baru ini telah meyakinkan pasar bahwa bank sentral AS berada di titik puncak untuk menurunkan biaya pinjaman dari level tertinggi lebih dari dua dekade, dengan penggerak konvensional logam kembali ke permukaan.

Terdapat perdebatan mengenai seberapa dalam the Fed akan memangkas suku bunga mengingat pembacaan ekonomi baru-baru ini memberikan sinyal yang saling bertentangan mengenai kondisi ekonomi AS - PT RIFAN

Sumber : bloomberg

 

 

Jumat, 16 Agustus 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Turun Bikin Anda Bingung? Ini Penjelasannya

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kembali menguat setelah loyo dua hari beruntun. Adanya harapan pemangkasan suku bunga sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) ikut mengangkat harga emas.

Merujuk data Refinitiv,  harga emas pada perdagangan kemarin, Kamis (15/8/2024) ditutup di posisi US$ 2.456,1 per troy ons. Harganya menguat 0,36%.

Kenaikan harga emas hari ini menjadi angin segar setelah mengalami penurunan dalam dua hari sebelumnya. Secara keseluruhan, dalam dua hari terakhir, harga emas turun sebesar 1,00%. Meski demikian, harga emas masih lebih tinggi dibandingkan posisi pada pekan lalu, dimana pada Jumat (9/8/2024) ditutup di angka US$ 2.430,93 per troy ons.

Harga emas masih menguat  hari ini. Pada hari ini Jumat (16/8/2024) pukul 06.36 WB, harga emas ada di posisi US$ 2.457,26 atau menguat 0,05%.

Kenaikan harga emas justru terjadi di tengah menguatnya data ekonomi AS. Penjualan ritel AS meningkat 1,0% (month to month/mtm) pada Juli 2024 setelah terkontraksi 0,2% pada Juni.

"Penjualan ritel yang sangat positif menunjukkan bahwa ekonomi sedang kuat dan hal ini telah mempengaruhi pasar, serta dolar mulai mendapatkan kembali kekuatannya sementara emas kehilangan sebagian daya tariknya," kata Chris Gaffney, presiden pasar global di EverBank, kepada Reuters.

Secara terpisah, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam sebulan terakhir minggu lalu. Dua kondisi ini menunjukkan ekonomi AS masih kuat sehingga inflasi masih dalam ancaman.

Namun, kenyataannya emas malah menguat. Pernyataan pejabat The Fed menopang emas. Dua pejabat Fed pada Kamis mendukung kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan kebijakan bank sentral AS bulan depan, membalikkan skeptisisme mereka sebelumnya tentang penurunan biaya pinjaman terlalu cepat.

Pasar melihat peluang 100% untuk pemotongan suku bunga di AS pada September. Namun, data yang kuat telah menghilangkan kemungkinan pemotongan 50 basis poin. 

Lingkungan suku bunga rendah cenderung meningkatkan daya tarik logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. Pemangkasan suku bunga juga akan membuat dolar AS melemah sehingga konversi pembelian emas semakin murah dan membuat orang tertarik.

Ketidakpastian politik akan terus menjadi positif bagi harga emas, tetapi juga akan menambah volatilitas," kata Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group, kepada Reuters.

Analis Yeap Jun Rong memberi penjelasan lebih dalam mengapa harga emas justru sempat turun begitu inflasi AS melandai tetapi kembali menguat. Sebagai catatan, inflasi AS melandai ke 2,9% (year on year/yoy) pada Juli 2024, terendah dalam tiga tahun lebih.

Prospek pemotongan suku bunga yang kurang agresif mungkin telah memicu aksi ambil untung pada harga emas semalam," kata analis pasar IG, Yeap Jun Rong, kepada Reuters.

Harga mulai pulih pada sesi Asia karena pandangan bahwa mungkin terjadi reaksi berlebihan dalam penurunan kemarin," tambah Yeap, sambil menambahkan bahwa rekor tertinggi baru mungkin bisa dicapai untuk emas di tengah prospek pemotongan suku bunga AS, permintaan yang kuat dari bank sentral, serta risiko geopolitik dan ekonomi.

Penjualan ritel yang sangat positif menunjukkan bahwa ekonomi sedang kuat dan hal ini telah mempengaruhi pasar, serta dolar mulai mendapatkan kembali kekuatanny - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia