Harga Live: Emas (XAUUSD) | Hang Seng | Nikkei 225 | Brent Oil (BCOUSD)

Kamis, 27 Juni 2024

Rifan Financindo - Dolar Berjaya, Emas Merana

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin. Penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) menekan harga sang logam mulia.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2,298,5/troy ons. Terpangkas 0,93% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak 7 Juni atau hampir 3 minggu terakhir.

Dalam sepekan terakhir, harga emas berkurang 1,32% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga jatuh 2,29%.

Saat ini, pasar merespons penguatan dolar AS dan kemungkinan bank sentral Federal Reserve tidak bisa menurunkan suku bunga acuan pada musim panas ini,” kata Bart Melek, Head of Commodity Strategies di TD Securities, seperti dikutip dari Bloomberg News. Kemarin, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,36% ke 106,05, tertinggi sejak 30 April atau hampir 2 bulan terakhir. Bahkan indeks ini sempat menyentuh level 107 pada perdagangan intraday.

Emas dan dolar AS memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS menguat, biasanya harga emas bergerak sebaliknya.

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan turun, harga pun mengikuti.

Penguatan dolar AS dipicu oleh pernyataan Anggota Dewan Gubernur The Fed Michelle ‘Miki’ Bowman. Dalam sebuah acara di London (Inggris), Bowman menyebut menahan suku bunga acuan di levell saat ini untuk sementara waktu mungkin sudah cukup untuk membawa inflasi turun ke arah target 2%. Bowman pun menegaskan dirinya tidak memperkirakan Federal Funds Rate bisa turun tahun ini.

Saat ditanya apakah dirinya menilai suku bunga acuan tidak bisa turun tahun ini, Bowman menjawab:
Ya, itu masih menjadi pandangan saya. Saya tidak memperkirakan penurunan suku bunga tahun ini, saya menaruh itu (penurunan suku bunga) untuk tahun-tahun ke depan.

Saat ini, dengan ketidakpastian prospek ekonomi dan data yang ada, kami dalam posisi yang baik meski situasi bisa berkembang. Saat data yang masuk mengindikasikan bahwa inflasi turun ke arah 2% secara berkelanjutan, maka menjadi layak (appropriate) untuk menurunkan suku bunga acuan secara bertahap. Namun, kita belum sampai ke titik itu dan saya akan tetap hati-hati,” papar Bowman.

Merespons pernyataan tersebut, pelaku pasar menjadi gusar. Akibatnya, peluang penurunan suku bunga  acuan pada September menipis.

Mengutip CME FedWatch, probabilitas pemangkasan Federal Funds Rate sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September adalah 57,3%. Ini menjadi yang terendah dalam sebulan terakhir  -RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg 

Rabu, 26 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Terjebak Di Sekitar $2.300 Dengan Adanya Data Inflasi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Logam mulia ini jatuh ke dalam kisaran perdagangan di sekitar level rendah $2.300 per ons selama seminggu terakhir, karena para pedagang semakin tidak yakin dengan prospek penurunan suku bunga AS tahun ini.

Meskipun data inflasi untuk bulan Mei cukup menggembirakan, data tersebut masih menunjukkan tekanan harga yang relatif masih tinggi. Indeks manajer pembelian yang kuat di luar dugaan untuk bulan Juni juga memicu kekhawatiran bahwa kekuatan ekonomi AS akan mempertahankan suku bunga lebih lama.

Fokus minggu ini adalah pada data Indeks harga PCE, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve. Angka ini akan dirilis pada hari Jumat dan secara luas diperkirakan akan menunjukkan inflasi yang sedikit menurun namun tetap berada di atas target tahunan bank sentral sebesar 2%.

Suku bunga yang tinggi menjadi pertanda buruk bagi pasar logam, mengingat bahwa mereka meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lainnya bervariasi pada hari Selasa, tetapi juga berada dalam kisaran perdagangan yang baru-baru ini ditetapkan. Platinum futures naik 0,4% menjadi $ 1.016,55 per ons, sementara silver futures turun 0,1% menjadi $ 29,817 per ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 25 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Emas Rebound Setelah Anjlok Merespon Data PMI, Rilis PDB Dan PCE Jadi Sorotan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas rebound ke $2.338,25 pada Senin pagi (24 Juni, 08:55 WIB) setelah anjlok dari $2.378 ke kisaran $2.330 pada minggu lalu merespon data Purchasing Managers Index (PMI) Amerika Serikat yang lebih kuat dari perkiraan yang dirilis pada hari Jumat membebani logam mulia ini. Data final Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) Amerika Serikat akan menjadi sorotan minggu ini.

Data ekonomi AS terus menunjukkan sinyal beragam di bulan Juni. Data terbaru dari S&P Global pada hari Jumat menunjukkan bahwa PMI Gabungan AS untuk bulan Juni lebih baik dari perkiraan, naik menjadi 54,6 dari pembacaan akhir 54,5 pada bulan Mei. Angka ini mencatat level tertinggi sejak April 2022. PMI Manufaktur naik menjadi 51,7 pada bulan Juni dari 51,3 pada bulan Mei, mengalahkan perkiraan 51,0. Sementara itu, PMI Jasa meningkat menjadi 55,1 dari 54,8 pada bulan Mei, di atas konsensus 53,7.

Pejabat Fed bergantian menyatakan kemungkinan penundaan waktu pemotongan suku bunga pertama tahun ini. Presiden Fed Bank of Richmond Tom Barkin mengatakan pada hari Kamis bahwa bank sentral berada dalam posisi yang baik dengan kekuatan yang diperlukan untuk bergerak ke arah kebijakan pemotongan suku bunga, tetapi akan menanti lebih banyak data tersedia selama beberapa bulan ke depan.

Sementara itu, Presiden Fed Bank of Minneapolis Neel Kashkari mencatat bahwa mungkin akan memakan waktu satu atau dua tahun untuk mengembalikan inflasi ke 2%. Data ekonomi AS yang lebih kuat dan nada hawkish dari pembuat kebijakan Federal Reserve AS (Fed) terus mendukung Dolar AS dan menyeret harga logam mulia lebih rendah. Perlu dicatat bahwa suku bunga yang lebih tinggi umumnya membebani harga Emas karena meningkatkan biaya peluang memegang aset yang tidak menghasilkan. Di sisi lain, aliran safe-haven karena ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dapat mengangkat logam kuning ini dalam waktu dekat - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Kamis, 20 Juni 2024

Rifan Financindo - Dinamika Di Amerika Angkat Harga Emas

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Rilis data di Amerika Serikat (AS) membantu mengerek harga sang logam mulia.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.329,6/troy ons. Naik 0,38% dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 0,61% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga terpangkas 4%.

Rilis data ekonomi terbaru di AS sedikit banyak membantu harga emas. US Census Bureau mengumumkan, penjualan ritel di Negeri Paman Sam pada Mei tumbuh 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan April yang terkontraksi (tumbuh negatif) 0,2% mtm.

Namun, pertumbuhan 0,1% lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang memperkirakan naik 0,2%. Ini dibaca sebagai tanda bahwa konsumsi rumah tangga mulai ‘mendingin’ yang kemudian menjadi sinyal laju inflasi bakal teredam.

Dengan demikian, harapan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Federal Reserve makin besar. Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 62%.

Tidak selesai sampai di situ, kemungkinan suku bunga acuan bisa dipangkas lagi pada Desember. Peluangnya adalah 45%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan saat suku bunga bergerak turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih tertahan di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 49,19. 

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI emas tipis saja di bawah 50, jadi bisa dibilang netral.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 50,74. Sudah masuk area beli (long) tetapi belum kuat.

Oleh karena itu, harga emas masih rentan terkoreksi. Target support terdekat ada di US$ 2.326/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.321/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan ruang kenaikan juga kian terbatas. Target resisten terdekat adalah US$ 2.335/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik menuju US$ 2.344/troy ons - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

 

Rabu, 19 Juni 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Dinamika Di Amerika Angkat Harga Emas

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Rilis data di Amerika Serikat (AS) membantu mengerek harga sang logam mulia.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.329,6/troy ons. Naik 0,38% dibandingkan sehari sebelumnya.

Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 0,61% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga terpangkas 4%.

Rilis data ekonomi terbaru di AS sedikit banyak membantu harga emas. US Census Bureau mengumumkan, penjualan ritel di Negeri Paman Sam pada Mei tumbuh 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan April yang terkontraksi (tumbuh negatif) 0,2% mtm.

Namun, pertumbuhan 0,1% lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang memperkirakan naik 0,2%. Ini dibaca sebagai tanda bahwa konsumsi rumah tangga mulai ‘mendingin’ yang kemudian menjadi sinyal laju inflasi bakal teredam.

Dengan demikian, harapan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Federal Reserve makin besar. Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 62%.

Tidak selesai sampai di situ, kemungkinan suku bunga acuan bisa dipangkas lagi pada Desember. Peluangnya adalah 45%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan saat suku bunga bergerak turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih tertahan di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 49,19. 

RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI emas tipis saja di bawah 50, jadi bisa dibilang netral.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 50,74. Sudah masuk area beli (long) tetapi belum kuat.

Oleh karena itu, harga emas masih rentan terkoreksi. Target support terdekat ada di US$ 2.326/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.321/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan ruang kenaikan juga kian terbatas. Target resisten terdekat adalah US$ 2.335/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik menuju US$ 2.344/troy ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

 

Selasa, 18 Juni 2024

PT Rifan Financindo - Futures Emas Lebih Rendah Pada Masa Dagang Eropa

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Futures emas lebih rendah pada masa dagang Eropa pada Senin.

Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD2,00 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,74%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.310,90 dan resistance pada USD2.358,80.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,03% dan diperdagangkan pada USD105,20.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Juli jatuh 0,53% dan diperdagangkan pada USD29,32 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Juli jatuh 1,78% dan diperdagangkan pada USD4,41 per pon - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Jumat, 14 Juni 2024

Rifan Financindo Berjangka - Emas Dan Logam Mulia Terpukul Oleh Prospek Fed

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas yang lebih luas melemah pada hari Kamis setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral hanya memperkirakan akan memangkas suku bunga satu kali tahun ini, turun dari ekspektasi sebelumnya yang memperkirakan akan ada tiga kali pemangkasan.

Beberapa pembuat kebijakan bahkan terlihat menyerukan agar tidak ada penurunan suku bunga dalam menghadapi inflasi yang tinggi. The Fed juga menaikkan proyeksi inflasi untuk tahun ini.

Prospek kenaikan suku bunga yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi emas dan logam mulia lainnya, karena hal ini meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil. Gagasan ini telah membuat rekor tertinggi harga emas menjadi singkat selama setahun terakhir.

Emas juga terpukul oleh tanda-tanda bahwa beberapa bank sentral utama, terutama People's Bank of China, telah berhenti membeli logam mulia di bulan Mei.

Namun, analis Citi mengatakan dalam sebuah catatan baru-baru ini bahwa emas dapat mencapai $3.000 per ons selama 12 bulan ke depan - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing