Harga Live: Emas (XAUUSD) | Hang Seng | Nikkei 225 | Brent Oil (BCOUSD)

Kamis, 07 September 2023

Rifan Financindo - Prediksi Harga Emas 2024, UBS: Bisa Capai $2.200 Skenarionya Begini

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik 6,5% year-to-date/ytd dengan pergerakan harga koreksi lebih rendah dalam beberapa hari terakhir karena menguatnya dolar.

Dalam sebuah laporan kepada klien yang dikirim pada hari Selasa, analis UBS menyoroti peran penting yang dimainkan oleh bank-bank sentral dan perubahan sikap terhadap emas dalam mendukung nilai logam mulia ini selama satu dekade terakhir.

Selama bertahun-tahun, bank-bank sentral merupakan penjual emas (net sellers) atau mengakumulasi emas dalam jumlah yang relatif kecil. Namun, tren ini mulai berubah selama dan setelah krisis keuangan global (GFC) pada tahun 2008, ketika program pelonggaran kuantitatif diimplementasikan, terutama oleh Federal Reserve.

Bank-bank sentral mulai melihat emas sebagai sarana diversifikasi. Peristiwa geopolitik baru ini, seperti perang di Ukraina dan sanksi terkait terhadap bank sentral Rusia oleh negara-negara Barat, telah mempercepat tren pembelian emas oleh bank sentral. Peristiwa-peristiwa ini telah menggarisbawahi peran emas sebagai aset safe haven.

Menurut UBS, bank-bank sentral secara kolektif membeli total bersih 1.082 metrik ton emas tahun lalu. Raksasa perbankan investasi ini mengantisipasi bahwa bank-bank sentral akan terus meningkatkan kepemilikan emasnya, dengan proyeksi pembelian 700 metrik ton lagi pada tahun ini.

Jika proyeksi ini terwujud, ini akan menjadi salah satu tingkat pembelian emas tertinggi dalam satu tahun sejak pertengahan 1960-an.

Satu bank sentral sangat aktif dalam konteks ini. UBS memantau dengan cermat bank sentral China dan pembelian emas serta kuota impornya. Mereka menunjukkan bahwa China menerapkan strategi multiyears untuk mengumpulkan emas, dengan permintaan domestik yang kuat yang diindikasikan oleh peningkatan harga premium Shanghai.

Kami menegaskan kembali manfaat diversifikasi emas dalam konteks portofolio," tulis analis dalam sebuah laporan - RIFAN FINANCINDO

Sumber :  investing

Senin, 04 September 2023

PT Rifan - Harga Emas Naik 1,4% Minggu Ini, Data Pekerjaan Beragam Soroti Fed Hawkish

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas mendekati level tertinggi satu bulan pada hari Jumat sebelum berkonsolidasi untuk mengakhiri minggu ini dengan naik lebih dari 1% setelah laporan pekerjaan AS beragam untuk bulan Agustus, di mana payrolls lebih tinggi dari perkiraan tetapi pengangguran juga naik, menyentuh angka tertinggi 18 bulan.

Perekonomian AS menambah 187.000 nonfarm payrolls bulan lalu dibanding dengan perkiraan 170.000 sementara tingkat pengangguran meningkat menjadi 3,8% dari 3,5% sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS. Angka-angka yang beragam ini menyampaikan pesan bahwa Federal Reserve kemungkinan tidak akan segera melakukan kenaikan suku bunga untuk membawa inflasi ke target jangka panjangnya sebesar 2% per tahun dari sekitar 3% saat ini.

Pada perdagangan hari Jumat, harga emas berjangka Desember yang paling aktif di Comex New York mencapai $1.981,70/oz, level tertinggi 7 Agustus sebelum berakhir naik 0,02% di $1.966,20. Untuk minggu ini, harga emas naik 2,87% meskipun turun 2,16% sepanjang bulan Agustus.

Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada harga emas berjangka oleh beberapa traders, ditutup naik 0,01% di $1.940,28/oz pada akhir sesi Jumat dan sepekan emas naik 1,4%. Harga spot, yang mencerminkan perdagangan emas secara real-time, naik menjadi kurang dari satu sen dari $1.953 di awal sesi, level tertinggi sejak 2 Agustus.

Emas rally kemudian turun dari level tertingginya pasalnya data nonfarm payrolls untuk bulan Agustus, setidaknya, "memberi sinyal bahwa suku bunga tidak akan naik lebih jauh", sesuatu yang tampaknya ditanggapi positif oleh seluruh aset berisiko, Craig Erlam, analis di platform trading online OANDA, menyatakan.

The Fed memiliki tiga kesempatan lagi untuk menaikkan suku bunga tahun ini, dengan Federal Open Market Committee yang membuat kebijakan akan mengambil keputusan suku bunga yang dijadwalkan pada 20 September, 1 November, dan 13 Desember.

Dengan lapangan pekerjaan yang masih tumbuh lebih tinggi dari ekspektasi setiap bulannya, bank sentral bisa memilih satu atau dua kali kenaikan lagi tahun ini.

Namun, pertumbuhan pengangguran, seperti yang terbukti di bulan Agustus, akan mempersulit proses pengambilan keputusan the Fed dalam hal ini. Selain menjaga inflasi pada atau di bawah 2%, bank sentral diberi mandat oleh Kongres AS untuk menyediakan lapangan kerja yang maksimal bagi warga Amerika - sebuah target yang diidentifikasikan dengan tingkat pengangguran sebesar 4% atau di bawahnya. Tingkat pengangguran bulan lalu sebesar 3,8% adalah yang tertinggi sejak Februari 2021.

"Peluang kenaikan [suku bunga] November turun menjadi 36% dan setelah itu mencapai nol, tidak ada kenaikan yang dapat 'diperhitungkan' lagi dan ini akan menjadi permainan menunggu untuk penurunan [suku bunga]," kata ekonom Adam Button, mengomentari platform ForexLive.

The Fed telah bersumpah untuk tidak menurunkan suku bunga selama inflasi tetap di atas 2%, menyiapkan bank sentral atas apa yang mungkin bisa menjadi pertempuran yang berlarut-larut dalam mencapai targetnya.

Angka pekerjaan bulan Agustus menjadi indikasi bahwa The Fed harus merenungkan lebih dalam tentang bagaimana melanjutkan suku bunga saat menargetkan inflasi untuk kembali ke tingkat tahunan 2% atau kurang yang terlihat sebelum wabah COVID-19 pada Maret 2020.

Inflasi naik sebanyak 9,1% year-on-year/yoy pada Juni 2022, mencapai level tertinggi dalam empat dekade terakhir akibat pemerintah menghabiskan dana bantuan triliunan dolar untuk memerangi pandemi. Pada bulan lalu, inflasi telah turun dalam pertumbuhan tahunan sebesar 3% setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,5% dari suku bunga dasar yang hanya 0,25% pada Maret 2022. Meskipun stimulus terkait pandemi telah berakhir, pertumbuhan lapangan kerja yang kuat dan pertumbuhan upah membuat The Fed tidak dapat mencapai target inflasi 2%, tegas bank sentral - PT RIFAN

Sumber : investing

Jumat, 01 September 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Stabil Di Tengah Spekulasi Jeda Fed, PMI China Lemah Tekan Tembaga

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bertahan di atas level kunci tengah $1.900 pada hari Kamis (31/08) tetapi sedikit turun setelah data inflasi yang lebih tinggi mendorong kekhawatiran atas kenaikan suku bunga The Fed - bahkan ketika perkiraan menunjukkan potensi penurunan tajam jumlah pekerjaan AS untuk bulan Agustus.

Ekonom memperkirakan non-farm payrolls untuk bulan lalu hanya 170.000 lebih tinggi dari penambahan 187.000 di bulan Juli - menandai ekspansi bulanan terkecil dalam pekerjaan sejak Februari 2021. Federal Reserve mengamati semua data pekerjaan AS, serta upah, bak hawkish untuk menentukan dampaknya terhadap inflasi dan bagaimana hal itu bisa mempengaruhi keputusan suku bunga yang akan datang pada 20 September.

Data inflasi terpisah, yang disebut indeks Personal Consumption Expenditures, atau PCE, yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan ekspansi 3,3% pada tahun ini hingga Juli - tergelincir lebih jauh dari target tahunan 2% Fed. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa bank sentral tidak akan banyak bergeming dari sikap hawkish dan membebani emas.

Pada settlement hari Kamis, emas berjangka yang paling aktif Desember di Comex New York mencapai $1.965,90/oz, turun sebesar 0,34%, pada hari itu. Harga emas mencapai level tertinggi lima minggu di $1.977,05 di sesi Rabu. Sepanjang bulan Agustus, emas turun 2%.

Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada emas berjangka oleh sebagian traders, berakhir turun 0,12%, di $1.939,96/oz. Mencerminkan perdagangan real-time emas, emas spot mencapai level tertinggi empat minggu di $1.949.05 pada hari Rabu. Untuk bulan Agustus, harga emas turun 1,2%.

"Emas telah didukung baik dalam beberapa hari terakhir oleh data AS yang telah kita lihat, terutama angka-angka (pekerjaan) yang, jika digabung dengan laporan yang lemah, bisa dengan kuat isyarat keretakan yang muncul di pasar tenaga kerja," papar Craig Erlam, analis di platform perdagangan online OANDA.

"Kami tidak berbicara tentang sesuatu yang terlalu substansial saat ini, namun tentu saja panas yang lebih sedikit yang akan membuat The Fed terhibur, berpotensi cukup untuk berhenti sejenak dalam beberapa minggu," ujar Erlam, mengacu pada keputusan suku bunga 20 September oleh bank sentral.

Inflasi telah menurun signifikan di Amerika Serikat setelah The Fed melakukan salah satu pengetatan moneter paling agresif dalam sejarahnya selama 18 bulan terakhir untuk mengatasi inflasi yang disebabkan oleh pandemi virus corona dan triliunan dolar bantuan stimulus terkait hal itu.

Sejak Maret 2020, bank sentral telah menambah 5,25% pada suku bunga acuan yang sebelumnya hanya 0,25%. Akibatnya, inflasi yang diukur dengan IHK, telah jatuh dari level tertinggi empat dekade yang disetahunkan sebesar 9,1% pada Juni 2022.

Meski demikian, The Fed belum dapat dengan mudah memindahkan inflasi utama kembali ke level 2% ke bawah yang telah dipertahankan sebelum pandemi. Alasannya, menurut bank sentral, adalah pertumbuhan lapangan kerja dan upah yang lebih kuat dari perkiraan sejak wabah COVID-19 yang memungkinkan masyarakat Amerika untuk terus membelanjakan uangnya dengan kuat - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Kamis, 31 Agustus 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Stabil Di High 3 Minggu, Dolar Dan Yields Turun Dalam Data Yang Lemah

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas stabil di level tertinggi tiga minggu pada hari Rabu (30/08), dibantu oleh dolar yang lebih lemah setelah data ekonomi AS yang lebih lemah mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan memiliki ruang gerak yang terbatas untuk terus menaikkan suku bunga.

Logam mulia mengalami kenaikan yang kuat selama seminggu terakhir, juga diuntungkan oleh beberapa permintaan safe haven dengan traders semakin tidak yakin dengan prospek ekonomi AS.

Namun penguatan lanjutan harga emas dibayangi oleh potensi suku bunga AS yang tetap lebih tinggi lebih lama, dan sejumlah data ekonomi akan mempengaruhi prospek suku bunga minggu ini.

Emas spot turun 0,1% menjadi $1.936,45/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir Desember turun 0,1% menjadi $1.963,85/oz pukul 11.33 WIB. Kedua instrumen naik hampir 1% pada hari Selasa, dan berada di level tertinggi sejak awal Agustus - RIFAN FINANCINDO

Rabu, 30 Agustus 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Koreksi Setelah Naik 0,87%, Angka JOLTS Turun Indikasi Keraguan Rate Hike

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas turun tipis pada Rabu (30/08) pagi setelah sempat naik ke level tertinggi tiga minggu di sesi sebelumnya. Sebaliknya, dolar dan Treasury yields naik setelah data pasar tenaga kerja yang lebih lemah menimbulkan keraguan atas peluang kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Laporan Reuters Rabu (30/08) menerangkan dolar melemah terhadap mata uang lainnya pada Selasa (29/08) malam, setelah data menunjukkan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) turun di bulan Juli. Treasury yields 10 tahun juga jatuh.

Emas berjangka turun 0,04% ke $1.964,25/oz pukul 07.35 WIB usai berakhir menguat 0,88% pada Selasa (29/08). Emas spot turun 0,05% di $1.936,44/oz pasca naik 0,87% menurut data Investing.com.

Namun Rabu pagi ini, indeks dolar naik 0,1% di 103,497 dan treasury yields 10 tahun naik 0,24% hingga pukul 07.30 WIB.

Investor kini menunggu indeks harga personal consumption expenditures (PCE) AS yang akan rilis pada Kamis dan nonfarm payrolls pada Jumat untuk mendapatkan petunjuk lain mengenai lintasan suku bunga.

Menurut tool CME FedWatch, traders sekarang melihat peluang sebesar 86% bahwa Fed tidak akan mengubah suku bunga pada rapat bulan September, meningkat dari 78% sebelum rilis data ekonomi.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk membeli emas yang tidak memberikan imbal hasil - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : 

Selasa, 29 Agustus 2023

PT Rifan Financindo - Emas Juga Bergerak Tipis, Kekhawatiran Fed Berlanjut Dan Rilis Ekonomi Penting Ditunggu

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak tipis pada Senin (28/08) dan pasar mencerna komentar hawkish namun menekankan dari Federal Reserve, dengan sejumlah data ekonomi utama jadi sorotan minggu ini.

Ketua Fed Jerome Powell telah memperingatkan pada Jumat lalu bahwa suku bunga AS masih bisa naik lebih lanjut untuk mengekang inflasi yang tinggi - sebuah skenario yang menjadi pertanda buruk bagi emas.

Namun, penurunan logam mulia ini agak terbatas, pasalnya harga telah turun ke level terendah lima bulan di awal Agustus.

Emas telah mengalami pemulihan yang stabil dari titik terendahnya baru-baru ini, meskipun kekuatan lanjutan logam mulia masih dipertanyakan imbas prospek hawkish untuk suku bunga AS. Pengutan dolar, yang diperdagangkan mendekati level tertinggi tiga bulan, juga menekan pasar logam.

Emas spot flat di $1.915,11/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir bulan Desember naik 0,1% menjadi $1.942,50/oz pukul 11.33 WIB.

Powell juga menegaskan kembali hari Jumat bahwa The Fed kemungkinan akan menjaga suku bunga AS lebih tinggi lebih lama, dengan ketahanan ekonomi baru ini memberi bank sentral lebih banyak ruang untuk melakukannya - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Senin, 28 Agustus 2023

PT Rifan - Emas Menanti Market Settlements Dan Aktivitas

PT RIFAN BANDUNG - Untuk minggu kedua berturut-turut, emas mengalami aktivitas yang sepi karena pelaku pasar mengambil langkah hati-hati terhadap warning the Fed soal kemungkinan akan melakukan lebih banyak kenaikan suku bunga untuk menurunkan inflasi AS menjadi 2% per tahun dari 3% saat ini.

Emas berjangka Desember yang paling aktif di Comex New York melakukan perdagangan terakhir di $1.943,30/oz setelah resmi menyelesaikan sesi Jumat di $1.939,990 - turun $7,20, atau 0,4%.

Emas spot yang melacak transaksi fisik real-time emas dan lebih banyak diikuti daripada kontrak futures oleh beberapa traders emas, mencapai di $1.914,60, turun $2,12 atau 0,1%.

Break di bawah $1.908 akan memaksa emas spot untuk menguji ulang support $1.900, di mana support berikutnya berada di $1.885, Dixit dari SKCharting memprediksi.

Untuk saat ini, potensi downside utama untuk emas spot terlihat di $1.850," katanya.

Di lain sisi, melewati resistance $1.930 akan melanjutkan pergerakan naik emas menuju leg higher (LH) berikutnya, yang merupakan descending weekly Middle Bollinger Band di $1.950, tandas Dixit.

Zona ini dapat bertindak sebagai titik balik untuk emas spot," tambahnya - PT RIFAN

Sumber : investing