Belajar Keberanian Bisnis dari Kraft dan Oreo

KOMPAS.com - Pada tahun 2006, Kraft China ibarat tengah berada di ruang angkasa tanpa perlengkapan. Bisnis perusahaan mengambang tanpa arah dan profitabilitas tak kunjung menunjukkan perbaikan. Saat itu, Kraft telah menghabiskan dua dekade di negeri Tirai Bambu dan menggelontorkan uang yang tak terhitung jumlahnya untuk memonetisasi pasar China yang disesaki miliaran orang.

Dibandingkan dengan kinerjanya di pasar Amerika Serikat, Kraft China bisa dibilang terpuruk. Di Paman Sam, Kraft Foods menjadi perusahaan makanan terbesar dengan merek-merek yang populer, salah satunya Oreo. Merek ini pun sayangnya tidak menunjukkan penetrasi menggembirakan di tengah masyarakat China.

Harga Logam Mulia Rebound, Ditutup Naik Setelah Alami Penurunan Selama 5 Sesi

 

Financeroll – Perdagangan bursa komoditi logam mulia di hari Senin kemarin telah berakhir lebih tinggi dengan mencatat rebound setelah alami penurunan selama 5 sesi perdagangan secara beruntun.

Emas berjangka pengiriman Desember telah naik sebesar $3.60 dengan ditutup pada level $1.235.10 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange.

Rupiah Diperkirakan Bertahan di Atas Level 11.825 / USD

 

Financeroll – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih melanjutkan pelemahan. Bahkan pada penutupan sebelumnya, Rupiah menyentuh level Rp 11.900 per USD. Kurs Rupiah diperkirakan masih stagnan di atas level support Rp 11.825.

Hasil Pertandingan Serie-A

 

KOMPAS.com - Inter Milan menjadi satu-satunya tim yang mencetak kemenangan besar pada pertandingan lanjutan Serie-A, Minggu (14/8/2014).  Tim besutan Walter Mazzarri tersebut berhasil menggunduli Sassuolo dengan skor 7-0.

Sementara rival sekota Inter yakni AC Milan mampu membungkus kemenangan di kandang Parma. Nigel de Jong dan kawan-kawan berhasil membungkam tim tuan rumah dengan skor 5-4. Pada laga lain, Napoli secara mengejutkan takluk 0-1 dari Chievo Verona di kandangnya sendiri.

Awal Pekan, Rupiah Dipengaruhi Sentimen Eksternal

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali diuji kekuatannya menghadapi sentimen eksternal memasuki pekan ketiga di bulan September. Pada Senin (15/9/2014) ini rupiah mencoba naik seiring pelemahan dollar AS di pasar global.

Walaupun data membaik, dollar index turun akhir pekan lalu. Benturan politik terhadap rencana kebijakan pembelian aset oleh Bank Sentral Eropa (ECB) bulan depan berhasil mendorong penguatan euro. Dengan data yang membaik serta menjelang FOMC meeting minggu ini, imbal hasil US Treasury 10 tahun terus naik hingga 2,6 persen.

Proyeksi Mingguan GBPUSD

 

Financeroll – Pada perdagangan valuta asing di hari Senin(15/09) poundsterling telah bergerak lebih tinggi terhadap dolar AS, namun kenaikan masih tertahan disaat kekhawatiran atas prospek kemerdekaan Skotlandia lanjut membebani permintaan investor untuk pounds.

---

Selama berlangsungnya perdagangan, GBPUSD diperdagangkan menguat 0.18% di level 1.6267.

Pasangan mempunyai level support di level 1.6050, dan level resistant di level 1.6340.

Sterling menemukan dukungan setelah dua jajak pendapat baru pada referendum kemerdekaan Skotlandia menunjukkan bahwa dukungan untuk tidak kampanye itu kembali memimpin menjelang 18 September referendum.

Pound melemah pada awal minggu setelah jajak pendapat lain menunjukkan bahwa dukungan bagi pemilih pro-kemerdekaan Skotlandia telah mendapatkan momentum, memicu kekhawatiran atas prospek suara.

Ketidakpastian atas apa mata uang yang Skotlandia independen akan digunakan, serta kekhawatiran atas berapa banyak utang nasional Inggris itu akan mengambil memicu aksi jual berbasis luas di sterling.

Berbicara Selasa, Gubernur Bank Sentral Inggris Mark Carney memperingatkan bahwa serikat mata uang antara Skotlandia independen dan sisanya dari Inggris akan “tidak sesuai dengan kedaulatan”.

EURGBP diperdagangkan menguat 0.13% di level 0.7968.

Senin, 15 September

AS, akan merilis data aktivitas manufaktur dan produksi industri.

Selasa, 16 September

Inggris akan merilis data inflasi konsumen .

Sementara, AS akan merilis data inflasi harga produsen.

Rabu, 17 September

Inggris akan merilis klaim pengangguran, tingkat pengangguran serta minute pertemuan kebijakan bank sentral Inggris.

AS akan merilis data inflasi konsumen, dan the Fed akan mengumumkan dana federal dan mempublikasikan pernyataan, dan Janet Yellen akan mengadakan konferensi pers setelah pengumuman.

Kamis, 18 September

Inggris akan merilis data penjualan ritel, belanja konsumen pemerintah, dan Skotlandia akan mengadakan referendum kemerdekaan.

AS akan merilis data klaim pengangguran, izin bangunan, pembangunan perumahan, dan aktivitas manufaktur di wilayah Philadelphia.

@SheratonBDG

Udah pada tau dong Hotel Sheraton Bandung? Kalo belum tau, Hotel Sheraton Bandung ada di  Jl. Ir H Juanda No 390. Yuk ah bahas menu-menu all you can eat nya! :9