HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka mengalami tekanan jual hari ini, dengan harga yang merosot menyusul sinyal kebijakan moneter yang lebih hawkish dari Bank Sentral Eropa (ECB). ECB mengisyaratkan bahwa mereka mungkin akan menahan suku bunga pada level puncaknya lebih lama dari yang diperkirakan pasar, meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi di Zona Euro. Sikap ECB ini menunjukkan komitmen kuat bank sentral untuk memerangi inflasi yang sulit turun, yang pada gilirannya memberikan dorongan kuat pada imbal hasil obligasi Eropa dan menekan aset non-bunga seperti emas.
Sikap ECB yang hawkish ini memperpanjang narasi global tentang "suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama", yang secara inheren tidak menguntungkan bagi emas. Kenaikan imbal hasil obligasi Eropa mengurangi daya tarik relatif emas sebagai penyimpan nilai. Selain itu, kebijakan ECB ini menyebabkan penguatan euro terhadap dolar AS, yang secara tidak langsung memberikan tekanan pada emas karena Eurozone merupakan salah satu pasar utama untuk logam mulia. Sentimen pasar beralih ke fokus pada imbal hasil, bukan pada safe-haven.
Tekanan terhadap emas diperparah oleh laporan bahwa beberapa dana lindung nilai besar (hedge fund) telah mengurangi eksposur mereka terhadap emas berjangka, mengalihkan modal ke pasar obligasi yang kini menawarkan imbal hasil yang lebih menarik. Aksi jual spekulatif ini mempercepat penurunan harga, memaksa emas menguji level support teknis yang penting. Pasar sedang menimbang antara risiko inflasi (yang mendukung emas) dan biaya peluang tinggi dari suku bunga (yang menekan emas).
Dalam jangka pendek, harga emas berjangka akan terus dipengaruhi oleh retorika ECB dan rilis data inflasi Zona Euro. Jika ECB tetap teguh pada sikap hawkish-nya, tekanan pada emas kemungkinan akan berlanjut. Investor disarankan untuk memantau dengan cermat pernyataan dari Presiden ECB dan menimbang dampak berkelanjutan dari suku bunga tinggi pada daya tarik emas. Emas kini berada di bawah bayang-bayang kebijakan moneter Eropa yang ketat. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG
sumber : newsmaker.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar