Harga Live: Emas (XAUUSD) | Hang Seng | Nikkei 225 | Brent Oil (BCOUSD)

Jumat, 31 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar Menguat Pasca Komentar Hawkish Pejabat The Fed


HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka kembali tertekan hari ini, menyusul komentar dari beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed) yang mengisyaratkan bahwa suku bunga mungkin perlu dipertahankan lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Pernyataan hawkish ini memperkuat dolar AS dan yield obligasi, menciptakan tekanan jual pada emas.

Emas sangat sensitif terhadap suku bunga AS; prospek suku bunga yang lebih tinggi dan lebih lama meningkatkan biaya kepemilikan emas dan membuat aset berimbal hasil menjadi lebih menarik. Hal ini mendorong investor untuk mengurangi eksposur mereka pada logam mulia.

Di sisi lain, harga emas mendapatkan dukungan dari kekhawatiran defisit anggaran AS yang terus membengkak. Ketidakpastian fiskal ini meningkatkan daya tarik emas sebagai pelindung nilai jangka panjang terhadap risiko depresiasi mata uang dan ketidakstabilan ekonomi.

Ke depan, perhatian pasar akan tertuju pada rilis data Indeks Harga Produsen (IHP) AS yang akan datang. Data IHP memberikan pandangan awal tentang tekanan harga di tingkat produsen, yang dapat menjadi indikator inflasi konsumen di masa depan dan memengaruhi keputusan The Fed - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 30 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sentimen Pasar Emas Berjangka Mendapat Dukungan dari Pelemahan Imbal Hasil Riil


HARGA EMAS HARI INI - Sentimen pasar emas berjangka menguat hari ini, didukung oleh penurunan imbal hasil riil (real yield) obligasi pemerintah AS. Imbal hasil riil—yang merupakan imbal hasil obligasi disesuaikan dengan inflasi—adalah faktor kunci bagi harga emas. Penurunan ini terjadi karena investor memproyeksikan inflasi akan tetap tinggi sementara kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan akan berhenti.

Ketika imbal hasil riil turun, biaya peluang (opportunity cost) memegang emas—yang tidak memberikan bunga—ikut menurun, membuat emas menjadi lebih menarik dibandingkan obligasi. Pergeseran ini menunjukkan bahwa pasar kini lebih fokus pada risiko inflasi jangka panjang dibandingkan dengan potensi kenaikan suku bunga jangka pendek.

Pelemahan imbal hasil riil ini mendorong arus dana keluar dari obligasi dan masuk ke aset yang sensitif terhadap inflasi, seperti emas dan komoditas lainnya. Emas kembali menunjukkan korelasi terbaliknya yang kuat dengan imbal hasil riil.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG melihat pelemahan imbal hasil riil sebagai dukungan fundamental yang signifikan. "Selama imbal hasil riil tetap rendah atau menunjukkan tren menurun, dasar harga emas akan semakin kuat," kata seorang konsultan investasi. "Ini adalah faktor jangka panjang yang menopang kenaikan harga emas." RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Rabu, 29 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas Berjangka Tertekan Pasca Pengumuman Keberhasilan Uji Klinis Obat Baru


HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka mengalami tekanan jual yang signifikan hari ini, dengan harga yang merosot tajam menyusul pengumuman keberhasilan uji klinis fase III untuk obat penyakit kronis yang banyak dicari. Berita ini memicu optimisme luas di pasar global bahwa hambatan besar bagi kesehatan dan ekonomi telah teratasi, yang pada gilirannya meningkatkan prospek pemulihan ekonomi global yang lebih cepat dan kuat. Peningkatan optimisme mengurangi permintaan untuk aset safe-haven seperti emas.

Keberhasilan di bidang kesehatan seringkali berfungsi sebagai katalis besar untuk sentimen risiko, mendorong investor beralih dari aset aman ke aset yang lebih sensitif terhadap pertumbuhan dan berisiko (saham). Karena prospek ekonomi global terlihat lebih cerah, kebutuhan untuk melindungi modal di aset seperti emas berkurang. Aksi jual spekulatif di pasar berjangka emas meningkat, karena trader mencari keuntungan di pasar saham yang melonjak.

Tekanan terhadap emas diperparah oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS, yang bergerak naik sebagai respons terhadap optimisme pertumbuhan global. Dolar yang kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli internasional, menekan permintaan global. Meskipun demikian, penurunan harga emas berjangka terbatas, karena masih ada dukungan dari permintaan fisik bank sentral dan kekhawatiran inflasi jangka panjang yang belum sepenuhnya hilang.

Dalam jangka pendek, harga emas berjangka akan berjuang melawan sentimen risiko yang baru muncul ini. Selama optimisme terhadap pemulihan ekonomi berlanjut, tekanan pada emas kemungkinan akan berlanjut. Investor disarankan untuk memantau data ekonomi yang mencerminkan optimisme ini dan menimbang dampaknya pada jalur suku bunga The Fed. Emas kini berada di bawah bayang-bayang optimisme yang dipicu oleh perkembangan di sektor farmasi. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id

Selasa, 28 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pengaruh Utang Negara dan Defisit Anggaran Terhadap Daya Tarik Emas


HARGA EMAS HARI INI - Tingkat utang pemerintah yang tinggi dan defisit anggaran yang terus-menerus di negara-negara ekonomi besar, khususnya Amerika Serikat, merupakan faktor fundamental jangka panjang yang mendukung harga emas. Ketika pemerintah mencatat defisit besar, mereka biasanya harus menerbitkan lebih banyak utang (obligasi) untuk menutupinya. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang solvabilitas fiskal jangka panjang dan berpotensi memicu inflasi jika bank sentral terpaksa "mencetak uang" untuk mendanai defisit tersebut.

Kekhawatiran terhadap utang negara ini melemahkan kepercayaan investor terhadap mata uang fiat yang terkait dengan utang tersebut, terutama Dolar AS. Investor, baik institusi maupun individu, mencari aset yang tidak terkait dengan kewajiban pemerintah. Emas, sebagai aset yang tidak memiliki risiko kredit atau risiko default, menjadi pilihan utama sebagai aset lindung nilai terhadap risiko sistemik fiskal.

Defisit yang terus membesar juga sering dihubungkan dengan inflasi di masa depan. Meskipun tidak selalu terjadi secara langsung, pasar berasumsi bahwa pemerintah akhirnya akan meredakan beban utang melalui inflasi, yang secara efektif mengurangi nilai riil utang tersebut. Emas, sebagai pelindung nilai inflasi historis, diuntungkan dari ekspektasi ini. Permintaan emas berjangka akan meningkat ketika angka utang nasional diumumkan melebihi perkiraan.

Dengan demikian, meskipun utang negara dan defisit anggaran adalah masalah makroekonomi jangka panjang, sentimen pasar terhadap angka-angka ini memengaruhi keputusan investasi harian. Emas berfungsi sebagai barometer atas kekhawatiran investor mengenai keberlanjutan kebijakan fiskal global. RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 27 Oktober 2025

PT RIFAN BANDUNG - Kilau Emas Redup Akibat Kekuatan Dolar AS di Tengah Krisis Eropa



HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mengalami penurunan, didorong oleh penguatan dolar AS yang signifikan. Kekuatan dolar ini terutama disebabkan oleh krisis energi dan ekonomi di Eropa yang memicu investor untuk mengalihkan modal ke aset safe haven berbasis dolar. Meskipun emas adalah safe haven, dalam skenario krisis regional, dominasi dolar AS seringkali menjadi faktor penentu pergerakan harga.

Kekuatan dolar AS membuat emas, yang dihargai dalam mata uang tersebut, menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga menekan permintaan global. Selain itu, krisis di Eropa juga diperkirakan akan meningkatkan permintaan untuk obligasi pemerintah AS, yang dapat menjaga imbal hasil tetap tinggi dan memberikan tekanan ganda pada emas.

Namun, beberapa analis berpendapat bahwa krisis di Eropa pada akhirnya akan memicu kekhawatiran resesi global yang lebih luas, yang dapat membalikkan sentimen dan mendorong permintaan emas sebagai safe haven universal, terlepas dari kekuatan dolar AS.

Masa depan harga emas berjangka akan sangat bergantung pada perkembangan krisis energi di Eropa dan bagaimana hal itu memengaruhi kekuatan relatif dolar AS. Jika krisis mereda, dolar AS mungkin melemah, dan emas dapat menemukan kembali momentumnya. - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 24 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor Lebih Memilih Saham, Emas Berjangka Tertekan


HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini, tertekan oleh sentimen optimisme di pasar saham global (risk-on). Kinerja kuartalan perusahaan yang kuat dan prospek pertumbuhan yang membaik mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven. Investor cenderung mengalihkan dananya ke aset-aset yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi, seperti saham dan komoditas industri.

Pelemahan emas juga diperparah oleh kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan tetap ketat. Suku bunga acuan AS yang tinggi membuat biaya kepemilikan emas menjadi lebih mahal dibandingkan dengan investasi lain yang memberikan imbal hasil.

Namun, harga emas masih mendapat dukungan fundamental dari ketidakpastian jangka panjang. Risiko geopolitik yang belum terselesaikan di Eropa Timur dan Timur Tengah, serta kekhawatiran mengenai stabilitas sistem keuangan global, memberikan batas bawah bagi penurunan harga.

Ke depan, para pelaku pasar akan mencermati data ekonomi AS, khususnya Indeks Harga Konsumen (IHK) dan laporan penjualan ritel. Data-data ini akan memberikan sinyal mengenai kesehatan ekonomi AS dan dapat memengaruhi keputusan suku bunga The Fed, yang pada gilirannya akan menentukan arah pergerakan harga emas - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 23 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor Institusional Kembali Memborong Emas, Dorong Harga Berjangka

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka hari ini mendapat dorongan kuat dari laporan yang menunjukkan masuknya kembali dana besar dari investor institusional ke dalam Exchange Traded Funds (ETF) yang didukung emas. Arus masuk ini mengindikasikan adanya pergeseran sentimen besar dari institusi, yang kembali melihat emas sebagai komponen penting dalam strategi manajemen risiko portofolio.

Pembelian oleh dana-dana institusional ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar yang didorong oleh potensi pemilu di AS dan ketegangan perdagangan global. Investor besar mencari perlindungan dari volatilitas yang diperkirakan akan meningkat di kuartal mendatang.

Pergerakan ini membalikkan tren keluar dana yang sempat terjadi beberapa bulan lalu, menunjukkan adanya optimisme baru terhadap prospek jangka panjang emas. Peningkatan kepemilikan emas oleh ETF seringkali menjadi sinyal bullish bagi harga.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG melihat ini sebagai validasi dari peran safe-haven emas. "Ketika dana institusional yang cerdas mulai memborong, itu adalah sinyal pasar yang kuat," ujar seorang konsultan. "Ini menegaskan bahwa emas berada di jalur yang tepat untuk menguji level resistansi harga berikutnya." - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Rabu, 22 Oktober 2025

Ebook Gratis !!! Rifan Financindo Berjangka

E-BOOK GRATIS

E-BOOK GRATIS

Silakan isi data berikut ini untuk mendapatkan Ebook tentang Brent Crude Oil

Format: +62 812-3456-7890

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas Berjangka Konsolidasi Tipis Menjelang Rilis Data Inflasi Konsumen Tiongkok

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka bergerak dalam rentang perdagangan yang ketat atau konsolidasi tipis hari ini, dengan para investor menunggu rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) dari Tiongkok. Data inflasi dari Tiongkok sangat penting karena akan memberikan wawasan mengenai permintaan domestik di ekonomi terbesar kedua di dunia, yang pada gilirannya akan memengaruhi permintaan emas fisik dan prospek pertumbuhan global. Emas berada dalam fase "tunggu dan lihat" karena pasar menimbang dampaknya pada permintaan global.

Jika data CPI Tiongkok menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, hal itu dapat mengindikasikan pemulihan permintaan domestik yang kuat. Skenario ini akan mendukung harga emas karena Tiongkok adalah konsumen emas fisik terbesar. Sebaliknya, CPI yang lebih rendah dari perkiraan dapat memicu kekhawatiran deflasi dan perlambatan ekonomi, yang dapat menekan permintaan emas fisik dan sentimen pasar global. Ketidakpastian mengenai hasil data ini membatasi pergerakan harga emas berjangka.

Konsolidasi harga mencerminkan minimnya komitmen baru dari investor sebelum adanya kejelasan data. Pergerakan harga didorong oleh fluktuasi kecil pada dolar AS dan imbal hasil obligasi. Meskipun terjadi jeda, emas masih mendapat dukungan mendasar dari pembelian bank sentral dan risiko geopolitik, yang membatasi potensi penurunan harga secara signifikan di tengah perdagangan yang lambat.

Prospek jangka pendek emas berjangka akan ditentukan segera setelah rilis data CPI Tiongkok. Analis pasar memperkirakan pergerakan harga yang signifikan, terutama jika data tersebut mengejutkan pasar. Investor disarankan untuk memprioritaskan manajemen risiko dan menunggu kejelasan dari data inflasi Tiongkok, karena hal ini akan menjadi katalis utama untuk prospek permintaan fisik dan sentimen pertumbuhan global. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id

Selasa, 21 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dampak Keputusan Suku Bunga Bank Sentral Lain Selain The Fed

 

HARGA EMAS HARI INI - Meskipun kebijakan Federal Reserve (The Fed) di AS adalah pendorong utama harga emas, keputusan suku bunga dari bank sentral utama lainnya, seperti European Central Bank (ECB), Bank of Japan (BOJ), dan Bank of England (BOE), juga memiliki dampak yang signifikan, terutama melalui pengaruhnya terhadap nilai tukar Dolar AS.

Ketika bank sentral di Eurozone atau Inggris menaikkan suku bunga mereka secara tak terduga, hal ini dapat memperkuat mata uang mereka (Euro atau Poundsterling) relatif terhadap Dolar AS. Pelemahan Dolar AS yang diakibatkan oleh penguatan mata uang lain secara otomatis membuat emas yang dihargai dalam Dolar AS menjadi lebih murah bagi pembeli internasional, yang dapat memicu kenaikan harga emas.

Sebaliknya, jika bank sentral besar lainnya mengadopsi kebijakan yang lebih longgar, mata uang mereka akan melemah, membuat Dolar AS secara komparatif lebih kuat. Penguatan Dolar AS ini akan menekan harga emas. Pasar emas berjangka global adalah sistem yang saling terhubung, di mana setiap kebijakan moneter utama menciptakan riak.

Oleh karena itu, para trader emas berjangka tidak hanya terpaku pada pertemuan FOMC The Fed, tetapi juga pada pengumuman kebijakan dari bank sentral utama lainnya. Perbedaan dalam tingkat suku bunga dan arah kebijakan moneter antar negara-negara besar adalah penentu penting dari volatilitas pasar emas. RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 20 Oktober 2025

PT RIFAN BANDUNG - Kilau Emas Redup Akibat Imbal Hasil Obligasi Jangka Pendek AS Melonjak

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mengalami penurunan, terutama karena lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka pendek (misalnya 2-tahun). Kenaikan tajam pada imbal hasil jangka pendek mencerminkan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga acuannya pada tingkat tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Imbal hasil yang tinggi pada obligasi jangka pendek, yang sensitif terhadap kebijakan moneter The Fed, meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Lonjakan imbal hasil ini menunjukkan bahwa pasar masih fokus pada pengetatan moneter sebagai prioritas utama. Hal ini menekan emas, meskipun ada kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. Tekanan ganda dari imbal hasil jangka pendek yang tinggi dan dolar AS yang relatif kuat menjadi hambatan signifikan bagi kenaikan harga emas.

Namun, beberapa analis berpendapat bahwa lonjakan imbal hasil jangka pendek ini juga dapat meningkatkan kekhawatiran kurva imbal hasil terbalik, yang seringkali menjadi indikator resesi. Jika kekhawatiran resesi mendominasi, emas dapat dengan cepat menemukan kembali momentumnya sebagai aset safe haven.

Masa depan harga emas berjangka akan sangat bergantung pada arah pergerakan imbal hasil obligasi jangka pendek dan pernyataan dari pejabat The Fed. Jika The Fed mulai mengisyaratkan jeda, imbal hasil dapat turun, dan emas berjangka dapat menemukan kembali momentumnya. - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 17 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor Lebih Memilih Saham, Emas Berjangka Tertekan

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini, tertekan oleh sentimen optimisme di pasar saham global (risk-on). Kinerja kuartalan perusahaan yang kuat dan prospek pertumbuhan yang membaik mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven. Investor cenderung mengalihkan dananya ke aset-aset yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi, seperti saham dan komoditas industri.

Pelemahan emas juga diperparah oleh kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan tetap ketat. Suku bunga acuan AS yang tinggi membuat biaya kepemilikan emas menjadi lebih mahal dibandingkan dengan investasi lain yang memberikan imbal hasil.

Namun, harga emas masih mendapat dukungan fundamental dari ketidakpastian jangka panjang. Risiko geopolitik yang belum terselesaikan di Eropa Timur dan Timur Tengah, serta kekhawatiran mengenai stabilitas sistem keuangan global, memberikan batas bawah bagi penurunan harga.

Ke depan, para pelaku pasar akan mencermati data ekonomi AS, khususnya Indeks Harga Konsumen (IHK) dan laporan penjualan ritel. Data-data ini akan memberikan sinyal mengenai kesehatan ekonomi AS dan dapat memengaruhi keputusan suku bunga The Fed, yang pada gilirannya akan menentukan arah pergerakan harga emas. - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 16 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas Berjangka Sentuh Level Tertinggi Multibulan Akibat Serangan Cyber Global

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka mencatat kenaikan drastis, mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan, menyusul laporan tentang serangan cyber berskala global yang menargetkan sistem keuangan utama. Insiden ini memicu kekhawatiran serius tentang kerentanan infrastruktur digital dan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Dalam kondisi darurat seperti ini, emas, sebagai aset fisik yang tidak rentan terhadap serangan cyber, menjadi tempat berlindung utama.

Serangan cyber ini menambah lapisan risiko baru di pasar, melampaui risiko ekonomi dan geopolitik tradisional. Investor institusional berbondong-bondong mengalokasikan dana ke emas untuk mengamankan portofolio mereka dari potensi gangguan pasar yang disebabkan oleh krisis digital.

Meskipun otoritas mencoba menenangkan pasar, sentimen risk-off tetap dominan. Kekhawatiran bahwa insiden ini dapat melumpuhkan transaksi dan sistem pembayaran global telah memicu pembelian panik terhadap aset berwujud.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG menekankan peran unik emas dalam skenario ini. "Emas adalah pelindung terakhir dari segala risiko, termasuk ancaman digital. Ketika kepercayaan pada sistem digital melemah, permintaan untuk emas fisik dan berjangka melonjak," kata seorang konsultan investasi. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG.

sumber : newsmaker.id

Rabu, 15 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas Berjangka Tertekan oleh Kebijakan Moneter Hawkish Bank Sentral Eropa

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka mengalami tekanan jual hari ini, dengan harga yang merosot menyusul sinyal kebijakan moneter yang lebih hawkish dari Bank Sentral Eropa (ECB). ECB mengisyaratkan bahwa mereka mungkin akan menahan suku bunga pada level puncaknya lebih lama dari yang diperkirakan pasar, meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi di Zona Euro. Sikap ECB ini menunjukkan komitmen kuat bank sentral untuk memerangi inflasi yang sulit turun, yang pada gilirannya memberikan dorongan kuat pada imbal hasil obligasi Eropa dan menekan aset non-bunga seperti emas.

Sikap ECB yang hawkish ini memperpanjang narasi global tentang "suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama", yang secara inheren tidak menguntungkan bagi emas. Kenaikan imbal hasil obligasi Eropa mengurangi daya tarik relatif emas sebagai penyimpan nilai. Selain itu, kebijakan ECB ini menyebabkan penguatan euro terhadap dolar AS, yang secara tidak langsung memberikan tekanan pada emas karena Eurozone merupakan salah satu pasar utama untuk logam mulia. Sentimen pasar beralih ke fokus pada imbal hasil, bukan pada safe-haven.

Tekanan terhadap emas diperparah oleh laporan bahwa beberapa dana lindung nilai besar (hedge fund) telah mengurangi eksposur mereka terhadap emas berjangka, mengalihkan modal ke pasar obligasi yang kini menawarkan imbal hasil yang lebih menarik. Aksi jual spekulatif ini mempercepat penurunan harga, memaksa emas menguji level support teknis yang penting. Pasar sedang menimbang antara risiko inflasi (yang mendukung emas) dan biaya peluang tinggi dari suku bunga (yang menekan emas).

Dalam jangka pendek, harga emas berjangka akan terus dipengaruhi oleh retorika ECB dan rilis data inflasi Zona Euro. Jika ECB tetap teguh pada sikap hawkish-nya, tekanan pada emas kemungkinan akan berlanjut. Investor disarankan untuk memantau dengan cermat pernyataan dari Presiden ECB dan menimbang dampak berkelanjutan dari suku bunga tinggi pada daya tarik emas. Emas kini berada di bawah bayang-bayang kebijakan moneter Eropa yang ketat. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id

Selasa, 14 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pengaruh Utang Negara dan Defisit Anggaran Terhadap Daya Tarik Emas

 

HARGA EMAS HARI INI - Tingkat utang pemerintah yang tinggi dan defisit anggaran yang terus-menerus di negara-negara ekonomi besar, khususnya Amerika Serikat, merupakan faktor fundamental jangka panjang yang mendukung harga emas. Ketika pemerintah mencatat defisit besar, mereka biasanya harus menerbitkan lebih banyak utang (obligasi) untuk menutupinya. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang solvabilitas fiskal jangka panjang dan berpotensi memicu inflasi jika bank sentral terpaksa "mencetak uang" untuk mendanai defisit tersebut.

Kekhawatiran terhadap utang negara ini melemahkan kepercayaan investor terhadap mata uang fiat yang terkait dengan utang tersebut, terutama Dolar AS. Investor, baik institusi maupun individu, mencari aset yang tidak terkait dengan kewajiban pemerintah. Emas, sebagai aset yang tidak memiliki risiko kredit atau risiko default, menjadi pilihan utama sebagai aset lindung nilai terhadap risiko sistemik fiskal.

Defisit yang terus membesar juga sering dihubungkan dengan inflasi di masa depan. Meskipun tidak selalu terjadi secara langsung, pasar berasumsi bahwa pemerintah akhirnya akan meredakan beban utang melalui inflasi, yang secara efektif mengurangi nilai riil utang tersebut. Emas, sebagai pelindung nilai inflasi historis, diuntungkan dari ekspektasi ini. Permintaan emas berjangka akan meningkat ketika angka utang nasional diumumkan melebihi perkiraan.

Dengan demikian, meskipun utang negara dan defisit anggaran adalah masalah makroekonomi jangka panjang, sentimen pasar terhadap angka-angka ini memengaruhi keputusan investasi harian. Emas berfungsi sebagai barometer atas kekhawatiran investor mengenai keberlanjutan kebijakan fiskal global. RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 13 Oktober 2025

PT RIFAN BANDUNG - Kilau Emas Redup Akibat Spekulasi Kenaikan Suku Bunga The Fed yang Lebih Agresif

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mengalami penurunan, didorong oleh spekulasi pasar yang meningkat mengenai kemungkinan Federal Reserve AS akan mengambil sikap yang lebih agresif dalam kenaikan suku bunga. Komentar hawkish dari beberapa pejabat The Fed dan rilis data ekonomi yang menunjukkan ketahanan di beberapa sektor AS memicu kekhawatiran bahwa suku bunga akan dinaikkan lebih tinggi dan dipertahankan lebih lama dari yang diantisipasi sebelumnya. Ekspektasi suku bunga tinggi yang berkepanjangan sangat merugikan bagi aset non-yielding seperti emas.

Lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang terjadi bersamaan dengan spekulasi ini semakin menekan harga emas. Imbal hasil obligasi yang tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas, mengalihkan modal ke aset yang memberikan pendapatan tetap.

Meskipun sentimen pasar didominasi oleh kekhawatiran suku bunga, dukungan fundamental dari permintaan fisik masih ada. Permintaan emas dari India dan Tiongkok, serta pembelian yang konsisten dari bank sentral global, berfungsi sebagai penopang di level harga tertentu.

Masa depan harga emas berjangka akan sangat bergantung pada arah kebijakan moneter The Fed. Jika The Fed terus menunjukkan sikap yang sangat hawkish, emas kemungkinan akan menghadapi periode yang menantang. Namun, jika ada tanda-tanda perlambatan ekonomi yang signifikan atau kejutan deflasi, emas dapat dengan cepat menemukan kembali momentumnya. Investor perlu memantau dengan cermat setiap pernyataan dari The Fed. - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 10 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar AS Perkasa, Membatasi Kenaikan Harga Emas

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka bergerak stagnan cenderung melemah pada perdagangan hari ini, terhambat oleh penguatan berkelanjutan dari dolar AS. Dolar AS terus menguat karena ekspektasi pasar yang solid terhadap kebijakan hawkish Federal Reserve (The Fed) yang akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk waktu yang panjang. Kekuatan dolar membuat emas, yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut, menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sehingga menahan permintaan.

Selain faktor mata uang, pasar global menunjukkan sentimen risk-on, di mana investor lebih memilih aset-aset berisiko. Laporan ketahanan ekonomi AS dan Eropa mengurangi kekhawatiran resesi, membuat investor lebih berani mengambil risiko investasi di pasar saham daripada di emas safe haven.

Namun, harga emas masih mendapat dukungan dari ketidakpastian jangka panjang. Kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global, terutama dampak dari kebijakan moneter ketat di banyak negara, serta risiko geopolitik yang belum terselesaikan, memberikan batas bawah bagi penurunan harga. Setiap eskalasi ketegangan politik atau konflik dapat memicu lonjakan tiba-tiba pada permintaan emas.

Para pelaku pasar kini berhati-hati menanti petunjuk lebih lanjut dari The Fed, khususnya data inflasi yang akan datang. Kejelasan arah kebijakan The Fed akan menjadi penentu utama pergerakan harga emas dalam jangka pendek. PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 09 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas Berjangka Sentuh Level Tertinggi Multibulan Akibat Serangan Cyber Global


 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka mencatat kenaikan drastis, mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan, menyusul laporan tentang serangan cyber berskala global yang menargetkan sistem keuangan utama. Insiden ini memicu kekhawatiran serius tentang kerentanan infrastruktur digital dan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Dalam kondisi darurat seperti ini, emas, sebagai aset fisik yang tidak rentan terhadap serangan cyber, menjadi tempat berlindung utama.

Serangan cyber ini menambah lapisan risiko baru di pasar, melampaui risiko ekonomi dan geopolitik tradisional. Investor institusional berbondong-bondong mengalokasikan dana ke emas untuk mengamankan portofolio mereka dari potensi gangguan pasar yang disebabkan oleh krisis digital.

Meskipun otoritas mencoba menenangkan pasar, sentimen risk-off tetap dominan. Kekhawatiran bahwa insiden ini dapat melumpuhkan transaksi dan sistem pembayaran global telah memicu pembelian panik terhadap aset berwujud.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG menekankan peran unik emas dalam skenario ini. "Emas adalah pelindung terakhir dari segala risiko, termasuk ancaman digital. Ketika kepercayaan pada sistem digital melemah, permintaan untuk emas fisik dan berjangka melonjak," kata seorang konsultan investasi. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG.

sumber : newsmaker.id

Rabu, 08 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas Berjangka Tertekan oleh Kekuatan Dolar AS di Tengah Prospek Suku Bunga Tinggi

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka mengalami tekanan jual hari ini, dengan harga yang menurun signifikan di tengah penguatan berkelanjutan indeks dolar AS. Dolar menguat tajam menyusul pernyataan hawkish dari beberapa anggota Federal Reserve yang menegaskan komitmen mereka untuk menahan suku bunga di level tinggi lebih lama guna menekan inflasi. Prospek suku bunga yang lebih tinggi dan ekonomi AS yang kuat menjadikan aset berdenominasi dolar dan obligasi menjadi sangat menarik, yang mengurangi daya tarik emas, aset non-bunga, bagi investor.

Penguatan dolar AS secara langsung memengaruhi harga emas dengan membuatnya lebih mahal bagi pembeli internasional, sehingga menekan permintaan global. Selain itu, kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS, yang menyertai penguatan dolar, meningkatkan biaya peluang memegang emas. Investor cenderung beralih dari emas ke aset yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi, memperburuk tekanan jual di pasar berjangka. Sentimen ini mencerminkan dominasi faktor makroekonomi AS dalam menentukan arah harga emas saat ini.

Meskipun menghadapi tekanan dari faktor moneter, analis pasar mencatat bahwa permintaan fisik dari Asia dan pembelian strategis oleh bank sentral global memberikan support dasar, mencegah penurunan harga yang drastis. Emas dipertahankan di atas level teknis penting berkat pembelian jangka panjang ini. Kondisi pasar menunjukkan konflik antara faktor safe-haven (yang mendukung emas) dan faktor suku bunga tinggi (yang menekan emas).

Dalam jangka pendek, harga emas berjangka akan terus berjuang melawan kekuatan dolar AS dan prospek suku bunga The Fed. Investor disarankan untuk memantau dengan cermat indeks dolar dan pergerakan imbal hasil obligasi 10 tahun AS, karena ini akan menjadi penentu utama tren harga. Untuk emas dapat kembali reli, diperlukan sinyal yang jelas tentang perlambatan ekonomi AS atau perubahan dovish yang tak terduga dari Federal Reserve, yang saat ini tampaknya masih jauh. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id

Selasa, 07 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pengaruh Utang Negara dan Defisit Anggaran Terhadap Daya Tarik Emas

 

HARGA EMAS HARI INI - Tingkat utang pemerintah yang tinggi dan defisit anggaran yang terus-menerus di negara-negara ekonomi besar, khususnya Amerika Serikat, merupakan faktor fundamental jangka panjang yang mendukung harga emas. Ketika pemerintah mencatat defisit besar, mereka biasanya harus menerbitkan lebih banyak utang (obligasi) untuk menutupinya. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang solvabilitas fiskal jangka panjang dan berpotensi memicu inflasi jika bank sentral terpaksa "mencetak uang" untuk mendanai defisit tersebut.

Kekhawatiran terhadap utang negara ini melemahkan kepercayaan investor terhadap mata uang fiat yang terkait dengan utang tersebut, terutama Dolar AS. Investor, baik institusi maupun individu, mencari aset yang tidak terkait dengan kewajiban pemerintah. Emas, sebagai aset yang tidak memiliki risiko kredit atau risiko default, menjadi pilihan utama sebagai aset lindung nilai terhadap risiko sistemik fiskal.

Defisit yang terus membesar juga sering dihubungkan dengan inflasi di masa depan. Meskipun tidak selalu terjadi secara langsung, pasar berasumsi bahwa pemerintah akhirnya akan meredakan beban utang melalui inflasi, yang secara efektif mengurangi nilai riil utang tersebut. Emas, sebagai pelindung nilai inflasi historis, diuntungkan dari ekspektasi ini. Permintaan emas berjangka akan meningkat ketika angka utang nasional diumumkan melebihi perkiraan.

Dengan demikian, meskipun utang negara dan defisit anggaran adalah masalah makroekonomi jangka panjang, sentimen pasar terhadap angka-angka ini memengaruhi keputusan investasi harian. Emas berfungsi sebagai barometer atas kekhawatiran investor mengenai keberlanjutan kebijakan fiskal global. RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 06 Oktober 2025

PT RIFAN BANDUNG - Kilau Emas Redup Akibat Sentimen Risk-On di Pasar Saham

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mengalami penurunan, didorong oleh peningkatan sentimen risk-on di pasar saham global. Indeks saham utama mencapai level tertinggi baru, didukung oleh optimisme investor terhadap perkembangan teknologi baru dan prospek pertumbuhan pendapatan yang kuat. Ketika selera risiko investor meningkat, mereka cenderung mengalihkan modal dari aset safe haven seperti emas ke aset yang lebih berisiko dan menawarkan potensi pengembalian yang lebih tinggi, seperti ekuitas.

Rally di pasar saham ini juga didukung oleh harapan bahwa perusahaan-perusahaan dapat mempertahankan margin keuntungan mereka, meskipun ada tekanan biaya dari inflasi. Hal ini mengurangi kekhawatiran resesi dan membuat aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas menjadi kurang menarik.

Namun, penting untuk dicatat bahwa koreksi tajam di pasar saham, yang dapat dipicu oleh rilis data ekonomi yang mengecewakan atau kejutan geopolitik, dapat dengan cepat memicu "penerbangan ke kualitas" di mana investor kembali mencari perlindungan pada emas.

Masa depan harga emas berjangka akan sangat bergantung pada keberlanjutan rally pasar saham. Jika optimisme pasar terus berlanjut, emas mungkin akan menghadapi periode yang menantang. Namun, jika volatilitas kembali atau tanda-tanda perlambatan ekonomi muncul, emas akan mendapatkan kembali perannya sebagai aset safe haven. Investor perlu memantau sentimen pasar secara keseluruhan. - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Jumat, 03 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor Beralih ke Aset Berisiko, Emas Tertekan

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini, tertekan oleh sentimen risk-on di pasar global. Para investor semakin optimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global, sehingga mereka cenderung beralih dari aset safe haven seperti emas ke aset-aset yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi, seperti saham dan komoditas industri. Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, meskipun menghadapi tantangan inflasi dan suku bunga tinggi. Hal ini mengurangi kekhawatiran terhadap resesi global dan mendorong investor untuk mengambil lebih banyak risiko.

Pelemahan emas juga diperparah oleh penguatan dolar AS, yang mencapai level tertinggi dalam beberapa minggu terakhir. Indeks Dolar AS (DXY) mendapatkan dukungan dari ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuannya di level yang tinggi untuk waktu yang lebih lama. Suku bunga yang lebih tinggi membuat biaya kepemilikan emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih mahal dibandingkan dengan investasi lain yang memberikan bunga. Selain itu, penguatan dolar AS juga membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan.

Meskipun harga emas saat ini sedang tertekan, ada beberapa faktor yang dapat membatasi penurunan lebih lanjut. Salah satunya adalah ketidakpastian geopolitik yang masih membayangi beberapa kawasan dunia. Konflik yang berlanjut di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah dapat sewaktu-waktu memicu lonjakan permintaan emas sebagai aset safe haven. Selain itu, potensi perlambatan ekonomi di Tiongkok, sebagai salah satu konsumen emas terbesar di dunia, juga dapat menjadi pemicu kekhawatiran dan mendorong investor untuk kembali melirik emas. Para analis pasar memperkirakan bahwa harga emas akan bergerak dalam rentang yang sempit, menunggu katalis baru yang dapat mengubah arah pergerakannya.

Ke depan, para pelaku pasar akan mencermati rilis data inflasi dari AS yang sangat dinanti-nanti. Jika data inflasi menunjukkan penurunan yang signifikan, hal itu dapat mengurangi tekanan pada The Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Kebijakan The Fed yang kurang hawkish dapat memberikan dorongan positif bagi harga emas. Namun, jika inflasi tetap tinggi, The Fed kemungkinan akan tetap hawkish, dan harga emas berpotensi untuk melanjutkan penurunannya. Investor juga akan terus memantau perkembangan geopolitik global, karena setiap eskalasi dapat dengan cepat mengubah sentimen pasar dan mendorong harga emas kembali naik - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 02 Oktober 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sentimen Pasar Emas Berjangka Menguat di Tengah Data Pertumbuhan AS yang Melambat

 

HARGA EMAS HARI INI - Sentimen pasar emas berjangka menguat setelah rilis data pertumbuhan PDB Amerika Serikat yang menunjukkan perlambatan di kuartal terakhir. Data PDB yang lebih rendah dari perkiraan ini meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS dan prospek resesi. Dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti, permintaan terhadap emas sebagai penyimpan nilai cenderung meningkat.

Perlambatan pertumbuhan ini memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan mengakhiri siklus pengetatan moneter lebih cepat dari yang diumumkan sebelumnya. Pasar mulai memperkirakan bahwa The Fed akan beralih ke kebijakan yang lebih longgar di tahun mendatang, yang secara fundamental sangat mendukung harga emas. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas.

Meskipun Dolar AS sempat menguat sesaat setelah rilis data, tekanan jangka panjang terhadap mata uang tersebut diperkirakan akan berlanjut jika tren perlambatan ekonomi berlanjut. Melemahnya Dolar AS akan membuat emas menjadi lebih terjangkau bagi investor internasional, meningkatkan permintaan global.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG melihat pelemahan data PDB sebagai katalisator positif jangka menengah untuk emas. "Perlambatan ekonomi AS mengubah narasi dari perjuangan melawan inflasi menjadi kekhawatiran resesi," kata seorang konsultan. "Pergeseran fokus ini sangat menguntungkan emas, dan kami mendorong klien untuk mempertimbangkan alokasi yang strategis." RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Rabu, 01 Oktober 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas Berjangka Tertekan Pasca Rilis Data Ketenagakerjaan AS yang Sangat Kuat

 

HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka mengalami tekanan signifikan dan diperdagangkan lebih rendah hari ini menyusul rilis laporan Non-Farm Payrolls (NFP) AS yang menunjukkan penambahan pekerjaan jauh di atas perkiraan. Data ketenagakerjaan yang sangat kuat ini memperkuat pandangan bahwa ekonomi AS masih tangguh, memberikan ruang yang lebih besar bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga pada level yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Prospek kebijakan moneter yang terus ketat ini meningkatkan daya tarik aset berbunga dan menekan harga emas, aset non-bunga.

Laporan NFP yang optimis menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap ketat, yang berpotensi mempertahankan tekanan inflasi upah. Hal ini secara langsung mendukung sikap hawkish The Fed dan mengurangi spekulasi pasar mengenai potensi pemotongan suku bunga dalam waktu dekat. Akibatnya, imbal hasil obligasi Treasury AS melonjak tajam, membuat emas menjadi aset yang kurang kompetitif dalam lingkungan investasi saat ini. Investor cenderung mengalihkan modal dari emas ke obligasi untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.

Tekanan jual pada emas juga diperburuk oleh penguatan indeks dolar AS. Dolar menguat tajam sebagai respons terhadap prospek suku bunga yang lebih tinggi dan ekonomi AS yang kuat. Dolar yang lebih kuat secara inheren membuat emas berjangka menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, yang pada gilirannya menekan permintaan global. Sentimen pasar beralih dari mode safe-haven ke mode risk-on, yang semakin membebani logam mulia ini di tengah optimisme ekonomi.

Meskipun menghadapi tekanan yang besar dari data AS yang kuat, emas berhasil mempertahankan level support kunci di tengah kekhawatiran geopolitik yang masih ada. Analis pasar memperkirakan bahwa emas akan memasuki fase konsolidasi atau penurunan moderat hingga data inflasi berikutnya dirilis. Investor disarankan untuk memantau dengan cermat pidato pejabat The Fed dan bersiap menghadapi volatilitas pasar yang berkelanjutan, karena konflik antara data ekonomi dan kebijakan moneter terus membentuk pergerakan harga emas. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id