Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 14 Juli 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Lagi Galak Banget, Harganya Ke Level Tertinggi Sebulan

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas terus melonjak sejalan dengan meningkatnya harapan akan berakhirnya kebijakan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan Kamis (13/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.960,19 per troy ons. Harganya menguat 0,16%. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 8 Juni 2023 atau lebih dari sebulan terakhir.

Penguatan kemarin memperpanjang tren positif emas yang menguat sejak Jumat pekan lalu. Dalam lima hari perdagangan, harga emas sudah melonjak 2,59%.
Harga sedikit melemah pada pagi hari ini. Pada perdagangan Jumat (14/7/2023) pukul 05:36 WIB, harga emas di pasar spot ada di posisi US$ 1.959,93. Harganya menguat melemah tipis 0,01%.

Analis dari Blue Line Futures, Phillip Streible, menjelaskan ada peluang bagi emas untuk menembus US$ 2.000.

"Setelah data (inflasi) kemarin, kita melihat ada rally besar-besaran pada pasar emas. Emas memiliki peluang bagus untuk terus bergerak ke US$ 2.000 jika ada katalis positif. Namun, ada resisteni yang masih cukup kuat," tutur Streible, dikutip dari Reuters.

Seperti diketahui, inflasi AS melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni 2023, dari 4% (yoy) pada Mei.
Laju nflasi AS jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi Juni sebear 3,1%. Laju inflasi Juni juga menjadi yang terendah sejak Maret 2021.
Secara bulanan (month to month/mtm), inflasi AS melandai mencapai 0,2% dari 0,1% pada bulan Mei. Inflasi tersebut juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi akan ada di angka 0,3%.

Sementara itu, inflasi inti AS mencapai 4,8% (yoy) pada Juni 2023, dari 5,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. Secara bulanan, inflasi inti mencapai 0,2% (mtm) pada Juni tahun ini, lebih rendah dibandingkan 0,4% pada Mei.
Inflasi inti jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi inti di angka 5% (yoy) dan 0,3% (mtm).

Dengan inflasi yang melandai, pelaku pasar kini berekspektasi jika The Fed akan melunak pada September.
Pasar memang masih berekspektasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada akhir bulan ini menjadi 5,25-5,5%.
Kenaikan ini tersebut diharapkan menjadi yang terakhir.

"Pelaku pasar kini sudah menghilangkan kemungkinan jika The Fed akan menaikkan dua kali beruntun. Kemungkinan tidak ada kenaikan lagi setelah Juli. Ini membantu emas untuk merangkak naik," tulis analis Commerzbank, kepada Reuters

Sementara itu, analis independen Tai Wong memperkirakan harga emas sudah memasuki bullish market dan akan nyaman merangkak naik ke depan.
"Jika emas mampu bergerak di atas US$ 1.960 maka itu akan terus memicu kenaikan harga," tambah Tai Wong.

Salah satu penopang gerak emas juga datang dari melemahnya dolar AS. Indeks dolar terjun bebas ke level 99,97 kemarin. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak pertengahan April tahun lalu.
Dolar AS yang melemah membuat emas lebih terjangkau sehingga emas menjadi incaran lagi - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbc.com

 

 

 

 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar