Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Kamis, 17 September 2020

Rifan Financindo - Jelang Keputusan The Fed, Dolar AS Melemah Dan Harga Emas Makin Berkilau

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pelaku pasar kini tengah menanti kebijakan moneter dari Federal Reserve, sehingga berdampak pada melemahnya dolar dan kenaikan harga emas.

Para analis memproyeksikan bahwa The Fed masih akan tetap berkomitmen berkomitmen pada suku bunga rendah.

The Federal Open Market Committee menetapkan kebijakan moneter dovish akan berdampak pada ekonomi, termasuk adanya pelemahan dolar. "FOMC akan sangat dovish bahkan jika mereka meningkatkan perkiraan PDB mereka," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA.

Suku bunga AS yang rendah membuat dolar kurang menarik bagi investor yang ingin memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Trik yang dilakukan investor adalah ramai-ramai menjual dolar dan menggantinya dengan mata uang lain yang memiliki imbal hasil lebih tinggi.

Kini pengamat pasar tidak mengharapkan kenaikan suku bunga acuan Fed untuk beberapa bulan ke depan. Kendati begitu, pelaku pasar masih tetap menunggu pertemuan untuk menyimpulkan keputusan dan melihat apakah bank sentral mengeluarkan proyeksi ekonomi yang mengejutkan.

Baru-baru ini, Federal Reserve meluncurkan strategi inflasi yang lebih longgar, memiliki kesempatan pada hari Rabu untuk mendukung rencana tersebut dengan lebih rinci karena mereka berupaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi AS.

Para pejabat diharapkan memproyeksikan suku bunga tetap mendekati nol hingga 2023, memperkuat pesan yang disampaikan oleh Ketua Jerome Powell pada akhir Agustus bahwa mereka akan menunda kebijakan pengetatan untuk mencapai inflasi yang rata-rata 2 persen dari waktu ke waktu.

Bank sentral masih jauh dari kehabisan amunisi, Mark Haefele, kepala investasi di UBS Global Wealth Management, menulis dalam sebuah catatan kepada klien. "Investor harus mengambil posisi naik dalam ekuitas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar