Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Kamis, 31 Januari 2019

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Ini Gitar Ambarawa yang Digandrungi Musisi hingga Menteri


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Jika dulu waktu SMP sang ayah menuruti membelikan gitar, mungkin Oox tidak pernah belajar membuat gitar untuk pertama kalinya. Ya, begitulah awal mula Joko Santoso atau yang akrab dikenal Oox mengenal proses produksi gitar.

"Dulu asal aja, yang penting saya harus punya gitar. Perlahan dan sampai sekarang pun, saya terus belajar membuat gitar berkualitas," ujar Oox saat ditemui detikFinance, Rabu (30/1/2019).

Oox semakin fokus membangun usaha produksi gitar setelah ia terkena PHK dari sebuah perusahaan swasta di Kabupaten Semarang 2009 silam. Sejak saat itu, ia memilih berhenti mencari pekerjaan lagi dan membangun usaha produksi gitar.

"Membuat gitar itu susah-susah gampang. Kalau hanya jumlah dan nggak fals aja, saya bisa buat banyak dalam sebulan. Namun ini soal rasa, jadi ya batasi sesuai kemampuan saya saja," ungkap Oox sembari memasang pick up di sebuah gitar yang sedang ia selesaikan.

Di workshop yang berada di kompleks UMKM Gua Maria Kerep, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Oox setiap hari memproduksi gitar. Dalam sebulan Oox mampu memproduksi 7 hingga 10 gitar. Pada tahapan pengerjaan, ia dibantu dua orang karyawan harian dan dua orang borongan.

Sejatinya Oox ingin menambah tenaga kerja, sebab pesanan gitar pada tiga tahun belakangan seringkali membuat ia kewalahan. Namun ia selalu gagal mencari rekan kerja untuk berkarya bersama di workshop miliknya.

"Susah mencari yang mau belajar dan merasakan. Kalau soal teknis semacam menggergaji, mengecat atau mengampelas itu mudah dipelajari. Namun soal merasakan dan memahami karakter suara gitar itu yang susah," tegas Oox.

Omset Oox dalam sebulan rata-rata sebesar Rp 25 juta. Secara rinci, Oox menyampaikan harga gitar yang ia buat di antara Rp 3-8 juta. Semua proses penjualan ia lakukan melalui media sosial Facebook dan Instagram bernama Oox Guitarmaker.

"Harga gitar itu berbeda-beda, bergantung spare part dan material kayu yang digunakan. Kalau semua import ya pasti jatuhnya mahal, padahal belum tentu import itu lebih bagus ketimbang lokal," ujar Oox.

Ini Oox Guitar Ambarawa Digandrungi Musisi hingga MenteriFoto: Aji Kusuma/detikcom

Oox percaya, kayu lokal, bahkan yang tumbuh di Kabupaten Semarang jika diteliti kadang memiliki karakteristik kayu berkualitas baik. Tak jarang Oox pergi memburu kayu untuk ia jadikan bahan baku.

"Saya sering pergi ke daerah pelosok Kabupaten Semarang untuk mencari kayu. Kalau baik ya pasti saya beli, paling banyak mahoni kalau disini," jelas Oox.

Salah satu gitar unik karya Oox, kini dimiliki Fildan, selebritis jebolan ajang pencarian bakat penyanyi dangdut di sebuah televisi nasional.

"Gitar akrilik yang di dalamnya berisi air itu sekarang dipakai Mas Fildan kemana-mana. Ada dua gitar akrilik, satunya lagi dibeli Pak Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo," ujar Oox.

Soal pelayanan Oox selalu memberi garansi pada setiap produknya. Ia berharap kualitas barang terjaga hingga sampai ke tangan pemesan.

"Jika terjadi sesuatu pada gitar dalam proses pengiriman atau tidak sesuai pesanan, kami siap menerima komplain dan membenahi agar maksimal. Tidak ada biaya tambahan, hanya ongkir saja mungkin yang dibebankan kepada konsumen," jelas Oox.

Saat ini Oox selain sedang menyelesaikan gitar pesanan dari berbagai daerah. Ia juga sedang menyelesaikan gitar pesanan dua gitaris kebanggaan Indonesia.

"Ada dua pesanan spesial dari Balawan dan Stevy Item. Kalau dari Balawan juga sudah beberapa kali mengirim untuk sekolah musiknya, tetapi sekarang lagi proses pembuatan gitar pribadinya," ungkap Oox.

Sebagai seorang kreator, Oox ingin sekali mematenkan karya gitarnya. Oleh sebab itu sejak tahun lalu ia mengurus proses pendaftaran HAKI untuk label produknya.

"Ya biar bangga Mas, produk Ambarawa resmi diakui di mata hukum. Dan jika nanti berkembang, semakin memudahkan kami untuk melangkah. Namun ya harus sabar, sebab sudah setahun ini belum ada kabar lagi terkait proses HAKI yang kami ajukan, semoga segera, biar saya juga bisa semakin profesional," tandas Oox.

sumber : finance.detik.com

baca juga : 
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu 
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK 
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

Tidak ada komentar :

Posting Komentar