Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 16 Desember 2016

Warung kopi tertua di dunia ini bakal ditutup, kenapa ya?


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Sudah jamak diketahui, kopi adalah minuman favorit banyak orang di seluruh dunia. Wajar jika ada kedai kopi yang sudah terkenal kenikmatannya selalu ramai dikunjungi para penikmat kopi.


Nah di Amsterdam, Belanda, ada lho kedai kopi yang disebut-sebut sebagai salah satu kedai kopi tertua di dunia. Namanya, Mellow Yellow. Tapi, kedai kopi yang selalu ramai dikunjungi ini nggak lama lagi bakal ditutup pemerintah setempat. Lho kenapa?
Padahal, tahun depan kedai kopi ini genap berusia 50 tahun. Dilansir brilio.net dari Lonely Planet, Kamis (15/12), diduga kedai kopi ini menjadi tempat anak-anak muda Amsterdam menghisap ganja (cannabis).
Seperti diketahui, beberapa tempat di Amsterdam memang membolehkan pengunjung menghisap ganja, salah satunya kedai kopi ini. Namun ada peraturan baru yang diterapkan pemerintah kota Amsterdam mengenai kebijakan larangan menggunakan ganja di tempat umum.
Kedai kopi ini dianggap menjadi tempat yang menyebabkan sebagian anak muda Amsterdam menjadi keranjingan menghisap ganja.
Meski begitu, pemillik Mellow Yellow, Johnny Petram menentang kebijakan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa rata-rata anak muda yang ada di sekitar kedainya telah berumur di atas 18 tahun.
Menurut Petram, pemerintah kota ingin menutup kedai kopi tertua di dunia itu karena ingin membangun salon. Padahal kedai itu sudah melayani ratusan pengunjung setiap hari, baik wisatawan maupun penduduk lokal.
Bahkan, orang-orang yang tidak menghisap ganja pun sering datang ke tempat itu untuk sekedar berfoto. “Tempat kami merupakan salah satu bagian sejarah Amsterdam,” tutur Petram dalam sebuah wawancara.
Sekedar informasi, sejak 1990 industri kopi di Amsterdam turun drastis dari 350 tempat hingga tersisa 175 saja. Beberapa tempat terpaksa ditutup akibat kebijakan yang diterapkan pemerintah kota tersebut.
Padahal, salah satu daya tarik Amsterdam di mata wisatawan asing adalah legalitas ganja dan kelezatan kopinya. Berdasarkan hasil laporan dinas pariwisata Amsterdam, setidaknya 25-30% wisatawan asing sengaja mengunjungi kota tersebut untuk menikmati secangkir kopi hangat.

sumber : brilio.net



Tidak ada komentar :

Posting Komentar