PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Harga emas diperdagangkan mendekati posisi termurahnya selama dua
minggu ini pada hari Kamis (15/09/2016). Jatuhnya harga emas akibat aksi
jual yang dilakukan sebagian investor untuk berjaga-jaga dan mengurangi
resiko dari penurunan tiba-tiba harga emas.
Bagi mereka, ketidak menentuan sikap The Federal Reserve mengenai
kenaikan suku bunga mereka telah menimbulkan kegelisahan. Sementara itu,
kebijakan kuantitatif Bank of Japan memberikan peluang penguatan Dolar
AS dimana tentu akan menambah tekanan bagi harga Emas. Disisi lain, Cina
yang tengah libur nasional membuat pasar lebih sepi lagi.
Mendekati akhir pekan ini, harga emas diperdagangkan pada kisaran
harga $1.321,38 per ons. Pada hari Rabu bahkan sempat ke harga
$1.314,24, yang merupakan harga termurahnya sejak 2 September silam.
Meski demikian, sempat menguat kembali dan mencatat kinerja perdagangan
positif dengan mengakhiri penurunan beruntun dalam lima sesi
perdagangan.
Para investor memilih sikap untuk menunggu hingga pertemuan The Fed
ini usai minggu depan. Ketiadaan perubahan makro ekonomi yang besar
membuat sentimen pasar kurang tegas pula. Sikap menunggu indikasi yang
lebih kuat ini sebagai cara meminimalis resiko dari potensi fluktuasi
harga yang liar.
The Fed sedianya akan melakukan pertemuan rutinnya pada 21 September
nanti. Disisi lain, perhatian pasar juga akan tersita dengan pertemuan
Bank of Japan yang diakhiri pada hari yang sama. Meski demikian,
keyakinan terbesar adalah kedua bank sentral tersebut tidak akan
memutuskan sebuah kebijakan yang mengejutkan.
sumber : financeroll.co.id
Tidak ada komentar :
Posting Komentar