JAKARTA, KOMPAS.com
- Rupiah pada awal perdagangan Rabu (16/7/2014) pagi kembali melorot,
bahkan menembus level 11.800. Seperti dikutip dari data Bloomberg,
rupiah di pasar spot, dibuka melemah ke posis Rp 11.810 per dollar AS,
atau turun 0,63 persen dibandingkan penutupan kemarin pada 11.736,3.
Hari ini rupiah diproyeksikan melemah, tertekan oleh penguatan mata uang dollar AS, seiring dengan pernyataan Gubernur The Federal Reserve, Janet Yellen.
Di hari pertama testimoni, Yellen di depan kongres AS, pasar dikejutkan dengan pernyataan bahwa Fed rate dapat naik lebih dini dari yang diperkirakan. Walaupun hal itu wajib didahului oleh perbaikan lebih drastis pada kualitas penyerapan tenaga kerja. Dollar index menguat 0,24 persen bersama dengan yield US Treasury 10 tahun yang naik tipis 0,32 basis poin. Hasil dari testimoni Yellen hari ke dua masih ditunggu nanti malam. (baca: Yellen Bicara Lagi soal "Fed Rate", Dollar AS Menggeliat)
Hari ini rupiah diproyeksikan melemah, tertekan oleh penguatan mata uang dollar AS, seiring dengan pernyataan Gubernur The Federal Reserve, Janet Yellen.
Di hari pertama testimoni, Yellen di depan kongres AS, pasar dikejutkan dengan pernyataan bahwa Fed rate dapat naik lebih dini dari yang diperkirakan. Walaupun hal itu wajib didahului oleh perbaikan lebih drastis pada kualitas penyerapan tenaga kerja. Dollar index menguat 0,24 persen bersama dengan yield US Treasury 10 tahun yang naik tipis 0,32 basis poin. Hasil dari testimoni Yellen hari ke dua masih ditunggu nanti malam. (baca: Yellen Bicara Lagi soal "Fed Rate", Dollar AS Menggeliat)
Pagi ini data PDB China triwulan kedua ditunggu dan diperkirakan stabil di 7,4 persen secara tahunan.
Rupiah melemah tajam hingga Rp 11.700 per dollar AS bersama dengan mata uang lain di Asia hingga Selasa (15/7/2014) sore. Selain meningkatnya risiko krisis perbankan di Zona Euro, pasar mengantisipasi akibat dari pernyataan Yellen malam tadi.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, naiknya ketidakpastian politik domestik juga berkontribusi terhadap pelemahan rupiah beberapa hari terakhir. Penguatan dollar AS berpeluang menekan rupiah hari ini. PDB China yang melebihi harapan bisa meredakan tekanan terhadap rupiah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar