Dollar AS berada dalam
tren penguatan hingga akhir pekan lalu. Namun, rupiah pun terus menanjak
posisinya dengan sentimen utama menunggu hasil penetapan pemilihan
presiden.
Harapan bahwa tekanan terhadap dunia internasional terhadap Rusia akan semakin tinggi setelah kecelakaan Malaysian Airlines masih menjaga permintaan terhadap aset safe haven. Yield US Treasury 10 tahun masih bertahan di kisaran 2,48 persen hingga Sabtu (19/7/2014) dini hari. Angka inflasi AS ditunggu malam ini yang diperkirakan bertahan di atas 2 persen secara tahunan.
Harapan bahwa tekanan terhadap dunia internasional terhadap Rusia akan semakin tinggi setelah kecelakaan Malaysian Airlines masih menjaga permintaan terhadap aset safe haven. Yield US Treasury 10 tahun masih bertahan di kisaran 2,48 persen hingga Sabtu (19/7/2014) dini hari. Angka inflasi AS ditunggu malam ini yang diperkirakan bertahan di atas 2 persen secara tahunan.
Pengumuman final pilpres ditunggu, rupiah dalam tren penguatan. Di tengah penguatan dollar AS di pasar global, rupiah berhasil menguat untuk kembali ke kisaran Rp 11.600 per dollar AS hingga Jumat (18/7/2014) sore. Investor mulai beralih untuk sepenuhnya fokus terhadap hasil resmi pilpres Selasa 22 Juli besok.
Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, jika pemenang pilpres tidak berbeda dengan harapan kebanyakan investor, rupiah diperkirakan menguat tajam paling tidak untuk jangka pendek. "Hari ini fluktuasi rupiah masih akan tinggi dengan kecenderungan pelemahan," tulisnya.
Sementara pada awal perdagangan di pasar spot Senin pagi ini, seperti dikutip dari data Bloomberg, rupiah dibuka menguat ke posisi RP 11.592,5 per dollar AS, dibanding penutupan Jumat (8/7/2014) lalu pada 11.615.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia akhir pekan lalu dipatok pada Rp 11.706 per dollar AS.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar