Nilai tukar rupiah
diproyeksikan naik menatap penetapan pemenang pemilihan presiden, Selasa
(22/7/2014). Ini juga seiring pergerakan dollar AS yang relatif stabil
di tengah merangkak naiknya harga minyak di pasar global.
Dollar AS bergerak mendatar tetapi masih dengan kecenderungan naik mengingat ketegangan di Ukraina yang semakin melibatkan negara-negara Eropa serta AS belum sepenuhnya hilang. Harga minyak juga merespon situasi tersebut dengan kenaikan menuju 107,7 dollar AS per barrel. Angka inflasi AS ditunggu malam ini diperkirakan bertahan di atas 2 persen secara tahunan.
Dollar AS bergerak mendatar tetapi masih dengan kecenderungan naik mengingat ketegangan di Ukraina yang semakin melibatkan negara-negara Eropa serta AS belum sepenuhnya hilang. Harga minyak juga merespon situasi tersebut dengan kenaikan menuju 107,7 dollar AS per barrel. Angka inflasi AS ditunggu malam ini diperkirakan bertahan di atas 2 persen secara tahunan.
Dari domestik, proyeksi PDB Indonesia 2014 kembali dipangkas menjadi 5,2 persen secara tahunan oleh Bank Dunia. Namun, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, investor tidak menggubris dan semakin fokus terhadap hasil pemilu.
Rupiah menguat bersama-sama dengan mata uang lain di Asia hingga Senin (21/7/2014) sore. KPU diharapkan sudah mempunyai nama Presiden terpilih sore ini.
"Sebelum itu, rupiah diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif. Euforia hasil pilpres berpeluang membawa rupiah menguat drastis untuk jangka pendek," tulis riset Samuel Sekuritas Indonesia.
Pada awal perdagangan Selasa pagi di pasar spot, rupiah kembali menguat. Hingga sekitar pukul 08.20 WIB, mata uang garuda ini naik 0,43 persen ke posisi Rp 11.522,8 per dollar AS, dibandingkan penutupan kemari pada level 11.572.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar