JAKARTA, KOMPAS.com -
Nilai tukar rupiah akan diuji kekuatannya pada perdagangan Kamis
(3/7/2014). Rupiah mencoba naik di tengah penurunan harga minyak.
Dollar AS mendapatkan momentum penguatannya kembali setelah angka ADP employment AS bertambah melebihi harapan pasar. Di sisi lain euro terpuruk setelah Indeks Harga Produsen kembali mencatatkan deflasi selama tiga bulan berturut-turut. Pengumuman Bank Sentral Eropa (ECB) dan statistik tenaga kerja AS akan dirilis malam ini. Investor global menunggu hal ini.
Dollar AS mendapatkan momentum penguatannya kembali setelah angka ADP employment AS bertambah melebihi harapan pasar. Di sisi lain euro terpuruk setelah Indeks Harga Produsen kembali mencatatkan deflasi selama tiga bulan berturut-turut. Pengumuman Bank Sentral Eropa (ECB) dan statistik tenaga kerja AS akan dirilis malam ini. Investor global menunggu hal ini.
Rupiah sendiri melemah tajam di saat mata uang Asia lainnya menguat hingga sore kemarin. Hari ini, harga minyak Brent yang kembali turun ke 110 dollar AS per barrel, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, seharusnya bisa membantu penguatan rupiah.
"Apalagi itu di tengah tingginya permintaan dollar AS untuk impor kebutuhan Ramadhan sepanjang bulan Juli ini," tulisnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar