JAKARTA, KOMPAS.com -
Nilai tukar rupiah diproyeksikan mencoba menguat dalam rentang tipis
pada perdagangan Rabu (2/7/2014). Indeks dollar AS yang naik membatasi
penguatan rupiah.
Walaupun PMI manufacturing AS lebih buruk dari sebelumnya, turunnya PMI manufacturing Zona Eropa menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) Kamis (3/7/2014) esok mendorong penguatan dollar index seiring pelemahan euro.
Walaupun PMI manufacturing AS lebih buruk dari sebelumnya, turunnya PMI manufacturing Zona Eropa menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) Kamis (3/7/2014) esok mendorong penguatan dollar index seiring pelemahan euro.
Buruknya data ekonomi, menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia akan memaksa ECB untuk memperkenalkan strategi stimulus moneter baru yang akan cenderung melemahkan euro. Harga minyak Brent terus turun hingga 112 dollar AS per barrel.
Malam ini ditunggu data ADP Employment Change AS yang diperkirakan membaik. Faktor global membawa rupiah menguat pada pembukaan kemarin pagi bersama-sama dengan harapan data ekonomi yang baik. Akan tetapi kenyataan bahwa surplus neraca perdagangan juga diikuti oleh penurunan tajam ekspor membuat penguatan rupiah terpangkas.
Hingga penutupan kemarin rupiah hanya menguat 0,09 persen ke Rp 11.864 per dollar AS. Harga minyak yang terus turun berpeluang mendorong penguatan rupiah lebih lanjut. Namun sentimen penguatan dollar AS akibat harapan pelemahan euro akan membatasi ruang penguatan rupiah hari ini.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar