JAKARTA, KOMPAS.com -
Indeks Harga Saham Gabungan sepanjang pekan ini akan digerakkan
terutama sentimen pengumuman hasil pemilihan presiden oleh Komisi
Pemilihan Umum awal pekan depan. IHSG rawan tertekan pula karena
pergerakan indeks saham di tingkat global.
IHSG positif sepanjang pekan lalu, meski di akhir pekan ditutup melemah. Dorongan euforia pelaksanaan pilpres membuat IHSG naik 126,77 poin (2,58 persen) atau lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang naik 60,69 poin (1,25 persen).
Sepanjang pekan kemarin, asing mencatatkan nett buy Rp 9,47 triliun, melonjak tajam bila dibandingkan pekan sebelumnya yang juga nett buy Rp 535,422 miliar. Jika dihitung sejak awal tahun (YTD) maka sampai dengan pekan kemarin posisi asing tercatat nett buy Rp 52,05 triliun.
IHSG positif sepanjang pekan lalu, meski di akhir pekan ditutup melemah. Dorongan euforia pelaksanaan pilpres membuat IHSG naik 126,77 poin (2,58 persen) atau lebih tinggi dari pekan sebelumnya yang naik 60,69 poin (1,25 persen).
Sepanjang pekan kemarin, asing mencatatkan nett buy Rp 9,47 triliun, melonjak tajam bila dibandingkan pekan sebelumnya yang juga nett buy Rp 535,422 miliar. Jika dihitung sejak awal tahun (YTD) maka sampai dengan pekan kemarin posisi asing tercatat nett buy Rp 52,05 triliun.
Riset Trust Securities memroyeksikan pekan ini IHSG akan berada pada rentang support 4.750-4.855 dan resisten 4.975-4.990. "IHSG membentuk pola menyerupai shooting star pada middle bollinger bands. MACD masih turun dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai tertahan penurunannya. IHSG mampu melewati target kisaran resisten (4.975-4.990) seiring aksi beli yang terpengaruh dengan euforia pilpres," tulisnya.
Namun demikian, penguatan yang terlampau cepat tersebut berpotensi mengalami pembalikan arah melemah jika tidak tertahan dengan imbas rilis data-data positif. "Masih adanya utang gap di level 4.989-5.008 dan 4.917-4.918 membuat IHSG memiliki peluang melemah lebih besar dibandingkan peluang untuk rebound. Untuk itu, tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan," tambahnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar