JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah berencana terbitkan sukuk global berdenominasi dollar AS
usai Lebaran. Pemerintah telah menunjuk empat penasihat keuangan untuk
penerbitan sukuk ini. Mereka adalah HSBC, Standard Charterd Bank, CIMB
dan National Bank of Dubai.
Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan masih merahasiakan nilai sukuk yang akan diterbitkan. "Kalau penawarannya tinggi, banyak, ditambahin upsize dikit enggak masalah. Toh pemerintah masih kurang sekitar Rp 180 triliun, untuk penerbitan obligasi," kata Robert, ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan masih merahasiakan nilai sukuk yang akan diterbitkan. "Kalau penawarannya tinggi, banyak, ditambahin upsize dikit enggak masalah. Toh pemerintah masih kurang sekitar Rp 180 triliun, untuk penerbitan obligasi," kata Robert, ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Kekurangan tersebut akan didapatkan dari penerbitan sukuk global dalam dollar AS. Selain itu, pemerintah pada Oktober mendatang juga akan menerbitkan SUN berdenominasi dollar AS di pasar domestik senilai 750 juta dollar AS.
Selain dua jenis obligasi tersebut, pemerintah juga mempertimbangkan untuk penerbitan obligasi mata uang Jepang, yen, atau dikenal dengan istilah Samurai Bonds. Namun, Robert mengatakan, pihaknya masih mempertimbangkan kondisi pasar.
"Pemerintah akan terbitkan global sukuk, kemungkinan Samurai Bonds dan dollar bonds yang diterbitkan di domestik. Tapi kayaknya yang Samurai Bonds itu belum final," kata Robert.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar