JAKARTA, KOMPAS.com
- Nilai tukar rupiah diproyeksikan bergerak tertekan atas dollar AS di
akhir pekan ini, Jumat (4/7/2014). Sentimen global memperkuat posisi
dollar AS.
Walaupun tidak mengubah suku bunga acuan dan memperkenalkan instrumen baru, Bank Sentral Eropa (ECB) tetap optimistis inflasi akan naik karena stimulus moneter.
Walaupun tidak mengubah suku bunga acuan dan memperkenalkan instrumen baru, Bank Sentral Eropa (ECB) tetap optimistis inflasi akan naik karena stimulus moneter.
ECB juga mengatakan kemungkinan strategi cetak uang masih terbuka di masa depan. Ditambah dengan faktor tingkat pengangguran AS yang terpangkas hingga 6,1 persen dini hari tadi, dollar index menguat tajam hingga 80,21 sementara yield US Treasury 10 tahun naik hingga 2,64 persen.
Tren penguatan dollar AS diperkirakan bertahan di pasar Asia hari ini. Retail PMI Zona Eropa ditunggu sore ini, pasar AS akan tutup karena libur hari kemerdekaan.
Kemarin rupiah kembali melemah walaupun hanya tipis bersama dengan beberapa mata uang di Asia. Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia penguatan dollar AS akibat memburuknya data Zona Eropa serta membaiknya data AS masih akan mendorong pelemahan rupiah hari ini walaupun hilangnya risiko harga minyak bisa sedikit membawa sentimen positif.
Angka cadangan devisa kemungkinan diumumkan hari ini.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar