JAKARTA, KOMPAS.com
- Indeks Harga Saham Gabungan kembali rawan tertekan di perdagangan
Jumat (18/7/2014). Sentimen negatif datang dari bursa global di tengah
penantian hasil akhir pemilihan presiden RI.
IHSG kemarin bergerak melemah diterjang oleh aksi ambil untung investor memanfaatkan koreksi yang terjadi pada bursa regional. Terlihat aksi jual terjadi pada saham-saham yang menjadi pendorong naiknya indeks beberapa hari sebelumnya.
IHSG kemarin bergerak melemah diterjang oleh aksi ambil untung investor memanfaatkan koreksi yang terjadi pada bursa regional. Terlihat aksi jual terjadi pada saham-saham yang menjadi pendorong naiknya indeks beberapa hari sebelumnya.
Beberapa data makro dari AS yang cukup bagus seperti consumer spending dan factory output gagal mengangkat bursa regional, yang justru melemah dipengaruhi oleh rencana sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Rusia oleh Amerika Serikat dan Eropa. Sanksi ini merupakan akibat penolakan Rusia untuk mendukung penghentian aksi pemberontakan di Ukraina.
Situasi itu, menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, diperparah oleh jatuhnya pesawat Malaysian Air di Timur Ukraina yang diduga ditembak oleh pasukan Rusia kemarin malam. Bursa AS juga ikut jatuh hingga dini hari tadi sementara permintaan aset safe-haven meningkat.
Riset Panin Sekuritas memerkirakan hari ini indeks akan cenderung sideways. Tampaknya investor memilih menanti hasil pilpres serta pengumuman laporan keuangan semester satu 2014. Kisaran support-resistance indeks di level 5.025-5.090.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar