Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 15 Maret 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Dari High Terbaru Di Tengah Ketidakpastian Peningkatan Suku Bunga

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada hari Rabu setelah jatuh dari level tertinggi enam minggu di sesi sebelumnya. Pasalnya data inflasi AS beragam menimbulkan ketidakpastian mengenai sikap Federal Reserve terhadap kebijakan moneter, sementara kekhawatiran akan krisis perbankan di negara tersebut terus berlanjut.

Logam mulia naik tajam dalam beberapa sesi terakhir karena bangkrutnya beberapa bank AS memicu peralihan ke aset-aset tradisional yang aman. Tekanan pada sistem perbankan juga membuat pasar mulai menilai langkah Fed yang tidak terlalu hawkish, dengan spekulasi bahwa bank sentral akan mencoba untuk mencegah gejolak ekonomi yang lebih besar.

Inflasi konsumen AS menurun seperti yang diharapkan pada bulan Februari, data menunjukkan pada hari Selasa, tetapi inflasi inti secara tak terduga naik dari bulan sebelumnya - menjaga tekanan pada The Fed untuk mengetatkan kebijakan lebih lanjut.

Imbal hasil Treasury AS pulih dari penurunan baru ini pada hari Selasa, menekan harga emas, sementara pasar juga memperkirakan adanya kenaikan suku bunga 50 basis poin oleh European Central Bank pada hari Kamis.

Harga emas spot turun 0,1% di $1.902,18/oz, sedangkan harga emas berjangka turun 0,3% di $1.905,90/oz pukul 07.04 WIB. Kedua instrumen ini turun sekitar 0,5% pada sesi sebelumnya.

Harga Fed Funds futures menunjukkan bahwa pasar saat ini memperkirakan kemungkinan yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh the Fed, ketika bertemu minggu depan. Selain itu, sinyal-sinyal bank sentral mengenai kebijakan di masa depan akan sangat diawasi dalam menghadapi potensi krisis perbankan.

Pemerintah AS melakukan intervensi untuk memulihkan kepercayaan pada sistem perbankan setelah bangkrutnya Silicon Valley Bank. Namun kekhawatiran akan penularan dari keruntuhan tersebut memicu anjloknya pasar saham, sementara lembaga pemeringkat Moody's juga menurunkan prospek sistem perbankan AS, dengan alasan adanya "krisis kepercayaan" di sektor ini.

Logam mulia lainnya melemah pada hari Rabu, menyusul serangkaian kenaikan yang kuat. Perak jatuh 1,4% ke $21,742, sementara platinum futures turun 0,2% di $988,60/oz.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga melemah lebih lanjut karena pasar khawatir memburuknya kondisi ekonomi dapat sangat mengganggu aktivitas industri tahun ini, yang pada akhirnya akan merugikan permintaan tembaga.

Tembaga turun 0,5% menjadi $3,9870 setelah jatuh lebih dari 1% di sesi sebelumnya.

Fokus saat ini tertuju ke data produksi industri China, yang akan dirilis hari ini, untuk melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi di negara importir tembaga terbesar di dunia tersebut - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

Sumber : investing.com

Selasa, 14 Maret 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Bertahan Atas Level $1.900 Jelang Data Inflasi Konsumen

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bertahan di level tertinggi enam minggu pada hari Selasa saat kekhawatiran atas potensi krisis perbankan AS membuat para investor berebut masuk ke aset-aset safe haven tradisional, dengan fokus saat ini beralih ke data inflasi yang akan dirilis untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter.

Harga logam mulia naik lebih dari $100 dalam lima hari terakhir imbas penutupan tiga bank AS, terutama Silicon Valley Bank (NASDAQ:SIVB) - menekankan retakan yang semakin besar pada ekonomi AS yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang tajam selama tahun lalu.

Saat pemerintah AS melakukan intervensi untuk memulihkan kepercayaan terhadap sistem perbankan, saham-saham perbankan mengalami arus modal keluar yang besar akibat kekhawatiran akan potensi penularan, yang mendorong permintaan safe haven untuk emas.

Namun, prospek krisis perbankan juga mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan dipaksa untuk mengurangi sikap hawkish-nya untuk mencegah kehancuran ekonomi lebih lanjut. Hal ini sangat membebani dolar dan imbal hasil Treasury jangka pendek, yang pada gilirannya sangat menguntungkan emas.

Emas spot flat di $1.913,76/oz, dan emas berjangka naik 0.1% di $1.918,75/oz pukul 07.54 WIB. Kedua instrumen ini diperdagangkan mendekati level tertinggi untuk tahun ini.

Fokus saat ini tertuju ke data inflasi indeks harga konsumen untuk bulan Februari, yang akan dirilis hari ini. Indeks ini diperkirakan akan sedikit menurun dari bulan sebelumnya, meskipun inflasi inti diperkirakan akan tetap sama.

The Fed telah memperingatkan minggu lalu bahwa inflasi yang tinggi dapat memicu langkah-langkah pengetatan yang lebih agresif oleh bank. Namun dalam menghadapi potensi krisis perbankan, langkah bank sentral masih belum pasti.

Harga Fed Fund futures menunjukkan saat ini pasar telah sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan kenaikan 50 basis poin minggu depan, dengan mayoritas trader kini memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Namun, sebagian trader juga memperkirakan the Fed akan mempertahankan suku bunga sebesar 4,50% hingga 4,75%.

Suku bunga yang tinggi telah memukul emas hingga tahun 2022, pasalnya kenaikan imbal hasil meningkatkan biaya kepemilikan aset yang tidak memberikan imbal hasil. Tetapi pembalikan arah, atau potensi pelonggaran dalam sikap hawkish The Fed, dapat menguntungkan logam mulia.

Logam mulia lainnya melemah pada hari Selasa setelah mencatat kenaikan tajam selama empat sesi terakhir. Perak turun 0,3%, sementara platinum melemah 0,5%.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga melemah saat pasar mengurangi tekanan dari dolar terhadap prospek perlambatan ekonomi yang meningkat tahun ini.

Tembaga datar di $4,0385, setelah bergerak tipis dalam beberapa sesi terakhir - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 13 Maret 2023

PT Rifan - Harga Emas Stabil Potensi Naik Dalam Harapan Melambatnya Angka Nonfarm Payroll

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas masih dalam kisaran pergerakan kecil pada hari Jumat jelang rilis data nonfarm payrolls yang kemungkinan akan mempengaruhi kebijakan moneter, dan logam kuning juga menuju kerugian mingguan kala pasar memperkirakan suku bunga yang lebih tinggi.

Namun, emas mendapat sedikit bantuan dari data pada hari Kamis yang menunjukkan klaim pengangguran AS naik lebih besar pada minggu lalu. Dolar turun dari level tertinggi baru ini, sementara imbal hasil Treasury juga turun.

Hal tersebut mendorong beberapa spekulasi bahwa data nonfarm payroll yang akan dirilis pada hari ini akan menunjukkan beberapa tanda pendinginan pada bulan Februari, setelah melampaui perkiraan selama 10 bulan berturut-turut. Para analis memperkirakan penurunan tajam dalam payroll dari bulan sebelumnya.

Pasar tenaga kerja yang mendingin memberikan ruang ekonomi yang lebih sedikit bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga, yang merupakan hal yang positif bagi pasar logam. Namun, sebuah angka terpisah menunjukkan minggu ini payroll swasta tetap kuat di bulan ini hingga pertengahan Februari.

Harga emas spot datar di $1.830,06/oz, sementara harga emas berjangka stabil di $1.835,25/oz pukul 08.15 WIB. Kedua instrumen tersebut menguat sekitar 0,9% pada hari Kamis.

Namun emas masih turun sekitar 2% untuk minggu ini, setelah Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa suku bunga AS kemungkinan akan naik melebihi ekspektasi pasar, mengingat kekuatan inflasi dan pasar tenaga kerja baru-baru ini.

Dolar menguat karena komentarnya, sementara beberapa imbal hasil Treasury jangka pendek mencapai level tertinggi sejak krisis keuangan 2008.

Powell mencatat kenaikan suku bunga di masa depan akan sangat ditentukan oleh data ekonomi yang akan datang. Data inflasi AS untuk bulan Februari akan dirilis minggu depan, sebelum rapat kebijakan The Fed pada tanggal 22 Maret.

Pasar telah mulai memperkirakan kemungkinan yang lebih besar dari kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin yang lebih besar oleh The Fed bulan ini, menyusul angka inflasi yang lebih tinggi untuk bulan Januari. Kekuatan di pasar tenaga kerja juga telah menopang tekanan harga AS.

Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi pasar logam, karena menopang imbal hasil dan meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lainnya beranjak naik pada hari Jumat, dengan platinum dan perak masing-masing naik sekitar 0,1%. Namun kedua logam tersebut menuju penurunan mingguan yang besar.

Di antara logam industri, harga tembaga naik pada hari Jumat, tetapi juga akan mengalami penurunan untuk minggu ini, setelah data ekonomi China yang lemah menambah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga.

Harga tembaga naik 0,1% di $4,0113, dan diperkirakan akan turun 1,4% minggu ini. Komoditas akhir pekan, nikel jatuh 2,5% hingga dini hari tadi, timah jatuh 1,69% di ICE London pada penutupan Kamis, dan tembaga turun 0,79%. Sedangkan, karet jatuh 2,15% pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle ICE London di 182,00, kakao AS jatuh 1,17% pada dini hari. Serta, kopi robusta di London turun 0,14% dan gas alam anjlok 4,21%.

Di Indonesia, IHSG ditutup turun 0,51% dan rupiah turun 0,19% di 15.450,0 per dolar AS.

Sementara, USD/JPY turun 0,85%, GBP/JPY naik 0,08%, GBPUSD naik 0,9%, EURUSD naik 0,6%, dan AUD/USD turun 0,18%. Kripto bitcoin berakhir turun 1% pada Jumat BTC/USD dan ethereum turun 0,8% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD naik 2% - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Rabu, 08 Maret 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Flat Cenderung Turun Usai Powell Bicara Soal Kenaikan Suku Bunga

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak datar pada hari Rabu setelah mencatat penurunan terburuk dalam sebulan terakhir usai Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengindikasikan bahwa lonjakan inflasi baru ini kemungkinan akan membuat suku bunga naik lebih dari yang diperkirakan sebelumnya.

Hal ini membuat logam mulia membalikkan hampir semua kenaikannya baru-baru ini dan jatuh mendekati level yang terakhir terlihat pada akhir Desember. Harga emas juga mencatatkan hari terburuknya lebih dari sebulan terakhir pada hari Selasa, anjlok hampir 2%.

Emas spot mendatar di $1.813,39/oz, dan emas berjangka turun 0,2% di $1.816.25/oz pukul 20:30 WIB (01:30 GMT).

Powell mengatakan dalam sebuah kesaksian di depan Kongres bahwa data terbaru telah menunjukkan inflasi tetap tinggi, dan kemungkinan akan mendorong kenaikan suku bunga yang lebih tinggi lagi oleh the Fed.

Ia memperingatkan bahwa bank sentral dapat kembali ke laju kenaikan yang lebih tajam pada bulan Maret, yang melihat peningkatan harga mayoritas trader mulai sebesar 50 basis poin (bps) bulan ini.

Kenaikan suku bunga sangat membebani pasar logam dengan meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan hasil. Lonjakan imbal hasil Treasury jangka pendek juga melanjutkan tren ini.

Fokus minggu ini yakni Beige Book The Fed, yang akan dirilis pada hari ini, untuk mendapat wawasan yang lebih dalam mengenai persepsi bank terhadap ekonomi AS. Data nonfarm payroll untuk bulan Februari akan dirilis pada hari Jumat, dengan tanda-tanda kekuatan yang terus berlanjut di pasar tenaga kerja memberikan ruang ekonomi yang lebih besar bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Logam mulia lainnya melemah pada hari Rabu, menyusul penurunan sesi sebelumnya. Perak turun 0,5% di $29,102/oz, sementara platinum datar di $934,45/oz.

Dolar menguat terhadap sejumlah mata uang, dan hampir mencapai level tertinggi dalam tiga bulan.

Di antara logam industri, harga tembaga rebound setelah anjlok 2,6% pada sesi sebelumnya, tatkala data perdagangan yang beragam dari China diperparah oleh kekhawatiran terhadap The Fed.

Harga tembaga naik hampir 0,5% di $3,9852. Sementara data pada hari Selasa menunjukkan bahwa China mencatat rekor surplus perdagangan tertinggi pada bulan Februari, impor negara itu menyusut jauh lebih besar, mengindikasikan bahwa permintaan di negara importir komoditas terbesar di dunia itu tetap lemah meskipun ada pencabutan pembatasan anti-COVID.

Prospek permintaan China yang lemah, ditambah dengan kekhawatiran akan potensi resesi di bawah kenaikan suku bunga, sangat membebani prospek harga tembaga - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 07 Maret 2023

PT Rifan Financindo - Emas Masih Terbatas Tembaga Stabil, Pasar Tunggu Kesaksian Powell Malam Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas masih bergerak terbatas pada hari Selasa dan pasar menunggu lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter dari testimoni Ketua Federal Reserve Jerome Powell, sementara harga tembaga stabil untuk mengantisipasi data perdagangan China.

Powell akan memberikan kesaksian di hadapan Kongres pada pukul 22.00 WIB, dan kemungkinan akan menguraikan jalur suku bunga untuk beberapa bulan mendatang. Namun pasar tidak yakin dengan nada apa yang akan ditetapkan oleh Ketua The Fed itu, mengingat meskipun inflasi secara tak terduga naik di bulan Januari, indikator ekonomi lainnya menunjukkan bahwa ekonomi AS mendingin.

Ekspektasi bahwa suku bunga akan mencapai puncaknya lebih cepat, daripada nanti, membuat harga emas mengalami pemulihan yang kuat sepanjang minggu lalu. Logam mulia juga mengalami beberapa permintaan safe haven di tengah sinyal-sinyal resesi, pasalnya inversi kurva imbal hasil AS semakin dalam.

Harga emas spot turun 0,1% ke $1.844,49/oz, sementara harga emas berjangka turun 0,1% di $1.849,95/oz pukul 07.22 WIB. Kedua instrumen ini turun 0,3% pada hari Senin.

Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi emas, karena meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan imbal hasil tersebut. Namun, tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS telah menimbulkan spekulasi bahwa The Fed tidak memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga.

Namun, prospek kenaikan suku bunga membuat harga emas turun tajam dari level tertinggi yang dicapai pada bulan Januari.

Logam mulia lainnya sedikit melemah pada hari Selasa. Platinum turun 0,1% ke $980,0 per ons, dan perak turun 0,1% di $21,122 per ons.

Pelemahan dolar membantu membatasi kerugian di pasar logam, tatkala investor mengunci keuntungan dalam greenback setelah menguat di bulan Februari. Imbal hasil Treasury AS juga turun dari puncaknya baru-baru ini.

Fokus minggu ini juga tertuju data nonfarm payroll untuk bulan Februari, dengan adanya tanda-tanda kekuatan di pasar tenaga kerja yang memberikan Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan kenaikan suku bunga.

Di antara logam industri, harga tembaga stabil setelah mengakhiri sesi yang sangat fluktuatif di wilayah positif pada hari Senin. Tembaga turun 0,1% di $4,0728 setelah naik 0,7% di sesi sebelumnya.

Logam merah ini awalnya terpukul oleh prospek PDB yang lebih lemah dari China. Tetapi tanda-tanda ketahanan ekonomi di seluruh dunia membantu trader melewati isyarat permintaan yang lemah dari negara importir tembaga terbesar di dunia.

Fokus saat ini tertuju pada lebih banyak isyarat dari China, dimulai dengan data perdagangan yang akan dirilis hari ini - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 06 Maret 2023

PT Rifan - Harga Emas Beragam, Tembaga Turun Dalam Target PDB China Yang Lemah

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas beragam pada hari Senin di tengah ketidakpastian atas kebijakan moneter AS, sedangkan harga tembaga turun usai negara importir utama China menetapkan target PDB yang lebih rendah untuk tahun 2023, sehingga mengurangi ekspektasi pemulihan yang kuat dalam permintaan.

Harga emas terbantu oleh penurunan dolar minggu lalu, menghentikan penurunan selama lima minggu pasalnya trader meninjau kembali ekspektasinya untuk kenaikan suku bunga AS tahun ini.

Emas spot turun 0,2% di $1.852,26/oz, sementara emas berjangka naik 0,2% ke $1.858,15/oz pukul 07.19 WIB. Kedua instrumen ini naik lebih 2% dalam seminggu terakhir.

Tekanan dari dolar pada pasar logam kembali terjadi pada hari Senin, saat greenback stabil setelah mengalami penurunan pada hari Jumat. Imbal hasil acuan Treasury AS juga berada di bawah level 4%.

Pasar memperkirakan bahwa target suku bunga Federal Reserve kemungkinan akan mencapai puncaknya dalam beberapa bulan mendatang, sebelum bank tersebut menghentikan atau membalikkan sikap hawkish-nya akibat meningkatnya tekanan ekonomi.

Namun prospek perlambatan pertumbuhan ekonomi sangat membebani harga tembaga, menambah tekanan dari target PDB yang lemah dari China. Pejabat pemerintah China pada akhir pekan memperkirakan bahwa ekonomi akan meningkat 5% pada 2023, setelah naik 3% pada 2022.

Tembaga melemah 0,5% ke $4,0557.

Analis ING menyebut perkiraan China "lebih rendah dari perkiraan", dan menyatakan bahwa pemerintah kemungkinan mengakui bahwa permintaan eksternal untuk ekspor China melemah, yang pada akhirnya akan mengurangi aktivitas lokal.

Perkiraan tersebut juga meningkatkan kekhawatiran bahwa pemulihan di China tidak akan sekuat yang diperkirakan sebelumnya, bahkan ketika negara tersebut melonggarkan sebagian besar tindakan anti-COVID pada awal tahun ini.

Namun, aktivitas bisnis di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini melonjak ke level sebelum COVID-19 pada bulan Februari, data menunjukkan minggu lalu. Angka tersebut telah memicu kenaikan kuat tembaga, yang mana logam merah ini sekarang tampaknya telah berbalik arah.

Logam mulia lainnya bergerak bervariasi, di tengah ketidakpastian yang terus berlanjut tentang di mana tepatnya suku bunga AS akan mencapai puncaknya. Platinum turun 0,2% ke $977,30/oz, sementara perak naik 0,3% di $21,308.

Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi pasar logam, pasalnya menaikkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak menghasilkan.

Fokus minggu ini yakni testimoni dari Ketua Fed Jerome Powell, serta data nonfarm payroll AS untuk bulan Februari - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 03 Maret 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Dalam Sedikit Kejelasan Fed, Akan Pulih Dari Pelemahan 4 Minggu

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik pada hari Jumat, dan akan mencatat kenaikan mingguan pertama dalam lima minggu setelah komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve membantu memberikan lebih banyak kejelasan tentang jalur kebijakan moneter tahun ini.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menegaskan kembali peluang kenaikan 25 basis poin pada bulan Maret, sementara Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan dalam pidato terpisah bahwa inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang moderat dapat mendorong suku bunga mencapai puncaknya di perkiraan sebelumnya sebesar 5,4%.

Namun keduanya memperingatkan tanda-tanda ekonomi yang terlalu panas dapat menarik lebih banyak langkah hawkish oleh bank sentral. Namun, pasar logam menanggapi komentar mereka dengan tenang, melanjutkan kenaikan sebelumnya yang dicapai minggu ini.

Emas spot naik 0,2% di $1.838,42/oz, dan emas berjangka naik 0,2% di $ 1.844,25 per ons pukul 07.40 WIB. Kedua instrumen ini diperkirakan akan naik sekitar 1,5% minggu ini, minggu positif pertama sejak pertengahan Januari.

Namun, logam mulia ini masih mengalami penurunan besar di bulan Februari, kala tanda-tanda inflasi AS yang tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat. Imbal hasil obligasi juga naik semalam, sementara dolar menguat usai data menunjukkan klaim pengangguran AS turun lebih jauh dalam seminggu terakhir.

Fokus pada hari Jumat yakni rilis aktivitas sektor jasa AS, dengan tanda-tanda ketahanan ekonomi yang memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.

Kenaikan suku bunga AS menjadi tanda buruk bagi pasar logam, mengingat kenaikan tersebut meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan hasil. Emas dan logam lainnya telah mencatat kerugian besar hingga 2022 saatThe Fed mulai menaikkan suku bunga secara agresif.

Tetapi prospek jeda kenaikan suku bunga pada akhirnya membantu pasar logam pulih dari kerugian baru ini di minggu ini. Platinum akan naik hampir 7% minggu ini, menghentikan penurunan beruntun selama tujuh minggu, sementara perak akan naik 1,2% setelah enam minggu berturut-turut mengalami kerugian.

Logam industri juga menguat minggu ini, setelah data aktivitas bisnis China yang lebih kuat dari perkiraan mendorong spekulasi pemulihan di negara importir komoditas terbesar di dunia tersebut.

Tembaga naik 0,2% ke $4,0800, dan akan naik lebih 3% minggu ini.

Namun logam merah mencatat penurunan tajam pada hari Kamis di tengah meningkatnya kekhawatiran akan resesi AS tahun ini, yang sangat dapat mengurangi aktivitas industri. Data minggu ini juga menunjukkan aktivitas manufaktur AS terus mengalami penurunan selama beberapa bulan terakhir - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com