Harga Live: Emas (XAUUSD) | Hang Seng | Nikkei 225 | Brent Oil (BCOUSD)

Kamis, 13 November 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sentimen Pasar Emas Berjangka Mendapat Dukungan dari Pelemahan Dolar Kanada

 

HARGA EMAS HARI INI - Sentimen pasar emas berjangka menguat hari ini, didukung oleh pelemahan Dolar Kanada (CAD) setelah Bank of Canada (BoC) mengisyaratkan bahwa mereka mungkin telah selesai dengan siklus kenaikan suku bunganya. Sikap dovish BoC ini memperkuat pandangan bahwa bank sentral global secara bertahap beralih fokus dari pengetatan ke mendukung pertumbuhan.

Meskipun Kanada bukan pemain utama dalam perdagangan emas global, keputusan BoC ini memberikan sinyal kehati-hatian bank sentral global yang secara tidak langsung mendukung emas. Hal ini meningkatkan prospek pelonggaran moneter yang lebih luas, yang menekan imbal hasil obligasi global.

Pelemahan mata uang utama mana pun, baik CAD atau mata uang lainnya, menciptakan efek domino yang mendukung emas, karena memperkuat perannya sebagai aset cadangan universal di luar sistem mata uang fiat.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG melihat pelemahan CAD sebagai bagian dari tren dovish global. "Sikap BoC ini menambah narasi pelonggaran moneter, yang merupakan dorongan fundamental yang signifikan bagi harga emas," kata seorang konsultan investasi. "Emas diuntungkan setiap kali bank sentral menjadi kurang agresif." RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG.

sumber : newsmaker.id

Rabu, 12 November 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas Berjangka Menguat di Tengah Kegagalan Bank Sentral Jepang Mencapai Target Inflasi


HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka menunjukkan penguatan yang moderat hari ini, didorong oleh laporan Bank of Japan (BOJ) yang gagal mencapai target inflasi 2% mereka meskipun ada program pelonggaran moneter yang berkepanjangan. Kegagalan ini memicu kekhawatiran global mengenai efektivitas kebijakan moneter di ekonomi maju dan prospek deflasi yang berkepanjangan, yang mendorong investor mencari aset yang nilainya tidak terikat pada kebijakan bank sentral, seperti emas.

Kegagalan BOJ menunjukkan risiko deflasi dan perlambatan pertumbuhan yang persisten, yang dapat memaksa bank sentral lain untuk mempertahankan kebijakan yang sangat longgar lebih lama dari yang diperkirakan. Lingkungan suku bunga rendah yang berkelanjutan di seluruh dunia mengurangi biaya peluang memegang emas. Selain itu, ketidakpastian mengenai efektivitas kebijakan BOJ melemahkan Yen Jepang dan memicu pergeseran modal safe-haven ke emas, yang dianggap sebagai aset yang lebih stabil daripada mata uang utama yang berjuang melawan deflasi.

Penguatan emas juga didukung oleh tekanan beli dari investor yang melihat kegagalan BOJ sebagai indikasi bahwa bank sentral global mungkin kehabisan alat untuk mengatasi tantangan ekonomi, yang meningkatkan daya tarik aset non-pemerintah. Meskipun demikian, pengaruh faktor ini terbatas oleh kekuatan dolar AS yang dipicu oleh data domestik yang kuat. Emas kini diuntungkan dari skeptisisme terhadap bank sentral.

Dalam jangka pendek, harga emas berjangka akan terus memantau dengan cermat keputusan kebijakan moneter dari BOJ dan bank sentral utama lainnya. Selama kekhawatiran tentang deflasi atau ketidakmampuan bank sentral untuk mencapai target mereka berlanjut, emas kemungkinan akan mendapat dukungan. Investor disarankan untuk memperhatikan perbedaan dalam hasil kebijakan moneter global. Emas kini didukung oleh sentimen yang meragukan efektivitas kebijakan moneter global. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id

Selasa, 11 November 2025

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dampak Keputusan Suku Bunga Bank Sentral Lain Selain The Fed

 

HARGA EMAS HARI INI - Meskipun kebijakan Federal Reserve (The Fed) di AS adalah pendorong utama harga emas, keputusan suku bunga dari bank sentral utama lainnya, seperti European Central Bank (ECB), Bank of Japan (BOJ), dan Bank of England (BOE), juga memiliki dampak yang signifikan, terutama melalui pengaruhnya terhadap nilai tukar Dolar AS.

Ketika bank sentral di Eurozone atau Inggris menaikkan suku bunga mereka secara tak terduga, hal ini dapat memperkuat mata uang mereka (Euro atau Poundsterling) relatif terhadap Dolar AS. Pelemahan Dolar AS yang diakibatkan oleh penguatan mata uang lain secara otomatis membuat emas yang dihargai dalam Dolar AS menjadi lebih murah bagi pembeli internasional, yang dapat memicu kenaikan harga emas.

Sebaliknya, jika bank sentral besar lainnya mengadopsi kebijakan yang lebih longgar, mata uang mereka akan melemah, membuat Dolar AS secara komparatif lebih kuat. Penguatan Dolar AS ini akan menekan harga emas. Pasar emas berjangka global adalah sistem yang saling terhubung, di mana setiap kebijakan moneter utama menciptakan riak.

Oleh karena itu, para trader emas berjangka tidak hanya terpaku pada pertemuan FOMC The Fed, tetapi juga pada pengumuman kebijakan dari bank sentral utama lainnya. Perbedaan dalam tingkat suku bunga dan arah kebijakan moneter antar negara-negara besar adalah penentu penting dari volatilitas pasar emas. RIFAN FINANCINDO BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Senin, 10 November 2025

PT RIFAN BANDUNG - Kilau Emas Redup Akibat Lonjakan Harga Minyak Pasca Gencatan Senjata

 

HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mengalami penurunan, didorong oleh lonjakan harga minyak mentah global menyusul pengumuman gencatan senjata parsial di wilayah penghasil minyak utama. Meskipun gencatan senjata mengurangi risiko geopolitik, lonjakan harga minyak memicu kekhawatiran inflasi kembali. Pasar memproyeksikan bahwa The Fed akan merespons lonjakan biaya energi ini dengan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Kenaikan harga minyak secara langsung meningkatkan ekspektasi inflasi, yang pada dasarnya positif untuk emas sebagai lindung nilai. Namun, respons pasar yang dominan adalah fokus pada implikasi kebijakan moneter, yaitu kenaikan imbal hasil obligasi dan penguatan dolar AS, yang keduanya merugikan emas.

Namun, beberapa analis berpendapat bahwa jika perdamaian di wilayah tersebut tidak stabil, risiko geopolitik akan tetap tinggi, yang pada akhirnya akan mendukung emas sebagai aset safe haven.

Masa depan harga emas berjangka akan sangat bergantung pada bagaimana bank sentral menafsirkan lonjakan biaya energi ini dan perkembangan geopolitik di wilayah tersebut. Jika stabilitas harga energi tidak tercapai, emas mungkin akan tetap berada di bawah tekanan suku bunga. - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id

Kamis, 06 November 2025

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sentimen Pasar Emas Berjangka Membaik Akibat Pelemahan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa AS


HARGA EMAS HARI INI - Sentimen pasar emas berjangka hari ini membaik setelah rilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) Sektor Jasa AS menunjukkan kontraksi yang tak terduga. Pelemahan signifikan dalam sektor jasa, yang merupakan tulang punggung ekonomi AS, meningkatkan kekhawatiran bahwa efek pengetatan moneter The Fed kini mulai dirasakan, yang berpotensi mendorong ekonomi menuju resesi.

Data PMI yang buruk ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga mereka. Prospek suku bunga yang stabil atau bahkan menurun adalah faktor bullish yang signifikan bagi emas, karena mengurangi daya tarik obligasi.

Melemahnya data ekonomi AS juga menekan Dolar AS, yang membuat emas lebih murah bagi pembeli internasional dan meningkatkan permintaan. Investor mulai menilai bahwa risiko resesi kini lebih besar daripada risiko inflasi.

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG melihat data PMI Jasa sebagai katalisator positif. "Kontraksi di sektor jasa adalah sinyal perlambatan ekonomi yang jelas," kata seorang konsultan investasi. "Pergeseran fokus pasar ke risiko resesi secara fundamental menguntungkan emas." RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG.

sumber : newsmaker.id

Rabu, 05 November 2025

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas Berjangka Tertekan Pasca Pengumuman Keberhasilan Uji Klinis Obat Baru


HARGA EMAS HARI INI - Pasar emas berjangka mengalami tekanan jual yang signifikan hari ini, dengan harga yang merosot tajam menyusul pengumuman keberhasilan uji klinis fase III untuk obat penyakit kronis yang banyak dicari. Berita ini memicu optimisme luas di pasar global bahwa hambatan besar bagi kesehatan dan ekonomi telah teratasi, yang pada gilirannya meningkatkan prospek pemulihan ekonomi global yang lebih cepat dan kuat. Peningkatan optimisme mengurangi permintaan untuk aset safe-haven seperti emas.

Keberhasilan di bidang kesehatan seringkali berfungsi sebagai katalis besar untuk sentimen risiko, mendorong investor beralih dari aset aman ke aset yang lebih sensitif terhadap pertumbuhan dan berisiko (saham). Karena prospek ekonomi global terlihat lebih cerah, kebutuhan untuk melindungi modal di aset seperti emas berkurang. Aksi jual spekulatif di pasar berjangka emas meningkat, karena trader mencari keuntungan di pasar saham yang melonjak.

Tekanan terhadap emas diperparah oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS, yang bergerak naik sebagai respons terhadap optimisme pertumbuhan global. Dolar yang kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli internasional, menekan permintaan global. Meskipun demikian, penurunan harga emas berjangka terbatas, karena masih ada dukungan dari permintaan fisik bank sentral dan kekhawatiran inflasi jangka panjang yang belum sepenuhnya hilang.

Dalam jangka pendek, harga emas berjangka akan berjuang melawan sentimen risiko yang baru muncul ini. Selama optimisme terhadap pemulihan ekonomi berlanjut, tekanan pada emas kemungkinan akan berlanjut. Investor disarankan untuk memantau data ekonomi yang mencerminkan optimisme ini dan menimbang dampaknya pada jalur suku bunga The Fed. Emas kini berada di bawah bayang-bayang optimisme yang dipicu oleh perkembangan di sektor farmasi. - PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG 

sumber : newsmaker.id

Senin, 03 November 2025

PT RIFAN BANDUNG - Kilau Emas Redup Akibat Kenaikan Biaya Energi dan Komoditas


HARGA EMAS HARI INI - Harga emas berjangka mengalami penurunan, didorong oleh kekhawatiran yang meningkat bahwa kenaikan tajam biaya energi dan beberapa komoditas industri dapat memicu inflasi kembali. Ironisnya, meskipun emas adalah lindung nilai inflasi, kenaikan biaya energi yang tiba-tiba dapat menyebabkan bank sentral mengambil sikap yang lebih hawkish, menekan emas dalam jangka pendek. Pasar memproyeksikan bahwa The Fed akan merespons lonjakan biaya energi dengan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Kenaikan biaya energi dan komoditas meningkatkan ekspektasi inflasi, yang pada dasarnya positif untuk emas. Namun, respons pasar yang dominan adalah fokus pada implikasi kebijakan moneter, yaitu kenaikan imbal hasil obligasi dan penguatan dolar AS, yang keduanya merugikan emas.

Namun, beberapa analis berpendapat bahwa jika kenaikan biaya energi ini memicu stagflasi (inflasi tinggi dan pertumbuhan lambat), emas akan menjadi salah satu aset dengan kinerja terbaik.

Masa depan harga emas berjangka akan sangat bergantung pada bagaimana bank sentral menafsirkan lonjakan biaya energi ini. Jika mereka melihatnya sebagai ancaman inflasi yang membutuhkan pengetatan lebih lanjut, emas akan tertekan. Jika mereka melihatnya sebagai sinyal perlambatan pertumbuhan, emas akan menguat. - PT RIFAN BANDUNG

sumber : newsmaker.id