PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia di pasar spot terkoreksi tipis pada pembukaan pasar
Asia setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada Senin
kemarin.
Mengacu data realtime Bloomberg, harga emas spot bergerak di kisaran US$2.512,13 per troy ounce pada pukul 08:02 WIB pagi ini, setelah kemarin ditutup di level penutupan tertinggi sepanjang masa di US$2.518,03 per troy ounce.
Harga emas sempat menyentuh puncak di US$2.531 pada perdagangan intraday 20 Agustus lalu meski setelah itu ditutup lebih kecil di US$2.513 per troy ounce di hari yang sama.
Koreksi tipis harga emas di pasar Asia ini sepertinya lebih
dikarenakan penantian pasar akan data pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi
PCE pekan ini.
Sentimen terakhir di pasar sebenarnya masih berpihak pada penguatan
harga emas. Setelah Jerome Powell, Gubernur The Fed, menyatakan sudah
tiba waktu bagi mereka memangkas bunga acuan, pejabat The Fed lain juga
menyuarakan hal serupa.
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Mary Daly, Gubernur The Fed San Francisco menyatakan bahwa dia
percaya sudah saatnya bank sentral negeri itu menurunkan suku bunga.
Saatnya untuk menyesuaikan kebijakan telah tiba," kata Daly pada hari Senin dalam sebuah wawancara dengan Michael McKee dari Bloomberg Television.
Pernyataan Daly sejalan dengan komentar yang dikeluarkan Gubernur The
Fed, Jerome Powell, yang mengatakan pada pekan lalu di simposium
Jackson Hole bahwa dia semakin yakin inflasi berada di jalur untuk
kembali ke 2% dan "saatnya telah tiba bagi kebijakan untuk menyesuaikan
diri."
Di bagian lain, Gubernur The Fed Richmond Thomas Barkin menilai masih
ada risiko kenaikan inflasi meski dia mendukung penurunan suku bunga.
Sinyal penurunan bunga acuan The Fed telah menjadi bahan bakar utama
penguatan harga emas sepanjang tahun ini. Harga emas telah menguat 22%
sepanjang tahun ini dan berulang lalu memperbarui rekor tertinggi baru
karena arus beli yang deras ketika ada sinyal penurunan bunga acuan
global.
Beberapa bank investasi asing masih bersikap bullish terhadap emas dengan proyeksi harga komoditas berharga itu bisa semakin mahal ke depan mendekati US$3.000 per troy ounce.
Analisis teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian, atau time frame daily, emas masih bertahan di zona bullish.
Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 61,50. RSI di
atas 50 mencerminkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Akan tetapi, investor patut hati-hati karena indikator Stochastic RSI
sudah menyentuh 74,30. Angka yang mendekati, juga ada di atas 80
berarti sudah tergolong jenuh beli (Overbought). Akibatnya, mungkin koreksi harga emas masih akan terjadi.
Cermati pivot point di US$ 2.500/troy ons, sebagai support psikologis. Amat krusial jika tertembus, maka target support selanjutnya adalah US$ 2.480-2.450/troy ons akan terkonfirmasi.
Adapun target resistance terdekat adalah US$ 2.520/troy ons.
Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas melesat lagi
menuju US$ 2.540/troy ons, sampai dengan potensialnya US$ 2.570/troy
ons - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : bloomberg