PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik di perdagangan Asia, mendekati rekor tertinggi karena
permintaan safe haven tetap ditopang oleh kekhawatiran atas memburuknya
ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel.
Namun lonjakan
membatasi kenaikan yang lebih besar pada logam mulia, karena
meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk
jangka waktu yang lebih lama mendorong imbal hasil Treasury.
Namun, logam mulia ini masih berada dalam kenaikan yang
luar biasa selama dua minggu terakhir, terutama didukung oleh
meningkatnya permintaan safe haven.
naik 0,1% menjadi $ 2.385,35 per ons, sementara
yang akan berakhir pada bulan Juni naik 0,7% ke rekor tertinggi $
2.401,50 per ons pada pukul 00.17 WIB (04.17 GMT). Emas spot telah
mencapai rekor tertinggi $2.431,53 per ons pada hari Jumat, tak lama
sebelum Iran meluncurkan serangan pesawat tak berawak dan rudal ke
Israel.
Ketegangan Iran-Israel memacu permintaan safe haven untuk emas
Kenaikan harga emas baru-baru ini sebagian besar dipicu
oleh memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, setelah Iran
menyerang Israel pada akhir pekan lalu. Laporan media mengatakan bahwa
respon Israel terhadap serangan tersebut "akan segera terjadi".
Perang habis-habisan antara kedua negara berpotensi menarik kekuatan-kekuatan Timur Tengah lainnya, serta AS dan sekutunya.
Kekhawatiran akan skenario seperti itu memicu permintaan
emas, yang dipandang sebagai safe haven tradisional karena stabilitas
harga relatifnya, terutama pada saat terjadi perselisihan global.
Logam mulia ini juga didukung oleh aksi beli bank sentral
selama setahun terakhir, terutama di pasar negara berkembang, di tengah
meningkatnya kekhawatiran akan penurunan ekonomi global pada tahun 2024.
Emas spot diperdagangkan naik 15,5% sejauh ini pada tahun 2024 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : investing