RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas makin naik tajam pada hari Rabu (18/10), mendekati level tertinggi satu bulan kala potensi eskalasi dalam perang Israel-Hamas memicu permintaan safe haven, sementara harga tembaga juga naik menyusul angka positif dari ekonomi China.
Pengeboman rumah sakit Gaza, yang dilaporkan menewaskan ratusan orang Palestina, menandai potensi eskalasi dalam konflik, terutama karena para pemimpin Mesir dan Palestina membatalkan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden setelah serangan tersebut.
Langkah ini meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik Israel-Hamas dapat menarik negara-negara Arab lainnya dan bisa menyebabkan perang meluas ke wilayah Timur Tengah yang lebih luas.
Gagasan ini mendorong permintaan investor atas aset-aset safe haven, dengan emas mengalami inflows yang kuat setelah pergerakan tersebut. Emas spot naik 0,8% ke $1.937,80/oz, dan emas berjangka yang akan jatuh tempo pada Desember menguat 0,8% ke $1.950,65/oz pukul 11.39 WIB.
Kedua instrumen mendekati level tertinggi satu bulan.
Meningkatnya kekhawatiran atas eskalasi perang Israel-Hamas memberikan dorongan besar bagi harga emas selama seminggu terakhir, pasalnya permintaan untuk aset safe haven konvensional meningkat. Emas raih peningkatan sebesar 5% di minggu lalu.
Namun permintaan ini agak mendingin dalam beberapa sesi terakhir, terutama di tengah bangkitnya kembali kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga AS. Data retail sales yang dirilis semalam menimbulkan kekhawatiran akan inflasi yang lengket, yang pada gilirannya dapat menarik sikap yang lebih hawkish dari Federal Reserve.
Untuk itu, fokus minggu ini adalah sejumlah indikator ekonomi AS dan pejabat Fed, terutama pidato dari Ketua Jerome Powell pada hari Kamis. Setiap sinyal hawkish dari Powell, mengingat naiknya inflasi baru-baru ini, akan menjadi fokus utama.
Kenaikan suku bunga menjadi isyarat buruk bagi harga emas,
lantaran meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam
mulia. Tren ini memukul harga emas selama setahun terakhir, dan
kemungkinan akan membatasi penguatan besar logam mulia ini, bahkan
ketika permintaan safe haven meningkat - RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing