Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 24 Maret 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Kembali Ke $2.000, Dolar Jatuh Ke Jurang Pasca Fed

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar jatuh ke dalam jurang pasca Fed dan emas memanfaatkannya sebaik mungkin, logam mulia kembali ke level $2.000/oz pada hari Kamis pasalnya emas untuk penyerahan April berakhir di $1.994,10/oz di Comex New York, atau naik 2,28%. Kontrak acuan gold futures mencapai level tertinggi sesi di atas $2.001, mengejar level tertinggi satu tahun pada hari Senin di hampir $2.015.

Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada kontrak berjangka oleh beberapa trader, ditutup di $1.991,76 atau naik 1,13%. Emas spot mencapai level tertinggi sesi di $2.003,36.

Kami mendapatkan kembali energi untuk naik menuju $2010, yang akan menjadi pemberhentian pertama emas spot setelah ini," ungkap Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknikal di SKCharting.com.

Emas mendapatkan kembali momentum kenaikan setelah penurunan dua hari karena Indeks Dolar, yang mengukur mata uang AS dengan sejumlah enam mata uang utama yang bersaing yang mencakup euro dan yen, melanjutkan perjalanannya ke selatan pada penutupan Rabu setelah pesan yang beragam tentang prospek suku bunga oleh Federal Reserve.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bps seperti yang diharapkan pada Rabu setempat dalam rapat bulan Maret, menegaskan kembali komitmennya untuk menurunkan inflasi dan tidak menurunkan suku bunga setidaknya untuk tahun ini.

Namun, setelah krisis perbankan AS yang telah mengguncang pasar keuangan selama dua minggu terakhir, bank sentral juga mengisyaratkan adanya potensi jeda dalam siklus kenaikan suku bunga, yang memicu spekulasi bahwa bank sentral akan melakukan satu kali kenaikan lagi.

The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak sembilan kali selama 12 bulan terakhir, menambah 475 basis poin pada suku bunga, yang kemudian dipangkas menjadi hanya 25 basis poin setelah melewati pandemi virus corona yang merebak pada Maret 2020. Jeda dalam kenaikan Fed dapat menjadi malapetaka bagi dolar dan menjadi sangat positif bagi emas, yang merupakan perdagangan kontrarian terhadap mata uang AS.

Emas menjadi perdagangan favorit di Wall Street karena banyak trader masih khawatir pasca Fed dan seberapa cepat otoritas AS dapat menahan gejolak perbankan lebih lanjut," sebut Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Emas akan bersinar di sini dan tampaknya diposisikan untuk menemukan rumah di atas level $2.000. Lari menuju rekor tidak terlalu jauh dan dapat terjadi jika masalah stabilitas keuangan tidak mereda - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 16 Maret 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Dekati Mid $1.900, Safe Haven Berkilau Dalam Krisis Credit Suisse

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas memantapkan cengkeramannya di level $1.900 pada hari Rabu dan mencapai tertinggi baru enam minggu. Pasalnya, krisis perbankan AS yang dimulai dengan Silicon Valley Bank di California berubah menjadi masalah global dengan fokus yang lebih besar pada keuangan bermasalah dari bankir investasi terkemuka Eropa, Credit Suisse.

Harga emas berjangka April untuk penyerahan bulan depan di Comex New York berakhir naik 0,78% di $1,925.80/oz. Sesi tertinggi mencapai $1,942.45, level puncak sejak $1.959,10 yang tercatat pada 2 Februari lalu.

Harga emas spot, yang lebih banyak diikuti daripada kontrak berjangka oleh beberapa trader, melesat 1% ke $1,922.24/oz pada penutupan Rabu. Level tertinggi sesi untuk emas spot adalah $1.937,37, juga mencapai level tertinggi enam minggu.

Teknikal emas spot menunjukkan bahwa emas memiliki potensi untuk naik lebih tinggi, meskipun dengan beberapa koreksi, sebelum menemui resisten serius di sekitar $1.970, kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknikal di SKCharting.com.

"Ke depannya, beberapa konsolidasi menuju area support $1.910-$1900 akan menambah kekuatan untuk potensi kenaikan yang lebih besar menuju swing high utama di $1.960 dan titik tertinggi $1.972 sebelum seller mulai mengintai," ujar Dixit.

Harga saham Credit Suisse (NYSE:CS) anjlok 28% dalam aksi jual terbesar dalam satu hari yang pernah tercatat, membuatnya turun lebih dari 75% selama setahun terakhir, seiring dengan meningkatnya pertanyaan mengenai solvabilitas perusahaan.

Krisis di CS menjadi lebih terfokus pada hari Rabu setelah pemegang saham terbesarnya, Saudi National Bank, menjawab dengan tegas "sama sekali tidak" ketika ditanya apakah mereka terbuka untuk melakukan suntikan dana lebih lanjut ke dalam bank investasi yang berbasis di Zurich ini.

Terlepas dari tanggapan dingin yang didapatnya, Credit Suisse telah meminta pemegang saham terbesarnya untuk "menunjukkan dukungan publik", Financial Times melaporkan.

Bank investasi yang berbasis di Zurich ini juga meminta dukungan dari bank sentral negara, dan mendapat dukungan yang lebih baik di sana. Mengacu pada Credit Suisse, Swiss National Bank mengatakan bahwa mereka akan "menyediakan likuiditas untuk bank yang aktif secara global jika diperlukan," dan mengabaikan masalah likuiditas di bank investasi tersebut.

Di Amerika Serikat, Departemen Keuangan mengatakan bahwa mereka sedang meninjau eksposur bank-bank AS terhadap Credit Suisse - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 15 Maret 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Dari High Terbaru Di Tengah Ketidakpastian Peningkatan Suku Bunga

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada hari Rabu setelah jatuh dari level tertinggi enam minggu di sesi sebelumnya. Pasalnya data inflasi AS beragam menimbulkan ketidakpastian mengenai sikap Federal Reserve terhadap kebijakan moneter, sementara kekhawatiran akan krisis perbankan di negara tersebut terus berlanjut.

Logam mulia naik tajam dalam beberapa sesi terakhir karena bangkrutnya beberapa bank AS memicu peralihan ke aset-aset tradisional yang aman. Tekanan pada sistem perbankan juga membuat pasar mulai menilai langkah Fed yang tidak terlalu hawkish, dengan spekulasi bahwa bank sentral akan mencoba untuk mencegah gejolak ekonomi yang lebih besar.

Inflasi konsumen AS menurun seperti yang diharapkan pada bulan Februari, data menunjukkan pada hari Selasa, tetapi inflasi inti secara tak terduga naik dari bulan sebelumnya - menjaga tekanan pada The Fed untuk mengetatkan kebijakan lebih lanjut.

Imbal hasil Treasury AS pulih dari penurunan baru ini pada hari Selasa, menekan harga emas, sementara pasar juga memperkirakan adanya kenaikan suku bunga 50 basis poin oleh European Central Bank pada hari Kamis.

Harga emas spot turun 0,1% di $1.902,18/oz, sedangkan harga emas berjangka turun 0,3% di $1.905,90/oz pukul 07.04 WIB. Kedua instrumen ini turun sekitar 0,5% pada sesi sebelumnya.

Harga Fed Funds futures menunjukkan bahwa pasar saat ini memperkirakan kemungkinan yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh the Fed, ketika bertemu minggu depan. Selain itu, sinyal-sinyal bank sentral mengenai kebijakan di masa depan akan sangat diawasi dalam menghadapi potensi krisis perbankan.

Pemerintah AS melakukan intervensi untuk memulihkan kepercayaan pada sistem perbankan setelah bangkrutnya Silicon Valley Bank. Namun kekhawatiran akan penularan dari keruntuhan tersebut memicu anjloknya pasar saham, sementara lembaga pemeringkat Moody's juga menurunkan prospek sistem perbankan AS, dengan alasan adanya "krisis kepercayaan" di sektor ini.

Logam mulia lainnya melemah pada hari Rabu, menyusul serangkaian kenaikan yang kuat. Perak jatuh 1,4% ke $21,742, sementara platinum futures turun 0,2% di $988,60/oz.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga melemah lebih lanjut karena pasar khawatir memburuknya kondisi ekonomi dapat sangat mengganggu aktivitas industri tahun ini, yang pada akhirnya akan merugikan permintaan tembaga.

Tembaga turun 0,5% menjadi $3,9870 setelah jatuh lebih dari 1% di sesi sebelumnya.

Fokus saat ini tertuju ke data produksi industri China, yang akan dirilis hari ini, untuk melihat tanda-tanda pemulihan ekonomi di negara importir tembaga terbesar di dunia tersebut - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG

Sumber : investing.com

Selasa, 14 Maret 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Bertahan Atas Level $1.900 Jelang Data Inflasi Konsumen

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bertahan di level tertinggi enam minggu pada hari Selasa saat kekhawatiran atas potensi krisis perbankan AS membuat para investor berebut masuk ke aset-aset safe haven tradisional, dengan fokus saat ini beralih ke data inflasi yang akan dirilis untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter.

Harga logam mulia naik lebih dari $100 dalam lima hari terakhir imbas penutupan tiga bank AS, terutama Silicon Valley Bank (NASDAQ:SIVB) - menekankan retakan yang semakin besar pada ekonomi AS yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga yang tajam selama tahun lalu.

Saat pemerintah AS melakukan intervensi untuk memulihkan kepercayaan terhadap sistem perbankan, saham-saham perbankan mengalami arus modal keluar yang besar akibat kekhawatiran akan potensi penularan, yang mendorong permintaan safe haven untuk emas.

Namun, prospek krisis perbankan juga mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan dipaksa untuk mengurangi sikap hawkish-nya untuk mencegah kehancuran ekonomi lebih lanjut. Hal ini sangat membebani dolar dan imbal hasil Treasury jangka pendek, yang pada gilirannya sangat menguntungkan emas.

Emas spot flat di $1.913,76/oz, dan emas berjangka naik 0.1% di $1.918,75/oz pukul 07.54 WIB. Kedua instrumen ini diperdagangkan mendekati level tertinggi untuk tahun ini.

Fokus saat ini tertuju ke data inflasi indeks harga konsumen untuk bulan Februari, yang akan dirilis hari ini. Indeks ini diperkirakan akan sedikit menurun dari bulan sebelumnya, meskipun inflasi inti diperkirakan akan tetap sama.

The Fed telah memperingatkan minggu lalu bahwa inflasi yang tinggi dapat memicu langkah-langkah pengetatan yang lebih agresif oleh bank. Namun dalam menghadapi potensi krisis perbankan, langkah bank sentral masih belum pasti.

Harga Fed Fund futures menunjukkan saat ini pasar telah sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan kenaikan 50 basis poin minggu depan, dengan mayoritas trader kini memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Namun, sebagian trader juga memperkirakan the Fed akan mempertahankan suku bunga sebesar 4,50% hingga 4,75%.

Suku bunga yang tinggi telah memukul emas hingga tahun 2022, pasalnya kenaikan imbal hasil meningkatkan biaya kepemilikan aset yang tidak memberikan imbal hasil. Tetapi pembalikan arah, atau potensi pelonggaran dalam sikap hawkish The Fed, dapat menguntungkan logam mulia.

Logam mulia lainnya melemah pada hari Selasa setelah mencatat kenaikan tajam selama empat sesi terakhir. Perak turun 0,3%, sementara platinum melemah 0,5%.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga melemah saat pasar mengurangi tekanan dari dolar terhadap prospek perlambatan ekonomi yang meningkat tahun ini.

Tembaga datar di $4,0385, setelah bergerak tipis dalam beberapa sesi terakhir - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 13 Maret 2023

PT Rifan - Harga Emas Stabil Potensi Naik Dalam Harapan Melambatnya Angka Nonfarm Payroll

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas masih dalam kisaran pergerakan kecil pada hari Jumat jelang rilis data nonfarm payrolls yang kemungkinan akan mempengaruhi kebijakan moneter, dan logam kuning juga menuju kerugian mingguan kala pasar memperkirakan suku bunga yang lebih tinggi.

Namun, emas mendapat sedikit bantuan dari data pada hari Kamis yang menunjukkan klaim pengangguran AS naik lebih besar pada minggu lalu. Dolar turun dari level tertinggi baru ini, sementara imbal hasil Treasury juga turun.

Hal tersebut mendorong beberapa spekulasi bahwa data nonfarm payroll yang akan dirilis pada hari ini akan menunjukkan beberapa tanda pendinginan pada bulan Februari, setelah melampaui perkiraan selama 10 bulan berturut-turut. Para analis memperkirakan penurunan tajam dalam payroll dari bulan sebelumnya.

Pasar tenaga kerja yang mendingin memberikan ruang ekonomi yang lebih sedikit bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga, yang merupakan hal yang positif bagi pasar logam. Namun, sebuah angka terpisah menunjukkan minggu ini payroll swasta tetap kuat di bulan ini hingga pertengahan Februari.

Harga emas spot datar di $1.830,06/oz, sementara harga emas berjangka stabil di $1.835,25/oz pukul 08.15 WIB. Kedua instrumen tersebut menguat sekitar 0,9% pada hari Kamis.

Namun emas masih turun sekitar 2% untuk minggu ini, setelah Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa suku bunga AS kemungkinan akan naik melebihi ekspektasi pasar, mengingat kekuatan inflasi dan pasar tenaga kerja baru-baru ini.

Dolar menguat karena komentarnya, sementara beberapa imbal hasil Treasury jangka pendek mencapai level tertinggi sejak krisis keuangan 2008.

Powell mencatat kenaikan suku bunga di masa depan akan sangat ditentukan oleh data ekonomi yang akan datang. Data inflasi AS untuk bulan Februari akan dirilis minggu depan, sebelum rapat kebijakan The Fed pada tanggal 22 Maret.

Pasar telah mulai memperkirakan kemungkinan yang lebih besar dari kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin yang lebih besar oleh The Fed bulan ini, menyusul angka inflasi yang lebih tinggi untuk bulan Januari. Kekuatan di pasar tenaga kerja juga telah menopang tekanan harga AS.

Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi pasar logam, karena menopang imbal hasil dan meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lainnya beranjak naik pada hari Jumat, dengan platinum dan perak masing-masing naik sekitar 0,1%. Namun kedua logam tersebut menuju penurunan mingguan yang besar.

Di antara logam industri, harga tembaga naik pada hari Jumat, tetapi juga akan mengalami penurunan untuk minggu ini, setelah data ekonomi China yang lemah menambah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga.

Harga tembaga naik 0,1% di $4,0113, dan diperkirakan akan turun 1,4% minggu ini. Komoditas akhir pekan, nikel jatuh 2,5% hingga dini hari tadi, timah jatuh 1,69% di ICE London pada penutupan Kamis, dan tembaga turun 0,79%. Sedangkan, karet jatuh 2,15% pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle ICE London di 182,00, kakao AS jatuh 1,17% pada dini hari. Serta, kopi robusta di London turun 0,14% dan gas alam anjlok 4,21%.

Di Indonesia, IHSG ditutup turun 0,51% dan rupiah turun 0,19% di 15.450,0 per dolar AS.

Sementara, USD/JPY turun 0,85%, GBP/JPY naik 0,08%, GBPUSD naik 0,9%, EURUSD naik 0,6%, dan AUD/USD turun 0,18%. Kripto bitcoin berakhir turun 1% pada Jumat BTC/USD dan ethereum turun 0,8% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD naik 2% - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Rabu, 08 Maret 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Flat Cenderung Turun Usai Powell Bicara Soal Kenaikan Suku Bunga

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak datar pada hari Rabu setelah mencatat penurunan terburuk dalam sebulan terakhir usai Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengindikasikan bahwa lonjakan inflasi baru ini kemungkinan akan membuat suku bunga naik lebih dari yang diperkirakan sebelumnya.

Hal ini membuat logam mulia membalikkan hampir semua kenaikannya baru-baru ini dan jatuh mendekati level yang terakhir terlihat pada akhir Desember. Harga emas juga mencatatkan hari terburuknya lebih dari sebulan terakhir pada hari Selasa, anjlok hampir 2%.

Emas spot mendatar di $1.813,39/oz, dan emas berjangka turun 0,2% di $1.816.25/oz pukul 20:30 WIB (01:30 GMT).

Powell mengatakan dalam sebuah kesaksian di depan Kongres bahwa data terbaru telah menunjukkan inflasi tetap tinggi, dan kemungkinan akan mendorong kenaikan suku bunga yang lebih tinggi lagi oleh the Fed.

Ia memperingatkan bahwa bank sentral dapat kembali ke laju kenaikan yang lebih tajam pada bulan Maret, yang melihat peningkatan harga mayoritas trader mulai sebesar 50 basis poin (bps) bulan ini.

Kenaikan suku bunga sangat membebani pasar logam dengan meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan hasil. Lonjakan imbal hasil Treasury jangka pendek juga melanjutkan tren ini.

Fokus minggu ini yakni Beige Book The Fed, yang akan dirilis pada hari ini, untuk mendapat wawasan yang lebih dalam mengenai persepsi bank terhadap ekonomi AS. Data nonfarm payroll untuk bulan Februari akan dirilis pada hari Jumat, dengan tanda-tanda kekuatan yang terus berlanjut di pasar tenaga kerja memberikan ruang ekonomi yang lebih besar bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Logam mulia lainnya melemah pada hari Rabu, menyusul penurunan sesi sebelumnya. Perak turun 0,5% di $29,102/oz, sementara platinum datar di $934,45/oz.

Dolar menguat terhadap sejumlah mata uang, dan hampir mencapai level tertinggi dalam tiga bulan.

Di antara logam industri, harga tembaga rebound setelah anjlok 2,6% pada sesi sebelumnya, tatkala data perdagangan yang beragam dari China diperparah oleh kekhawatiran terhadap The Fed.

Harga tembaga naik hampir 0,5% di $3,9852. Sementara data pada hari Selasa menunjukkan bahwa China mencatat rekor surplus perdagangan tertinggi pada bulan Februari, impor negara itu menyusut jauh lebih besar, mengindikasikan bahwa permintaan di negara importir komoditas terbesar di dunia itu tetap lemah meskipun ada pencabutan pembatasan anti-COVID.

Prospek permintaan China yang lemah, ditambah dengan kekhawatiran akan potensi resesi di bawah kenaikan suku bunga, sangat membebani prospek harga tembaga - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 07 Maret 2023

PT Rifan Financindo - Emas Masih Terbatas Tembaga Stabil, Pasar Tunggu Kesaksian Powell Malam Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas masih bergerak terbatas pada hari Selasa dan pasar menunggu lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter dari testimoni Ketua Federal Reserve Jerome Powell, sementara harga tembaga stabil untuk mengantisipasi data perdagangan China.

Powell akan memberikan kesaksian di hadapan Kongres pada pukul 22.00 WIB, dan kemungkinan akan menguraikan jalur suku bunga untuk beberapa bulan mendatang. Namun pasar tidak yakin dengan nada apa yang akan ditetapkan oleh Ketua The Fed itu, mengingat meskipun inflasi secara tak terduga naik di bulan Januari, indikator ekonomi lainnya menunjukkan bahwa ekonomi AS mendingin.

Ekspektasi bahwa suku bunga akan mencapai puncaknya lebih cepat, daripada nanti, membuat harga emas mengalami pemulihan yang kuat sepanjang minggu lalu. Logam mulia juga mengalami beberapa permintaan safe haven di tengah sinyal-sinyal resesi, pasalnya inversi kurva imbal hasil AS semakin dalam.

Harga emas spot turun 0,1% ke $1.844,49/oz, sementara harga emas berjangka turun 0,1% di $1.849,95/oz pukul 07.22 WIB. Kedua instrumen ini turun 0,3% pada hari Senin.

Kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi emas, karena meningkatkan biaya peluang untuk membeli aset yang tidak memberikan imbal hasil tersebut. Namun, tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS telah menimbulkan spekulasi bahwa The Fed tidak memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk terus menaikkan suku bunga.

Namun, prospek kenaikan suku bunga membuat harga emas turun tajam dari level tertinggi yang dicapai pada bulan Januari.

Logam mulia lainnya sedikit melemah pada hari Selasa. Platinum turun 0,1% ke $980,0 per ons, dan perak turun 0,1% di $21,122 per ons.

Pelemahan dolar membantu membatasi kerugian di pasar logam, tatkala investor mengunci keuntungan dalam greenback setelah menguat di bulan Februari. Imbal hasil Treasury AS juga turun dari puncaknya baru-baru ini.

Fokus minggu ini juga tertuju data nonfarm payroll untuk bulan Februari, dengan adanya tanda-tanda kekuatan di pasar tenaga kerja yang memberikan Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan kenaikan suku bunga.

Di antara logam industri, harga tembaga stabil setelah mengakhiri sesi yang sangat fluktuatif di wilayah positif pada hari Senin. Tembaga turun 0,1% di $4,0728 setelah naik 0,7% di sesi sebelumnya.

Logam merah ini awalnya terpukul oleh prospek PDB yang lebih lemah dari China. Tetapi tanda-tanda ketahanan ekonomi di seluruh dunia membantu trader melewati isyarat permintaan yang lemah dari negara importir tembaga terbesar di dunia.

Fokus saat ini tertuju pada lebih banyak isyarat dari China, dimulai dengan data perdagangan yang akan dirilis hari ini - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com