Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 18 Januari 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Reli Emas Awal Tahun Goyah Jelang Isyarat Fed Dan Rilis Data Ekonomi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Reli tahun baru harga emas tampaknya telah kehabisan tenaga, dan logam kuning bergerak di bawah level tertinggi delapan bulan pada hari Rabu sebelum banyak pejabat Federal Reserve tampil dan data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini.

Kendati ekspektasi Fed yang kurang hawkish dan potensi resesi mendorong kenaikan kuat dalam emas selama dua minggu terakhir, trader kini menunggu lebih banyak sinyal untuk mengonfirmasi tren ini. Pidato dari beberapa pejabat Fed akan dirilis minggu ini, yang paling penting Wakil Ketua Lael Brainard pada hari Kamis.

Rentetan rilis data ekonomi AS juga hadir untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana kinerja ekonomi terbesar di dunia itu sepanjang Desember, dimulai dengan data inflasi indeks harga produsen, penjualan ritel dan produksi industri yang akan dirilis pada hari Rabu.

Harga emas spot datar di $1.908,74/oz, sementara emas berjangka naik 0,1% di $1.911,30/oz pukul 07.19 WIB. Kedua instrumen turun 0,5% pada hari Selasa.

Pelemahan dolar, ditambah dengan meningkatnya kekhawatiran resesi tahun ini membuat emas melesat ke level tertinggi lebih dari delapan bulan minggu lalu. Logam kuning kini diperdagangkan sekitar $160 di bawah rekor tertinggi, di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat tahun ini.

Dolar mendapatkan kembali kekuatannya terhadap sejumlah mata uang minggu ini, pulih dari level terendah lebih dari tujuh bulan. Tetapi keuntungan greenback terbatas karena pasar juga menunggu rapat kebijakan Bank of Japan.

Setiap sinyal hawkish dari bank sentral dapat mengguncang dolar dan memberikan lebih banyak dukungan untuk emas, utamanya saat pengetatan kebijakan moneter ultra-longgar BOJ menentukan lebih banyak hambatan ekonomi global.

Logam mulia lainnya juga terus berada dalam kisaran ketat pada hari Rabu.

Di antara logam industri, harga tembaga turun tipis setelah reli tajam pada hari Selasa di tengah tanda-tanda ketahanan ekonomi di China, negara importir tembaga terbesar di dunia.

Tembaga turun 0,2% di $4,2272, setelah reli lebih dari 2% di sesi sebelumnya.

Meski data pada hari Selasa menunjukkan pertumbuhan ekonomi China melambat secara substansial pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya, pertumbuhan membaik dari perkiraan pada kuartal IV, terutama pada bulan Desember, meningkatkan harapan bahwa negara tersebut akhirnya akan mengalami pemulihan tahun ini setelah pelonggaran sebagian besar pembatasan anti-COVID - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 17 Januari 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Naik Atas $1.900, Pasar Tunggu Banyak Sinyal Data Ekonomi

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak di sekitar level tertinggi delapan bulan pada hari Selasa, setelah terjebak dalam kisaran ketat selama beberapa sesi terakhir kala investor menunggu lebih banyak isyarat dari sejumlah data ekonomi yang akan dirilis minggu ini, dengan fokus khusus pada tanda-tanda resesi.

Volume perdagangan logam kuning juga terbatas oleh hari libur AS pada hari Senin, meskipun dolar mengalami pemulihan ringan.

Pasar tengah menunggu data kunci inflasi dari Zona Euro dan Inggris, serta data penjualan ritel dan produksi industri AS, untuk mengukur apakah ekonomi terbesar di dunia itu menghadapi potensi perlambatan karena kondisi moneter yang ketat.

Rapat kebijakan Bank of Japan pada hari Rabu juga menjadi fokus, setelah bank sentral secara tak terduga memberikan nada kebijakan hawkish selama rapat bulan Desember. Langkah tersebut telah membebani dolar dan sedikit mendukung harga komoditas.

Emas spot naik 0,2% di $1.918,14/oz, sementara emas berjangka naik 0,1% di $1.920,95/oz pukul 07.07 WIB. Sementara prospek melambatnya kenaikan suku bunga AS signifikan menopang logam kuning dalam beberapa pekan terakhir, emas sekarang mendapat permintaan safe haven baru dalam menghadapi potensi resesi global tahun ini.

Pasar memperkirakan potensi perlambatan di ekonomi utama saat efek pengetatan moneter yang drastis pada tahun 2022 mulai terasa. Dana Moneter Internasional (IMF) awal bulan ini memperingatkan skenario seperti itu pada tahun 2023.

Emas diperkirakan akan mendapat dorongan dari potensi resesi, mengingat hal itu bisa berpotensi membuat Fed untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga. Bank sentral AS telah memulai salah satu kebijakan pengetatan paling agresif pada tahun 2022, yang memicu kenaikan dolar dan memukul aset yang tidak menghasilkan imbal hasil seperti logam.

Di antara logam industri, harga tembaga naik sedikit pada hari Selasa setelah turun tajam dari level tertinggi lebih dari tujuh bulan di sesi sebelumnya. Logam merah mencatat kenaikan kuat selama sebulan terakhir di tengah prospek pemulihan permintaan di negara importir utama China.

Tetapi meski China baru-baru ini melonggarkan sebagian besar langkah-langkah anti-COVID, China juga menghadapi lonjakan besar dalam kasus COVID-19, yang telah menimbulkan keraguan atas waktu pemulihan ekonomi. Data PDB yang akan dirilis pada hari Selasa nanti diperkirakan akan menjelaskan lebih banyak tentang tren ini - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 16 Januari 2023

PT Rifan - Emas Bertahan Di Sekitar Level Tertinggi 8 Bulan Jelang Minggu Banyak Data Ekonomi

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas stabil di sekitar level tertinggi baru-baru ini dicapai pada hari Senin. Investor mengunci keuntungan dan berhati-hati menjelang banyak rilis data ekonomi utama serta rapat bank sentral dari seluruh dunia minggu ini.

Logam kuning menguat tajam dalam beberapa pekan terakhir seiring meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat dalam beberapa bulan mendatang, mengambil beberapa tekanan dari aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.

Gagasan ini diperkuat oleh data yang menunjukkan Inflasi menurun lebih lanjut pada bulan Desember, yang membebani dolar dan yield Treasury AS.

Kekhawatiran resesi di negara-negara besar tahun ini juga menarik permintaan safe haven baru untuk emas, tatkala efek kenaikan suku bunga yang besar hingga 2022 lalu mulai terasa.

Fokus minggu ini sekarang pada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi utama, dengan rentetan rilis angka dari AS, Jepang, China, Inggris, dan zona euro. Keputusan suku bunga di China dan Jepang juga menjadi fokus, khususnya Bank of Japan setelah tanpa diduga bernada hawkish selama rapat bulan Desember.

Harga emas spot turun 0,1% di $1.918,49/oz, sementara emas berjangka stabil di $1.921,50/oz pukul 07.33 WIB. Kedua instrumen mendekati level tertinggi sejak Mei 2022.

Namun, volume perdagangan di pasar logam diperkirakan akan diredam pada hari Senin, karena hari libur di AS.

Di antara logam industri, harga tembaga sedikit turun pada hari Senin setelah melaju ke level tertinggi tujuh bulan pekan lalu. Logam merah mengalami lonjakan besar penawaran di tengah meningkatnya ekspektasi terhadap pemulihan permintaan China tahun ini, setelah negara tersebut melonggarkan sebagian besar pembatasan anti-COVID yang ketat.

Harga tembaga turun 0,3% di $4,2060, tetapi diperdagangkan naik lebih dari 10% sepanjang tahun ini.

Selain tren permintaan positif di China, yang merupakan konsumen tembaga terbesar di dunia, harga logam merah juga diperkirakan akan mendapat manfaat dari potensi gangguan pasokan di negara-negara produsen utama Amerika Latin - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 13 Januari 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik 4 Minggu Berturut Setelah Data IHK Positif

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tipis pada hari Jumat dan akan mencatatkan kenaikan minggu keempat berturut-turut setelah data inflasi konsumen AS menunjukkan bahwa tekanan harga mereda seperti yang diharapkan pada bulan Desember, bisa menentukan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat oleh Federal Reserve.

Harga tembaga juga naik pada hari Jumat, dan menuju minggu terbaiknya selama lebih dari dua bulan di tengah meningkatnya optimisme atas pembukaan kembali ekonomi negara importir utama China.

Harga logam kuning melonjak ke level tertinggi lebih dari delapan bulan minggu ini kala trader mengambil posisi yang mengurangi tekanan dari dolar dan imbal hasil Treasury dalam beberapa bulan mendatang.

Harga emas spot naik 0,1% di $1.898,86/oz, dan emas berjangka naik 0,2% di $1.902,10/oz pukul 07.34 WIB. Kedua instrumen akan naik hampir 2% minggu ini.

Dolar jatuh ke level terendah tujuh bulan terhadap sejumlah mata uang pada hari Jumat setelah data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) AS turun ke tingkat laju paling lambat dalam setahun selama Desember. Tren penurunan inflasi ini kemungkinan akhirnya akan menarik perubahan dalam retorika hawkish The Fed.

Ekspektasi yang berkembang dari pergeseran ini telah mendorong reli tajam pada emas sejak akhir Desember, mengingat bahwa hal itu menandakan kelegaan bagi logam kuning setelah tertekan oleh kenaikan besar suku bunga sepanjang tahun 2022.

Pasar kini memperkirakan hampir 95% peluang bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam rapat Februari, menurut alat Fedwatch CME Group.

Di antara logam industri, harga tembaga naik sedikit pada hari Jumat, tetapi akan mengalami kenaikan minggu yang luar biasa setelah China baru ini membuka kembali perbatasan internasionalnya setelah tiga tahun penguncian.

Harga tembaga naik 0,1% di $4,1755 - level tertinggi dalam tujuh bulan. Komoditas ini juga akan menguat hampir 7% minggu ini.

Pertumbuhan ekonomi di China diperkirakan akan pulih tahun ini, mendorong kekuatan baru dalam permintaan tembaga global tatkala negara tersebut meningkatkan belanja infrastruktur. Tetapi prospek jangka pendek masih tetap tidak pasti, pasalnya China sedang berjuang melawan wabah COVID-19 terburuk yang pernah ada.

Potensi gangguan pasokan, yang disebabkan oleh kisruh politik di negara produsen tembaga no. 2 dunia; Peru, juga diperkirakan akan menopang harga tembaga dalam waktu dekat - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 12 Januari 2023

Rifan Financindo - Cuan Tak Terbendung, Harga Emas Dunia Naik 14 Persen

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia melesat tinggi akhir-akhir ini, karena investor meyakini soal makin rendahnya laju inflasi di Amerika Serikat (AS) sehingga memperlambat kenaikan suku bunga The Fed.

Mengutip CNN, Kamis (12/1/2023) harga emas berjangka berada di level tertinggi delapan bulan, naik 14 persen sejak akhir November hingga mencapai $1.882 per ons pada hari Rabu.

Harga emas merosot pada April tahun lalu karena bank sentral AS Federal Reserve AS mulai menaikkan suku bunga dalam upaya untuk menjinakkan inflasi yang tak terkendali.

Tapi kini pasar semakin mengharapkan The Fed meredam kenaikan suku bunga AS karena harga konsumen meningkat lambat, meningkatkan permintaan emas.

Beberapa negara juga menambah cadangan emas untuk membantu menaikkan harga. Upaya itu menjadi lebih mudah dalam beberapa bulan terakhir karena nilai dolar melemah, membuat lebih murah bagi negara-negara di luar Amerika Serikat untuk membeli emas.

“Kami melihat banyak pembelian fisik emas dari bank sentral. Tidak mengherankan, banyak dari itu berasal dari Rusia dan China, negara-negara yang ingin mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS,” kata Caroline Bain, kepala ekonom komoditas di Capital Economics, kepada CNN.

Emas sering dilihat sebagai lindung nilai yang baik terhadap inflasi karena merupakan aset yang nyata dan langka yang, secara teori, memiliki nilainya.

Selama pandemi virus corona pada Agustus 2020, harga emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar £2.072 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

 

 

Rabu, 11 Januari 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Melemah Usai Dolar AS Perkasa

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia melemah pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (11/10/2023) menyusul aksi ambil untung dari kenaikan dua sesi sebelumnya karena dolar AS lebih kuat ketika para pedagang menunggu data inflasi AS pekan ini untuk membantu memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga.

Dikutip Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, merosot USD1,30 atau 0,07% menjadi ditutup pada USD1.876,50 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi di USD1.885,20 dan terendah sesi di USD1.872,00.

Untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 20,6 sen atau 0,86%, menjadi menetap pada USD23,665 per ounce. Platinum untuk pengiriman April terpangkas USD10,1 atau 0,92%, menjadi ditutup pada USD1.088,50 per ounce. 

Fokus minggu ini juga tertuju pada data inflasi indeks harga konsumen AS, yang diperkirakan akan semakin melambat pada Desember dari bulan sebelumnya. Tetapi pasar akan mengamati dengan cermat laju pelambatannya, mengingat tren inflasi masih jauh di atas kisaran target tahunan Fed.

Di sisi lain, permintaan safe haven yang meningkat juga dapat mendorong harga emas karena pasar semakin waspada terhadap potensi resesi tahun ini di tengah inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.

Data aktivitas bisnis yang suram dari beberapa ekonomi utama, ditambah dengan tanda-tanda pendinginan pasar tenaga kerja AS meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global akan melambat pada tahun 2023.Data ekonomi yang dirilis semakin meredam emas. National Federation of Independent Business melaporkan Indeks Optimisme Bisnis Kecil turun 2,1 poin pada Desember menjadi 89,8, yang merupakan level terendah sejak Juni dan menandai bulan ke-12 berturut-turut bahwa indeks berada di bawah rata-rata 49 tahun di 98.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa persediaan grosir AS naik satu persen dari bulan sebelumnya menjadi USD933,1 miliar pada November 2022, sejalan dengan perkiraan awal dan menguat dari kenaikan 0,6% pada Oktober - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okefinance.com

 

Selasa, 10 Januari 2023

PT Rifan Financindo - Isyarat Fed Ditunggu, Harga Emas Naik Tapi Reli Tahun Baru Melambat Dari High 7 Bulan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak naik di dekat level tertinggi tujuh bulan pada hari Selasa dan pasar menunggu lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter AS dari pidato mendatang oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell, serta data inflasi utama.

Harga emas mencatat kenaikan kuat dalam beberapa sesi terakhir, di tengah meningkatnya optimisme atas potensi perlambatan kenaikan suku bunga AS. Data inflasi untuk bulan November, serta tanda-tanda perlambatan di pasar pekerjaan tampaknya mengisyaratkan bahwa tekanan harga di ekonomi terbesar di dunia telah mencapai puncaknya, sehingga membutuhkan sikap yang kurang hawkish dari The Fed.

Pasar mengharapkan Powell aka menjelaskan lebih lanjut tentang tren ini ketika ia berpidato dalam simposium bank di Swedia nanti pada hari ini.

Harga emas spot naik 0,2% di $1.875,19/oz, dan emas berjangka naik 0,1% di $1.879,30/oz pukul 08.54 WIB. Harga emas naik lebih dari 2% pada minggu pertama tahun 2023.

Fokus minggu ini juga tertuju data inflasi indeks harga konsumen AS, yang diperkirakan telah melambat lebih lanjut pada bulan Desember dari bulan sebelumnya. Tetapi pasar akan mengamati dengan cermat laju perlambatan, mengingat inflasi masih cenderung jauh di atas kisaran target tahunan Fed.

Meningkatnya permintaan safe haven juga mendorong harga emas dalam beberapa sesi terakhir, kala pasar semakin waspada terhadap potensi resesi tahun ini di tengah inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.

Data aktivitas bisnis yang suram dari beberapa ekonomi utama, ditambah dengan tanda-tanda perlambatan pasar tenaga kerja AS meningkatkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global akan melambat pada tahun 2023.

Hal ini, ditambah dengan ekspektasi kenaikan suku bunga yang tidak terlalu parah oleh Fed, sehingga meningkatkan permintaan safe haven untuk emas.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika bertemu pada bulan Februari. Tetapi bank sentral juga telah mengingatkan bahwa mereka dapat mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama lagi.

Jalur kebijakan moneter AS kemungkinan akan menentukan kinerja emas dan pasar logam lainnya tahun ini.

Di antara logam industri, harga tembaga turun pada hari Selasa, tetapi berada tepat di bawah level tertinggi sejak pertengahan Juni.

Harga tembaga turun 0,1% ke $4,0085. Harga logam merah menguat dalam beberapa pekan terakhir saat pasar memperkirakan adanya pemulihan ekonomi di China, negara importir tembaga terbesar di dunia.

Negara ini baru-baru ini mengurangi hampir semua pembatasan anti-COVID, yang diharapkan pada akhirnya akan mendorong pemulihan ekonomi.

Tetapi dalam waktu dekat, China juga harus melawan kasus infeksi yang melonjak - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com