Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 13 September 2021

PT Rifan - Dolar Menguat, Investor Kesampingkan Laporan Pekerjaan AS

PT RIFAN BANDUNG - Dolar menghapus semua kerugian berkelanjutan setelah laporan pekerjaan AS yang buruk pekan lalu, dan memperpanjang kenaikan luas pada Senin waktu setempat, karena kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global mendorong daya tarik safe-haven dalam perdagangan yang tenang selama liburan Hari Buruh AS.

Sementara laporan pekerjaan yang lemah mengurangi ekspektasi bahwa Federal Reserve AS mungkin mencapai catatan hawkish pada pertemuan akhir bulan ini, para analis mengatakan data tersebut adalah pengingat lain dari pertumbuhan global yang kehilangan tenaga setelah melambung awal tahun ini, sebuah hambatan signifikan bagi mata uang siklikal seperti seperti euro dan dolar Australia.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang rivalnya, naik tipis 0,2 persen menjadi 92,25. Indeks telah turun ke 91,941 untuk pertama kalinya sejak 4 Agustus pada Jumat (3/9), ketika laporan tenaga kerja AS yang diawasi ketat menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu menciptakan lapangan kerja paling sedikit dalam tujuh bulan pada Agustus.

Meskipun mata uang terjebak pada rentang perdagangan yang sudah usang baru-baru ini, sentimen yang mendasarinya berubah mendukung dolar di perdagangan London, karena kekhawatiran meningkat bahwa ekonomi global akan mengalami kesulitan. Pasar AS tutup untuk liburan Hari Buruh.

Indeks-indeks ekonomi mengejutkan dari Amerika Serikat hingga China telah merosot tajam dalam beberapa pekan terakhir, sementara survei manufaktur terbaru dari Inggris hingga Jepang menunjukkan peningkatan kasus delta virus corona melemahkan sentimen.

“Kunci dari narasi dalam beberapa minggu ke depan adalah seberapa tajam data pertumbuhan dapat kembali secara global, jika ada, bagaimana kasus varian Delta berkembang saat siswa kembali ke sekolah, dan dari perspektif momentum apakah kita terus melihat uang riil mulai membuat uang kembali bekerja,” kata seorang pedagang di bank AS.

Laporan pekerjaan yang lemah tidak memicu gelombang baru penjualan dolar pada Senin (6/9) karena greenback menghabiskan sesi Asia dan Eropa dengan didorong lebih tinggi terhadap para pesaingnya, mendorong beberapa mata uang utama termasuk euro dan dolar Australia kembali ke level sebelum laporan pekerjaan sebelum Jumat (3/9).

Imbal hasil obigasi pemerintah AS 10-tahun yang menguat ke level tertinggi lebih dalam dari satu minggu juga mendorong dolar. Pasar AS yang ditutup untuk liburan Hari Buruh, berkontribusi pada volume yang lebih rendah.

Sementara para analis tetap bearish pada prospek greenback dengan ahli strategi Citibank memperkirakannya akan melemah dalam beberapa bulan mendatang karena Fed menunda rencana tapering hingga November, para hedge fund diam-diam meningkatkan taruhan bullish.

Data terbaru menunjukkan mereka telah meningkatkan taruhan pada greenback versus euro selama dua minggu berturut-turut, meningkatkan taruhan bersih ke level tertinggi sejak Maret 2020.

Kenneth Broux, ahli strategi valas di Societe Generale, menganggap kenaikan dolar karena aksi ambil untung pada euro dan mata uang lainnya sebelum pertemuan kebijakan bank sentral minggu ini.

Sebagian besar kenaikan dolar difokuskan pada dolar Australia, yang melemah 0,2 persen menjadi 0,7436 dolar AS menjelang keputusan bank sentral pada Selasa di mana analis tetap terbagi tentang apakah Reserve Bank of Australia akan menunda rencana stimulusnya.

Euro juga gagal memperpanjang kenaikannya pada Senin (6/9) setelah naik di atas level 1,19 dolar AS untuk pertama kalinya sejak akhir Juli. Euro diperdagangkan 0,1 persen lebih lemah pada 1,1866 dolar AS sebelum keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Kamis (9/9).

Para ekonom menganggap masih terlalu dini bagi ECB untuk menghentikan stimulus darurat, tetapi bisa setuju untuk memperlambat laju pembelian obligasi setelah inflasi kawasan euro melonjak ke level tertinggi 10 tahun di 3,0 persen minggu lalu.

Di pasar uang kripto, Bitcoin hampir datar di 51.862 dolar AS, setelah sebelumnya menyentuh 51.601 dolar AS, level yang tidak terlihat sejak 12 Mei. Ether saingan Bitcoin yang lebih kecil diperdagangkan sedikit berubah pada 3.932,77 dolar AS setelah mencapai 4.000 dolar AS minggu lalu untuk pertama kalinya sejak pertengahan Mei - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com

Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada penutupan perdagangan Senin (9/8/2021). Pelemahan harga emas tersebut didorong oleh penguatan mata uang dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan di hari yang sama, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi US$1,1741 dari US$1,1758 dolar pada hari sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Dolar AS Menguat, Harga Emas pun Meredup", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210810/235/1428031/dolar-as-menguat-harga-emas-pun-meredup.
Author: Newswire
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada penutupan perdagangan Senin (9/8/2021). Pelemahan harga emas tersebut didorong oleh penguatan mata uang dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan di hari yang sama, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410. Pada akhir perdagang

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Dolar AS Menguat, Harga Emas pun Meredup", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210810/235/1428031/dolar-as-menguat-harga-emas-pun-meredup.
Author: Newswire
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada penutupan perdagangan Senin (9/8/2021). Pelemahan harga emas tersebut didorong oleh penguatan mata uang dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan di hari yang sama, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi US$1,1741 dari US$1,1758 dolar pada hari sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Dolar AS Menguat, Harga Emas pun Meredup", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210810/235/1428031/dolar-as-menguat-harga-emas-pun-meredup.
Author: Newswire
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada penutupan perdagangan Senin (9/8/2021). Pelemahan harga emas tersebut didorong oleh penguatan mata uang dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan di hari yang sama, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi US$1,1741 dari US$1,1758 dolar pada hari sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Dolar AS Menguat, Harga Emas pun Meredup", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210810/235/1428031/dolar-as-menguat-harga-emas-pun-meredup.
Author: Newswire
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada penutupan perdagangan Senin (9/8/2021). Pelemahan harga emas tersebut didorong oleh penguatan mata uang dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan di hari yang sama, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi US$1,1741 dari US$1,1758 dolar pada hari sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Dolar AS Menguat, Harga Emas pun Meredup", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210810/235/1428031/dolar-as-menguat-harga-emas-pun-meredup.
Author: Newswire
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Kamis, 09 September 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Hari Ini Terpuruk, Pasar Frustasi

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali tergelincir ke level terendah sepanjang dua minggu terkahir di akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi).

Emas berjangka terpuruk di bawah level psikologis USD 1.800 untuk hari kedua berturut-turut. Penguatan USD dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi menjadi penyebab terupuknya harga emas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terpangkas lagi USD 5 atau 0,28 persen, ditutup pada nilai USD 1.793,50 per ounce.

Emas berjangka terjun USD 35,2 atau 1,92 persen menjadi USD 1.798,50 per ounce pada Selasa , setelah merosot USD 8,20 atau 0,45 persen menjadi USD 1.825,50 pada Senin, dan melonjak USD 22,2 atau 1,23 persen menjadi USD 1,833,70 per ounce pada Jumat . "Ini membuat frustrasi pasar emas bahwa meskipun ada beberapa penghindaran risiko yang lebih tajam di pasar pekan ini, pasar emas tetap dilanda aksi jual," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Kekhawatiran tentang perlambatan yang didorong oleh varian Delta dalam pertumbuhan ekonomi telah mengguncang ekuitas minggu ini. Tetapi aliran ke emas telah dibatasi oleh imbal hasil obligasi yang lebih kuat dan kenaikan USD yang telah membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya

Kenaikan emas dibatasi pada tahun 2021, meskipun suku bunga rendah dan inflasi tinggi bukan pertanda baik untuk prospeknya dan kami memperkirakan harga emas rata-rata USD 1.750 pada tahun 2022 karena aliran investasi turun lebih jauh," kata Societe Generale dalam sebuah catatan.

Presiden Fed Bank New York John Williams pada Rabu mengatakan bahwa mungkin tepat bagi Federal Reserve untuk mulai mengurangi laju pembelian asetnya akhir tahun ini jika ekonomi AS terus membaik. Investor juga mengamati pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis waktu setempat untuk petunjuk apakah mungkin akan memutar kembali dukungan ekonomi. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung naik di lingkungan suku bunga rendah, sementara beberapa investor juga memandang logam sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus - RIFAN FINANCINDO

Sumber : jpnn.com

Rifan Financindo - Harga Emas Turun Di Sekitar Terendah 2 Minggu, Dolar AS Lanjut Menguat

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada Kamis pagi di Asia, mendekati posisi terendah dua minggu. Penguatan indeks dolar AS menyebabkan kerugian atas logam kuning, sementara investor juga menunggu keputusan kebijakan terbaru dari European Central Bank (ECB).

Harga emas berjangka turun 0,21% ke $1.789,65/oz pukul 11.28 WIB menurut data Investing.com setelah mencapai $1.781,30, level terendah sejak 26 Agustus, selama sesi sebelumnya. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik tipis 0,09% ke 92,737.

ECB akan mengumumkan keputusan kebijakannya hari ini, di mana diperkirakan akan memulai pengurangan aset sambil menjaga dukungan tetap berlanjut di tahun-tahun mendatang.

Sementara itu, Bank of Canada (BOC) mempertahankan suku bunganya stabil di 0,25% saat menerbitkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu.

Fokus investor sekarang adalah apakah Federal Reserve AS akan memulai pengurangan aset dalam tahun ini setelah laporan pekerjaan AS yang mengecewakan dirilis selama minggu lalu. Jumlah kasus dan kematian harian COVID-19 yang terus meningkat di negara ini juga terus menjadi perhatian.

Di Asia Pasifik, data inflasi China yang dirilis sebelumnya menunjukkan indeks harga konsumen tumbuh sebesar 0,1% bulan ke bulan dan sebesar 0,8% tahun ke tahun pada bulan Agustus. Indeks harga produsen tumbuh sebesar 9,5% tahun ke tahun.

Sementara itu, pasar platinum global akan mengalami surplus tahun ini karena pasokan tambang mengalami peningkatan dan permintaan investasi turun, menurut perkiraan World Platinum Investment Council (WPIC) pada hari Kamis.

Di logam mulia lainnya, platinum turun 0,18% ke 972,95 dan perak turun 0,44% di 23,950. Palladium turun 0,13% ke 2.243,00 pukul 11.33 WIB, setelah mencapai $2.213,95, level terendah sejak 2 Februari, pada hari Rabu - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 08 September 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Tipis, Penguatan Dolar AS & Yield Obligasi Tahan Kenaikan


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tipis pada Rabu (08/09) pagi di Asia. Logam kuning stabil setelah jatuh sebesar 1,6% selama sesi sebelumnya, di samping penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil Treasury AS yang membatasi kenaikan.

Harga emas berjangka naik tipis 0,06% di $1.799,55/oz pada pukul 11.43 WIB menurut data Investing.com dan berada sedikit di atas level terendah lebih dari satu minggu di $1.791,90 yang dicapai pada hari Selasa. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik tipis 0,02% ke 92,537 untuk tetap mendekati level tertinggi satu minggu pada hari Rabu.

Dari Indonesia, harga emas Antam (JK:ANTM) anjlok Rp12.000 dari Rp940.000 pada Selasa menjadi Rp928.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.08 WIB.

Note Treasury patokan AS tenor 10 tahun naik menjadi 1,385% pada hari Selasa, kali pertama sejak pertengahan Juli 2021.

Di sisi data, PDB Jepang tumbuh lebih baik dari perkiraan sebesar 1,9% tahun ke tahun dan 0,5% kuartal ke kuartal pada kuartal II tahun 2021, menurut data yang dirilis sebelumnya.

Bank of Canada akan memberikan keputusan kebijakannya pada sesi hari ini, diikuti oleh European Central Bank (ECB) sehari kemudian.

Data Universitas Johns Hopkins menunjukkan bahwa angka kematian COVID-19 di AS melampaui 650.000 pada 8 September. Presiden AS Joe Biden akan mengusulkan strategi untuk mengendalikan penyebaran wabah COVID-19 yang melibatkan varian Delta dan meningkatkan tingkat vaksinasi.

Sementara itu, cadangan emas Venezuela turun tiga ton pada paruh pertama tahun 2021 dan saat ini berada pada level terendah dalam 50 tahun, menurut data bank sentral Venezuela yang dirilis pada hari Selasa.

Nornickel Rusia juga mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah mengekstraksi logam tambahan dari produk limbah, bagian dari teknologi baru yang diuji untuk mendukung produksi 2021 dari tambang Arktik yang dihantam banjir.

Di logam mulia lainnya, harga perak naik tipis 0,11% di 24,400, platinum naik 0,43% ke 999,75 dan paladium naik 0,29% ke 2.373,50 pukul 11.42 WIB - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 07 September 2021

PT Rifan Financindo - Tapering, Harga Emas Dunia Justru Dekati Level Tertingginya

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia melemah pada perdagangan Senin karena dolar AS yang menguat, tetapi spekulasi terbaru bahwa Federal Reserve mungkin akan mempertahankan langkah-langkah dukungan ekonomi yang didorong pandemi membuat emas mendekati level tertingginya dalam 2,5 bulan.

Harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi 1.822,86 dolar AS per ounce, Pada akhir pekan lalu harga mencapai level tertinggi sejak 16 Juni di 1.833,80 dolar AS. Perdagangan relatif sepi karena libur Hari Buruh di Amerika, Senin.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat menyusut 0,5 persen menjadi 1.825,10 dolar AS per ounce, Indeks Dolar (Indeks DXY) naik, berpotensi meredupkan selera bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Data Departemen Tenaga Kerja, Jumat, menunjukkan non-farm payrolls Amerika meningkat 235.000 pekerjaan bulan lalu, jauh di bawah ekspektasi ekonom 728.000.

Setelah data tenaga kerja mengecewakan pasar, investor melihat lebih sedikit tekanan pada Jerome Powell untuk mulai melakukan tapering ," kata Carlo Alberto De Casa, analis Kinesis.

Proses tapering tersebut dapat dimulai mungkin hanya pada Desember dan ini adalah elemen pendukung bagi harga emas, kata De Casa, menambahkan bahwa emas akan tetap di atas 1.800 dolar AS dalam waktu dekat.

Chairman The Fed Powell, bulan lalu, mengisyaratkan bahwa pemulihan lapangan kerja yang kuat adalah prasyarat bagi bank sentral untuk mulai mengurangi pembelian asetnya.

Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang mungkin mengikuti langkah-langkah stimulus, sementara suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Namun, emas melemah di awal pekan yang baru dengan harga diperdagangkan mendekati level support 1.825 dolar AS, analis teknikal ActivTrades, Pierre Veyret.

Logam lainnya perak sedikit berubah di 24,68 dolar AS per ounce, platinum turun 0,5 persen menjadi 1.020,46 dolar AS per ounce, sementara paladium anjlok hampir 1 persen menjadi 2.402,48 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Senin, 06 September 2021

PT Rifan - Harga Emas Turun Awal Pekan, Tapi Nyaris Capai Level Tertinggi 3 Bulan

PT RIFAN BANDUNGHarga emas turun pada Senin pagi di Asia, tetapi tetap di bawah level tertinggi dua setengah bulan. Laporan pekerjaan AS yang mengecewakan mengisyaratkan Federal Reserve AS dapat menunda garis waktu pengurangan asetnya sehingga ini memberikan sedikit pijakan bagi logam kuning.

Harga emas berjangka turun 0,30% di $1.828,20/oz pada pukul 11.29 WIB menurut data Investing.com setelah mencapai $1,833,80, level tertinggi sejak 16 Juni, selama sesi sebelumnya.

Investor terus mencerna laporan pekerjaan AS terbaru hari Jumat, yang menunjukkan non-farm payrolls tercatat sebanyak 235.000 pada bulan Agustus. Dengan kenaikan terkecil dalam tujuh bulan dan The Fed menjadikan pemulihan pasar tenaga kerja sebagai kondisi untuk memulai pengurangan aset, investor sekarang memperkirakan bank sentral tersebut akan menunda untuk memulai prosesnya.

Sementara itu, tingkat pengangguran dirilis sebesar 5,2%.

Laporan tersebut juga mendorong indeks dolar AS naik 0,19% di 92,207, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, dari level terendah sejak 4 Agustus.

Sementara itu, Reserve Bank of Australia dan European Central Bank akan mengeluarkan keputusan kebijakan masing-masing pada hari Selasa dan Kamis.

Di sisi permintaan, permintaan emas fisik di pusat Asia pada umumnya diredam selama minggu lalu karena harga rebound. Namun, harapan kembali meningkat bahwa musim festival mendatang di India dapat menopang permintaan.

Data Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka (CFTC) AS menunjukkan spekulan menaikkan posisi beli bersihnya pada emas dan perak COMEX dalam pekan yang berakhir 31 Agustus.

Di logam mulia lainnya, perak naik 0,10% di 24,828 pukul 11.27 WIB dan harga sempat melonjak naik 3,4%, persentase satu hari terbesar sejak awal Mei selama sesi sebelumnya. Platinum turun 0,43% ke 1.018,60 sementara palladium naik 0,46% di 2.426,50 - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 03 September 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Turun Tipis, Bagaimana Prospek Ke Depannya?

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melemah pada perdagangan Kamis kemarin. Tetapi ke depan, prospek harga emas dunia diprediksi bakal cerah.

Harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi 1.809,60 dolar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,3 persen menjadi 1.811,5 dolar AS per ounce.

Pasar emas saat ini sedang berkonsolidasi dan tidak peduli tentang hal lain sampai data ketenagakerjaan muncul," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Chicago.

Tetapi jika ada penurunan yang lebih besar dalam dolar, emas mungkin memiliki beberapa jenis biding di bawahnya.

Investor emas tampaknya tidak terlalu memperhatikan penurunan dolar. Emas biasanya naik saat dolar melemah karena membuat logam kuning itu lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Pelaku pasar juga mencermati data yang menunjukkan lebih sedikit warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran minggu lalu, meski terjadi lonjakan infeksi Covid-19.

Data tersebut muncul setelah Simposium Kebijakan Ekonomi tahunan Jackson Hole, di mana Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan pemulihan di pasar tenaga kerja akan menentukan kapan bank sentral mulai memperlambat pembelian asetnya.

Emas sangat sensitif terhadap penurunan suku bunga, yang memangkas opportunity cost memegang bullion yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam lainnya, perak merosot 1,2 persen menjadi 23,88 dolar AS per ounce, paladium anjlok 1,8 persen menjadi 2.398,58 dolar AS per ounce, dan platinum turun 0,5 persen menjadi 996.23 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com