Harga Live: Emas (XAUUSD) | Hang Seng | Nikkei 225 | Brent Oil (BCOUSD)

Kamis, 09 September 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Hari Ini Terpuruk, Pasar Frustasi

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali tergelincir ke level terendah sepanjang dua minggu terkahir di akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi).

Emas berjangka terpuruk di bawah level psikologis USD 1.800 untuk hari kedua berturut-turut. Penguatan USD dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi menjadi penyebab terupuknya harga emas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terpangkas lagi USD 5 atau 0,28 persen, ditutup pada nilai USD 1.793,50 per ounce.

Emas berjangka terjun USD 35,2 atau 1,92 persen menjadi USD 1.798,50 per ounce pada Selasa , setelah merosot USD 8,20 atau 0,45 persen menjadi USD 1.825,50 pada Senin, dan melonjak USD 22,2 atau 1,23 persen menjadi USD 1,833,70 per ounce pada Jumat . "Ini membuat frustrasi pasar emas bahwa meskipun ada beberapa penghindaran risiko yang lebih tajam di pasar pekan ini, pasar emas tetap dilanda aksi jual," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Kekhawatiran tentang perlambatan yang didorong oleh varian Delta dalam pertumbuhan ekonomi telah mengguncang ekuitas minggu ini. Tetapi aliran ke emas telah dibatasi oleh imbal hasil obligasi yang lebih kuat dan kenaikan USD yang telah membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya

Kenaikan emas dibatasi pada tahun 2021, meskipun suku bunga rendah dan inflasi tinggi bukan pertanda baik untuk prospeknya dan kami memperkirakan harga emas rata-rata USD 1.750 pada tahun 2022 karena aliran investasi turun lebih jauh," kata Societe Generale dalam sebuah catatan.

Presiden Fed Bank New York John Williams pada Rabu mengatakan bahwa mungkin tepat bagi Federal Reserve untuk mulai mengurangi laju pembelian asetnya akhir tahun ini jika ekonomi AS terus membaik. Investor juga mengamati pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis waktu setempat untuk petunjuk apakah mungkin akan memutar kembali dukungan ekonomi. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung naik di lingkungan suku bunga rendah, sementara beberapa investor juga memandang logam sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus - RIFAN FINANCINDO

Sumber : jpnn.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar