Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 18 September 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Makin Bergerak Naik Didorong Masalah Ekonomi & Stimulus

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kian bergerak naik pada Jumat (18/09) petang buruknya data pekerjaan di Amerika Serikat membebani prospek ekonomi ke depan dan bank sentral utama kebijakan stimulus kebijakan jika diperlukan untuk memulihkan ekonomi dari dampak negatif pandemi covid-19 .

Harga emas berjangka naik 0,45% ke $ 1.958,60 per ons pukul 13.31 WIB menurut data Investing.com dan XAU / USD juga naik 0,38% di $ 1.951,40.

“Masalah virus masih memberatkan pemulihan ekonomi dan ketika Anda melihat banyak data ekonomi yang moderat tetapi masih ada kerusakan yang luar biasa,” kata Edward Moya, analis pasar senior di pialang OANDA menurut Reuters Jumat (18/09) petang. “Masih diperlukan lebih banyak dukungan,” tambahnya.

Laporan mingguan pengangguran dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan hampir 30 juta orang yang mendapatkan tunjangan pengangguran hingga akhir Agustus. Hal tersebut menyatakan berlanjutnya dampak krisis kesehatan akibat pandemi covid-19 terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Federal Reserve pada Rabu setempat akan terus bertahan akan mempertahankan suku bunga yang lama, catat bahwa pandemi "akan terus membebani aktivitas ekonomi" dalam waktu dekat.

Pada hari Kamis, Bank of England (BOE) mengatakan sementara mempertimbangkan suku bunga negatif di tengah-tengah pencarian jumlah kasus covid-19, pengangguran yang tinggi dan kemungkinan masalah baru Brexit, Bank of Japan (BOJ) mengisyaratkan kesiapannya untuk meningkatkan stimulus.

"Faktor yang mendasari tetap mendukung emas, karena kami memperkirakan dolar AS melemah sementara imbal hasil pengunduran akan tetap rendah karena bank sentral kebijakan moneter moneter akomodatif," kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan.

Indeks dolar masih melemah 0,10% di 92,877 sampai pukul 13.37 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 17 September 2020

Rifan Financindo - Jelang Keputusan The Fed, Dolar AS Melemah Dan Harga Emas Makin Berkilau

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pelaku pasar kini tengah menanti kebijakan moneter dari Federal Reserve, sehingga berdampak pada melemahnya dolar dan kenaikan harga emas.

Para analis memproyeksikan bahwa The Fed masih akan tetap berkomitmen berkomitmen pada suku bunga rendah.

The Federal Open Market Committee menetapkan kebijakan moneter dovish akan berdampak pada ekonomi, termasuk adanya pelemahan dolar. "FOMC akan sangat dovish bahkan jika mereka meningkatkan perkiraan PDB mereka," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA.

Suku bunga AS yang rendah membuat dolar kurang menarik bagi investor yang ingin memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Trik yang dilakukan investor adalah ramai-ramai menjual dolar dan menggantinya dengan mata uang lain yang memiliki imbal hasil lebih tinggi.

Kini pengamat pasar tidak mengharapkan kenaikan suku bunga acuan Fed untuk beberapa bulan ke depan. Kendati begitu, pelaku pasar masih tetap menunggu pertemuan untuk menyimpulkan keputusan dan melihat apakah bank sentral mengeluarkan proyeksi ekonomi yang mengejutkan.

Baru-baru ini, Federal Reserve meluncurkan strategi inflasi yang lebih longgar, memiliki kesempatan pada hari Rabu untuk mendukung rencana tersebut dengan lebih rinci karena mereka berupaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi AS.

Para pejabat diharapkan memproyeksikan suku bunga tetap mendekati nol hingga 2023, memperkuat pesan yang disampaikan oleh Ketua Jerome Powell pada akhir Agustus bahwa mereka akan menunda kebijakan pengetatan untuk mencapai inflasi yang rata-rata 2 persen dari waktu ke waktu.

Bank sentral masih jauh dari kehabisan amunisi, Mark Haefele, kepala investasi di UBS Global Wealth Management, menulis dalam sebuah catatan kepada klien. "Investor harus mengambil posisi naik dalam ekuitas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis.com

Rabu, 16 September 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Makin Naik Jelang Pengumuman The Fed


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas semakin bergerak naik pada Rabu petang ditopang kian melemahnya dolar dengan investor menunggu hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve untuk melihat rincian rencana bank sentral Amerika Serikat dalam menyeimbangkan suku bunganya terhadap inflasi target.

Harga emas meningkat 0,46% ke $ 1.975,25 per ons pukul 16.10 WIB dan XAU / USD menguat 0,60% di $ 1.965,71 menurut data Investing.com. Indeks dolar AS bergerak kian turun 0,18% di 92,918.

Menurut laporan yang dilansir Reuters Rabu (16/09) petang, pengumuman Fed akan diumumkan pada pukul 18.00 mengikuti pers dari Ketua Fed Jerome Powell setengah jam kemudian.

Bank sentral Amerika Serikat pada bulan lalu mendekati pendekatan yang lebih akomodatif terhadap inflasi dan perburuan untuk mempertahankan suku bunga rendah lebih lama.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi mengatakan Partai Demokrat AS terbuka melakukan reses bulan Oktober untuk menyelesaikan pembahasan anggaran dana bantuan pandemi dengan Partai Republik AS.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK: ANTM ) turun Rp7.000 dari Rp1.037.000 Selasa kemarin menjadi Rp1.030.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia hingga pukul 08.53 WIB.

Lebih dari 29,39 juta orang dilaporkan terinfeksi virus di seluruh dunia dan 928.669 orang meninggal dunia, menurut catatan laporan tadi pagi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com 

Selasa, 15 September 2020

PT Rifan Financindo - Impor RI Meningkat Di Tengah Covid 19, Emas Dari Hong Kong Hingga Anggur China

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang konsumsi paling besar di tengah pandemi Covid-19. Adapun impor bahan baku menyumbang 7,31%. Sebagai informasi nilai penting Indonesia Agustus 2020 mencapai USD10,74 miliar, atau naik 2,65% dibandingkan Juli 2020 yang mencapai USD10,47 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, impor bahan baku yang secara month-to-month juga mengalami kenaikan 5% pada Agustus 2020, yakni terjadi pada komoditas emas dari Hong Kong, Soya Bean Flour dari Brasil, besi baja dari Ukraina.

Lalu alat untuk kebutuhan komunikasi dari China," kata Suhariyanto secara virtual

Dia menjelaskan, impor barang konsumsi dan impor bahan baku untuk Agustus 2020 meningkat dari bulan ke bulan, akibat kenaikan tingkat impor pada sejumlah komoditas.

Barang konsumsi month-to-month nya mengalami peningkatan 7,31%, di antaranya adalah anggur dari China, kemudian krim dan bubuk Selandia Baru, bentuk gula gulung dari India

Sementara untuk impor non-migas bulan Agustus 2020 tercatat mencapai USD9,79 miliar, atau naik 3,01% dibandingkan Juli 2020. Kemudian impor migas Agustus 2020 senilai USD0,95 miliar tercatat turun 0,88%, dibandingkan bulan Juli 2020. Demikian pula jika dibandingkan Agustus 2019 turun 41,75%.

Peningkatan impor non-migas terbesar Agustus 2020 dibandingkan Juli 2020 adalah golongan besi dan baja senilai USD89,2 juta (23,31%), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal, perahu, dan struktur terapung senilai USD60,8 juta (40,96%) - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : okezone.com

 

Jumat, 11 September 2020

Rifan Financindo Berjangka - Masih Ada Peluang Cuan, Begini Prediksi Harga Emas Hingga Tahun Depan


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sejumlah kalangan menilai emas masih menjadi instrumen investasi yang relevan di tengah gejolak pasar. Harga emas diyakini masih memiliki ruang untuk bergerak naik lebih tinggi.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (10/9/2020) hingga pukul 17.15 WIB harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2020 di bursa Comex bergerak menguat tipis 0,09 persen ke level US$1.956,6 per troy ounce.

Sementara itu, harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,12 persen ke level US$1.949,13 per troy ounce. Pada beberapa perdagangan terakhir, emas sempat menguji ke bawah level US$1.900 per troy ounce

Australia & New Zealand Banking Group dalam laporan terbarunya, menilai pelemahan harga emas dalam beberapa terakhir hanya akan berumur pendek karena emas tetap menjadi aset investasi yang menarik saat ini.

Jumlah uang beredar yang cukup di pasar atau tidak berlebih dan tidak kekurangan, suku bunga yang lebih rendah, dan ketidakpastian makro akan terus mendukung harga emas untuk bergerak naik.

Permintaan fisik emas mulai pulih, jadi kami melihat harga emas dapat mencapai US$2.300 per troy ounce pada tahun depan," tulis Australia & New Zealand Banking Group seperti dikutip dari publikasi risetnya.

Sementara itu, Money Manager Sprott Inc Peter Grosskopf mengatakan bahwa emas kemungkinan akan mendapatkan dorongan tambahan untuk bergerak menguat karena ketidakpastian pemilu AS menghidupkan kembali permintaan logam sebagai aset safe haven.

Pemilu AS dapat memperbaharui fokus investor pada inflasi, utang pemerintah, dan kebutuhan stimulus untuk membenahi pertumbuhan ekonomi AS akibat Covid-19 sehingga dapat melemahkan dolar AS.

Emas bisa mendapat dorongan tambahan dari kemenangan calon presiden dari Partai Demokrat AS Joe Biden, yang tampaknya akan menaikkan pajak dan meningkatkan pengeluaran, ujar Grosskopf 

Di sisi lain, Tim Riset Monex Investindo Futures mengatakan dalam publikasi riset hariannya bahwa harga emas bergerak stabil di dekat level tertinggi dalam sepekan ini di tengah melemahnya dolar AS menjelang keputusan kebijakan moneter dari European Central Bank (ECB) pada Kamis malam waktu setempat.

ECB dijadwalkan akan mengumumkan keputusan moneter dan investor akan memantau perkiraan inflasi dari bank sentral Eropa itu. Pelaku pasar tetap menanti sikap ECB meskipun diperkirakan tidak adanya perubahan kebijakan moneter yang besar.

Pasalnya ECB telah melakukan langkah agresif beberapa bulan lalu untuk menopang ekonomi dari kejatuhan yang disebabkan oleh Covid-19.

Monex Investindo Futures memperkirakan harga emas berpotensi ambil posisi beli, menguji resisten US$1.953 - US$1.973 per troy ounce, selama harga bertahan di atas level US$1.944 per troy ounce. 

Jika harga bergerak turun menembus ke bawah US$1.940, emas berpotensi ambil posisi jual dengan target US$1.920,” tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam publikasi riset hariannya -
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bisnis.com

Kamis, 10 September 2020

Rifan Financindo - Anies Baswedan Tarik Rem Darurat, Harga Emas Antam Lompat Drastis

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Antam (JK: ANTM ) melonjak drastis pada hari ini setelah kekhawatiran terhadap pandemi kembali meningkat. Harga emas Antam (JK: ANTM ) melonjak drastis pada hari ini setelah hal ini terjadi terhadap pandemi kembali meningkat. Pasalnya,

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan , pun kini telah menarik rem darurat Covid-19 karena mulai kewalahan menghadapi lonjakan kasus yang signifikan di Jakarta . Oleh karena itu, mulai Senin, 14 September mendatang, PSBB kembali diterapkan.

Dilansir dari laman resmi logammulia.com, harga emas yang beberapa waktu lalu mengalami penurunan, kini kembali melonjak drastis sebesar Rp10.000 dari Rp1.017.000 per gram menjadi Rp1.027.000 per gram. Emas Antam dengan satuan luas, yakni 0,5 gram saat ini naik dari Rp538.500 menjadi Rp543.500.

Begitu pun juga untuk emas Antam ukuran 2 gram dan 3 gram yang masing-masing harganya naik menjadi Rp1.994.000 dan Rp2.966.000. Untuk berat 1.000 gram dibanderol sebesar Rp967.600.000 -
RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com  

Rabu, 09 September 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Dipicu Kinerja Wall Street Yang Mengecewakan

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas rebound dari level terendah hampir dua minggu sebelumnya pada hari Selasa, setelah aksi jual di pasar saham mendorong investor untuk mencari perlindungan di logam safe haven.

Harga emas di pasar spot emas naik 0,4 persen menjadi USD 1,936,87 per ounce setelah jatuh sebanyak 1,2 persen menjadi USD 1,906.24. Emas berjangka AS ditutup naik 0,5 persen menjadi USD 1.943,20.

Kami melihat pemantulan dari posisi terendah dalam harga emas setelah penurunan tajam di ekuitas AS memicu beberapa pembelian tempat berlindung yang aman. Orang-orang bingung, mereka tidak tahu di mana posisi terendah di pasar ekuitas saat ini,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Pasar ekuitas global dan harga minyak jatuh setelah aksi jual tajam di saham teknologi, ketidakpastian Brexit dan kekhawatiran atas gejolak dalam kasus virus corona.

Keuntungan emas datang meskipun dolar lebih kuat, yang naik 0,7 persen terhadap saingannya.

Investor sekarang menunggu pertemuan kebijakan ECB pada hari Kamis, sementara pertemuan Federal Reserve AS berikutnya dijadwalkan minggu depan.

Semua bank sentral berada di perahu yang sama. Mereka harus terus mencetak uang, terus melonggarkan kebijakan, untuk melawan kemerosotan yang kita hadapi dan itu akan membuat harga emas tetap naik, kata Edward Meir, seorang analis di ED&F Man Capital Markets - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 Sumber : cnbcindonesia.com