RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kian bergerak naik pada Jumat (18/09) petang buruknya data pekerjaan di Amerika Serikat membebani prospek ekonomi ke depan dan bank sentral utama kebijakan stimulus kebijakan jika diperlukan untuk memulihkan ekonomi dari dampak negatif pandemi covid-19 .
Harga emas berjangka naik 0,45% ke $ 1.958,60 per ons pukul 13.31 WIB menurut data Investing.com dan XAU / USD juga naik 0,38% di $ 1.951,40.
“Masalah virus masih memberatkan pemulihan ekonomi dan ketika Anda melihat banyak data ekonomi yang moderat tetapi masih ada kerusakan yang luar biasa,” kata Edward Moya, analis pasar senior di pialang OANDA menurut Reuters Jumat (18/09) petang. “Masih diperlukan lebih banyak dukungan,” tambahnya.
Laporan mingguan pengangguran dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan hampir 30 juta orang yang mendapatkan tunjangan pengangguran hingga akhir Agustus. Hal tersebut menyatakan berlanjutnya dampak krisis kesehatan akibat pandemi covid-19 terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Federal Reserve pada Rabu setempat akan terus bertahan akan mempertahankan suku bunga yang lama, catat bahwa pandemi "akan terus membebani aktivitas ekonomi" dalam waktu dekat.
Pada hari Kamis, Bank of England (BOE) mengatakan sementara mempertimbangkan suku bunga negatif di tengah-tengah pencarian jumlah kasus covid-19, pengangguran yang tinggi dan kemungkinan masalah baru Brexit, Bank of Japan (BOJ) mengisyaratkan kesiapannya untuk meningkatkan stimulus.
"Faktor yang mendasari tetap mendukung emas, karena kami memperkirakan dolar AS melemah sementara imbal hasil pengunduran akan tetap rendah karena bank sentral kebijakan moneter moneter akomodatif," kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan.
Indeks dolar masih melemah 0,10% di 92,877 sampai pukul 13.37 WIB - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : investing.com