RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Rabu, 13 Maret 2019
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - IHSG Berpeluang Menghijau, Awasi Saham Pilihan Ini
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Selasa, 12 Maret 2019
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - IHSG Dibuka Menghijau, Sektor Aneka Industri Cetak Penguatan Tertinggi
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham selasa pekan ini. Sebagian besar sektor menguat kecuali sektor perdagangan yang turun tipis.
Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Selasa (12/3/2019), IHSG menguat 29,44 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.395,88. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 32,30 poin atau 0,51 persen ke level 6.395,33.
Indeks saham LQ45 naik 0,72 persen ke posisi 1.002,34. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali DBX yang turun 0,36 persen.
Sebanyak 130 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 39 saham melemah dan 105 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.404,43 dan terendah 6.390,37.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 11.381 kali dengan volume perdagangan 771 juta saham. Nilai transaksi Rp 259,9 miliar.
Investor asing melakukan aksi jual saham kurang lebih Rp 6 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.245.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perdagangan yang turun tipis 0,04 persen. Sektor saham aneka industri menguat 1,74 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Sektor saham kontruksi mendaki 0,84 persen dan sektor saham manufaktur naik 0,64 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG antara lain saham SKBM naik 16,59 persen ke posisi 478 per saham, saham KOIN mendaki 12,24 persen ke posisi 330 per saham, dan saham AKSI melonjak 9,76 persen ke posisi 360 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham TCPI melemah 20 persen ke posisi 4.580 per saham, saham LPCK tergelincir 4,39 persen ke posisi 2.180 per saham, dan saham TMAS terpangkas 2,86 persen ke posisi 680 per saham.
Prediksi Analis
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, pergerakan IHSG masih bersinyal negatif dengan menguji level support. IHSG diperkirakan konsolidasi mencoba menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
"IHSG akan menguji posisi support resistance di 6.350-6.418," ujar Lanjar dalam catatannya, seperti dikutip Selasa (12/3/2019).
Sebelumnya, Nafan menilai secara teknikal, IHSG kembali melemah menguji level support setelah memecah pergerakan rata-rata 50 harian.
"Indikator stochastic bergerak menuju ke area oversol dengan momentum RSI yang mulai jenuh," tutur dia.
Hal senada dikatakan Analis PT Indosurya Sekuritas William Suryawijaya. IHSG berpeluang naik di kisaran 6.336-6.498.
Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Selasa (12/3/2019), IHSG menguat 29,44 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.395,88. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 32,30 poin atau 0,51 persen ke level 6.395,33.
Indeks saham LQ45 naik 0,72 persen ke posisi 1.002,34. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali DBX yang turun 0,36 persen.
Sebanyak 130 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 39 saham melemah dan 105 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.404,43 dan terendah 6.390,37.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 11.381 kali dengan volume perdagangan 771 juta saham. Nilai transaksi Rp 259,9 miliar.
Investor asing melakukan aksi jual saham kurang lebih Rp 6 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.245.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perdagangan yang turun tipis 0,04 persen. Sektor saham aneka industri menguat 1,74 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Sektor saham kontruksi mendaki 0,84 persen dan sektor saham manufaktur naik 0,64 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG antara lain saham SKBM naik 16,59 persen ke posisi 478 per saham, saham KOIN mendaki 12,24 persen ke posisi 330 per saham, dan saham AKSI melonjak 9,76 persen ke posisi 360 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham TCPI melemah 20 persen ke posisi 4.580 per saham, saham LPCK tergelincir 4,39 persen ke posisi 2.180 per saham, dan saham TMAS terpangkas 2,86 persen ke posisi 680 per saham.
Prediksi Analis
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, pergerakan IHSG masih bersinyal negatif dengan menguji level support. IHSG diperkirakan konsolidasi mencoba menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
"IHSG akan menguji posisi support resistance di 6.350-6.418," ujar Lanjar dalam catatannya, seperti dikutip Selasa (12/3/2019).
Sebelumnya, Nafan menilai secara teknikal, IHSG kembali melemah menguji level support setelah memecah pergerakan rata-rata 50 harian.
"Indikator stochastic bergerak menuju ke area oversol dengan momentum RSI yang mulai jenuh," tutur dia.
Hal senada dikatakan Analis PT Indosurya Sekuritas William Suryawijaya. IHSG berpeluang naik di kisaran 6.336-6.498.
sumber : bisnis.liputan6.com
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi MeningkatSenin, 11 Maret 2019
RIFANFINANCINDO BANDUNG - Harga Emas Bakal Berkilau Pekan Ini
RIFANFINANCINDO BANDUNG - Performa harga emas yang naik pada minggu lalu diprediksi masih terus berlanjut di pekan ini. Seperti diketahui, minggu sebelumnya harga emas berhasil menyentuh level psikologis, yakni USD 1.300.
Jumat, 08 Maret 2019
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Seoul berakhir melemah 1,31 persen
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Saham-saham Seoul berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat, dengan Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melemah 1,31 persen atau 28,35 poin, menjadi menetap 2.137,44 poin.
Kamis, 07 Maret 2019
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Limbah Plastik Disulap Jadi Produk Fesyen Bernilai Jutaan Rupiah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bermula dari keresahan melihat tumpukan limbah plastik industri di sekitar Ambarawa, Deasy Esterina, mencari cara untuk mendayagunakan plastik agar bisa bernilai lebih.
Rabu, 06 Maret 2019
RIFANFINANCINDO BERJANGKA - IHSG Berpeluang Melemah, Awasi Saham Pilihan Ini
RIFANFINANCINDO BERJANGKA - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melemah terbatas pada perdagangan saham Rabu (6/3/2019).
Selasa, 05 Maret 2019
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Data konstruksi mengecewakan pasar, bursa Wall Street berakhir melemah
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Saham-saham di bursa Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor mencerna data pengeluaran konstruksi AS yang lebih lemah dari perkiraan pada Desember tahun lalu dan sejumlah saham perawatan kesehatan memperpanjang kerugian mereka.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)