Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 26 Maret 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Jatuh Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Dan Greenback

 

 
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas Antam pada Jumat melemah tipis Rp3.000 ke posisi Rp921.000/gram. Senada, harga buyback atau pembelian kembali juga turun Rp2.000 ke angka Rp803.000/gram.

Emas melemah sejak awal pekan. Senin lalu, logam kuning melemah tipis Rp3.000 ke Rp931.000/gram. Pelemahan berlanjut pada Selasa Rp2.000/gram ke posisi Rp929.000.

Harga emas jatuh Rp8.000 ke angka Rp921.000/gram pada Rabu. Kemudian pada hari berikutnya, Kamis baru berbalik naik tipis Rp3.000/gram ke Rp924.000.

Harga emas Antam menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di level Rp1.058.000/gram pada Rabu.

Di Pegadaian, pada Jumat, harga emas Antam dibanderol Rp965.000/gram, naik Rp3.000 dibandingkan hari sebelumnya. Antam Batik juga menguat Rp3.000 ke Rp1.122.000/gram. Sementara, emas Antam Retro Rp884.000/gram, turun tipis Rp1.000 dari Kamis. Emas cetakan UBS menetap atau tidak bergerak di Rp912.000/gram.

Di pasar global, harga emas jatuh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan sesi sebelumnya, karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan penguatan dolar ke level tertinggi empat bulan merusak daya tarik logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, tergelincir US$8,1 atau 0,47% menjadi ditutup pada US$1.725,10 per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (24/3), emas berjangka terdongkrak US$8,10 atau 0,47% menjadi US$1.733,20.

Emas berjangka anjlok US$13 atau 0,75% menjadi US$1.725,10 pada Selasa (23/3), setelah tergerus US$3,6 atau 0,21% menjadi US$1.738,10 pada Senin (22/3), dan terangkat US$9,2 atau 0,53% menjadi US$1.741,70 pada Jumat lalu (19/3).

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan sedikit menguat, meningkatkan peluang kerugian bagi mereka yang memegang emas.

Sementara itu, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,4%, setelah mencapai level tertinggi sejak 13 November di 91,92 pada awal sesi, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

"Anda melihat perbedaan besar dalam suku bunga obligasi pemerintah antara AS dan negara-negara Eropa lainnya dan itu menyebabkan peningkatan aliran dana ke greenback dan itu membebani logam mulia," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, dikutip dari Reuters.

"Momentum (untuk emas) berada di sisi bearish, jadi Anda harus melihat harga sedikit rebound agar mendapatkan keyakinan kenaikan yang berkelanjutan dapat dicapai," tambahnya.

Kerugian emas terjadi meskipun sentimen di pasar keuangan yang lebih luas dilemahkan oleh babak baru pembatasan virus corona di zona euro.

Angka ekonomi positif yang dirilis pada Kamis (25/3) juga menekan emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 684.000 mengajukan klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 20 Maret, turun dari angka 781.000 di pekan sebelumnya.

Produk domestik bruto (PDB) AS direvisi sedikit menguat ke tingkat tahunan sebesar 4,3% pada kuartal IV-2020, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,1%.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 18,4 sen atau 0,73% menjadi ditutup pada US$25,047 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun US$26 atau 2,2% menjadi ditutup pada US$1.154,20 per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar