Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 14 Agustus 2020

Rifan Financindo Berjangka - Sempat Melemah, Harga Emas Masih di Jalur Menuju Rekor Tertinggi

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas di pasar spot kembali menguat setelah sempat tertekan pada awal pekan, didorong oleh keyakinan investor terkait dengan rekor reli harga emas pada tahun ini.

Harga emas di pasar spot menguat 0,69 persen ke level US$1.929 per ons troi. Di sisi lain, harga emas berjangka Comex kontrak pengiriman Desember 2020 masih melemah tipis 0,45 persen ke level US$1940 per ons troi.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya masih mempertahankan perkiraan bullish untuk komoditas emas kendati harga mulai berfluktuasi dalam beberapa sesi perdagangan.

Kami melihat akan banyak likuiditas yang disuntikkan ke sistem keuangan. Sebagai gambaran, aset perbankan negara G4 telah mencapai US$6 triliun secara year-to-date,” tulis Hariyanto dalam riset terbarunya, seperti dikutip pada Kamis (13/8/2020).

Dari US$6 triliun tersebut, Hariyanto menunjukkan Bank Sentral AS (Federal Reserve) merupakan kontributor paling besar senilai US$2,7 triliun.

Dia juga menjelaskan bahwa banjir likuiditas di dalam sistem keuangan akan meyakinkan investor untuk terus mengoleksi aset safe haven seperti emas.

Pasalnya, investor bisa khawatir uang akan kehilangan nilai ketika bank sentral terus-menerus menggelontorkan stimulus.

Sebelumnya, harga emas sempat terkoreksi pada Selasa (12/8/2020) karena investor melakukan aksi ambil untung atau profit taking dan muncul sentimen penemuan vaksin Covid-19 di Rusia.

Kendati demikian, logam mulia dan turunannya masih menjadi kelompok komoditas dengan performa terbaik pada tahun ini

Senior Market Analyst Oanda Corp. Edward Moya menyampaikan pergerakan harga emas yang berfluktuasi cenderung menguat masih akan bertahan lama karena yield obligasi terlalu volatil pada musim panas tahun ini, laju penguatan harga emas bisa menjadi moderat, tetapi outlook-nya masih akan menuju rekor tertinggi,” kata Moya seperti dikutip Bloomberg, Kamis.

Adapun, real yield yang berada di teritori negatif dan stimulus yang diberikan pemerintah untuk menahan dampak negatif pandemi telah menjadi amunisi penguatan harga emas.

Goldman Sachs Group Inc. bahkan memosisikan emas saat ini sebagai mata uang terakhir yang akan diburu investor ketika inflasi dikhawatirkan menggerus nilai dolar AS. Goldman Sachs memperkirakan harga emas akan terus menguat menembus US$2.000 per troi ons.

Penguatan harga emas kali ini juga seiring dengan perundingan stimulus fiskal di Amerika Serikat yang belum menemukan titik tengah.

Dua komentar dari Bank Sentral AS (Federal Reserve) terkait dengan kelalaian pemerintah AS menahan dampak pandemi pun membuat investor khawatir mengenai prospek pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bisnis.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar