RIFANFINANCINDO BANDUNG - Saham-saham di Wall Street jatuh signifikan pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor mencerna pidato terbaru Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan sejumlah data ekonomi yang suram.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 313,98 poin atau 1,19 persen, menjadi ditutup di 26.164,04. Indeks S&P 500 turun 45,73 poin atau 1,56 persen, menjadi berakhir di 2.893,06.
Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 132,52 poin atau 1,67 persen, menjadi 7.823,78.
Semua dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan sektor keuangan jatuh 2,02 persen, merupakan kelompok berkinerja terburuk.
Bank sentral AS akan mulai memperluas neraca lagi, Powell mengatakan Selasa (8/10/219) pada pertemuan tahunan National Association for Business Economics (Asosiasi Nasional untuk Bisnis Ekonomi).
Adapun kebijakan moneter ke depan, Powell mengatakan "kebijakan tidak pada jalur yang telah ditentukan," dan The Fed akan "bertindak sewajarnya untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan."
Di sisi ekonomi, indeks harga produsen (PPI) AS, yang mengukur inflasi sebelum mencapai konsumen, turun 0,3 persen pada September, menandai penurunan terbesar dalam delapan bulan, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Selasa (8/10/2019).
Sementara itu, optimisme di kalangan pemilik usaha kecil AS melemah pada September terutama karena dampak dari tarif dan ketidakpastian tentang ekonomi masa depan, menurut laporan dari Federasi Nasional Bisnis Independen (NFIB).
Indeks Optimisme Usaha Kecil NFIB tercatat 101,8 pada September, turun 1,3 poin dari 103,1 pada Agustus, kata laporan itu.
Sebuah kebingungan dari data mengecewakan AS yang baru dirilis meningkatkan harapan untuk kebijakan moneter yang lebih longgar dari Federal Reserve.
Ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga akhir bulan ini lebih dari 80 persen, menurut alat FedWatch CME Group pada Selasa sore (8/10/2019).
Wall Street juga dengan hati-hati menunggu putaran baru pembicaraan perdagangan Amerika Serikat-China, yang akan dimulai akhir pekan ini.
sumber : antaranews.com
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Tidak ada komentar :
Posting Komentar