Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 10 Juli 2017

Minim Sentimen, Laju IHSG Bakal Melemah Pekan Ini


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak melemah pada perdagangan saham selama sepekan ini. Minimnya sentimen positif membuat IHSG bergerak melemah.

"HSG pun lebih berpeluang mengalami pelemahan dibandingkan pembalikan arah menguat," kata Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (10/7/2017).

Reza juga menuturkan, laju IHSG dibayangi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Itu membuat gerak IHSG tak bertenaga. "Minimnya sentimen positif terutama dari terdepresiasinya rupiah dan masih melemahnya harga obligasi turut menghadang potensi pembalikan arah naik tersebut," kata dia.


Dia memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.784-5.800 dan resistance 5.827-5.839. Beberapa saham yang patut dicermati antara lain PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR), PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).

Untuk diketahui, gerak IHSG melemah selama sepekan kemarin meski sempat catatkan rekor tertinggi. Hal itu didorong harga saham cenderung mendatar.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG tergelincir 0,26 persen dari level 5.829 pada Kamis 22 Juni 2017 menjadi 5.814 pada 7 Juli 2017.

Saham-saham unggulan yang masuk LQ45 cenderung mendatar. Sedangkan saham-saham lapis kedua dan ketiga tidak terlalu baik pergerakannya. Selain itu, investor mencatatkan aksi jual sekitar US$ 250 juta di pasar saham.

Tekanan di pasar saham juga terjadi di pasar surat utang atau obligasi. Pasar obligasi turun 0,77 persen secara mingguan seiring pelaku pasar merespons negatif hasil laporan the Federal Reserve atau bank sentral Amerika Serikat (AS) dan bank sentral Eropa. Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik 34 basis poin menjadi 7,1 persen.

sumber : bisnis.liputan6.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar