Harga Live: Emas (XAUUSD) | Hang Seng | Nikkei 225 | Brent Oil (BCOUSD)

Rabu, 08 April 2015

Pre Opening: IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed, Cenderung Menguat

http://financeroll.co.id/wp-content/uploads/idx6539.jpgRifan FInancindo Berjangka Pergerakan IHSG diestimasikan  pada kisaran 5.444– 5.538, dengan kencederungan bervariasi. Sektor properti yang beberapa hari sudah mengalami kenaikan hari ini rawan untuk profit taking jangka pendek.  Pada perdagangan kemarin, IHSG  ditutup naik +43,25 (+0,79%) ke 5.523,29.
Sementara indeks unggulan  LQ 45 ditutup naik +8,21 (+0,86%) 962,02. IHSG ditutup mendekati resistance.   Jika dilihat dalam grafik harian (daily), MACD memberikan sinyal gold cross, yang mengindikasikan bahwa IHSG akan kembali memasuki up trend. Pasar beberapa hari sebelumnya sudah memberikan sinyal kenaikan. Tetapi RSI masih berada dalam kisaran 50, yaitu netral.
Jika IHSG mampu kembali menembus resistance 5.524, maka terdapat potensi yang sangat besar IHSG akan rally kembali. Namun jika gagal, maka IHSG akan kembali bergerak di area 5.400-5.524.  Khusus untuk sektor konstruksi, walaupun kemarin mengalami kenaikan, kami melihat masih belum memberikan pola dan sinyal pembalikan arah. Saham-saham sektor konstruksi, seperti ADHI, PTPP, WIKA, WSKT, dan WTON, semuanya tepat berada pada garis resistance dan tepat berada di kisaran MA 20 D.
Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah setelah dua hari mengalami kenaikan, menjelang minutes dari pertemuan The Fed Maret lalu akan dirilis nanti malam. Dari FOMC minutes tersebut, pasar akan mencari indikasi seberapa cepat The Fed akan menaikkan suku bunganya.   Selain itu pasar juga menantikan earning season triwulan I-2015 yang akan dimulai nanti malam, dengan dirilisnya laporan keuangan Alcoa setelah pasar tutup. 
Menurut konsensus Bloomberg, rata-rata laba emiten dalam indeks S&P500 pada triwulan I diperkirakan turun 5,8%. Penurunan diperkirakan juga akan terjadi pada triwulan II dan III mendatang.   Sebelumnya indeks saham Wall Street sempat bergerak menguat pada perdagangan semalam, namun kemudian melemah seiring dengan rebound-nya dolar AS yang kembali menimbulkan kecemasan akan dampaknya terhadap laba emiten. Penguatan dolar AS yang cepat dan signifikan akan berdampak pada penurunan laba perusahaan multinasional AS.
 
Sumber : Financeroll

Tidak ada komentar :

Posting Komentar