Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Jumat, 20 Desember 2013

Ringgit Tergelincir, Dolar Menahan Kenaikannya

Bloomberg (20/12) - Dolar mempertahankan gain terhadap mata uang Asia, dengan mata uang ringgit Malaysia melemah untuk hari kedelapan dan yen diperdagangkan mendekati level terendahnya dalam lima tahun terakhir, setelah Federal Reserve mengumumkan pemangkasan pertama untuk stimulus ekonomi. Saham Jepang jatuh sebelum laporan bank sentral Jepang mengenai kebijakan moneternya.

Indeks Dolar AS Bloomberg naik 0,1 persen pada pukul 09:56 di Tokyo, membawa penguatannya pada pekan ini menjadi 0,7 persen. Ringgit Malaysia melemah 0,4 persen, ditetapkan untuk penurunan mingguan kesembilannya dan mencatat kemerosotan terpanjang sejak tahun 2005 sementara mata uang yen turun untuk minggu kedelapannya. Indeks saham Nikkei 225 Average turun 0,5 persen dari level tertingginya dalam enam tahun terakhir sedangkan Indeks S&P/ASX 200 Australia melonjak 0,8 persen. Emas naik 0,4 persen dari level terendahnya dalam tiga tahun terakhir sementara minyak mentah di perdagangan New York turun 0,3 persen.

Bank of Japan merilis risalah pasca pertemuan setelah para pembuat kebijakan the Fed mengumumkan pada 18 Desember bahwa program pembelian obligasi mereka akan dikurangi sebesar US$ 10 miliar, sementara berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendahnya mendekati nol. The Fed akan terus memotong stimulus US$ 10 miliar kenaikan selanjutnya di tujuh pertemuan berikutnya, menurut survei Bloomberg terhadap para ekonom. Emas, ditetapkan untuk penurunan tahunan terburuk sejak tahun 1981, akan jatuh lebih lanjut seiring the Fed bertindak di tengah membaiknya perekonomian, menurut Goldman Sachs Group Inc.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar