Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 27 Desember 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Ekspektasi Pangkas Suku Bunga Maret Menguat Setelah Inflasi PCE Yang Lemah

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Data inflasi PCE yang lebih lemah dari perkiraan yang dirilis hari Jumat membuat traders meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral akan mulai memangkas suku bunga paling cepat bulan Maret 2024.

FedWatch tool dari CME Group menunjukkan traders memperkirakan lebih dari 70% peluang untuk pemangkasan 25 basis poin pada Maret 2024. Goldman Sachs mengatakan bank sentral akan menindaklanjuti pemotongan pada bulan Maret dengan dua pemotongan lagi pada paruh pertama tahun 2024, dan juga akan menurunkan suku bunga dua kali lagi di tahun depan.

Tetapi sejumlah pejabat Fed memperingatkan bahwa harapan untuk penurunan suku bunga awal oleh bank sentral mungkin terlalu optimis.

Namun, dolar merosot ke level terendah lima bulan pada hari Selasa, sementara Treasury yields juga jatuh. Emas diuntungkan dari perdagangan ini.

Logam mulia ini juga dapat mengambil manfaat dari memburuknya kondisi ekonomi global di tahun mendatang, akibat dampak kebijakan moneter ketat dirasakan oleh negara-negara besar - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Selasa, 26 Desember 2023

PT Rifan Financindo - EUR/USD Naik Pada Minggu Natal

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasangan matauang EUR/USD diperdagangkan naik pada hari Jumat hari terakhir minggu perdagangan menjelang Natal setelah keluar data inflasi AS yang melemah. EUR/USD berada di ketinggian selama empat bulan yang baru di atas  1.1010 di 1.1011 setelah keluarnya data Personal Consumption Expenditures (PCE) Prices Index AS dan Personal Spending AS yang lemah yang membebani dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.12% ke 101.360.

Setelah keluarnya data inflasi AS sebagaimana dengan yang diukur oleh Personal Consumption Expenditures (PCE) yang lebih rendah daripada yang diperkirakan, dolar AS kesulitan untuk mendapatkan permintaan.

Core PCE price index tahunan turun ke 3.2% dari yang diperkirakan konsensus di 3.3% dan lebih rendah daripada angka sebelumnya pada bulan Oktober di 3.5%. Secara basis bulanan, inflasi ukuran Federal Reserve AS (the Fed) ini naik 0.1% dibandingkan dengan yang diperkirakan di 0.2%.

Sementara Personal Spending AS hanya bertumbuh 02% dari bulan Oktober 0.1% di bawah daripada yang diperkirakan di 0.3%.

Data – data yang dirilis pada hari Jumat minggu lalu, 22 Desember 2023, menunjukkan bahwa ekonomi AS pada kuartal ketiga bertumbuh dengan kecepatan yang lebih lambat daripada yang semula diperkirakan.

Angka – angka ini muncul bersamaan dengan melemahnya data manufaktur dan tanda – tanda turunnya inflasi, yang adalah sesuai dengan teori pendaratan yang halus dari perekonomian AS.

Minggu ini menutup tahun 2023 dengan liburan Natal dan liburan tahun baru, kalender forex sepi dari publikasi data ekonomi baik dari AS, Eropa dan Inggris.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di 1.0930 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0870 dan kemudian 1.0730. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1044  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1095 dan kemudian 1.1181 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Jumat, 22 Desember 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Terbang Nyaris 1%, Tertinggi 14 Hari

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas di pasar spot dibuka lebih tinggi pada awal perdagangan pagi ini, melanjutkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya. Pelaku pasar emas kini menunggu data Personal Consumption Expenditure atau PCE Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan Kamis harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,80% di posisi US$ 2045,49 per troy ons. Posisi penutupan tersebut adalah yang tertinggi sejak 1 Desember 2023 atau 14 hari perdagangan terakhir.

Sementara, hingga pukul 06:21 WIB Jumat, harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,14% di posisi US$ 2048,41 per troy ons.

Harga emas naik pada perdagangan Kamis karena melemahnya dolar setelah data ekonomi AS memicu ekspektasi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan Maret tahun depan.

AS melaporkan laju pertumbuhan ekonomi mereka tercatat 4,9% secara tahunan pada kuartal ketiga tahun 2023, sedikit di bawah 5,2% pada perkiraan kedua. Revisi ke bawah terhadap pertumbuhan ekonomi mencerminkan penurunan peringkat belanja konsumen dan investasi inventaris.

Namun, AS juga melaporkan, klaim awal tunjangan pengangguran AS hanya bertambah 2.000 menjadi 205.000 untuk pekan yang berakhir 16 Desember. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 215.000 klaim pada minggu terakhir. Klaim yang tidak disesuaikan turun 9,225 menjadi 239,865 pada minggu lalu karena penurunan besar di California dan Georgia lebih dari sekadar mengimbangi peningkatan besar di Ohio.

Perangkat CME FedWatch memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada Maret 2024 sebesar 83%, dibandingkan dengan 79% sebelum data tersebut dirilis. 

Sementara indeks dolar AS turun 0,63% di level 101,39 pada perdagangan Kamis (21/12/2023), dan imbal hasil Treasury 10 tahun mendekati level terendah dalam lima bulan di level 3,89%. Penurunan keduanya berimbas positif ke emas. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Melemahnya dolar AS juga membuat emas semakin mudah dijangkau untuk dibeli sehingga meningkatkan permintaan.

Sikap The Fed yang dovish telah menyebabkan pasar memperkirakan beberapa kali penurunan suku bunga pada tahun 2024. Namun, beberapa pejabat The Fed telah menentang penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Fokus pasar kini telah beralih ke laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS pada hari ini, Jumat.

Emas akan terus mempertahankan tingkat harga di atas US$2.000 per troy ons dan harapan kami untuk menurunkan tekanan inflasi akan terus mendorong pergerakan sideways ke arah emas yang lebih tinggi, ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, dilansir dari Reuters.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia

 

 

Kamis, 21 Desember 2023

Rifan Financindo - Emas Sedikit Tertekan Di Bawah $2,040

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas sedikit tertekan di bawah $2,040 di sekitar $2,035 pada jam perdagangan sesi AS hari Rabu, menjelang dirilisnya data inflasi, Personal Consumption Expenditure price index (PCE) Inti, AS yang akan dirilis pada hari Jumat.

Meskipun ada peringatan dari para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS bahwa bank sentral AS ini saat ini sedang fokus menjaga tingkat bunga restriktif untuk memastikan kembalinya inflasi AS ke 2%, investor condong untuk melakukan investasi di emas karena optimisme atas penurunan tingkat bunga.

Harga emas menghadapi aksi jual di dekat ketinggian 15 hari di sekitar $2,040.00. Daya tarik yang lebih luas dari emas tetap bagus dengan ekspektasi penurunan tingkat bunga oleh Federal Reserve AS pada tahun 2024 mengatasi sikap menjaga tingkat bunga restriktif sampai stabilitas harga yakin dicapai.

Penurunan harga emas juga disebabkan karena kembali menguatnya dolar AS setelah memulai minggu perdagangan yang baru di bawah tekanan jual. Indeks dolar AS naik 0.14% ke 101.940.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di $2,016 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $1,986.

Resistance terdekat menunggu di $2,047 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,072 dan kemudian $2,100 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Rabu, 20 Desember 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Tunggu Data Penting AS, Harga Emas Naik 3 Hari Beruntun

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas di pasar spot dibuka lebih tinggi pada awal perdagangan pagi ini, berusaha melanjutkan kenaikan dua hari beruntun pada perdagangan sebelumnya seiring dengan pelemahan dolar dan imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS). Para pelaku pasar juga menanti laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti periode November 2023.

Pada perdagangan Selasa harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,65% di posisi US$ 2040,12 per troy ons.

Sementara, hingga pukul 06.10 WIB Rabu, harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,03% di posisi US$ 2040,79 per troy ons.

Harga emas menguat pada hari Selasa karena dolar AS dan imbal hasil Treasury merosot sementara investor menunggu sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga The Federal Reserve (The Fed) AS.

Pada perdagangan Selasa (19/12/2023) indeks dolar AS melemah 0,41% di level 102,14. Sementara imbal hasil Treasury AS berada di level 3,93% yang dimana mendekati level terendah sejak bulan Juli.

Investor membeli emas karena insentif bagi masyarakat untuk melepaskannya lebih sedikit, dengan pasar bertaruh The Fed akan memangkas suku bunga sebelum mereka mencapai target inflasi 2%, menurut Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, dilansir dari Reuters.

Imbal hasil obligasi dan suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas tanpa bunga.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada pekan lalu bahwa kebijakan moneter The Fed kemungkinan akan dilakukan dengan kebijakan moneter yang ketat, dengan diskusi mengenai pemotongan biaya pinjaman akan "diperhatikan."

Namun, beberapa pejabat The Fed menolak ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga.

Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sekitar 75% pada bulan Maret 2024, menurut alat CME FedWatch.

Para pedagang menantikan serangkaian data ekonomi AS minggu ini, termasuk laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti bulan November yang akan dirilis pada hari Jumat, yang dianggap sebagai ukuran inflasi yang mendasari pilihan The Fed.

Diketahui, tingkat inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) tahunan di AS menurun menjadi 3% pada periode Oktober 2023, tingkat terendah yang belum pernah terlihat sejak Maret 2021, dari 3,4% pada periode September 2023, dan sesuai dengan perkiraan.

Sementara, ekspor emas Swiss turun pada bulan November sebagian karena penurunan pengiriman ke India, berdasarkan data bea cukai Swiss pada hari Selasa.

Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia

 

Selasa, 19 Desember 2023

PT Rifan Financindo - Emas Akan Raih Penguatan Tahunan Pertama Sejak 2020

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas berada di jalur yang tepat untuk mencatatkan penguatan tahunan pertama sejak 2020, didorong oleh melemahnya dolar dan meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga pada tahun 2024.

Suku bunga yang lebih rendah menambah daya tarik memiliki emas yang tanpa memberi imbal hasil.

Yields riil AS 10 tahun telah meningkat tanpa henti sejak awal 2022, tetapi baru berbalik positif pada bulan Juni, menjatuhkan emas dari rekor yang hampir tercapai. Harga kini berada di level tertinggi dalam delapan tahun, tetapi ini bukan penghalang bagi emas untuk naik di atas $2.000/oz. Namun harga masih sekitar 20% di bawah harga tertinggi sepanjang masa yang disesuaikan dengan inflasi di atas $2.500 pada tahun 1980.

Para investor berharap akan ada banyak penurunan suku bunga tahun depan, sementara ketidakpastian politik dan ekonomi sedang meningkat - berpotensi menjadi titik manis bagi investor emas - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Kamis, 14 Desember 2023

Rifan Financindo - The Fed Pertahankan Suku Bunga Tidak Berubah, Memperkirakan Tiga Penurunan Suku Bunga Tahun 2024

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Federal Reserve kembali mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah untuk ketiga kalinya berturut-turut pada hari Rabu dan menyatakan akan melakukan beberapa pemotongan pada tahun 2024 dan seterusnya.

Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dengan suara bulat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pinjaman semalam dalam kisaran yang ditargetkan antara 5,25%-5,5%, seiring berkurangnya tingkat inflasi dan perekonomian yang kuat.

Pasar secara luas telah memperkirakan keputusan untuk tetap mempertahankan suku bunga tersebut, yang dapat mengakhiri siklus kenaikan suku bunga sebanyak 11 kali, mendorong suku bunga The Fed ke level tertinggi dalam lebih dari 22 tahun. Namun terdapat ketidakpastian mengenai seberapa ambisius FOMC dalam melakukan pelonggaran kebijakan.

Anggota komite juga memperkirakan setidaknya tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2024.

“Dot plot” komite mengenai ekspektasi masing-masing anggota menunjukkan empat pemotongan lagi pada tahun 2025, atau satu poin persentase penuh. Tiga kali pengurangan suku bunga lagi pada tahun 2026 akan menurunkan suku bunga menjadi antara 2%-2,25%, mendekati perkiraan jangka panjang, meskipun terdapat perbedaan besar dalam perkiraan untuk dua tahun terakhir.

Namun pasar menindaklanjuti pertemuan dan konferensi pers Ketua Jerome Powell dengan memperkirakan jalur penurunan suku bunga yang lebih agresif, mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 1,5 poin persentase pada tahun depan, dua kali lipat kecepatan yang ditunjukkan FOMC.

Dengan kemungkinan kenaikan suku bunga telah berakhir, pernyataan tersebut mengatakan bahwa komite akan mempertimbangkan berbagai faktor untuk pengetatan kebijakan lagi, sebuah kata yang belum pernah muncul sebelumnya.

Powell juga mengatakan The Fed menyadari bahwa mempertahankan suku bunga tinggi terlalu lama, dan menunggu terlalu lama untuk menurunkannya, dapat membahayakan perekonomian.

“Kami menyadari risiko bahwa kami akan bertahan terlalu lama” sebelum menurunkan suku bunga pinjaman, kata ketua The Fed. “Kami tahu ini adalah sebuah risiko, dan kami sangat fokus untuk tidak melakukan kesalahan tersebut.”

Seiring dengan kenaikan suku bunga, The Fed telah mengizinkan hingga $95 miliar per bulan hasil obligasi yang jatuh tempo untuk dikeluarkan dari neracanya. Proses tersebut terus berlanjut, dan belum ada indikasi bahwa The Fed bersedia membatasi porsi pengetatan kebijakan tersebut.

“Inflasi telah mereda dari titik tertingginya, dan hal ini terjadi tanpa adanya peningkatan pengangguran yang signifikan. Itu kabar baik,” kata Ketua Jerome Powell saat konferensi pers.

Pejabat Fed melihat inflasi inti turun menjadi 3,2% pada tahun 2023 dan 2,4% pada tahun 2024, kemudian menjadi 2,2% pada tahun 2025. Terakhir, inflasi kembali ke target 2% pada tahun 2026.

Data ekonomi yang dirilis minggu ini menunjukkan harga konsumen dan grosir sedikit berubah pada bulan November. Namun, dalam beberapa hal, The Fed mendekati target inflasi 2%. Perhitungan Bank of America menunjukkan bahwa ukuran inflasi pilihan The Fed akan berada di sekitar 3,1% tahun ke tahun di bulan November, dan sebenarnya bisa mencapai tingkat tahunan enam bulan sebesar 2%, sehingga memenuhi tujuan bank sentral.

Pernyataan tersebut juga mencatat bahwa perekonomian “telah melambat,” setelah mengatakan pada bulan November bahwa aktivitas telah “berkembang dengan kecepatan yang tinggi.”

Dalam konferensi pers, Powell mengatakan: “Indikator-indikator terkini menunjukkan bahwa pertumbuhan aktivitas ekonomi telah melambat secara substansial dari laju luar biasa yang terlihat pada kuartal ketiga. Meski begitu, PDB berada di jalur yang tepat untuk meningkat sekitar 2,5% untuk tahun ini secara keseluruhan.”

Anggota komite meningkatkan produk domestik bruto agar tumbuh pada laju tahunan sebesar 2,6% pada tahun 2023, peningkatan setengah poin persentase dari pembaruan terakhir pada bulan September. Para pejabat memperkirakan PDB sebesar 1,4% pada tahun 2024, secara kasar tidak berubah dari perkiraan sebelumnya. Proyeksi tingkat pengangguran sebagian besar tidak berubah, yaitu sebesar 3,8% pada tahun 2023 dan meningkat menjadi 4,1% pada tahun-tahun berikutnya.

Para pejabat telah menekankan kesediaan mereka untuk menaikkan suku bunga lagi jika inflasi meningkat. Namun, sebagian besar mengatakan mereka bisa bersabar saat ini karena mereka melihat dampak dari langkah pengetatan kebijakan sebelumnya terhadap perekonomian AS - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews