Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Kamis, 07 Juli 2022

Rifan Financindo - Emas Capai Titik Nadir 10 Bulan Kena Getok Fed Dan Dolar

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Apakah emas aman di $1.700? Ini pertanyaan yang valid, mengingat seberapa jauh logam kuning telah turun ke selatan hanya dalam waktu dua hari.

Harga emas berjangka bulan depan untuk Agustus di Comex New York menyelesaikan perdagangan Rabu turun $27,40, atau sebesar 1,6%, di $1.736,0/oz. Sesi terendah adalah $1.730,95.

Titik nadir emas terbaru itu meninggalkan dasar hampir $30 dari situasi mimpi buruk berikutnya untuk posisi long dalam permainan — wilayah $1.600.

Pukul 07.41 WIB Kamis (07/07) pagi ini, harga emas berjangka naik 0,17% di $1.739,40/oz menurut data Investing.com.

"Ketidakmampuan untuk menembus $1.768 akan membuat emas di bawah tekanan yang akan mendorong menuju $1.722-$1.698," Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di skcharting.com, memperkirakan

Pukulan satu-dua oleh dolar yang bangkit kembali dan Federal Reserve yang hawkish pada dasarnya telah mendaratkan emas di posisi terendah September 2021.

{{8827|Indeks Dolar AS}, yang mengadu dolar terhadap mata uang utama, melonjak 1,5% ke atas 107 poin pada hari Rabu, level tertinggi Desember 2002. Dolar telah reli dengan beberapa pemberhentian sejak November tahun lalu karena potensi kebijakan agresif kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve, yang baru saja mulai memenuhi ekspektasi tersebut.

Kelesuan emas juga datang di tengah rumor tanpa henti Fed soal kenaikan suku bunga. Trader bullish telah terluka selama berminggu-minggu oleh tekanan suku bunga Fed karena pengambil kebijakan di bank sentral tidak menunjukkan langkah mundur dalam tujuannya untuk menjinakkan inflasi dengan menggandakan suku bunga dana Fed sebelum akhir tahun.

The Fed yakin ada bahaya nyata dari inflasi yang tinggi mengakar dalam ekonomi AS dan kenaikan suku bunga yang tepat akan menjadi satu-satunya cara untuk menyeimbangkan harga yang tidak terkendali dengan pertumbuhan, menurut {{ecl- 108||notulen}} dari pertemuan kebijakan bank sentral yang diadakan bulan lalu.

The Fed meninggalkan suku bunga di antara 0% dan 0,25% selama dua tahun selama pandemi dan hanya menaikkannya tahun ini di bulan Maret. Sejak itu menjadi berkisar antara 1,5% dan 1,75%. Bank sentral AS telah mengatakan akan melanjutkan kenaikan suku bunga sampai inflasi, yang mencapai level tertinggi 40 tahun lebih 8% per tahun, kembali ke target 2% per tahun.

The Fed diperkirakan akan melanjutkan kenaikan 75% bulan ini - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Selasa, 05 Juli 2022

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Meski Imbal Hasil Obligasi AS Kian Menguat

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada Selasa pagi di Asia meskipun ada kenaikan dalam imbal hasil Treasury AS dan dolar AS yang bergerak stabil.

Harga emas berjangka turun 0,56% di $1,811,55/oz pukul 10.41 WIB. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, stagnan pada Rabu pagi.

Imbal hasil Treasury 10 tahun naik melewati 2,95% setelah dibuka kembali dari hari libur.

Presiden AS Joe Biden dapat mengumumkan pembatalan beberapa tarif AS untuk barang-barang konsumen China minggu ini untuk melawan inflasi. Pemerintahan Biden juga dapat mengungkap penyelidikan subsidi industri, yang mungkin mengarah pada lebih banyak tarif di bidang strategis seperti teknologi.

Di Asia Pasifik, kegiatan jasa China tumbuh pesat pada bulan Juni dalam hampir satu tahun karena berkurangnya pembatasan COVID dan permintaan kembali bertambah. services Purchasing Managers' Index (PMI) Caixin China naik menjadi 54,5 di bulan Juni.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya tidak gentar berupaya untuk "menghancurkan" keinginan Moskow berperang hampir lima bulan pada hari Senin. Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin memuji kemenangan militernya dalam pertempuran yang melelahkan di Luhansk.

Investor kini juga memantau keputusan suku bunga Australia, yang akan diketahui hari ini.

Pada logam mulia lainnya, perak melonjak 1,77%. Platinum turun 0,47% sementara palladium naik - PT RIFAN FINANCINDO

 

Sumber : investing.com 

Senin, 04 Juli 2022

PT Rifan - Harga Emas Naik, Dolar AS Melemah Di Tengah Kegelisahan Terhadap Pertumbuhan

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik pada Senin di Asia dan dolar AS masih turun di tengah kekhawatiran pertumbuhan.

Harga emas berjangka naik 0,59% di $1,812,15/oz pukul 11.48 WIB. Indeks dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, juga turun pada Senin pagi.

mbal hasil Treasury AS 10 tahun jatuh ke level terendah dalam sebulan pada Jumat silam, dan ini memberikan dukungan bagi emas yang tidak menghasilkan imbal hasil.

Di AS dan negara lain, tanda-tanda kelemahan ekonomi menjadi lebih jelas. Data ekonomi AS yang lemah mengisyaratkan risiko penurunan untuk laporan ketenagakerjaan Juni pada Jumat ini.

Investor sekarang menunggu risalah dari rapat Fed Juni, yang akan dirilis pada Rabu setempat, yang hampir pasti terdengar hawkish karena The Fed memilih untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 bps.

Pasar AS akan ditutup libur Hari Kemerdekaan.

India menaikkan bea masuk dasarnya untuk emas menjadi 12,5% dari 7,5% saat konsumen terbesar kedua di dunia itu mencoba mengurangi permintaan dan menurunkan defisit perdagangan. Sedangkan, negara konsumen teratas China melihat aktivitasnya perlahan bangkit kembali seiring surutnya pembatasan COVID-19.

Dalam logam mulia lainnya, perak naik 0,62%. Platinum turun 0,44% sementara palladium turun 0,82% - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Kamis, 30 Juni 2022

Rifan Financindo - Emas Nyaris 'Tidak Bergerak', Terperangkap Dalam Bentrok Kenaikan Inflasi-Fed

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bagi investor komoditas yang aktif, dua minggu terakhir di pasar emas dapat digambarkan sebagai sesuatu yang tidak aktif. Meminjam klise lama itu, mungkin sama mengasyikkannya dengan nelihat cat mengering.

Dalam perdagangan Rabu, harga emas berjangka bulan depan untuk Agustus di Comex New York turun tipis $3,70, atau 0,2%, di $1,817,50/oz setelah terjebak lagi dalam sentimen kenaikan suku bunga Fed. Itu hampir merupakan pola ulangan hari Selasa, ketika harga turun $3,60.

Untuk buyer emas, bagaimanapun, pergerakan ada dalam kisaran $20 sejak penutupan 17 Juni adalah bukti kekuatan yang melekat pada logam kuning dalam menghadapi rumor kenaikan suku bunga tanpa henti oleh Federal Reserve.

Bagi seller yang mencari posisi short emas, aksi dua minggu terakhir menunjukkan perjuangan untuk melewati $1.850 dan ini menunjukkan janji untuk tujuan mereka agar dapat menekannya kembali ke level $1.700.

"Emas masih terjebak dalam kisaran perdagangan yang luas, tetapi penurunan di bawah $1800 tampaknya lebih kecil kemungkinannya karena puncak dolar kemungkinan tercapai," ungkap Ed Moya, analis pasar di platform perdagangan online OANDA.

Tetapi rekan Moya, Jeffrey Halley, yang mengamati riset Asia Pasifik untuk OANDA, memiliki pandangan yang berbeda untuk emas.

“Emas tetap menjadi kelas aset yang terlupakan,” pendapat Halley. “Serangkaian capaian level tertinggi harian yang lebih rendah menunjukkan risiko penurunan meningkat untuk harga emas, meskipun masih kurang momentum untuk menembus kisaran $1800 hingga $1900,00. Bawalah buku yang bagus sampai kita melihat pergerakan arah yang besar oleh dolar AS.”

Pertanyaan tentang bagaimana emas akan bereaksi terhadap inflasi telah menjadi teka-teki bagi investor sejak naik ke rekor tertinggi di atas $2.100 pada Agustus 2020, kemudian jatuh ke level $1.600 pada satu titik sebelum kembali level $2.000 awal tahun ini, meskipun sebentar. Kendati posisinya banyak dipuji sebagai lindung nilai terhadap inflasi, hubungan emas dengan tekanan harga hampir tidak konstan selama dua tahun terakhir.

Inflasi AS, di sisi lain, konsisten meningkat selama sembilan bulan terakhir sementara ekonomi negara terus-menerus terancam.

Data terbaru dari Departemen Perdagangan AS pada hari Rabu menunjukkan Produk Domestik Bruto AS mengalami kontraksi sebesar 1,6% untuk kuartal I dibandingkan pertumbuhan 6,9% pada kuartal IV tahun lalu. Departemen tersebut mengeluarkan tiga data PDB untuk tiap kuartal. Yang menarik dari kuartal I adalah bahwa masing-masing dari dua perkiraan terakhir datang dalam persentase poin lebih rendah dari sebelumnya.

Angka PDB itu memperkuat ekspektasi pasar bahwa Amerika Serikat sedang menuju resesi. Dengan kontraksi 1,6% pada kuartal I, ekonomi secara teknis akan masuk ke dalam resesi jika tidak kembali ke pertumbuhan positif pada akhir kuartal II, yang berakhir Kamis.

Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dalam acara Bank Sentral Eropa (ECB) yang disiarkan langsung dari Portugal bahwa The Fed berlari melawan waktu untuk mengalahkan inflasi. Bank sentral tidak punya pilihan selain terus menaikkan suku bunga untuk mencapai hal ini, meskipun tidak ada jaminan bahwa hal itu dapat memberikan ‘soft landing’ bagi perekonomian, kata Powell.

Apakah ada risiko kita akan melangkah terlalu jauh [dengan kenaikan suku bunga]?" kata Powell. “Tentu ada risikonya. Kesalahan terbesar yang harus dilakukan — katakanlah seperti itu — adalah gagal memulihkan stabilitas harga.”

Banyak ekonom mengatakan The Fed membiarkan "suku bunga terlalu rendah terlalu lama" dan pengejarannya sekarang dapat mengungkap pemulihan yang dibuat sejak tahun lalu dari pandemi virus corona. The Fed mempertahankan suku bunga antara nol dan 0,25% selama dua tahun selama pandemi, dan hanya menaikkannya tahun ini di bulan Maret. Sejak itu telah membawa suku bunga pinjaman utama menjadi antara 1,5% dan 1,75%. Bank sentral telah mengatakan akan melanjutkan kenaikan suku bunga sampai inflasi, berjalan pada angka tertinggi 40 tahun lebih dari 8% per tahun, kembali ke target 2% per tahun.

Lingkungan kenaikan suku bunga seperti itu hampir tidak terlalu bagus untuk emas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Rabu, 29 Juni 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Kilau Emas Redup Lagi Gara Gara Prospek Suku Bunga Yang Lebih Tinggi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak melemah pada perdagangan hari Selasa, karena prospek suku bunga yang lebih tinggi menantang daya tarik logam kuning tersebut.

Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD1.820,31 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,2 persen menjadi USD1.821,2.

Emas terjebak dalam kisaran dan akan terus berada dalam kisaran dalam jangka pendek. Pasar hanya akan menembus ke satu arah setelah mendapat lebih banyak data dan informasi ekonomi dari Federal Reserve," kata analis RJO Futures, Bob Haberkorn.

Meski emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, kenaikan suku bunga meredupkan daya tarik bullion karena meningkatkan opportunity cost memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Ini adalah kondisi yang mengecewakan di pasar emas. Logam kuning ditarik ke dua arah karena rezim Fed yang  hawkish  berbenturan dengan kekhawatiran resesi," kata TD Securities.

Berbicara pada konferensi tahunan Bank Sentral Eropa di Portugal, Presiden Christine Lagarde mengatakan pihaknya akan bergerak secara bertahap tetapi dengan opsi untuk bertindak tegas pada setiap penurunan inflasi jangka menengah.

Chairman Fed Jerome Powell juga akan berbicara pada Rabu.
Emas sebagian besar bertahan meski terjadi penguatan dolar, yang biasanya meredupkan daya tarik logam kuning bagi pembeli luar negeri. Imbal hasil US Treasury 10-tahun juga naik.

Sementara itu, kepemilikan di ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, mencatat arus keluar selama lima sesi terakhir berturut-turut.

Amerika mengeluarkan babak baru sanksi terkait Rusia yang melarang impor emas Rusia, kata Departemen Keuangan di situs webnya.

Sementara itu harga logam lainnya perak di pasar spot merosot 1,5 persen menjadi USD20,82 per ounce. Platinum stabil di USD907,99 sementara paladium naik 0,3 persen menjadi USD1.875,71 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Selasa, 28 Juni 2022

PT Rifan Financindo - Kilau Emas Redup Di Tengah Ancaman Suku Bunga Tinggi

  

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas melemah pada perdagangan Senin, karena suku bunga yang lebih tinggi membebani logam kuning, sementara investor mengamati setiap isyarat pada langkah kebijakan di forum Bank Sentral Eropa di Portugal.

Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD1.823,89 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,3 persen lebih rendah menjadi USD1.824,8.

Emas melorot karena aksi jual pasar obligasi berlanjut setelah melemahnya permintaan dari lelang US Treasury lainnya," ujar Edward Moya, analis OANDA.

Edward menambahkan dalam jangka pendek, prospek emas bakal variatif karena ada ketidakpastian besar musim panas ini, dengan kemungkinan Federal Reserve yang lebih agresif di satu sisi dan risiko resesi di sisi lain.

Dolar juga jatuh dan kenaikan imbal hasil US Treasury 10-tahun membuat emas kurang menarik.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap lonjakan inflasi dan risiko ekonomi, namun suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost untuk memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Investor mencermati tanda-tanda langkah kebijakan di masa depan ketika sejumlah kepala bank sentral, termasuk Presiden ECB Christine Lagarde dan Chairman Fed Jerome Powell, menghadiri forum tahunan di Sintra.

Sementara itu, analis mengatakan rencana Inggris, Amerika Serikat, Jepang dan Kanada untuk melarang impor emas Rusia guna memperketat sanksi terhadap Moskow mungkin hanya memiliki dampak fundamental yang terbatas.

Tidak banyak emas yang diekspor ke negara-negara G-7, terutama karena minimnya penerbangan dari Rusia sejak perang dimulai. Dampak pada harga emas sejauh ini dapat diabaikan," kata Stephen Innes, Managing Partner SPI Asset Management.

Rusia, produsen emas terbesar ketiga di dunia, menyumbang sekitar 10 persen dari produksi global.

Sementara itu harga logam lainnya perak di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD21,13 per ounce, platinum juga menguat 0,1 persen menjadi USD908,00, sementara paladium turun 0,3 persen menjadi USD1.870,52 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber :  suara.com

Senin, 27 Juni 2022

PT Rifan - Ancaman Resesi Ekonomi, Harga Emas Dunia Naik Tipis

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan akhir pekan lalu, karena dolar mundur dan kekhawatiran resesi mendukung daya tarik safe-haven.

Tetapi kenaikan suku bunga yang membayangi membuat aset yang tidak menghasilkan di jalur penurunan mingguan.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1,824,69 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level terendah satu minggu di USD1,816,10. Sedangkan emas berjangka AS menetap di USD1,830.3.

Meningkatkan daya tarik emas, indeks dolar turun lebih dari 0,2 persen.

Ada pertemuan kekuatan yang mendorong harga emas di kedua arah, memaksanya untuk tetap dalam kisaran kecil," kata ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali.

"Kami memiliki risiko resesi dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan global yang mendorong arus masuk ke emas sebagai tempat yang aman. Di sisi lain, kami memiliki komitmen Fed untuk memerangi inflasi yang berkontribusi pada kenaikan suku bunga riil yang signifikan." Tambahnya.

Saat ini emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi tetapi suku bunga AS yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk menahannya.

Kami berpikir bahwa emas memiliki beberapa potensi kenaikan kecil di paruh kedua tahun ini, perkiraan ke level USD1.900," kata analis Commerzbank Carsten Fritsch.

Dalam jangka pendek, bagaimanapun, The Fed akan menaikkan suku secara agresif, memberikan beberapa hambatan untuk emas, Fritsch menambahkan.

Di pasar fisik, dealer menawarkan diskon lebih besar di India minggu ini untuk memikat pembeli saat musim pernikahan berakhir. Sementara beberapa konsumen di China membeli emas untuk lindung nilai terhadap kekhawatiran ekonomi.

"Risiko resesi yang meningkat mencegah posisi short langsung untuk saat ini, tetapi kami memperkirakan emas akan kembali melacak hasil nyata untuk sisa tahun 2022, menekan harga emas lebih rendah (meskipun dengan lantai yang lebih tinggi mengingat respons pasar fisik terhadap harga yang lebih rendah)," Standard Analis Chartered Suki Cooper mengatakan dalam sebuah catatan.

Sementara harga logam lainnya di pasar spot silver naik 0,9 persen menjadi USD21,12 per ounce, platinum naik sedikit menjadi USD907. Sementara paladium naik 1,9 persen menjadi USD1,879,43 - PT RIFAN

Sumber : suara.com