Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 18 Mei 2022

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik 0,27% Di Tengah Pelemahan Dolar AS

 
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga Emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut setelah dolar AS tergelincir karena sentimen risiko di pasar membaik sehingga mengurangi selera terhadap mata uang safe-haven. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 4,9 dolar AS atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 1.818,90 dolar AS per ounce.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,79 persen menjadi 103,3620.

Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Selasa membatasi kenaikan emas. 

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS tumbuh 0,9 persen pada April, peningkatan yang solid menggarisbawahi kemampuan orang Amerika untuk terus meningkatkan pengeluaran bahkan ketika inflasi bertahan di level tertinggi hampir 40 tahun.  

Federal Reserve melaporkan bahwa total indeks produksi industri AS meningkat 1,1 persen pada April, kenaikan bulan keempat berturut-turut sebesar 0,8 persen atau lebih besar. Dan output manufaktur naik 0,8 persen.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 19,9 sen atau 0,92 persen, menjadi ditutup pada 21,75 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 18,1 dolar AS atau 1,96 persen, menjadi ditutup pada 943,4 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO
 
Sumber : okefinance.com

 

Selasa, 17 Mei 2022

PT Rifan - Obligasi Dan Dolar AS Mereda, Harga Emas Langsung Menguat


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Senin, karena melemahnya imbal hasil obligasi AS dan dolar.

Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD1.817,12 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 31 Januari di USD1.786,60.

Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,3 persen menjadi USD1.814 per ounce.

Sedikit pemantulan emas disebabkan oleh penurunan imbal hasil Treasury dan sedikit kemunduran dalam dolar," kata analis RJO Futures Bob Haberkorn.

Dia menambahkan bahwa tren keseluruhan bagi dolar "masih tetap tinggi karena The Fed cukup agresif dengan kenaikan suku bunganya." Tambahnya.

Dolar bergerak lebih rendah, tetapi masih bertahan di dekat puncak dua dekade, membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Meski emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, suku bunga yang lebih tinggi untuk menjinakkan kenaikan harga mengekang selera pada logam kuning, yang tidak memberikan imbal hasil.

Banyak yang masih menganggap emas undervalued secara signifikan, dan akan lebih ingin membeli logam itu sekarang karena harga telah melemah," ujar Fawad Razaqzada, analis City Index.

Sementara itu harga perak di pasar spot melesat 2,2 persen menjadi USD21,53 per ounce, setelah mencapai level terendah sejak Juli 2020 pada sesi Jumat.

Sedangkan platinum naik 0,2 persen menjadi USD940,28 per ounce, sementara paladium melambung 3,9 persen menjadi USD2.019,70 - PT RIFAN

Sumber : suara.com

 

 

 

Jumat, 13 Mei 2022

Rifan Financindo Berjangka - Dolar AS Menguat Ke Level Tertingginya, Harga Logam Mulia Berguguran

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dan logam mulia lainnya anjlok pada perdagangan hari Kamis, dengan paladium merosot lebih dari 8 persen.

Kondisi ini terjadi setelah para investor berbondong-bondong menuju dolar didorong spekulasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga secara agresif.

Harga emas di pasar spot merosot 1,6 persen menjadi USD1.823,14 per ounce. Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup menyusut 1,6 persen menjadi USD1.824,60 per ounce.

Dolar menguat karena sejumlah hal yang berpotensi terlihat negatif di Amerika, yang merugikan emas. Juga, pasar menyadari kemungkinan melihat kenaikan suku bunga yang cukup agresif," kata Bart Melek, analis TD Securities.

Dolar, saingan safe-haven melesat ke level tertinggi 20 tahun membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya didorong kekhawatiran kebijakan moneter yang lebih ketat untuk menjinakkan lonjakan inflasi akan memukul ekonomi global.

Meski dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan spekulasi yang aman selama gejolak ekonomi dan politik, emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga Amerika, yang meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu harga perak di pasar spot anjlok 4,3 persen menjadi USD20,63 per ounce mencapai level terendah sejak Juli 2020 di awal sesi.

Paladium melorot 7 persen menjadi USD1.892,69, setelah sebelumnya jatuh sebanyaknya 8,2 persen ke level terendah sejak Januari di USD1.867,68. Platinum menyusut 5,2 persen menjadi USD940,51 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

 

Kamis, 12 Mei 2022

Rifan Financindo - Data Inflasi AS Bikin Harga Emas Dunia Terbang Tinggi

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia hari ini menguat pada Kamis, tercatat teraktif untuk pengiriman Juni terangkat USD12,7 atau 0,69%, menjadi ditutup pada USD1,853,70 per ounce.

Diketahui, bahwa dua hari beruntun karena dolar AS tergelincir di tengah sedikit pendinginan harga konsumen untuk April, namun data inflasi tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan. 

Bahkan, emas berjangka tergelincir USD17,6 atau 0,95% menjadi USD1.841,00, setelah anjlok USD24,2 atau 1,29% menjadi USD1.858,60 pada Senin, dan menguat USD7,1 atau 0,38% menjadi USD1.882,80 pada Jumat.

Adapun pertumbuhan harga konsumen AS melambat pada April karena harga bensin turun dari rekor tertinggi, menunjukkan inflasi mungkin telah mencapai puncaknya, meskipun kemungkinan akan tetap panas untuk sementara dan menjaga Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk mendinginkan permintaan.

Lalu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu bahwa indeks harga konsumen AS naik 8,3% secara tahun ke tahun pada April, sedikit lebih tinggi dari 8,1% yang diperkirakan para ekonom.

Di mana angka inflasi April turun dari 8,6% pada Maret dan menandai penurunan pertama dalam lima bulan, angka tersebut tetap tinggi, menurut analis pasar.

Sedangan yang membantu emas menguat, indeks dolar, yang awalnya menguat di tengah data indeks harga konsumen (IHK), turun tipis 0,1%. Emas juga mendapat dukungan tambahan karena imbal hasil obligasi pemeritah AS dan indeks saham AS melemah. 

Pasar melihat cetakan dan pergi 'JUAL, JUAL, JUAL.' Tetapi emas telah bangkit kembali dengan pemikiran bahwa data (inflasi) lebih tinggi dari yang diperkirakan, tetapi tidak mengerikan," kata seorang pedagang logam independen bernama Tai Wong di New York. "The Fed tidak akan menjadi lebih hawkish dengan laporan ini, tetapi pasti tidak akan melonggar juga," tambahnya.

Dilanjut dengan pejabat bank sentral AS pada Selasa memperkuat argumen mereka untuk rangkaian kenaikan suku bunga tercepat setidaknya sejak tahun 1990-an untuk memerangi inflasi.

Secara keseluruhan, emas bukanlah investasi yang buruk. Emas berada dalam kisaran yang cukup ketat, saya lebih suka memiliki emas daripada Nasdaq, atau Bitcoin," ucap kepala strategi pasar di Blue Line Futures Phillip Streible di Chicago.

Sebelumnya, emas dianggap sebagai tempat berlindung yang aman dari inflasi, kenaikan suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian memegang emas, sementara meningkatkan dolar, mata uang di mana emas dihargai. 

Kami memperkirakan harga (emas) akan kembali mengambil isyarat dari imbal hasil riil seiring berjalannya tahun, menghadapi tekanan turun di semester kedua tetapi tetap relatif meningkat terhadap level historis," jelas seorang analis di Standard Chartered Suki Cooper.

Untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 15,1 sen atau 0,7 %, menjadi ditutup pada USD21,575 per ounce.

Sementara platinum untuk pengiriman Juli naik USD42,6 atau 4,5 persen, menjadi ditutup pada USD989,8 per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : okefinance.com

 

 

 

Rabu, 11 Mei 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Dolar AS Kembali Menguat, Kilau Emas Dunia Kian Pudar

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia berbalik arah dan jatuh pada perdagangan hari Selasa, karena dolar kembali menguat.

Sementara investor mengalihkan perhatian mereka ke data inflasi Amerika untuk isyarat pada strategi kebijakan moneter Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD1.844,95 per ounce, setelah naik sebanyaknya 0,6 persen di awal sesi.

Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup merosot 1 persen menjadi USD1.841,00 per ounce.

Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,2 persen, bertahan di dekat level tertinggi 20 tahun pada sesi sebelumnya. Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10-tahun mundur dari puncak hampir empat tahun.

Awalnya, emas menunjukkan tanda-tanda kemungkinan stabil, tetapi investor masih gugup menjelang data inflasi tentang seberapa agresif The Fed," kata Edward Moya, analis OANDA.

Investor menunggu data indeks harga konsumen (IHK) Amerika yang akan dirilis Rabu untuk mengukur kemungkinan dampaknya terhadap rencana kenaikan suku bunga The Fed.

Tujuan The Fed untuk menurunkan inflasi tanpa menggelincirkan ekonomi adalah tantangan, tetapi dapat dilakukan di tengah meningkatnya ketidakpastian yang disebabkan oleh perang di Ukraina dan pandemi Covid-19," kata Presiden Fed New York, John Williams.

Sementara itu harga logam lainnya perak di pasar spot merosot 1,2 persen menjadi USD21,53 per ounce, platinum melonjak 1,5 persen menjadi USD970,02 dan paladium melorot 1 persen menjadi USD2.077,19 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

 

 

 

Selasa, 10 Mei 2022

PT Rifan Financindo - Emas anjlok 24 dolar, Karena Investor Memilih Dolar Dari Pada Emas

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menghentikan kenaikan dua sesi berturut-turut, karena investor memilih dolar daripada emas sebagai tempat berlindung yang aman di tengah kekhawatiran pelambatan ekonomi global akibat inflasi tinggi dan perang di Ukraina yang terus berkecamuk.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, anjlok 24,2 dolar AS atau 1,29 persen, menjadi ditutup pada 1.858,6 dolar AS per ounce.

Emas berjangka meningkat 7,1 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.882,80 dolar AS per ounce pada Jumat, setelah terdongkrak 6,9 dolar AS atau 0,37 persen menjadi 1.875,70 dolar AS pada Kamis, dan turun tipis 1,8 dolar AS atau 0,10 persen menjadi 1.868,80 dolar AS pada Rabu

Investor telah berbondong-bondong ke mata uang dolar AS pada Senin daripada logam mulia untuk tempat yang aman, karena Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga beberapa kali lagi tahun ini untuk melawan inflasi, membuat emas kurang menarik sebagai tempat berlindung yang aman.

Sementara emas telah jatuh 2,8 persen sejauh bulan Mei, indeks dolar AS telah naik 6,7 persen sepanjang Mei hingga Senin. Meskipun keduanya dianggap sebagai tempat berlindung yang aman di pasar yang bergejolak, dolar membuktikan menjadi aset pilihan ketika pasar ekuitas AS terus jatuh setelah masuknya siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Indeks harga konsumen AS akan dirilis pada Rabu, yang mungkin menunjukkan puncak inflasi, menurut para analis pasar.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 54,7 sen atau 2,45 persen, menjadi ditutup pada 21,82 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 17,5 dolar atau 1,83 persen, menjadi ditutup pada 938,5 dolar per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Merosot Lagi, Jatuh Lebih Dari 1 Persen

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia memperpanjang penurunan hingga merosot lebih dari 1 persen pada perdagangan Senin, karena dolar menguat di dekat level tertinggi dua dekade, meredupkan daya tarik logam kuning tersebut.

Harga emas di pasar spot anjlok 1,4 persen menjadi USD1.856,26 per ounce. Sementara, emas berjangka ditutup merosot 1,3 persen menjadi USD1.858,60 per ounce.

Dolar melesat karena ekspektasi Federal Reserve yang lebih agresif, yang pada gilirannya membebani emas, yang tidak memberikan bunga," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

Membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri, dolar juga dianggap sebagai  safe haven  saingan melayang di dekat level tertinggi dua dekade.

Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10-tahun melemah setelah mencapai tingkat tertinggi tiga setengah tahun yang baru di awal sesi.

Wall Street tergelincir karena imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi, dengan sentimen terpukul dari kekhawatiran perlambatan ekonomi di China.

Kendati emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, kenaikan suku bunga AS yang cepat meningkatkan opportunity cost  memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu harga paladium di pasar spot melonjak 1,6 persen menjadi USD2.079,08 per ounce, setelah turun sebanyaknya 8 persen pada sesi Jumat di tengah kekhawatiran atas permintaan mobil karena pembatasan Covid di China.

Investor juga mempertimbangkan rencana Inggris untuk menaikkan tarif impor platinum dan paladium dari Rusia dan Belarusia dalam sanksi baru.

Sedangkan harga platinum anjlok 1,1 persen menjadi USD952,06 dan perak menyusut 2,5 persen menjadi USD21,78 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com