Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 29 November 2021

PT Rifan - Varian Omicron Justru Membuat Harga Emas Dunia Menguat

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas menguat pada perdagangan akhir pekan lalu seiring kekhwatiran terhadap pemulihan ekonomi global yang terpukul akibat penyebaran varian baru virus covid omicron.

Varian baru tersebut teridentifikasi di Afrika Selatan, mendorong investor berburu aset aman berupa emas batangan.

Emas di pasar spot melonjak 0,9 persen menjadi USD1.805,26 per ounce. Sedangkan emas di pasar berjangka AS naik 1,2 persen menjadi USD1,805,20.

Varian baru virus corona yang menyebar di Afrika Selatan mungkin menghindari respons kekebalan dan telah mendorong Inggris dan Uni Eropa untuk menghentikan perjalanan dari negara Afrika.

Pasar khawatir varian baru ini dapat membebani ekonomi lebih kuat daripada varian Delta yang ditemukan setahun lalu dan ini telah mendorong beberapa permintaan safe-haven untuk emas," kata analis Quantitative Commodity Research (QCR) Peter Fertig.

Pelemahan indeks dolar AS sebesar 0,4 persen membantu penguatan harga emas. Indeks dolar AS jatuh dari posisi tertinggi 16 bulan terakhir pada awal pekan ini.

Lengsernya dolar AS mengurangi biaya memiliki emas bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Namun, pada basis mingguan, logam sedang menuju minggu terburuk sejak 6 Agustus di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Fed dapat mengurangi pembelian asetnya dan menaikkan suku bunga dengan akselerasi yang lebih cepat.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan biaya peluang emas tanpa bunga.

Sementara itu platinum turun 2,3 persen menjadi USD972,67 dan paladium turun 2,6 persen menjadi USD1,812,28. Perak turun 0,5 persen pada USD23,45 per ounce - PT RIFAN

Sumber : suara.com

 

 

Jumat, 26 November 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Bersiap Untuk Minggu Terburuk 5 Bulan Karena Fed Yang Hawkish

 
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
- Emas diperkirakan akan membukukan minggu terburuk dalam lima bulan pada Jumat, karena harga emas terpukul oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mempercepat laju pengurangan stimulus dan menaikkan suku bunga lebih cepat untuk mengekang kenaikan inflasi.

Di pasar spot Asia, emas terkerek 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.792,62 dolar AS per ounce pada pukul 00.51 GMT. Emas berjangka AS juga terangkat 0,5 persen menjadi diperdagangkan di1.793,90 dolar AS per ounce.

Logam mulia tersebut telah turun lebih dari 2,8 persen minggu ini, menuju minggu terburuk sejak 18 Juni.

Indeks dolar stabil tetapi tidak jauh dari tertinggi 16 bulan yang dicapai awal pekan ini. Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

The Fed kemungkinan akan menggandakan laju pengurangan pembelian obligasi bulanannya dari Januari menjadi 30 miliar dolar AS, dan mengurangi skema pembelian obligasi era pandemi pada pertengahan Maret, kata ahli strategi Goldman Sachs dalam catatan harian pada Kamis

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.

Bank Sentral Eropa mendapat tekanan dari para bankir untuk meminjamkan lebih banyak simpanan obligasi pemerintah Jerman untuk mencegah tekanan pasar yang akan membatalkan beberapa upaya stimulusnya sendiri.

Lonjakan infeksi virus Corona di Jerman dan inflasi yang tinggi membebani kepercayaan konsumen di ekonomi terbesar Eropa itu, meredam prospek bisnis untuk musim belanja Natal mendatang, sebuah survei menunjukkan.

Impor emas bersih China melalui Hong Kong melonjak ke level tertinggi sejak Juni 2018 pada Oktober, karena pembeli di konsumen utama itu menimbun logam kuning sebagai lindung nilai terhadap kenaikan inflasi.

Logam mulai lainnya di pasar spot, perak turun 0,1 persen men​​jadi diperdagangkan di 23,55 dolar AS per ounce. Platinum turun 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 989,77 dolar AS, sementara paladium naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1,866,34 dolar AS per ounce -
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Kamis, 25 November 2021

Rifan Financindo - Emas Naik Di Asia Karena Dolar Melemah, Fed "Hawkish" Batasi Kenaikan

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik tipis di perdagangan Asia pada Kamis pagi, karena dolar sedikit melemah, tetapi komentar dari pembuat kebijakan Federal Reserve AS yang menyatakan bank sentral dapat mempercepat pengurangan stimulus membebani logam dan mempertahankannya jauh di bawah level psikologis 1.800 dolar AS.

Di pasar spot, emas menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.792,05 dolar AS per ounce pada pukul 01.37 GMT, setelah tergelincir ke level terendah sejak 4 November pada Rabu .

Emas berjangka AS jua naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan pada 1.791,70 dolar AS per ounce

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya turun 0,1 persen dari level tertinggi dalam 16 bulan yang dicapai pada Rabu, mengurangi harga logam kuning untuk pembeli yang memegang mata uang lainnya

Semakin banyak pembuat kebijakan Fed mengindikasikan mereka akan terbuka untuk mempercepat penghapusan program pembelian obligasi mereka jika inflasi tinggi bertahan dan bergerak lebih cepat untuk menaikkan suku bunga, risalah pertemuan kebijakan terakhir bank sentral AS menunjukkan.

Kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik emas karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang logam mulia tersebut tanpa bunga.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah sejak 1969 pekan lalu, menunjukkan aktivitas ekonomi sedang meningkat.

Sebuah laporan terpisah dari Departemen Perdagangan AS pada Rabu menunjukkan produk domestik bruto naik pada tingkat 2,1 persen di kuartal ketiga

Tekanan harga memanas pada Oktober, dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah menguap, meningkat 0,4 persen.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) harus menjaga biaya pinjaman saat pandemi virus corona terus berlanjut dan tidak ada tanda-tanda bahwa inflasi semakin tidak terkendali, kata anggota dewan ECB Fabio Panetta pada Rabu.

Di pasar spot, perak naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 23,64 dolar AS per ounce. Platinum naik 1,2 persen menjadi diperdagangkan di 986,27 dolar AS dan paladium naik 0,7 persen menjadi diperdagangkan pada 1,864,29 dolar AS - RIFAN FINANCINDO

Sumber : anataranews.com 

Rabu, 24 November 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Dolar Naik, Pencalonan Ulang Powell Mendorong Taruhan Hawkish Fed

 


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar naik pada Selasa pagi di Asia, bertahan di dekat level tertinggi empat setengah tahun terhadap yen. Penunjukan Ketua Federal Reserve AS yang sedang menjabat Jerome Powell untuk masa jabatan kedua meningkatkan taruhan bahwa AS akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan.

US Dollar Index Futures yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya naik tipis 0,03% ke 96,573 pada 23:53 ET (04:53 GMT).

Pasangan USD/JPY naik 0,22% menjadi 115,11 Terhadap yen, greenback melampaui rekor 114,97 yang dicapai minggu lalu, level tertinggi sejak Maret 2017. Pasar Jepang tutup untuk liburan.

Pasangan AUD/USD turun tipis 0,03% menjadi 0,7220. Pasangan NZD/USD turun 0,38% menjadi 0,6929, dengan Reserve Bank of New Zealand akan menurunkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu.

Pasangan USD/CNY naik tipis 0,02% menjadi 6,3854 sedangkan pasangan GBP/USD turun tipis 0,05% ke 1,3390.

Investor juga terus mencerna pilihan Presiden AS Joe Biden terhadap Powell untuk memimpin The Fed daripada Lael Brainard. Dianggap lebih dovish dari pasangan, Brainard dipromosikan menjadi wakil ketua Fed.

Pencalonan kembali Powell memperkuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga pada tahun 2022 ketika The Fed menyelesaikan program pengurangan asetnya. Taruhan pasar pada laju penurunan aset bank sentral dan kenaikan suku bunga telah mendorong pasar mata uang baru-baru ini.

“Nominasi Powell untuk masa jabatan kedua akan membuat pasar nyaman dengan harga di kenaikan Fed mulai Juli 2022. Setidaknya tiga pejabat Fed sekarang secara terbuka membahas percepatan pengurangan aset juga,” kata analis Westpac dalam sebuah catatan.

Bank sentral AS mungkin perlu mempercepat penghapusan stimulus moneter dalam menanggapi kenaikan lapangan kerja yang kuat dan inflasi yang melonjak, yang dapat menyebabkan kenaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan, kata Presiden Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic.

“Sementara itu, langkah-langkah penindasan COVID-19 diterapkan di Eropa lagi, membuat kontras yang mencolok,” tambah catatan Westpac.

Jumlah kasus COVID-19 di benua itu meningkat, dengan Austria dikunci penuh sejak Senin dan Jerman mempertimbangkan tindakan pembatasan yang lebih ketat. Euro berada di $ 1,124, sekitar level terendah 16 bulan. Ini telah jatuh 2,8% sejauh ini di bulan November, juga terluka oleh nada dovish Bank Sentral Eropa baru-baru ini - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : inforexnews.com

Selasa, 23 November 2021

PT Rifan Financindo - Emas Naik Tipis Di Sesi Asia, Pencalonan Kembali Powell Angkat Dolar

 
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik tipis di perdagangan Asia pada Selasa pagi, tetapi melayang mendekati level terendah dalam lebih dari dua minggu yang dicapai di sesi sebelumnya, karena dolar menguat setelah Presiden AS Joe Biden mencalonkan Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk masa jabatan kedua.


Emas di pasar spot menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.809,40 dolar AS per ounce pada pukul 00.48 GMT, setelah meluncur 2,1 persen ke level terendah sejak 5 November pada Senin. Emas berjangka AS juga terdongkrak 0,2 persen menjadi diperdagangkan pada1.809,60 dolar AS per ounce.
Indeks dolar bertahan di dekat tertinggi 16 bulan setelah Biden pada Senin menominasikan Ketua Fed Powell untuk masa jabatan empat tahun kedua, memperkuat spekulasi bank sentral mungkin menaikkan suku bunga lebih cepat untuk mengekang inflasi yang meningkat.

Dolar yang lebih kuat membuat harga emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain, Baik Powell maupun Brainard perlu dipertegas dalam peran kepemimpinan Fed mereka oleh Senat, yang saat ini dikendalikan oleh partai Demokrat Biden tetapi terpecah.


Emas telah diuntungkan dari kebijakan moneter longgar yang diperkenalkan selama pandemi, tetapi setiap kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik logam tersebut, karena bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.


Kebangkitan kasus virus corona dan lonjakan inflasi pada saat ini tidak menjamin perubahan dalam rencana Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mengurangi pembelian obligasi pada Maret tahun depan, pembuat kebijakan ECB Francois Villeroy de Galhau mengatakan pada Senin


Sementara itu, penjualan rumah AS secara tak terduga naik pada Oktober, meskipun harga yang lebih tinggi di tengah ketatnya pasokan terus mengesampingkan pembeli pertama kali dari pasar.


Ekonomi China menghadapi tekanan penurunan baru tetapi pihak berwenang harus menghindari meluncurkan langkah-langkah ekonomi dengan cara "seperti kampanye dan agresif", kata Perdana Menteri Li Keqiang.


Di pasar spot, perak naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 24,25 dolar AS per ounce. Platinum menguat 0,4 persen menjadi diperdagangkan di1.015,51 dolar AS per ounce dan paladium terangkat 1,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.978,97 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

Senin, 22 November 2021

PT Rifan - Harga Emas Turun, Tapi Masalah COVID-19 Eropa Batasi Kerugian

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun pada hari Senin siang, tetapi sedikit stabil setelah mencapai level terendah dalam hampir dua minggu. Kekhawatiran atas melonjaknya jumlah kasus COVID-19 di Eropa membantu membatasi beberapa kerugian untuk emas.

Harga emas berjangka turun 0,15% di $1.848,80/oz pukul 12.07 WIB menurut data Investing.com. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, naik tipis  0,1% di 96,127 tetapi mundur tipis dari level rekor yang dicapai pada hari Jumat.

Pengambil kebijakan dari Federal Reserve AS terus memperdebatkan secara terbuka apakah akan mempercepat pengurangan aset. Wakil Ketua Fed Richard Clarida, Gubernur Christopher Waller, dan Presiden Fed St. Louis James Bullard semuanya mengisyaratkan bahwa mempercepat proses dapat menjadi agenda pada pertemuan bank sentral berikutnya pada bulan Desember.

Presiden AS Joe Biden belum memilih apakah petahana Jerome Powell atau Gubernur Fed Lael Brainard akan memimpin The Fed setelah masa jabatan Powell berakhir pada Februari 2022.

Di seberang Atlantik, meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Eropa memaksa Austria melakukan penguncian penuh mulai Senin. Jerman, negara tetangganya, juga ingin memperketat tindakan pembatasan.

Di sisi bank sentral, presiden Bundesbank Jens Weidmann pada hari Jumat mengingatkan inflasi dapat bertahan di atas 2% untuk beberapa waktu, dan European Central Bank (ECB) harusnya menghindari komitmen apa pun untuk menjaga agar keran uang tetap terbuka.

Dalam indikasi sentimen, SPDR Gold Trust (P:GLD) mengatakan kepemilikannya naik 0,8% menjadi 985 ton pada hari Jumat dari 976,87 ton pada hari Kamis. Permintaan emas fisik di pusat utama Asia menurun selama minggu sebelumnya. Namun, dealer di India memperkirakan musim pernikahan yang akan datang akan membantu kenaikan.

Di logam mulia lainnya, perak turun tipis 0,08%, platinum naik 0,5% dan palladium juga naik 0,5% pukul 12.04 WIB - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 19 November 2021

Rifan Financindo Berjangka - Data Pengangguran AS Membaik, Harga Emas Dunia Melemah

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia melemah pada perdagangan Kamis, karena data klaim pengangguran mingguan Amerika yang menggembirakan.

Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD1.858,76 per ounce dan emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,5 persen menjadi USD1.861,4 per ounce.

Meski terjadi penurunan harga, emas bertahan di dekat level tertinggi dalam lima bulan yang disentuh pada sesi Selasa.

"Salah satu alasan utama lonjakan emas ini adalah bahwa imbal hasil turun tajam. Tetapi kemudian, bangkit kembali, sehingga sisi atas emas terhambat," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun mendekati level pra-pandemi, pekan lalu, data menunjukkan pada Kamis.

Tanda-tanda pemulihan ekonomi mengurangi permintaan untuk logam safe-haven itu.

Itu berkorelasi dengan probabilitas yang lebih tinggi dari The Fed yang benar-benar harus menaikkan suku bunga," kata Pavilonis.

Imbal hasil US Treasury bertahan di dekat level tertinggi tiga minggu baru-baru ini, sementara dolar AS berhenti sejenak, tergelincir kembali dari puncak 16 bulan.

Dolar yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, melesat karena melonjaknya indeks harga konsumen di Amerika dan Eropa - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com