Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 27 September 2021

PT Rifan - Dolar AS Melemah, Harga Emas Dunia Terbantu Naik

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan akhir pekan lalu karena terbantu oleh pelemahan dolar AS.

Hal ini tetap terjadi meskipun rencana the Fed untuk mengurangi stimulus membuat emas tetap di jalur pelemahan ketiga pekan secara berturut-turut.

Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen ke posisi USD1.746,84 per ounce setelah mencapai level terendah sejak 11 Agustus di USD1737,46. Sedangkan emas berjangka AS turun 0,1 persen ke harga USD1.747,80.

The Indeks dolar AS ke posisi terendah satu minggu pada hari Kamis, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Data lainnya jumlah klaim baru untuk tunjangan pengangguran di USA secara tak terduga naik minggu lalu, tetapi tren tetap konsisten dengan pasar tenaga kerja yang terus pulih.

Chairman the Fed Jerome Powell mengatakan proses tapering dapat selesai sekitar pertengahan tahun depan, selama pemulihan tetap di jalurnya. Pernyataan bank sentral USA minggu ini juga menyatakan kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga Fed akan meningkatkan biaya peluang memegang emas.

Pasar saham dunia menguat pada hari Kamis karena memudarnya kekhawatiran tentang penularan default Evergrande yang kekurangan likuiditas. Sentimen ini merusak daya tarik safe-haven emas.

Harga logam berharga lainnya, perak naik 0,5 persen menjadi USD22,61 per ounce dan naik 1 persen secara mingguan. Palladium naik 0,5 persen menjadi USD1.992,67, tetapi berada di jalur untuk penurunan minggu ketiga berturut-turut.

Sedangkan Platinum tergelincir 0,8 persen menjadi USD980,67. Namun, logam tersebut menuju kenaikan mingguan 4,3 persen, terbesar dalam enam pekan terakhir - PT RIFAN BANDUNG

Sumber : suara.com 

Selasa, 21 September 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Berjangka Hari Ini Naik Cukup Tinggi

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kenaikan harga emas disebabkan oleh solvabilitas kelompok properti China Evergrande. Hal itu memicu pelarian ke aset safe-haven. Kendati demikian keuntungan dibatasi oleh penguatan USD menjelang pertemuan Bank Sentral AS (The Fed)

Akhir pekan lalu, Jumat, emas berjangka jatuh USD 5,3 atau 0,3 persen menjadi USD 1.751,40 dan kehilangan 2,3 persen untuk minggu lalu. Harga emas berjangka anjlok USD 38,1 atau 2,12 persen menjadi USD 1.756,70 pada Kamis, setelah merosot USD 12,3 atau 0,68 persen menjadi USD 1.794,8 pada Rabu, dan menguat USD 12,7 atau 0,71 persen menjadi USD 1,807,10 pada Selasa.
 
Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek mengatakan investor bergegas mengamankan obligasi karena meningkatnya kekhawatiran gagal bayar (default) oleh Evergrande. "Hal itu akan mendorong penurunan imbal hasil yang membantu mendorong emas lebih tinggi," beber dia.

Melek juga mengatakan orang-orang bereaksi terhadap apa yang terjadi di China, tetapi pertemuan Fed minggu ini juga penting.

Apa pun yang menunjukkan tapering yang cukup awal akan keluar dari konsensus dan itu berarti koreksi yang cukup signifikan pada harga emas,” kata Melek. Pertemuan kebijakan moneter dua hari Federal Reserve AS akan dimulai pada Selasa waktu setempat dan berakhir pada Rabu dengan pernyataan dan konferensi pers dari Ketua Fed Jerome Powell. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang kemungkinan dihasilkan dari stimulus yang meluas.

Langkah hawkish oleh The Fed akan, karenanya, mengurangi daya tarik emas, sementara kenaikan suku bunga pada akhirnya juga akan meningkatkan peluang kerugian untuk memegang aset tanpa suku bunga. Penurunan pasar saham global dan permintaan fisik yang baik di Asia juga mendukung emas, menurut analis pasar. Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 13,3 sen atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada USD 22,204 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD 31,4 atau 3,37 persen menjadi ditutup pada USD 899,2 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : jpnn.com

Senin, 20 September 2021

PT Rifan - Harga Emas Dunia Kembali Bersinar Setelah Anjlok 3 Persen

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas bangkit pada perdagangan akhir pekan lalu usai anjlok 3 persen, tetapi kenaikan ini dibatasi mata uang dolar AS yang menguat signifikan.

Harga emas dipasar spot naik 0,7 persen menjadi 1.765,73 dolar AS per ounce. Sementara emas di pasar berjangka AS naik 0,6 persen menjadi 1.766,30 dolar AS.

Harga emas batangan tergelincir hampir 3 persen pada hari Kamis pekan lalu setelah data penjualan ritel AS secara tak terduga menguat sehingga meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed dapat mengurangi stimulusnya lebih cepat, yang juga mendorong reli dolar.

Dolar bertahan mendekati puncak hampir tiga minggu pada akhir pekan lalu, meningkatkan biaya emas untuk pembeli yang memegang mata uang lain, dan menempatkan emas di jalur penurunan 1,2 persen minggu ini.

 Semua orang menonton The Fed seperti elang. Akan sangat menggoda setelah penurunan 40 dolar AS (untuk mencari titik masuk) meskipun fakta bahwa perdebatan tentang pengurangan (stimulus) masih berlangsung," kata analis StoneX, Rhona O'Connell.

Sementara itu harga logam mulia lainnya Perak naik 0,7 persen menjadi 23,08 dolar AS per ounce, setelah mencapai level terendah dalam lebih dari sebulan pada hari Kamis pekan kemarin.

Sementara Platinum naik 1,7 persen menjadi 948,66 dolar AS, sedangkan Paladium naik 0,5 persen menjadi 2.043,29 dolar AS - PT RIFAN

Sumber : suara.com

Jumat, 17 September 2021

Rifan Financindo Berjangka - Dolar AS Menguat, Emas Dunia Anjlok 3 Persen Dan Perak 5 Persen

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia anjlok 3 persen pada perdagangan Kamis, merosornya logam kuning ini disebabkan mata uang dolar AS yang menguat signifikan usai laporan data penjualan ritel Amerika Serikat (AS).

Harga emas di pasar spot anjlok 2,1 persen menjadi 1.755,75 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level terendah lebih dari satu bulan di 1.744,30 dolar AS per ounce.

Sementara harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup melorot 2,1 persen menjadi 1.756,70 dolar AS per ounce.

Sementara itu harga perak merosot lebih dari 5 persen karena hal yang sama, kedua logam tersebut terperangkap dalam slipstream emas, perak terakhir jatuh 4,3 persen menjadi 22,79 dolar AS per ounce.

Memukul daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya, dolar melonjak setelah data menunjukkan peningkatan tak terduga dalam penjualan ritel Amerika pada Agustus.

"Emas mendapat pukulan cukup besar," dengan kenaikan dolar dan imbal hasil Treasury, serta data yang lebih kuat," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Kecuali ada beberapa peristiwa geopolitik atau kejutan The Fed, lintasan emas tidak mungkin berubah menjelang pertemuan FOMC , papar Haberkorn menambahkan.

Emas juga menemukan sedikit jeda dari kelesuan pasar tenaga kerja, dengan klaim awal pengangguran tercatat sedikit lebih tinggi dari ekspektasi, minggu lalu.

"Angka penjualan ritel yang kuat menunjukkan sentimen konsumen mulai kembali, indikator yang baik bagi The Fed untuk membawa ekspektasi pada kenaikan suku bunga berikutnya," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Chicago.

Fokus sekarang beralih ke pertemuan The Fed pada 21-22 September.

"Ada banyak anggota di FOMC yang mendukung dimulainya tapering tahun ini, dan oleh karena itu prospek emas tidak positif," kata analis Quantitative Commodity Research, Peter Fertig.

Penghentian langkah-langkah dukungan ekonomi tidak hanya meredupkan status emas sebagai safe-haven yang dipicu oleh pandemi tetapi kenaikan suku bunga berikutnya berarti peningkatan opportunity cost untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti logam kuning.

Platinum menyusut 1,7 persen menjadi 930,52 dolar AS per ounce, sementara paladium adalah satu-satunya pemenang, melambung 1,5 persen menjadi 2.032,50 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Kamis, 16 September 2021

Rifan Financindo - Baru Naik Sejenak, Harga Emas Tergelincir, Terserang Isu The Fed

 
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali tergelincir di bawah level psikologis USD 1.800 pada akhir perdagangan Rabu

Harga emas terpukul oleh serangan penjualan teknis setelah gagal mempertahankan kenaikan baru-baru ini saat para investor mencari kejelasan tentang strategi pengurangan pembelian aset (tapering) Federal Reserve AS. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok USD 12,3 atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada USD 1.794,8 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka melonjak USD 12,7 atau 0,71 persen menjadi USD 1,807,10 per ounce.

Emas berjangka juga naik USD 2,3 atau 0,13 persen menjadi USD 1.794,40 pada Senin, setelah merosot USD 7,9 atau 0,44 persen menjadi USD 1.792,10 pada Jumat, dan menguat USD 6,5 atau 0,36 persen menjadi USD 1.800 pada Kamis. Tetapi, harga masih relatif terikat pada kisaran ketat, mencerminkan ketidakpastian atas jalur yang mungkin diambil Fed pada pertemuannya minggu depan setelah data inflasi AS yang lebih lemah pada Selasa. Laporan manufaktur Fed New York yang lebih kuat dari perkiraan untuk September pada hari sebelumnya jatuh ke dalam kelompok kebijakan moneter hawkish.

Hawkis memberi sedikit tekanan pada emas," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals. Metals menambahkan bahwa sentimen risiko yang membaik juga membebani emas

Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger menilai tetapi tidak ada berita utama khusus untuk mendorong mundurnya emas.

Ini lebih disebabkan oleh ketidakmampuan teknis untuk diperdagangkan melewati rata-rata pergerakan 200-hari pada Selasa," kata David. Saat ini, Meger melanjutkan, setiap kabar baik adalah berita buruk untuk emas, dan jika lebih banyak data ekonomi positif keluar, The Fed akan lebih bersedia untuk mulai mengurangi pembelian aset. "Emas kemungkinan akan bergerak menyamping menjelang pertemuan FOMC," kata Meger.

Analis Saxo Bank, Ole Hansen menyebut investor emas juga sebagian besar mengabaikan USD yang melemah. "Namun, risiko penurunan harga emas juga terbatas karena perlambatan inflasi sehingga mengurangi kecepatan untuk melakukan tapering," kata dia.
 
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 8,4 sen atau 0,35 persen, menjadi ditutup pada USD 23,801 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD 8,2 atau 0,87 persen, menjadi ditutup pada USD 930,5 per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : jpnn.com

Selasa, 14 September 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun, Investor Soroti Data Inflasi AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada Selasa pagi di Asia menjelang rilis data inflasi AS yang dapat mengisyaratkan kapan Federal Reserve AS bisa memulai pengurangan aset.

Harga emas berjangka turun tipis 0,08% ke $1.793,05/oz pukul 11.24 WIB menurut data Investing.com. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, juga sedikit melemah 0,08% ke 92,580 setelah naik ke level tertinggi dua minggu pada hari Senin.

Logam kuning kini diperdagangkan di bawah level $1.800 karena investor menimbang risiko dari varian Delta COVID-19 dan peningkatan inflasi.

Investor sekarang menunggu data indeks harga konsumen (IHK) AS, yang akan dirilis hari ini. Jika jumlahnya lebih tinggi daripada estimasi, ekspektasi kapan Fed bisa memulai pengurangan aset bisa bergeser ke November dari Desember, menurut analis pasar senior Oanda Corp Edward Moya.

Harga emas stabil karena investor menunggu laporan inflasi Agustus, yang dapat memberikan beberapa tanda inflasi bersifat sementara. Guncangan varian Delta ke rantai pasokan kemungkinan akan menunjukkan beberapa posisi untuk kejutan terbalik” untuk data IHK, yang dapat menekan emas lebih rendah, tambah Moya dalam catatan.

Fokusnya juga pada keputusan kebijakan Fed berikutnya, yang akan diketahui minggu depan.

Di seberang Atlantik, inflasi di kawasan euro "kemungkinan besar" akan segera surut setelah tahun 2022 tetapi European Central Bank (ECB) siap bertindak jika tidak, anggota dewan eksekutif ECB Isabel Schnabel mengatakan pada hari Senin.

Di Asia Pasifik, China juga akan merilis data produksi industri dan penjualan ritel pada hari Rabu.

Di logam mulia lainnya, perak turun 0,39% di 23,703 dan platinum turun 0,17% di 954,85 sementara palladium naik 0,29% ke 2.084,50 pukul 11.34 WIB.

Dari Indonesia, harga emas Antam naik Rp3.000 dari Rp929.000 pada Senin menjadi Rp932.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.01 WIB -
PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Senin, 13 September 2021

PT Rifan - Dolar Menguat, Investor Kesampingkan Laporan Pekerjaan AS

PT RIFAN BANDUNG - Dolar menghapus semua kerugian berkelanjutan setelah laporan pekerjaan AS yang buruk pekan lalu, dan memperpanjang kenaikan luas pada Senin waktu setempat, karena kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global mendorong daya tarik safe-haven dalam perdagangan yang tenang selama liburan Hari Buruh AS.

Sementara laporan pekerjaan yang lemah mengurangi ekspektasi bahwa Federal Reserve AS mungkin mencapai catatan hawkish pada pertemuan akhir bulan ini, para analis mengatakan data tersebut adalah pengingat lain dari pertumbuhan global yang kehilangan tenaga setelah melambung awal tahun ini, sebuah hambatan signifikan bagi mata uang siklikal seperti seperti euro dan dolar Australia.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang rivalnya, naik tipis 0,2 persen menjadi 92,25. Indeks telah turun ke 91,941 untuk pertama kalinya sejak 4 Agustus pada Jumat (3/9), ketika laporan tenaga kerja AS yang diawasi ketat menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu menciptakan lapangan kerja paling sedikit dalam tujuh bulan pada Agustus.

Meskipun mata uang terjebak pada rentang perdagangan yang sudah usang baru-baru ini, sentimen yang mendasarinya berubah mendukung dolar di perdagangan London, karena kekhawatiran meningkat bahwa ekonomi global akan mengalami kesulitan. Pasar AS tutup untuk liburan Hari Buruh.

Indeks-indeks ekonomi mengejutkan dari Amerika Serikat hingga China telah merosot tajam dalam beberapa pekan terakhir, sementara survei manufaktur terbaru dari Inggris hingga Jepang menunjukkan peningkatan kasus delta virus corona melemahkan sentimen.

“Kunci dari narasi dalam beberapa minggu ke depan adalah seberapa tajam data pertumbuhan dapat kembali secara global, jika ada, bagaimana kasus varian Delta berkembang saat siswa kembali ke sekolah, dan dari perspektif momentum apakah kita terus melihat uang riil mulai membuat uang kembali bekerja,” kata seorang pedagang di bank AS.

Laporan pekerjaan yang lemah tidak memicu gelombang baru penjualan dolar pada Senin (6/9) karena greenback menghabiskan sesi Asia dan Eropa dengan didorong lebih tinggi terhadap para pesaingnya, mendorong beberapa mata uang utama termasuk euro dan dolar Australia kembali ke level sebelum laporan pekerjaan sebelum Jumat (3/9).

Imbal hasil obigasi pemerintah AS 10-tahun yang menguat ke level tertinggi lebih dalam dari satu minggu juga mendorong dolar. Pasar AS yang ditutup untuk liburan Hari Buruh, berkontribusi pada volume yang lebih rendah.

Sementara para analis tetap bearish pada prospek greenback dengan ahli strategi Citibank memperkirakannya akan melemah dalam beberapa bulan mendatang karena Fed menunda rencana tapering hingga November, para hedge fund diam-diam meningkatkan taruhan bullish.

Data terbaru menunjukkan mereka telah meningkatkan taruhan pada greenback versus euro selama dua minggu berturut-turut, meningkatkan taruhan bersih ke level tertinggi sejak Maret 2020.

Kenneth Broux, ahli strategi valas di Societe Generale, menganggap kenaikan dolar karena aksi ambil untung pada euro dan mata uang lainnya sebelum pertemuan kebijakan bank sentral minggu ini.

Sebagian besar kenaikan dolar difokuskan pada dolar Australia, yang melemah 0,2 persen menjadi 0,7436 dolar AS menjelang keputusan bank sentral pada Selasa di mana analis tetap terbagi tentang apakah Reserve Bank of Australia akan menunda rencana stimulusnya.

Euro juga gagal memperpanjang kenaikannya pada Senin (6/9) setelah naik di atas level 1,19 dolar AS untuk pertama kalinya sejak akhir Juli. Euro diperdagangkan 0,1 persen lebih lemah pada 1,1866 dolar AS sebelum keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Kamis (9/9).

Para ekonom menganggap masih terlalu dini bagi ECB untuk menghentikan stimulus darurat, tetapi bisa setuju untuk memperlambat laju pembelian obligasi setelah inflasi kawasan euro melonjak ke level tertinggi 10 tahun di 3,0 persen minggu lalu.

Di pasar uang kripto, Bitcoin hampir datar di 51.862 dolar AS, setelah sebelumnya menyentuh 51.601 dolar AS, level yang tidak terlihat sejak 12 Mei. Ether saingan Bitcoin yang lebih kecil diperdagangkan sedikit berubah pada 3.932,77 dolar AS setelah mencapai 4.000 dolar AS minggu lalu untuk pertama kalinya sejak pertengahan Mei - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com

Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada penutupan perdagangan Senin (9/8/2021). Pelemahan harga emas tersebut didorong oleh penguatan mata uang dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan di hari yang sama, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi US$1,1741 dari US$1,1758 dolar pada hari sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Dolar AS Menguat, Harga Emas pun Meredup", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210810/235/1428031/dolar-as-menguat-harga-emas-pun-meredup.
Author: Newswire
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada penutupan perdagangan Senin (9/8/2021). Pelemahan harga emas tersebut didorong oleh penguatan mata uang dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan di hari yang sama, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410. Pada akhir perdagang

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Dolar AS Menguat, Harga Emas pun Meredup", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210810/235/1428031/dolar-as-menguat-harga-emas-pun-meredup.
Author: Newswire
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada penutupan perdagangan Senin (9/8/2021). Pelemahan harga emas tersebut didorong oleh penguatan mata uang dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan di hari yang sama, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi US$1,1741 dari US$1,1758 dolar pada hari sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Dolar AS Menguat, Harga Emas pun Meredup", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210810/235/1428031/dolar-as-menguat-harga-emas-pun-meredup.
Author: Newswire
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada penutupan perdagangan Senin (9/8/2021). Pelemahan harga emas tersebut didorong oleh penguatan mata uang dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan di hari yang sama, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi US$1,1741 dari US$1,1758 dolar pada hari sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Dolar AS Menguat, Harga Emas pun Meredup", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210810/235/1428031/dolar-as-menguat-harga-emas-pun-meredup.
Author: Newswire
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh pada penutupan perdagangan Senin (9/8/2021). Pelemahan harga emas tersebut didorong oleh penguatan mata uang dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan di hari yang sama, di tengah pelemahan euro dan pound sterling Inggris. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 92,9410. Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi US$1,1741 dari US$1,1758 dolar pada hari sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Dolar AS Menguat, Harga Emas pun Meredup", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210810/235/1428031/dolar-as-menguat-harga-emas-pun-meredup.
Author: Newswire
Editor : Annisa Sulistyo Rini

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS