Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 14 April 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Rebound Ditopang Lonjakan Inflasi AS

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), rebound dari kerugian sesi sebelumnya, setelah data yang menunjukkan kenaikan tajam dalam inflasi AS mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dan menekan dolar AS lebih rendah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD14,9 atau 0,86% menjadi ditutup pada USD1.747,6 per ounce. Sehari sebelumnya, Senin, emas berjangka anjlok USD12,10 atau 0,69% menjadi USD1.732,70. 

Emas berjangka juga jatuh USD13,4 atau 0,76% menjadi USD1.744,80 pada Jumat (9/4/2021), setelah terangkat USD16,6 atau 0,95% menjadi USD1.758,20 pada Kamis (8/4/2021), dan turun USD1,40 atau 0,08% menjadi USD1.741,60 pada Rabu (7/4/2021).

Kami perlu melihat beberapa inflasi untuk membuat emas bergerak dan kami melihatnya hari ini dengan angka IHK itu," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, menambahkan bahwa dolar yang lebih lemah dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah juga mendukung harga lebih lanjut. 

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/4/2021) bahwa indeks harga konsumen AS naik 0,6 persen pada Maret dari bulan sebelumnya dan 2,6 persen dari setahun lalu, menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.  

Harga-harga konsumen AS naik paling tinggi dalam lebih dari 8,5 tahun pada Maret, memicu apa yang diperkirakan sebagian besar ekonom akan menjadi periode singkat inflasi yang lebih tinggi.

Dolar AS tergelincir ke posisi terendah tiga minggu setelah data tersebut, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara patokan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun juga menurun.

Mendukung aset safe-haven emas lebih lanjut adalah kekhawatiran yang diangkat oleh keputusan para pejabat kesehatan AS untuk merekomendasikan jeda dalam penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson, kata para analis.

Saat ini, kita perlu melihat penembusan yang menentukan di atas USD1.765 untuk memicu gelombang pembelian naik hingga USD1.800," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Level USD1.750 telah menjadi resistensi yang kuat, jadi kami naik mendekati level itu," katanya, menambahkan bahwa risiko geopolitik terkait dengan berita tentang Iran yang meningkatkan pengayaan nuklirnya juga telah memicu banyak pembelian emas dan perak.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 55,9 sen atau 2,25% menjadi ditutup pada USD25,426 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun USD17,7 atau 1,51% menjadi menetap di USD1.157,1 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Selasa, 13 April 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Makin Turun, Imbal Hasil Obligasi AS Kembali Menguat

PT RIFAN FINANCINCO BANDUNG - Harga emas makin turun pada Selasa petang akibat kenaikan imbal hasil obligasi AS. Meningkatnya harapan pemulihan ekonomi yang cepat dari COVID-19 juga membuat investor menjauh dari logam kuning safe haven.

Harga emas berjangka kian turun 0,40% di $1.725,85 per troy pukul 13.22 WIB menurut data Investing.com. Indeks dolar AS naik tipis 0,05% ke 92,190 dan imbal hasil obligasi acuan tenor 10 tahun terus naik 0,99% di 1,693.

Imbal hasil obligasi tetap bergerak naik setelah lelang obligasi tenor 3 dan 10 tahun pada hari Selasa menarik permintaan yang baik dan tenor 30 tahun pun akan dilelang di kemudian hari.

Sementara itu, data dan komentar dari Federal Reserve AS kemungkinan akan meningkatkan harapan pemulihan lebih tinggi.

Sebuah survei yang diterbitkan pada hari Senin oleh Federal Reserve Bank di New York mengatakan konsumen AS menaikkan tingkat inflasi mereka lagi pada bulan Maret menyusul kenaikan bertahap dalam beberapa bulan terakhir, dan menjadi lebih positif tentang pasar kerja.

Adapun, Presiden Bank Federal Reserve Boston Eric Rosengren mengatakan dalam wawancara pada hari Senin bahwa ekonomi AS dapat mengalami perubahan haluan yang substansial pada tahun 2021 karena ditopang kebijakan moneter dan fiskal yang akomodatif. Namun, ia menambahkan, pasar kerja masih memiliki banyak ruang untuk berkembang.

Ketua Fed Jerome Powell juga akan berbicara di acara Economic Club of Washington pada hari Rabu, dan bank sentral akan merilis Beige Book pada hari yang sama.

Selain itu di sisi data, indeks harga konsumen AS untuk bulan Maret juga akan dirilis. Data penjualan ritel serta produksi industri akan menyusul rilis pada hari Kamis.

Pada logam mulia lainnya, perak stabil di level 24,867, paladium naik tipis 0,07% di 2.678,50 dan platinum turun 0,29% di 1.171,00 pukul 13.30 WIB.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp2.000 dari Rp926.000 pada Senin menjadi Rp924.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.28 WIB - PT RIFAN FINANCINCO

 Sumber :  investing.com

Senin, 12 April 2021

PT Rifan - Wall Street Cetak Rekor All Time High, Kapan Giliran Emas?

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik 0,82% minggu lalu, pelaku pasar optimis kilau si logam mulia bakal semakin terang dibanding minggu lalu. Hanya saja mengawali perdagangan perdana pekan ini harga emas cenderung melemah. 

Harga emas di arena pasar spot turun 0,15% dibanding posisi penutupan akhir minggu lalu. Satu troy ons emas kini dihargai setara dengan US$ 1.740,96.

Pendorong penguatan harga emas minggu lalu adalah melemahnya imbal hasil (yieldobligasi pemerintah Paman Sam tenor 10 dan juga indeks dolar. Emas memiliki korelasi negatif dengan kedua aset tersebut. Artinya jika duet maut itu menguat harga emas cenderung melemah. 

Penguatan yield memiliki implikasi kenaikan opportunity cost dalam memegang emas sebagai aset yang tak memberikan imbal hasil sehingga menjadi kurang menarik. Naiknya yield mengindikasikan bahwa harga instrumen investasi pendapatan tetap tersebut sedang turun.

Prospek pemulihan ekonomi AS yang lebih positif serta ekspektasi inflasi yang tinggi menimbulkan spekulasi di pasar bahwa bank sentral The Fed bakal memulai siklus pengetatan moneternya lewat tapering. 

Namun dalam risalah rapat yang dirilis minggu lalu, bank sentral paling digdaya di muka bumi itu kembali menegaskan bahwa stance kebijakan moneter masih longgar. The Fed tetap akan melanjutkan program pembelian obligasi untuk menopang perekonomian agar kembali pulih seperti sediakala. 

Keputusan The Fed tersebut kembali membuat pasar saham berpesta. Aset berisiko ini cenderung diburu oleh investor. Buktinya indeks S&P 500 terus cetak rekor tertinggi barunya (all time high).

Risk appetite yang sedang bagus membuat banyak orang buang muka terhadap emas. Minat yang menurun membuat harganya drop. Investor banyak yang mengalihkan uangnya ke aset digital seperti Bitcoin. 

Untuk pekan ini, baik analis Wall Street maupun investor Main Street kompak dalam meramal harga emas. Mayoritas responden kedua kubu melihat prospek harga emas yang bullish. Setidaknya ada 60% dari responden masing-masing kelompok yang mengatakan demikian. Sebanyak 20% cenderung bearish dan sisanya netral - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 09 April 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Menembus $1.750, Amati Yield Atau Dolar AS Bakal Ganggu Tren

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas menembus level resisten $1.750 per ons untuk pertama kalinya dalam enam minggu pada perdagangan Kamis (08/04), menetapkan dasar teknikal setidaknya untuk kembali ke $1.800 - meskipun pergerakan imbal hasil obligasi AS dan dolar dapat mengganggu pesta itu.

Harga emas berjangka di Comex New York ditutup naik 0,86% ke $1.755,05 per troy ons pada Kamis dan pagi ini turun 0,13% di $1.755,95 per troy ons menurut data Investing.com pukul 08.38 WIB.

Emas spot juga ditutup naik 0,97% di 1.754,20 pada Kamis dan turun tipis 0,01% di 1.755,47 Jumat pagi. Pergerakan emas spot merupakan bagian integral dari pengelola dana, yang terkadang lebih mengandalkannya daripada emas berjangka untuk menentukan arah tren.

Terakhir kali emas diperdagangkan di atas $1.750 adalah pada 26 Februari, ketika emas baru saja menembus di bawah level $1.800 karena reli yield obligasi dan dolar.

Pada hari Kamis, imbal hasil (yield) patokan AS tenor 10 tahun berakhir anjlok 3,16% di 1,626 dan pagi ini terus melemah.

Indeks dolar bergerak naik tipis 0,04% ke 92,118 pukul 08.42 WIB dan sempat ditutup melemah 0,44% pada Kamis.

Grafik untuk Comex dan emas spot menunjukkan bahwa $1.800 berada dalam jangkauan arah jika momentum positif saat ini tidak terganggu.

"Penutupan mingguan di atas $1.755 akan benar-benar mengkonfirmasi potensi untuk target berikutnya di $1.780-$1.835 dan kemungkinan bisa lebih," kata Sunil Kumar Dixit dari SK Dixit Charting di Kolkata, India.

Tetapi beberapa orang berpikir imbal hasil dan dolar juga bisa rebound dan memotong reli emas.

Namun, kombinasi dari kenaikan imbal hasil dan suasana optimis secara luas di pasar keuangan kemungkinan akan menahan kenaikan apapun dalam logam mulia safe haven yang tidak menghasilkan tetap dibatasi untuk saat ini," kata Sophie Griffiths, analis pasar untuk broker daring OANDA.

Emas mengalami salah satu pergerakan terbaiknya pada pertengahan 2020 ketika naik dari posisi terendah Maret di bawah $1.500 untuk mencapai rekor tertinggi hampir $2.100 pada bulan Agustus, menanggapi kekhawatiran inflasi yang dipicu oleh stimulus fiskal AS pertama senilai $3 triliun yang disetujui untuk melawan dampak pandemi virus corona.

Terobosan pengembangan vaksin sejak November, bersama dengan optimisme pemulihan ekonomi, bagaimanapun, memaksa emas untuk menutup perdagangan tahun 2020 di bawah $1.900.

Sejak awal tahun ini, emas mengalami lebih banyak hambatan karena dolar dan imbal hasil obligasi sering melonjak akibat argumen bahwa pemulihan ekonomi AS dari pandemi dapat melebihi ekspektasi, yang mengarah kepada kekhawatiran meningkatnya inflasi karena Federal Reserve mempertahankan suku bunga mendekati nol.

Emas mendominasi pergerakan turun pada tahun 2021 bahkan lebih luar biasa lagi mengingat Kongres AS meloloskan bantuan Covid-19 senilai $1,9 triliun pada bulan Maret dan rencana pemerintahan Biden selanjutnya untuk RUU belanja infrastruktur senilai $2,2 triliun.

Penurunan dolar dari langkah-langkah stimulus ini seharusnya telah mengirim emas naik sebagai lindung nilai inflasi. Namun yang sering terjadi justru sebaliknya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Kamis, 08 April 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Terus Naik, Investor Cerna Risalah Rapat Fed

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas terus naik pada Kamis petang meski Federal Reserve AS menegaskan kembali dukungan kebijakan yang berkelanjutan dalam risalah rapat terbaru dan meningkatkan harapan atas pemulihan ekonomi dari COVID-19.

Harga emas berjangka kian naik 0,16% ke $1.744,35 per troy ons 13.32 WIB menurut data Investing.com dan XAU/USD naik 0,39% di 1.744,51.

Notulen rapat the Fed Maret yang dirilis pada Rabu setempat menekankan jalur yang "sangat tidak pasti" menuju pemulihan di mana bank sentral tidak berencana untuk mengurangi program pembelian obligasi besar-besarannya sampai pemulihan berjalan lebih lanjut.

Para pejabat juga mengabaikan risiko inflasi dari lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini, bersikukuh bahwa lonjakan tersebut mencerminkan prospek pertumbuhan yang lebih kuat. Komentar ini pada gilirannya mendorong investor untuk mengurangi posisi paling agresif mereka agar suku bunga mulai naik pada akhir 2022.

Kami berharap Fed tetap akomodatif bahkan jika inflasi naik di atas target mereka untuk beberapa waktu ... kunci untuk emas adalah seberapa banyak inflasi melampaui tingkat yang diinginkan dan apa pengaruhnya terhadap hasil nyata," manajer pengembangan bisnis Guardian Gold Australia John Feeney.

Sementara itu, Ketua Fed Jerome Powell akan mengambil bagian dalam panel ekonomi global di kemudian hari.

Lebih banyak stimulus AS juga bisa terjadi lantaran Presiden AS Joe Biden meminta perusahaan AS untuk membayar sebagian besar dari RUU senilai $2 triliun lebih untuk rencana infrastrukturnya. Namun, ia menunjukkan kesediaan untuk merundingkan jumlah pasti yang harus dibayarkan.

Namun, membantu untuk mengatasi kerugian logam kuning adalah dolar AS yang mendekam di dekat posisi terendah lebih dari dua minggu pada hari Kamis. Pukul 13.37 WIB, indeks ini terus melemah tipis 0,06% di 92,415.

Pada logam mulia lainnya, perak naik 0,38% ke 25,343, dan palladium turun 0,10% di 2.620,00, sementara platinum menguat 0,45% di 1.237,85 pukul 13.38 WIB - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Senin, 05 April 2021

PT Rifan - Meski Dihajar Sentimen Negatif, Emas Mampu Naik 1%

 
PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik di tengah minimnya katalis positif, Mengawali pekan ini terkoreksi parah ke bawah level US$ 1.700/troy ons, harga emas di arena pasar spot sukses bangkit dan menghijau 0,98% dibandingkan dengan penutupan minggu lalu. Untuk 1 troy ons emas kini dibanderol di US$ 1.728,84.

Harga emas cenderung tak banyak bergerak meskipun yield obligasi pemerintah AS maupungreenbackcenderung menguat dan membuatopportunity costmemegang aset tak berimbal hasil seperti emas menjadi naik dan kurang menarik. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun bahkan sempat menyentuh 1,75%.

Emas sulit untuk tembus rekor lagi dalam waktu singkat karena minimnya katalis. Terutama dari sisi makroekonomi.

 Emas tampak nyaman pada tingkat harga saat ini. Permintaan fisik menjadi bantalan pada sisi negatifnya, tetapi katalis makro untuk mendorong risiko naik tidak ada," kata analis logam mulia Standard Chartered Suki Cooper kepada KitcoNews.

Emas merupakan salah satu aset yang tidak memberikan imbal hasil. Return dari memegang aset ini sangat bergantung pada kepercayaan investor. Sementara itu kepercayaan investor itu sendiri dibangun oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah biaya peluang.

Kenaikan yield membuat biaya peluang memegang emas menjadi naik pula sehingga menekan harga si logam kuning. Namun di saat yield melemah, dolar AS justru menguat. Inilah yang membuat harga emas tertahan.

Pergerakan emas dan dolar AS cenderung berlawanan arah atau berkorelasi negatif. Ketika dolar AS menguat, maka harga emas cenderung mengalami koreksi. Begitu juga sebaliknya.

Prospek perekonomian yang lebih baik membuat yield terus menguat. Tren kenaikan yield diperkirakan bakal berlanjut. Para ekonom dan analis pasar melihat peluang yield bisa tembus 2,5%.

Apabila hal tersebut terjadi maka ini bukan hal yang baik untuk emas. Kenaikan yield mempengaruhi emas lewat dua hal. Pertama adalah opportunity cost dan kedua adalah naiknya yield memberikan momentum bagi dolar AS untuk terus menguat. Ini bakal menjadi pukulan ganda bagi emas.

Credit Suisse pun menurunkan perkiraan emasnya. Bank tersebut sekarang memperkirakan harga emas rata-rata tahun ini sekitar US$ 1.900/troy ons, turun dari perkiraan sebelumnya US$ 2.100.

Mereka juga melihat harga emas yang lebih rendah pada tahun 2022, dengan rata-rata emas sekitar US$ 2.100 tahun depan, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar US$ 2.300 - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Kamis, 01 April 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Melonjak 29,6 Dolar, Kembali Bertengger Di Atas 1.700 Dolar

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas melonjak pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), rebound dari penurunan tajam dua hari beruntun sebelumnya menjadi kembali bertengger di atas level psikologis 1.700 dolar AS per ounce.

Kenaikan harga emas terjadi setelah penurunan kurs dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat dari tertinggi baru-baru ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 29,6 dolar AS atau 1,76 persen menjadi ditutup pada 1.715,60 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Selasa (30/3/2021), emas berjangka anjlok 28,6 dolar AS atau 1,67 persen menjadi 1.686 dolar AS, setelah terpuruk 20,10 dolar AS atau 1,16 persen menjadi 1.712,20 dolar AS pada Senin (29/3/2021), dan terangkat 7,2 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.732,30 dolar AS pada Jumat (26/3/2021).

Meskipun rebound, emas masih ditutup turun untuk bulan ketiga berturut-turut, kehilangan sekitar 1,0 persen untuk Maret dan terperosok hampir 10 persen untuk kuartal pertama tahun ini dan merupakan penurunan kuartalan terbesar sejak kuartal keempat 2016.

"Karena kami telah melihat imbal hasil obligasi stabil dan dolar mundur dari tertinggi baru-baru ini, kami telah melihat sedikit pergerakan dari posisi terendah di pasar emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Dolar melemah dari dekat level tertinggi lima bulan. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melayang di 93,2 versus tertinggi sesi di 93,5. Imbal hasil surat utang AS 10-tahun juga turun menjadi 1,73 persen dari tertinggi intraday 1,75 persen.

"Rencana stimulus struktural yang sangat besar" dari Presiden AS Joe Biden telah berkontribusi pada kekhawatiran atas inflasi dan akan mendukung pasar emas, kata Meger.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS telah menantang status itu karena mereka menerjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi untuk menahan emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Tetapi, data ekonomi positif yang dirilis pada Rabu agak membatasi kenaikan emas. Automated Data Processing Inc. melaporkan bahwa Amerika Serikat menambah 517.000 pekerjaan baru pada Maret, kenaikan terbesar dalam enam bulan.

Institute for Supply Management (ISM) Chicago melaporkan indeks manajer pembelian Chicago meningkat tajam menjadi 66,3 pada Maret, naik dari 59,5 pada Februari dan lebih baik dari yang diperkirakan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 39,5 sen atau 1,64 persen menjadi ditutup pada 24,532 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 30,90 dolar AS atau 2,66 persen menjadi ditutup pada 1.191,50 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com