Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Rabu, 24 Maret 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Pasca Pernyataan Powell, Sempat Turun Dua Hari Berturut

  

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Apakah emas masih bereaksi terhadap kekhawatiran inflasi? Jawaban yang tepat kemungkinan adalah Ketika sudah nyaman untuk pasar.

Harga emas berakhir di zona merah selama dua hari berturut-turut pada penutupan Selasa dan Senin seiring penguatan indeks dolar AS di atas level kunci 92 setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menegaskan kembali setiap kenaikan inflasi AS tahun ini kemungkinan akan terjadi "satu kali." Ia juga mengatakan bank sentral memiliki semua alat untuk memastikan tekanan harga tetap berlabuh pada target 2%.

Harga emas untuk penyerahan April ditutup turun 0,71% di level $1.725,75 per troy ons di Comex New York dan pukul 09.42 WIB Rabu pagi, harganya bergerak naik 0,37% di $1.731,55 menurut data Investing.com. Adapun indeks dolar naik tipis 0,03% di 92,375.

Hampir setiap hari, tidak ada kejelasan tentang apa yang menggerakkan emas, dengan semua fluktutasi atas imbal hasil dan dolar,” tandas Philip Streible, ahli strategi logam mulia di Blueline Futures di Chicago.

Pernyataan Powell hari ini mengenai efek inflasi akan bersifat sementara sudah cukup untuk mengirim dolar naik dan emas turun (Selasa). Tapi semua kekhawatiran tentang lonjakan inflasi dalam beberapa pekan terakhir tidak mendukung emas. Lantas, apakah emas masih menanggapi kekhawatiran inflasi? Ya, jika cocok untuk pasar.

Bersaksi pada ulang tahun pertama penyelamatan fiskal bersejarah untuk ekonomi AS dari COVID-19, Powell mengatakan kepada Komite Jasa Keuangan Kongres AS di Washington bahwa lonjakan inflasi yang diharapkan saat ekonomi dibuka kembali "tidak akan bertahan lama".

The Fed akan "terus memberikan dukungan ekonomi yang dibutuhkan selama diperlukan ... karena sektor-sektor ekonomi yang paling terpengaruh oleh kebangkitan virus, dan dengan jarak sosial yang lebih besar, tetap lemah", kata Powell.

Sudah lama dikaitkan dengan label seperti safe haven, penyimpan nilai dan lindung nilai inflasi, emas telah menghilangkan konotasi seperti itu setidaknya selama enam bulan sekarang, bergerak turun terutama ketika sensasi pasar atas inflasi mendorong imbal hasil Treasury melonjak sebagai gantinya.

Logam kuning menunjukkan kepercayaan yang diberikan oleh investor melewati puncak pandemi, naik dari posisi terendah Maret 2020 di bawah $1.500 untuk mencapai rekor tertinggi hampir $2.100. Harga telah jatuh sejak itu, sempat sesaat berubah menjadi pasar bearish, turun hingga 20% untuk mencapai posisi terendah di bawah $1.675 awal bulan ini.

Kala emas telah merangkak keluar dari lubang itu, emas telah tertahan di bawah $1.750, berperilaku lebih seperti pasien dengan bantuan hidup daripada seseorang yang berada di jalur pemulihan yang jelas - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Selasa, 23 Maret 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Spot Turun 35% Ke Level US$ 1.732/Ons Troi

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas masih meredup pada Selasa pagi ini. pada pukul 09.24 WIB, harga emas spot bertengger di level US$ 1.732,87 per ons troi alias melemah 0,35%.

Sementara harga emas berjangka Comex untuk pengiriman Juni 2021 turun 35% ke level US$ 1.734,30 per ons troi. 

Harga emas usai koreksi pada dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US Treasury yang melonggar karena penguatan di pasar saham.  

Harga emas seharusnya bisa menguat tetapi tidak. Itu benar-benar menunjukkan pasar emas lemah jika korelasi normal (seperti dolar yang lebih lemah) terjadi," kata David Madden, analis di CMC Markets Inggris. 

Dia menambahkan, dengan posisi saat ini, emas bisa tergelincir lebih jauh jika dolar AS dan imbal hasil pada obligasi AS menguat.

Emas sebelumnya sempat anjlok 1% karena investor berbondong-bondong masuk ke dolar AS dan obligasi pemerintah, di tengah ketakutan karena keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengganti Gubernur Bank Sentral Turki setelah tetap mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi.

Jika warga (Turki) khawatir bahwa lira lemah,mereka ingin membeli dolar AS atau emas, tetapi di sinilah ketakutan datang - bahwa kontrol modal akan menghentikan masuknya uang negara, mungkin sulit bagi orang untuk mendapatkan untuk dolar, dan sebagai gantinya emas, dalam beberapa minggu ke depan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber :  kontan.co.id

Senin, 22 Maret 2021

PT Rifan - Harga Emas Dunia Menguat Seiring Meredanya Imbal Hasil Obligasi AS

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia pada akhir pekan lalu bergerak menguat. Penguatan tersebut berada di jalur kenaikan pekan keduanya seiring imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun mereda dari sesi tertingginya.

Posisi harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke harga 1.742,14 dolar AS per ons. Secara mingguan emas di pasar spot ini naik 0,9 persen. Sedangkan emas di pasar berjangka finis menguat 0,5 persen ke harga 1.741,70 dolar AS per ons.

"Suku bunga 10 tahun telah turun sedikit dan dolar AS yang lebih tinggi juga turun. Kami bisa melihat emas melakukan sedikit lebih baik jika situasi suku bunga mulai stabil, " kata analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.

Imbal hasil obligasi pemerintah USA tenor 10-tahun mereda setelah melayang di dekat puncak lebih dari satu tahun pada sesi terakhir. Dolar AS mundur dari puncak sesi, yang tertinggi dalam lebih dari seminggu.

Emas sering dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi imbal hasil yang lebih tinggi mengancam status tersebut.

Di sisi teknikal, dalam waktu dekat emas menghadapi resistensi di sekitar level 1.765 dolar AS per ons," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.

Sementara itu, pertemuan tingkat tinggi AS-China pertama di era pemerintahan Biden dimulai dengan awal yang berapi-api. Kedua belah pihak melayangkan teguran tajam terhadap kebijakan pihak lain - PT RIFAN

Sumber : suara.com

Jumat, 19 Maret 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Jumat Pagi Seiring Penyesuaian Pasca Fed

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada Jumat pagi seiring langkah pasar mencoba untuk menyesuaikan dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh sikap dovish Federal Reserve terhadap kenaikan imbal hasil obligasi.

Harga emas berjangka turun 0,23% di $1.728,45 per troy ons pukul 08.30 WIB. Untuk sepekan, kontrak acuan emas ini masih naik 0,49%. Begitu juga, harga emas spot, yang terkadang diandalkan oleh fund manager untuk tujuan lebih dari kontrak berjangka, turun 0,41% ke $1.729,57 menurut data Investing.com.

Pasar keseluruhan mengalami peralihan tren. S&P 500 dan Nasdaq jatuh dan Dow juga ditutup melemah. Adapun harga minyak ditutup anjlok 7% lebih pada perdagangan Kamis.

Sementara itu, imbal hasil obligasi 10 tahun sempat mencapai level tertinggi 13 bulan di atas level 1,7% dan kini berbalik arah melemah 1,00% di 1,712 pukul 08.39 WIB.

Ketidakpastian investor berkembang setelah Ketua Fed AS Jay Powell dalam konferensi pers bulanannya pada hari Rabu menolak untuk memberikan petunjuk tentang bagaimana bank sentral yang membeli lebih banyak obligasi untuk menurunkan imbal hasil yang bergerak melonjak sejak awal tahun. Kenaikan imbal hasil telah membatasi reli aset berisiko.

Powell mengatakan tingkat pengangguran AS kemungkinan akan terus menurun dari 6,2% di bulan Februari sementara inflasi meningkat 2,4% tahun ini terhadap proyeksi keseluruhan pertumbuhan PDB sebesar 6,5% dalam ekonomi yang pulih dari pandemi tahun 2020. Tetapi ini masih belum cukup untuk menaikkan minat suku bunga, kata Ketua Fed.

Imbal hasil obligasi yang melonjak telah menjadi kutukan bagi emas, memaksa logam kuning kehilangan nilainya sebesar 17% dari rekor tertinggi hampir $2.100 pada bulan Agustus. Setiap indikasi oleh The Fed akan mengintensifkan pembelian obligasi dalam beberapa bulan mendatang bisa menjadi hal untuk menekan kenaikan imbal hasil dan memicu reli emas.

Selama beberapa dekade, emas disebut-sebut sebagai penyimpan nilai terbaik setiap kali ada kekhawatiran tentang inflasi. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, itu sengaja dicegah untuk menjadi aset masuk bagi investor karena bank-bank Wall Street, hedge fund, dan aktor lainnya melakukan posisi short logam sambil mendorong imbal hasil obligasi AS dan dolar sebagai gantinya.

Imbal hasil obligasi telah melonjak karena argumen bahwa pemulihan ekonomi dalam beberapa bulan mendatang dapat melampaui ekspektasi Fed, yang menyebabkan lonjakan inflasi, lantaran bank sentral bersikukuh mempertahankan suku bunga mendekati nol.

Dolar, yang biasanya jatuh dalam lingkungan kekhawatiran inflasi yang tinggi, juga menguat dengan adanya logika pemulihan ekonomi yang sama. Status greenback sebagai mata uang cadangan telah memperkuat posisinya sebagai tempat berlindung yang aman, yang mengarah kepada posisi beli baru yang dibangun dalam dolar. Dalam beberapa hari terakhir, Indeks Dolar telah bergerak di kisaran level 92, semakin membatasi emas.

Pukul 09.46 WIB, indeks dolar AS naik tipis 0,08% ke 91,912 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing 

Kamis, 18 Maret 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Kian Naik, Fed Berkomitmen Bunga Acuan Tetap Rendah

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kian naik pada Kamis  petang dan melampaui level tertinggi dua minggu setelah Federal Reserve AS mempertahankan sikap dovishnya saat mengumumkan keputusan kebijakan pada Rabu setempat.

Harga emas emas berjangka masih naik 1,25% ke $1.748,65 per troy ons pukul 13.15 WIB dan XAU/USD terus naik 0,30% di $1.750,57 menurut data Investing.com.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) naik Rp8.000 dari Rp927.000 pada Rabu menjadi Rp935.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.59 WIB.

The Fed menegaskan akan mempertahankan suku bunganya mendekati nol hingga tahun 2023 kala menutup pertemuan dua harinya pada Rabu. Bank sentral AS ini juga mengatakan ekonomi AS berada di jalur untuk mencatatkan tingkat ekspansi tercepat dalam hampir 40 tahun, memprediksi pertumbuhan sebesar 6,5% pada tahun 2021. Inflasi diprediksi sebesar 2,4%, di atas target Fed 2%.

Ada respons risk-on (aksi beli) [pasca pengumuman Fed] dan dolar AS melemah signifikan. Orang mungkin mengharapkan negativitas dolar mendukung emas. Bukan itu yang terjadi, logika utama di sana benar-benar berkaitan dengan imbal hasil, yang mana beranjak naik ... Mereka menjadi lebih optimis dan itu bukan pertanda baik untuk emas dan menunjukkan pergerakan tren lebih rendah ini kemungkinan akan berlanjut. Itu tidak mendapatkan penurunan besar karena dolar melemah," ahli strategi mata uang DailyFX Ilya Spivak mengatakan kepada Reuters.

Dolar AS naik tipis 0,03% di 91,463 pukul 13.18 WIB dan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun makin melonjak 1,40% di 1,664.

Jika dolar melanjutkan jalur pelemahannya dan imbal hasil terus ditenangkan oleh bahasa Fed, maka ini dapat menetapkan level emas untuk pengujian $1.800," manajer umum global ABC Bullion Nicholas Frappell mengatakan kepada Reuters.

Bank sentral lain yang akan merilis keputusan kebijakan menjelang akhir pekan adalah Bank of England pada hari ini dan Bank of Japan (BOJ) pada hari Jumat.

Untuk logam mulia lainnya, palladium naik 0,89% di 2.590,00 setelah produsen Nornickel memangkas perkiraan produksinya karena genangan air di dua tambang miliknya di Siberia. Perak melonjak 2% dan platinum naik 0,5% pukul 13.22 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Selasa, 16 Maret 2021

PT Rifan Financindo - Imbal Hasil Obligasi AS Turun, Harga Emas Langsung Bersinar

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat dalam perdagangan Senin, karena imbal hasil obligasi AS (Amerika Serikat) turun dari level tertinggi baru-baru ini, dan investor menunggu isyarat dari pertemuan kebijakan Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi 1.729,94 dolar AS per ounce. Emas berjangka Amerika Serikat ditutup bertambah 0,5 persen menjadi 1.729,20 dolar AS per ounce, imbal hasil relatif tenang pagi ini dan penurunan emas baru-baru ini dipandang sebagai peluang beli oleh sebagian besar orang," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

Pertanyaan besarnya adalah apakah kenaikan imbal hasil, di belakang optimisme pemulihan ekonomi, akan menekan emas, atau jika pertumbuhan terhenti atau inflasi meningkat, yang seharusnya mendukung emas.

Imbal hasil US Treasury bertenor 10-tahun menyusut dari level tertinggi lebih dari satu tahun, memulihkan beberapa daya tarik emas yang tidak memberikan bunga.

Kapanpun yield melesat, itu akan menjadi tekanan bagi emas, kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Chicago.

Imbal hasil masih memiliki ruang untuk bergerak lebih tinggi tetapi yield tidak akan naik selamanya, jadi akan ada titik balik. Semakin tinggi bergerak, semakin dekat kita ke titik balik tersebut, tandasnya.

Dalam perdagangan logam lainnya, perak melesat 1,1 persen menjadi 26,20 dolar AS per ounce. Paladium naik 0,4 persen menjadi 2.381,65 dolar AS per ounce dan platinum bertambah 0,3 persen menjadi 1.207,99 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Senin, 15 Maret 2021

PT Rifan - Harga Emas Turun Lebih 1% Akibat Naiknya Yield US Treasury

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun lebih dari 1% pada hari Jumat. Tertekan lonjakan imbal hasil US Treasury dan penguatan dolar, menyeret menuju level terendah sembilan bulan awal pekan ini.

Harga emas spot turun 1,1% menjadi US$ 1.703,15 per ons troi. Sedangkan harga eEmas berjangka AS turun 1,2% menjadi US$ 1.701,70. 

Suku bunga telah merosot selama beberapa hari terakhir sebagai akibat dari tekanan singkat di pasar Treasury. Sekarang dengan suku bunga segera naik kembali ke 1,6% yang penting secara psikologis membebani kondisi keuangan secara luas," kata analis komoditas TD Securities Daniel Ghali.

Dolar juga terkait dengan bayang-bayang kenaikan suku bunga. Jadi, dalam konteks ini jelas bukan lingkungan di mana arus investasi cenderung bergerak ke arah emas," kata Ghali. 

Tolok ukur imbal hasil US Treasury naik kembali ke puncak lebih dari satu tahun di atas 1,6% yang dicapai pada 5 Maret, sementara indeks dolar melonjak 0,5%.

Harga emas turun ke level terendah sejak Juni pada US$ 1.676,10 pada hari Senin, dengan harga turun hampir 10% sepanjang tahun ini.

Meskipun emas secara luas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi tinggi yang diantisipasi akan didorong oleh langkah-langkah stimulus, rebound dalam imbal hasil telah menantang status tersebut tahun ini.

Presiden Joe Biden pada hari Kamis menandatangani tagihan stimulus US$ 1,9 triliun menjadi undang-undang dan mengatakan dia sedang bekerja untuk membawa Amerika Serikat lebih dekat ke keadaan normal pada 4 Juli.

Untuk saat ini, emas tetap terjebak dalam tren turun dengan dukungan utama menjadi area penting antara US$ 1.670 dan US$ 1.690 sementara pembeli potensial tidak terburu-buru untuk memasuki posisi beli sebelum berhasil mendapatkan kembali US$ 1.765 per ons troi, "analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan dalam sebuah catatan.

Di tempat lain, harga perak turun 1,9% menjadi US$ 25,58 per ons troi, tetapi berada di jalur untuk kenaikan mingguan pertamanya dalam empat minggu. Palladium naik 0,9% menjadi US$ 2.365,03. Harga platinum kehilangan 0,8% menjadi US$ 1,185.55 per ons troi, tetapi naik 4,6% untuk minggu ini - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id