Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 31 Agustus 2020

PT Rifan - Tren Harga Emas Kembali Naik? Perhatikan Ini Jka Ingin Beli Logam Mulia


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas mulai kembali menampakkan kemilaunya pada perdagangan di pasar global, harga spot emas naik 0,5 persen menjadi US $ 1.973,81 per troy ounce, potensi kenaikan harga emas di pasar global, pembatasan kebijakan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, yang akan diumumkan dalam waktu dekat.

Selain itu, harga emas juga diakui oleh pemerintah China antara AS dan China yang terus membara, terutama karena induk TikTok, ByteDance, harus meminta persetujuan pemerintah China sebelum menjual operasional TikTok di AS.

Investor melihat pada membaca masih melihat fundamental emas untuk jangka panjang masih menarik. Survei yang diluncurkan oleh Kitco memperkirakan harga emas akan bullish pekan ini, disebutkan, sebanyak 80 persen dari 15 profesional di Wall Street yang menghitung dalam survei tersebut memprediksi harga emas naik minggu ini. Sementara 20 persen sisanya netral.

Kitco News melaporkan seorang kepala perdagangan MKS Afshin Nabavi memiliki pandangan bullish terhadap emas di atas US $ 1,900 per troy ounce- nya. Ia mengatakan jika AS tak mampu melebihi level resistennya, maka harga emas sulit untuk kembali ke US $ 2.000 per troy ounce.

Anda hanya perlu melihat apa yang terjadi di dunia" kata Nabavi. "Semuanya mendorong harga emas untuk naik lebih tinggi" tambahnya, Charlie Nedoss, Ahli Strategi Pasar Senior di LaSalle Futures Group mengatakan dia juga memperkirakan akan terjadi bullish pada emas dalam waktu dekat karena Fed memilih untuk mendukung pasar tenaga kerja kerja inflasi.

Di sisi lain, harga emas batangan 24 karat, keluaran PT Aneka Tambang atau Antam, pada hari ini juga mengalami kenaikan. Melansir laman resmi Logam Mulia Antam, harga emas hari ini naik Rp3.000 per gram menjadi Rp1.030.000 per gram.

Jika ditinjau dari tujuh hari lalu (24 Agustus 2020), harga emas Antam hari ini ada kenaikan Rp7.000 per gram, dari harga sebelumnya Rp1.023.000 per gram, sementara itu harga jual kembali ( buyback ) yang ditetapkan logam mulia Antam hari ini Rp931.000 per gram, naik Rp4.000 per gram dibandingkan harga kemarin.

Sebagai instrumen investasi berbentuk aset, emas memang menjadi instrumen investasi yang terkenal bisa mengalahkan inflasi. Meskipun harganya mengalami fluktuasi secara harian, tetapi dalam jangka panjang, harga emas terus mengalami kenaikan.

Jika seseorang membeli emas pada Agustus 2019, sebut saja dengan harga Rp720.000 per gram, dengan harga buyback tanggal 25 Agustus 2020 yang dipatok Rp971.000 per gram, maka sudah mencapai 34,9 persen sesuai.

Namun, jika saja seseorang membeli emas di akhir Agustus 2017 dan menjualnya di akhir Agustus 2018, kemungkinan besar keuntungannya hanya 2 persen persen. Nah, fenomena ini menunjukkan bahwa krisis emas gagal investasi dengan tingkat pasti.

Ada kalanya, jangka pendek kenaikan harga terlihat signifikan, begitu pun sebaliknya. Tapi jika seseorang membeli emas di 25 Agustus 2010 dan tercatat hingga Agustus 2020, maka nilai emasnya sudah naik 156,7 persen.

Hal yang membuat emas sangat baik digunakan untuk investasi jangka panjang. Termasuk di antaranya adalah untuk kebutuhan dana pensiun - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Jumat, 28 Agustus 2020

Rifan - Harga Emas Kian Naik Dipicu Sentimen Pelemahan Ekonomi

RIFAN BANDUNG - Harga emas makin naik pada Jumat petang dipicu seputar pelemahan ekonomi dampak pandemi covid-19 pasca Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan toleransi kebijakan tingkat inflasi tinggi, harga emas berjangka terus naik 1,08% ke $ 1.953,40 per ons pukul 13.51 WIB dan XAU / USD naik 0,91% di $ 1.947.24 mengutip data Investing.com.

Strategi kebijakan moneter baru Fed mengungkapkan janji bank sentral AS mengatasi "kekurangan" dari "target luas dan inklusif" sektor tenaga kerja dan juga kekuatan untuk mencapai inflasi rata-rata 2%.

Adapun indeks dolar AS melemah 0,34% ke 92,672 hingga pukul 13.54 WIB, tercatat lebih dari 24,33 juta orang dilaporkan positif Covid-19 di seluruh dunia dan 826.948 orang meninggal dunia, mengutip data laporan.

Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim pengangguran baru sekitar 1 juta orang pada minggu lalu. Ini menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja akibat terdampak pandemi Covid-19.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi menyampaikan setelah melakukan pembicaraan dengan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows Kamis bahwa Demokrat dan Republik masih tetap berbeda pandangan mengenai anggaran belanja untuk bantuan dana lanjutan - RIFAN

Sumber : investing.com 

Kamis, 27 Agustus 2020

Rifan Financindo Berjangka - BBJ Harap Kenaikan Harga Emas Dorong Kinerja Tembus Rekor Transaksi 2011


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Gejolak harga emas tahun ini diyakini dapat mendongkrak volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta untuk menyentuh rekor tertinggi sejak 2011.

Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang mengaku optimistis pihaknya dapat membukuki volume transaksi melampaui dari target yang sudah ditetapkan pada awal tahun ini seiring dengan kenaikan harga emas.

Dia menjelaskan,pandemi Covid-19 tidak mempengaruhi minat investor untuk melakukan transaksi di perdagangan berjangka. Bahkan, pertumbuhan transaksi cenderung stabil di tengah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah

Berdasarkan data Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), sampai dengan 25 Agustus 2020 total transaksi bilateral telah mencapai 5,07 juta lot atau sudah mencapai 78 persen dari total target transaksi tahun ini sekitar 6,5 juta lot.

Sementara itu, volume transaksi multilateral hingga periode yang sama sudah mencapai 1,075 juta lot atau sekitar 61 persen daripada target sekitar 1,76 juta lot.

Adapun, volume transaksi keseluruhan berhasil naik sekitar 30 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan kecenderungan terus meningka

Saat ini masih didominasi kontrak emas, didukung volatilitas harga emas yang sangat dinamis belakangan ini, dimana harga emas dunia mencapai angka tertinggi dalam sejarah,” ujar Paulus saat dihubungi Bisnis, Rabu (26/8/2020).

Untuk diketahui, Pada awal Agustus 2020 harga emas sempat menyentuh rekor tertingginya sepanjang sejarah di kisaran level US$2.063,45 per troy ounce. Sepanjang tahun berjalan 2020, harga telah bergerak naik hingga 26,95 persen.

Adapun, pada perdagangan Rabu (26/8/2020) hingga pukul 14.03 WIB harga emas di pasar spot bergerak melemah 0,57 persen ke level US$1.917,25 per troy ounce

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2020 di bursa Comex bergerak menguat 0,12 persen ke level US$1.925,4 per troy ounce.

Paulus berharap, kenaikan emas tahun ini dapat membantu pihaknya untuk kembali menembus rekor volume transaksi sejak 2011. Pasalnya, kala itu emas juga menyentuh level tertingginya di kisaran US$1.921 per troy ounce dan mendorong volume transaksi BBJ menyentuh 7,5 juta lot, tertinggi sepanjang masa.

Di sisi lain, Paulus juga terus mengejar untuk meluncurkan kontrak emas fisik digital dalam waktu dekat ini.

“Untuk emas digital, memang sempat tertunda dan dievaluasi kembali, tetapi kami sedang mempersiapkan tahap akhir, dan direncanakan akan launching dalam waktu dekat ini,” papar Paulus.

Untuk diketahui, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah menerbitkan peraturan Nomor 4 tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Emas Digital yang ditetapkan pada Februari 2019. Namun, hingga kini tidak kunjung terimplementasi dengan baik dan cenderung jalan ditempat.

Sebelumnya, Bappebti menyebutkan implementasi aturan itu terhambat dikarenakan belum adanya pihak yang mendaftar sebagai pengelola depository emas fisik digital.

Padahal, dalam peraturan tersebut setiap bursa penyelenggara emas fisik digital wajib menyiapkan underlying asset sebesar 20 kilogram emas fisik, sedangkan pedagang sebesar 10 kilogram emas fisik yang disimpan di vaulting atau penyimpanan emas yang mendapatkan izin dari Bappebti.

Namun, saat ini Bappebti mengatakan bahwa pengelolaan depository emas fisik digital sementara akan dilakukan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) yang telah bekerja sama dengan PT Pegadaian (persero) dan PT KGS yang berdomisili di Surabaya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 

Sumber :  bisnis.com

Rabu, 26 Agustus 2020

Rifan Financindo - Berada Dalam Tren Positif, BBJ Yakin Bisa Lampaui Target Volume Transaksi Tahun Ini


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Di saat lain bisnis terpukul akibat virus persebaran korona, industri komoditi berjangka justru sebaliknya. Tren kenaikan volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) justru terjadi di tengah kondisi saat ini.

Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengungkapkan tren kenaikan volume transaksi yang terus terjadi sejak Maret. Ia juga optimistis tren positif ini masih akan berlangsung di tengah-tengah harga komoditas yang saat ini cenderung fluktuatif.

Data kami per 25 Agustus, setidaknya transaksi bilateral di BBJ sudah mencapai 78% dari target yang ditentukan awal tahun ini. Sementara dari transaksi multilateral, volume transaksinya sudah capai 61% dari target.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, BBJ pada tahun ini secara total menghapus volume transaksi sebesar 9 juta lot.

Paulus mengatakan salah satu kontrak volume yang mencatatkan pertumbuhan paling tinggi adalah emas. Hal ini sejalan dengan tren melonjaknya harga emas belakangan ini ke tingkat tertingginya dalam sejarah sehingga minat pelaku terhadap emas pun ikut meningkat.

Tapi lihat harga emas dalam tiga hari terakhir cenderung stabil. Namun lebih baik jika harga justru justru fluktuatif. Dengan begitu investor bisa panic buying atau panic selling karena jika tidak ada tidak bergejolak, kontrak juga akan sepi.

Namun, Paulus cukup optimistis pergerakan harga emas ke depan akan kembali volatile seiring masih ketidakpastian, hingga proses pemulihan ekonomi. Dengan tren volume transaksi yang positif sepanjang tahun ini, Paulus yakin volume transaksi di akhir tahun bisa melebihi target yang sudah ditetapkan, Volume transaksi di BBJ saya rasa berpeluang melebihi 12% -18% dari target - RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id 

Selasa, 25 Agustus 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Hari Ini, Selasa 25 Agustus 2020

 

 PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas diprediksi melanjutkan pelemahan seiring dengan meningkatnya selera investor terhadap aset berisiko seperti pasar saham.

Pada perdagangan Selasa pukul 08.02 WIB, harga emas spot naik 0,08 persen ke level US$1.930,45 per troy ounce. Adapun, harga emas Comex kontrak Desember 2020 koreksi 0,21 persen menuju US$1.935,2 per troy ounce.

Valbury Asia Futures dalam laporannya menyebutkan harga emas kemarin turun karena optimisme atas otorisasi U.S. Food and Drug Administration (FDA) untuk pengobatan COVID-19 mengangkat saham Wall Street ke rekor tertinggi

Harga emas dalam tren tertekan, resistance di 1952.45, dan support di 1914.45, lonjakan Wall Street semalam didukung oleh berita akhir pekan lalu bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan AS bekerja untuk memperluas akses ke perawatan virus yang melibatkan plasma darah dari pasien yang pulih.

Secara terpisah, Financial Times melaporkan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan apakah akan melewati standar peraturan untuk mempercepat vaksin eksperimental, Selain itu, dolar AS melemah di tengah sikap hati-hati pasar karena mendekatnya badai ke perairan pantai Florida di teluk Meksiko. Selain itu, pasar bersikap waspada menjelang pidato gubernur The Fed pada simposium Jackson Hole pekan ini.

Gubernur The Federal Reserve AS, Jerome Powell dijadwalkan akan berpidato secara virtual pada simposium Jackson Hole AS pada Kamis jam 20:10 WIB.

Simposium kebijakan moneter yang biasanya dihadiri oleh para petinggi bank sentral dunia, pejabat kementerian keuangan, akademisi, dan pelaku pasar uang global, menantikan kemungkinan kebijakan baru dari The Fed di tengah kondisi ekonomi AS yang masih nampak terhambat dalam pemulihan wabah corona - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bisnis.com

Senin, 24 Agustus 2020

PT Rifan Financindo - Emas Menguat Dipicu Pelemahan Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat pada Senin karena melemahnya dolar AS, membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, tetapi harapan kemajuan pengobatan COVID-19 kenaikan logam safe-haven.

Berdasarkan data investment.com pukul 17.45 WIB, naik spot emas 0,49% menjadi $ 1.950,22 per ons, dari level terendah sebelumnya di $ 1.929,69, sementara emas berjangka AS naik 0,58% ke level $ 1.958,00.

Dolar AS melemah hari ini dan jika kita melihat gambaran yang lebih besar, ekonomi dunia masih berusaha untuk pulih dari efek virus korona," kata analis Saxo Bank Ole Hansen, mengutip berita yang dilansir Reuters.

Bersamaan dengan itu, risiko inflasi terus menarik investor ke emas. US Dollar Index turun 0,4% setelah naik ke level tertinggi dari satu minggu di sesi sebelumnya.

Investor fokus pada pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di simposium tahunan bank di Jackson Hole, Wyoming, pada hari Kamis untuk melihat tanda-tanda bahwa tanda-tanda terlambatnya mereka akan berusaha selamat jangka panjang akibat pandemi.

Bank sentral AS harus mengatur janjinya untuk suku bunga sangat rendah, yang akan memberikan dukungan untuk emas, kata Avtar Sandu, manajer komitmen senior di Phillip Futures, dalam sebuah catatan.

(Ini) diharapkan diharapkan menandakan toleransi yang lebih besar untuk inflasi di atas target, agar menjaga suku bunga riil rendah, suku bunga AS yang lebih rendah memangkas biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan hasil.

Bank-bank sentral di seluruh dunia telah menghentikan langkah-langkah stimulus besar-besaran untuk meringankan kerusakan ekonomi yang disebabkan pandemi COVID-19, tetapi itu juga meningkatkan kemungkinan inflasi.

Membatasi kenaikan emas, pasar ekuitas naik untuk sesi kedua berturut-turut setelah Badan Pengawas Obat & Makanan AS menggunakan plasma darah dari pasien yang telah pulih dari COVID-19 sebagai pengobatan untuk penyakit tersebut.

Perak naik 0,4% menjadi $ 26,79 per ons, platinum naik tipis hampir 1% menjadi $ 927,40 dan paladium turun 0,5% menjadi $ 2.171,33 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Kamis, 20 Agustus 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Di Level US$2.005, Terdorong Konflik AS China Soal Huawei

  

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kembali mengalami penguatan seiring dengan memanasnya hubungan Amerika Serikat dan China.

Pada perdagangan Selasa harga emas spot naik 0,18 persen menuju US$2.005,99 per troy ounce, sedangkan emas Comex kontrak Desember 2020 naik 0,03 persen ke US$2.013,8 per troy ounce, dalam waktu yang sama, indeks dolar AS koreksi 0,62 persen menuju 92,271

Administrasi Trump mengumumkan pembatasan lebih lanjut pada Huawei Technologies Co yang bertujuan untuk memotong aksesnya ke chip yang tersedia secara komersial.

Langkah tersebut adalah menjadi babak baru dalam meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing atas segala hal mulai dari pandemi hingga cengkeraman ketat China atas Hong Kong.

Emas telah melonjak tahun ini karena meningkatnya permintaan tempat berlindung dan karena investor bertaruh bank sentral dan pemerintah akan mempertahankan dukungan untuk ekonomi yang dilanda virus corona.

Bullion mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada 7 Agustus, sebelum membukukan penurunan mingguan pertamanya dalam lebih dari dua bulan, diterpa kenaikan imbal hasil riil, emas telah menghadapi harga dalam kekhawatiran perdagangan, tetapi beberapa masalah yang meningkat baru-baru ini antara AS dan China menjadi sentimen pendorongan.

Tim Analis Monex Investindo Futures mengatakan bahwa harga emas berpotensi melanjutkan penguatan seiring dengan pasar yang dibayangi sentimen tekanan hubungan AS dan China terkait perusahaan telekomunikasi, Huawei Technologies Co

Untuk diketahui, Departemen Perdagangan AS mengumumkan pembatasan lebih lanjut terhadap Huawei yang bertujuan untuk memotong aksesnya ke chip yang tersedia di pasar secara komersial, langkah tersebut sebagai upaya balas dendam terbaru seiring dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan China atas segala hal mulai dari pandemi Covid-19 hingga cengkeraman ketat China atas Hong Kong - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bisnis.com