Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 20 Juli 2020

PT Rifan - Virus Kasus Infeksi Corona Bertambah, Harga Emas Makin Naik

11,89 Juta Orang Positif Corona, Harga Emas Dunia Kembali Naik

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas melonjak pada perdagangan akhir pekan lalu. Kenaikan harga ini melalui kampanye Anti Virus di Amerika Serikat yang membahas tentang pemulihan ekonomi, emas di pasar spot naik 0,7 persen ke harga 1,809,86 dolar AS per ons dan naik 0,6 persen dari minggu lalu.
 
Sementara emas AS naik 0,7 persen pada level 1,811,90 dolar AS per ounce, Amerika Serikat memecahkan rekor harian untuk infeksi corona virus, mendorong beberapa negara untuk memberlakukan kuncian, sementara jumlah kasus global mencapai 13,89 juta.
 
Kenaikan tajam paket stimulus global untuk melindungi ekonomi dari dampak pandemi corona virus juga telah mendorong harga emas safe-haven naik 19,3 persen sepanjang tahun ini, sementara itu harga paladium naik 1,75 persen menjadi 2,031,37 dolar AS per ons. Platinum naik 1,3 persen menjadi 834,91 dolar AS per ons.
 
Perak naik 0,8 persen menjadi 19,32 dolar AS per ons dan naik dolar mingguan keenam beruntun -
PT RIFAN

Sumber : suara.com

Jumat, 17 Juli 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Terus Naik, Investasi Emas Makin Menarik





RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas di pasar internasional, kembali meningkat Seperti dilansir medcom.id , emas Berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange, naik sedikit pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis waktu Indonesia Barat, karena dolar Amerika Serikat (US $) berkurang.
 
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus 2020, dikirim naik US $ 0,4 per troy ounce , atau 0,02 persen menjadi US $ 1.813,8 per troy ounce .
 
Lonjakan kasus Covid-19 dan dipindahkan antara Amerika Serikat (AS) -Cina, disetujui masih menjadi pendorong permintaan emas sebagai aset safe haven. Namun demikian, pasar ekuitas yang kuat dari kenaikan harga emas pada akhir tahun ini dapat menembus US $ 2.000 per troy ounce .
 
Lonjakan kasus yang mendukung, terutama di seluruh AS, langkah-langkah kuncian sedang dipulihkan, serta penyelesaian geopolitik antara AS dan Cina, telah mendukung permintaan emas.
 
Faktor lainnya, pada Selasa pekan ini, Presiden Donald Trump meminta status khusus Hong Kong di bawah hukum AS, yang memberikan bantuan ekonomi kepada kota tersebut. Tak ayal, sikap Trump mendorong Beijing untuk mendukung sanksi pembalasan.
 
Ekuitas yang lebih kuat dan optimisme vaksin memiliki momentum kenaikan harga emas, mendukung minat risiko. Mendukung investor yang mendasarinya tetap kuat.
 
Sementara itu Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago Phillip Streible mengatakan harga emas dapat disetujui US $ 2.000 per troy ounce pada akhir tahun. Hal ini mendorong suku bunga riil yang lebih rendah, stimulus fiskal besar-besaran dan ekonomi yang lemah.
 
Hal-hal yang disetujui menarik mencerminkan daya tarik untuk emas. Di mana kepemilikan dana yang dibeli di bursa SPDR Gold Tingkat kepercayaan pembelian tertinggi sejak April 2013, Sementara itu harga emas 24 karat Antam mengeluarkan Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), pada hari ini, naik Rp7.000 per gram menjadi Rp949.000 per gram.  

Harga emas berada di Rp942.000 per gram. Harga pembelian kembali atau beli kembali emas Antam menjadi Rp848.000 per gram - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bareska.com 

Kamis, 16 Juli 2020

Rifan Financindo - Investasi Emas Di Online Diprediksi Makin Diminati

 
RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Investasi emas di platform online masih terus diminati, terlebih dahulu tengah tidak stabil saat ini. Platform BukaLapak misalnya, melalui BukaEmas mencatat transaksi emas online sepanjang tahun 2020 naik signifikan.
 
Kenaikan itu dipicu oleh kenaikan harga emas yang mencapai 25%, tren kenaikan harga pun terlihat dalam kondisi ekonomi yang belum stabil, sebagai dampak dari pandemi covid-19. Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong naiknya transaksi emas.
Di tengah kenaikan ini pula, kami melihat ada beberapa tantangan seperti menumbuhkan minat seluruh masyarakat untuk dapat menggunakan mudah dan terjangkau. Oleh karena itu, dengan harga yang terus diperbarui secara teratur. Terkait, hal ini memudahkan masyarakat untuk mengakses harga emas secara real time.
Hingga akhir tahun harga emas masih akan naik, jadi minat investasi ini masih cukup tinggi, investasi emas masih menjadi salah satu instrumen investasi yang diincar oleh investasi lantaran, pemulihan ekonomi baru akan dimulai pada kuartal-IV - RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

Rabu, 15 Juli 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjangka Diserang Aksi Ambil Untung


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas Berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun sedikit pada perdagangan kemarin. Harga emas turun karena investor mengambil untung, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus turun USD0,7 atau 0,04% menjadi ditutup pada USD1.813,4 per ons, dilansir dari Xinhua.

Sementara investor yang mengambil keuntungan dari harga logam mulia, emas terus-menerus membeli dalam kisaran terbatas dari hasil yang tegang antara Amerika Serikat dan Cina, membeli kasus covid-19 di Amerika Serikat.
 
Emas juga berada di bawah tekanan karena Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan yang menunjukkan indeks harga konsumen naik 0,6% pada Juni. Analis pasar mencatat ini adalah kenaikan terbesar sejak Agustus 2012 dan dikeluarkan karena membuka kembali bisnis, dan kenaikan harga bensin dan makanan.

Jatuhnya emas sedikit karena Indeks Dolar AS jatuh dan indeks pasar saham di seluruh dunia perdagangan lebih rendah pada hari Selasa. Sementara harga logam mulia lainnya, Perak untuk pengiriman September turun 25,8 sen atau 1,3% menjadi USD19,53 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD26,2 atau 3,04% menjadi USD836,8 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Selasa, 14 Juli 2020

PT Rifan Financindo - Dianggap Terlalu Tinggi, Harga Emas Terkoreksi

 
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada hari Kamis, sehari setelah melonjak ke level tertinggi hampir sembilan tahun karena investor menganggap safe-haven merupakan aset yang paling aman di tengan pandemi corona.

Harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD 1.799,23 per ounce, setelah melonjak ke level tertinggi sejak September 2011 di USD 1.817,71 pada hari Rabu. Emas berjangka AS ditutup turun 0,9 persen pada USD 1,803.8.

Emas telah overbought sedikit setelah melampaui level USD 1.800 dan sekarang kita melihat beberapa investor melakukan aksi jual," kata Edward Meir, analis di ED&F Man Capital Markets, dolar juga sedikit naik, sehingga membebani emas juga. Tetapi tidak ada alasan mendasar seperti itu," tambahnya.

Dolar menguat dari level terendah empat minggu karena saham AS jatuh dengan sentimen pasar berubah hati-hati karena Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi pada kasus virus corona baru.

Pejabat Federal Reserve AS pada Rabu mengangkat keraguan baru tentang daya tahan pemulihan AS. Sementara survei bisnis baru menyoroti risiko yang berkembang dari pandemi virus corona tanpa henti.

USD 1.800 tetap merupakan level resistensi psikologis yang kuat. Meskipun menguat telah menembus level tertinggi, kelemahan di bawah titik ini dapat memicu penurunan kembali ke USD 1.765,” kata analis FXTM Lukman Otunuga, jika USD 1.800 terbukti menjadi dukungan baru, ini bisa membuka gerbang menuju USD 1.820 dan USD 1.828," tambahnya

Bank-bank sentral di seluruh dunia telah memangkas suku bunga dalam beberapa bulan terakhir, menyediakan dalam beberapa kasus sejumlah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membantu melunakkan pukulan terhadap ekonomi dari pandemi - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6.com

Senin, 13 Juli 2020

PT Rifan - Emas Tetap Diatas $ 1.800 Dipicu Kekurangan Lonjakan Kasus Covid-19


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik pada Senin petang, bertahan di atas level $ 1.800 per ons, karena dolar AS yang lebih lemah dan kesulitan lonjakan kasus Covid-19 di seluruh dunia mendorong naiknya permintaan logam safe-haven.
 
Emas Spot naik 0,53% pada $ 1,808.84 per ons, sementara emas Naik AS naik 0,67% menjadi $ 1,813.00, barasi Covid-19 tidak akan hilang dan tidak berpikir Federal Reserve AS akan mengubah suku bunga dalam waktu dekat, yang memerlukan dukungan harga emas.
 
Prospek jangka menengah perbaikan ekonomi masih terlihat sangat tidak pasti dan terus memberikan ruang yang cukup untuk mendukung emas, Innes menambah, lebih dari 12,83 juta orang disetujui telah disetujui oleh covid-19 secara global dan 565.626 telah meninggal.
 
Infeksi Coronavirus di Amerika Serikat terus melonjak selama akhir pekan kompilasi Florida melaporkan peningkatan lebih dari 15.000 kasus baru dalam 24 jam di Sunda, indeks dolar turun 0,2% terhadap para pengganti, membuat emas lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya. Menambah percaya pada kondisi ekonomi, Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat mengatakan sendiri saat ini tidak berpikir untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan "Fase 2" dengan Cina.
 
Indikasi sentimen investor menunjukkan spekulan meningkatkan posisi bullish dalam kontrak emas dan perak COMEX dalam penilaian hingga 7 Juli, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS diumumkan pada hari Jumat - PT RIFAN

Sumber : investing.com 

Jumat, 10 Juli 2020

Rifan Financindo Berjangka - Ada Ramalan Gila Harga Emas Tembus Rp4,5 Juta/Gram


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Ramalan harga emas kini mulai bermunculan seiring dengan tren naiknya harga komoditas investasi global ini. Harga emas dunia juga sudah melewati level psikologis US$ 1.800/troy ons pada perdagangan Rabu lalu.

Untuk diketahui, rekor tertinggi sepanjang masa emas berada di US$ 1.920,3/troy ons yang dicapai pada 6 September 2011. Artinya, di bulan tersebut harga emas bergerak dengan volatilitas yang sangat tinggi, bahkan jika melihat data dari Refinitiv, hanya sehari setelah mencapai rekor tertinggi tersebut, emas ambrol hingga ke bawah level US$ 1.800/troy ons.

Sejak saat itu, baru kali ini emas kembali ke atas US$ 1.800/troy ons, sehingga ramalan emas akan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa berpotensi besar menjadi nyata, laju kenaikan harga emas dunia masih belum terbendung, Kamis kemarin pukul 16:17 WIB emas diperdagangkan di level US$ 1.814,41/troy ons, menguat 0,24% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Bank investasi ternama, Goldman Sachs memprediksi harga emas akan mencapai US$ 1.800/troy ons dalam 3 bulan ke depan, US$ 1.900/troy ons 6 bulan ke depan, dan US$ 2.000/troy ons dalam 12 bulan ke depan.

Sementara itu Ole Hansen, Kepala Ahli Strategi Komoditas di Saxo Bank, memprediksi emas akan mencetak rekor tertinggi pada tahun depan, dan jangka panjang emas akan mencapai US$ 4.000/troy ons, ramalan paling ekstrim datang dari Dan Olivier, pendiri Myrmikan Capita, yang memprediksi emas akan mencapai US$ 10.000/troy ons.

The Fed, seperti yang ada ketahui, melakukan aksi pembelian aset uang masif akibat situasi yang disebabkan virus corona, oleh karena itu harga ekuilibrium emas juga naik dengan sepadan, harga emas yang seimbang dengan balance sheet The Fed kini sangat tinggi.

PPerkiraan saya sudah berubah, saya sekarang melihat harga emas bisa ke US$ 10.000/troy ons, tambahnya, sayangnya, Olivier tidak menyebutkan dalam rentang waktu berada lama emas akan mencapai level US$ 10.000/troy ons. 

Satu troy ounce, mengacu aturan di pasar, setara dengan 31,1 gram, sehingga besaran US$ 10.000 per troy ounce dikonversi dengan membagi angka tersebut dengan 31,1 gram, hasilnya US$ 322 per gram. Dengan asumsi kurs rupiah Rp 14.000/US$, maka prediksi harga emas tahun ini bisa menembus Rp 4,5 juta/gram.

Emas sedang menjadi primadona di tahun ini akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang membuat perekonomian global merosot ke jurang resesi, dan bank sentral di dunia menerapkan kebijakan moneter tidak biasa (unconventional). Kebijakan tersebut yakni program pembelian aset (obligasi dan surat berharga) atau yang dikenal dengan quantitative easing (QE).

Sejak awal tahun hingga Rabu kemarin, emas sudah mencatat penguatan lebih dari 19%. Dengan ramalan emas akan memecahkan rekor, persentase penguatan tersebut tentunya akan jauh lebih besar lagi.

Di pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperingatkan akan kemungkinan terjadi peningkatan jumlah korban meninggal yang signifikan setelah terjadi akselerasi penambahan kasus Covid-19 di bulan Juni lalu.

Pelaku pasar kembali cemas akan kemungkinan diterapkannya kebijakan karantina (lockdown) lagi, yang berisiko membawa perekonomian global mengalami resesi yang dalam dan panjang, saat resesi panjang terjadi, kebijakan QE oleh berbagai bank sentral di dunia akan berlangsung lebih lama.

QE merupakan "bensin" bagi harga emas untuk terus menanjak. Pada tahun 2008 saat terjadi krisis finansial global dan setelahnya, bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) menerapkan QE yang membuat emas akhirnya mencetak rekor tertinggi Rp 1.920,3/troy ons pada September 2011.

Nilai aset yang dibeli The Fed bisa dilihat dari Balance Sheet. Semakin banyak jumlah aset yang dibeli, maka Balance Sheet The Fed akan semakin besar, pada periode 2008-2014 saat The Fed melakukan QE untuk guna memacu perekonomian akibat krisis finansial, nilai Balance Sheet The Fed mencapai US$ 4,5 triliun.

Kini, kebijakan yang sama diterapkan oleh The Fed, sang ketua Jerome Powell bahkan mengatakan akan melakukan QE berapa pun nilainya selama diperlukan oleh perekonomian. Saat ini, Balance Sheet The Fed sudah mencapai US$ 7,14 triliun, dan kemungkinan masih akan terus meningkat.

Itu baru The Fed, belum lagi bank sentral lainnya yang juga menerapkan QE dengan jumlah besar, bahkan beberapa bank sentral, seperti bank sentral Australia baru pertama kali menerapkan QE, bahkan Bank Indonesia.

Artinya emas punya banyak "bensin" untuk terus menguat dan mencetak rekor tertinggi, bahkan jauh lebih tinggi, dalam analis tersebut, dilihat dari grafik bulanan disebutkan jika emas mampu menembus US$ 1.800/troy ons, maka peluang mencapai rekor tertinggi akan semakin besar.

Emas saat ini sudah di atas level tersebut, dengan catatan tidak turun jauh lagi ke bawah US$ 1.800/troy ons, cuma masalah waktu logam mulia ini akan mencapai rekor tertinggi, sementara untuk short term, target kenaikan ke US$ 1.818/troy ons nyaris tercapai kemarin. Target kenaikan tersebut diberikan setelah emas berhasil break out level US$ 1.744/troy ons yang merupakan batas atas pola Rectangle pada hari Senin (22/6/2020).

Pola Rectangle menjadi indikasi emas berada dalam fase konsolidasi atau bergerak sideways, dengan batas bawah di US$ 1.670/troy ons. Rentang batas bawah ke batas atas pola Rectangle sebesar US$ 74, jadi ketika batas atas berhasil ditembus maka target penguatan emas juga sebesar US$ 74 dari batas atas US$ 1.744/troy ons.

Artinya, target penguatan emas ketika pola Rectangle ditembus adalah US$ 1.818/troy ons, selanjutnya jika US$ 1.818/troy ons berhasil dilewati dengan meyakinkan, target penguatan harga emas selanjutnya di US$ 1.845/troy ons.

Sementara itu, indikator stochastic masih berada di wilayah jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun.

Koreksi berisiko membawa harga emas ke level US$ 1.800 yang kini menjadi support (tahanan bawah) terdekat. Jika dilewati, emas berisiko terkoreksi ke US$ 1.788/troy ons - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com