Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Senin, 13 Juli 2020

PT Rifan - Emas Tetap Diatas $ 1.800 Dipicu Kekurangan Lonjakan Kasus Covid-19


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik pada Senin petang, bertahan di atas level $ 1.800 per ons, karena dolar AS yang lebih lemah dan kesulitan lonjakan kasus Covid-19 di seluruh dunia mendorong naiknya permintaan logam safe-haven.
 
Emas Spot naik 0,53% pada $ 1,808.84 per ons, sementara emas Naik AS naik 0,67% menjadi $ 1,813.00, barasi Covid-19 tidak akan hilang dan tidak berpikir Federal Reserve AS akan mengubah suku bunga dalam waktu dekat, yang memerlukan dukungan harga emas.
 
Prospek jangka menengah perbaikan ekonomi masih terlihat sangat tidak pasti dan terus memberikan ruang yang cukup untuk mendukung emas, Innes menambah, lebih dari 12,83 juta orang disetujui telah disetujui oleh covid-19 secara global dan 565.626 telah meninggal.
 
Infeksi Coronavirus di Amerika Serikat terus melonjak selama akhir pekan kompilasi Florida melaporkan peningkatan lebih dari 15.000 kasus baru dalam 24 jam di Sunda, indeks dolar turun 0,2% terhadap para pengganti, membuat emas lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya. Menambah percaya pada kondisi ekonomi, Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat mengatakan sendiri saat ini tidak berpikir untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan "Fase 2" dengan Cina.
 
Indikasi sentimen investor menunjukkan spekulan meningkatkan posisi bullish dalam kontrak emas dan perak COMEX dalam penilaian hingga 7 Juli, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS diumumkan pada hari Jumat - PT RIFAN

Sumber : investing.com 

Jumat, 10 Juli 2020

Rifan Financindo Berjangka - Ada Ramalan Gila Harga Emas Tembus Rp4,5 Juta/Gram


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Ramalan harga emas kini mulai bermunculan seiring dengan tren naiknya harga komoditas investasi global ini. Harga emas dunia juga sudah melewati level psikologis US$ 1.800/troy ons pada perdagangan Rabu lalu.

Untuk diketahui, rekor tertinggi sepanjang masa emas berada di US$ 1.920,3/troy ons yang dicapai pada 6 September 2011. Artinya, di bulan tersebut harga emas bergerak dengan volatilitas yang sangat tinggi, bahkan jika melihat data dari Refinitiv, hanya sehari setelah mencapai rekor tertinggi tersebut, emas ambrol hingga ke bawah level US$ 1.800/troy ons.

Sejak saat itu, baru kali ini emas kembali ke atas US$ 1.800/troy ons, sehingga ramalan emas akan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa berpotensi besar menjadi nyata, laju kenaikan harga emas dunia masih belum terbendung, Kamis kemarin pukul 16:17 WIB emas diperdagangkan di level US$ 1.814,41/troy ons, menguat 0,24% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Bank investasi ternama, Goldman Sachs memprediksi harga emas akan mencapai US$ 1.800/troy ons dalam 3 bulan ke depan, US$ 1.900/troy ons 6 bulan ke depan, dan US$ 2.000/troy ons dalam 12 bulan ke depan.

Sementara itu Ole Hansen, Kepala Ahli Strategi Komoditas di Saxo Bank, memprediksi emas akan mencetak rekor tertinggi pada tahun depan, dan jangka panjang emas akan mencapai US$ 4.000/troy ons, ramalan paling ekstrim datang dari Dan Olivier, pendiri Myrmikan Capita, yang memprediksi emas akan mencapai US$ 10.000/troy ons.

The Fed, seperti yang ada ketahui, melakukan aksi pembelian aset uang masif akibat situasi yang disebabkan virus corona, oleh karena itu harga ekuilibrium emas juga naik dengan sepadan, harga emas yang seimbang dengan balance sheet The Fed kini sangat tinggi.

PPerkiraan saya sudah berubah, saya sekarang melihat harga emas bisa ke US$ 10.000/troy ons, tambahnya, sayangnya, Olivier tidak menyebutkan dalam rentang waktu berada lama emas akan mencapai level US$ 10.000/troy ons. 

Satu troy ounce, mengacu aturan di pasar, setara dengan 31,1 gram, sehingga besaran US$ 10.000 per troy ounce dikonversi dengan membagi angka tersebut dengan 31,1 gram, hasilnya US$ 322 per gram. Dengan asumsi kurs rupiah Rp 14.000/US$, maka prediksi harga emas tahun ini bisa menembus Rp 4,5 juta/gram.

Emas sedang menjadi primadona di tahun ini akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang membuat perekonomian global merosot ke jurang resesi, dan bank sentral di dunia menerapkan kebijakan moneter tidak biasa (unconventional). Kebijakan tersebut yakni program pembelian aset (obligasi dan surat berharga) atau yang dikenal dengan quantitative easing (QE).

Sejak awal tahun hingga Rabu kemarin, emas sudah mencatat penguatan lebih dari 19%. Dengan ramalan emas akan memecahkan rekor, persentase penguatan tersebut tentunya akan jauh lebih besar lagi.

Di pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memperingatkan akan kemungkinan terjadi peningkatan jumlah korban meninggal yang signifikan setelah terjadi akselerasi penambahan kasus Covid-19 di bulan Juni lalu.

Pelaku pasar kembali cemas akan kemungkinan diterapkannya kebijakan karantina (lockdown) lagi, yang berisiko membawa perekonomian global mengalami resesi yang dalam dan panjang, saat resesi panjang terjadi, kebijakan QE oleh berbagai bank sentral di dunia akan berlangsung lebih lama.

QE merupakan "bensin" bagi harga emas untuk terus menanjak. Pada tahun 2008 saat terjadi krisis finansial global dan setelahnya, bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) menerapkan QE yang membuat emas akhirnya mencetak rekor tertinggi Rp 1.920,3/troy ons pada September 2011.

Nilai aset yang dibeli The Fed bisa dilihat dari Balance Sheet. Semakin banyak jumlah aset yang dibeli, maka Balance Sheet The Fed akan semakin besar, pada periode 2008-2014 saat The Fed melakukan QE untuk guna memacu perekonomian akibat krisis finansial, nilai Balance Sheet The Fed mencapai US$ 4,5 triliun.

Kini, kebijakan yang sama diterapkan oleh The Fed, sang ketua Jerome Powell bahkan mengatakan akan melakukan QE berapa pun nilainya selama diperlukan oleh perekonomian. Saat ini, Balance Sheet The Fed sudah mencapai US$ 7,14 triliun, dan kemungkinan masih akan terus meningkat.

Itu baru The Fed, belum lagi bank sentral lainnya yang juga menerapkan QE dengan jumlah besar, bahkan beberapa bank sentral, seperti bank sentral Australia baru pertama kali menerapkan QE, bahkan Bank Indonesia.

Artinya emas punya banyak "bensin" untuk terus menguat dan mencetak rekor tertinggi, bahkan jauh lebih tinggi, dalam analis tersebut, dilihat dari grafik bulanan disebutkan jika emas mampu menembus US$ 1.800/troy ons, maka peluang mencapai rekor tertinggi akan semakin besar.

Emas saat ini sudah di atas level tersebut, dengan catatan tidak turun jauh lagi ke bawah US$ 1.800/troy ons, cuma masalah waktu logam mulia ini akan mencapai rekor tertinggi, sementara untuk short term, target kenaikan ke US$ 1.818/troy ons nyaris tercapai kemarin. Target kenaikan tersebut diberikan setelah emas berhasil break out level US$ 1.744/troy ons yang merupakan batas atas pola Rectangle pada hari Senin (22/6/2020).

Pola Rectangle menjadi indikasi emas berada dalam fase konsolidasi atau bergerak sideways, dengan batas bawah di US$ 1.670/troy ons. Rentang batas bawah ke batas atas pola Rectangle sebesar US$ 74, jadi ketika batas atas berhasil ditembus maka target penguatan emas juga sebesar US$ 74 dari batas atas US$ 1.744/troy ons.

Artinya, target penguatan emas ketika pola Rectangle ditembus adalah US$ 1.818/troy ons, selanjutnya jika US$ 1.818/troy ons berhasil dilewati dengan meyakinkan, target penguatan harga emas selanjutnya di US$ 1.845/troy ons.

Sementara itu, indikator stochastic masih berada di wilayah jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun.

Koreksi berisiko membawa harga emas ke level US$ 1.800 yang kini menjadi support (tahanan bawah) terdekat. Jika dilewati, emas berisiko terkoreksi ke US$ 1.788/troy ons - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Kamis, 09 Juli 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Global Capai Level Tertinggi 8 Tahun


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berhasil bergerak di kisaran US$1.800 per troy ounce, level yang belum pernah dihinggapi emas sejak 8 tahun lalu. Sentimen ini tentunya dapat mendorong harga emas lokal, seperti emas Antam.

Pada perdagangan Rabu hingga pukul 20.16 WIB harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,7 persen ke level US$1.807,39 per troy ounce, level tertinggi emas sejak 2011, Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 di bursa Comex bergerak naik 0,5 persen ke level US$1.818,9 per troy ounce.

Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan 2020 harga telah bergerak menguat hingga 19,12 persen.
Kepala Analis Pasar EMEA dan Asia StoneX Group Rhona O’Connell mengatakan bahwa kekhawatiran pasar terhadap masih berlangsungnya pandemi Covid-19 dan bahkan di beberapa negara menunjukkan sinyal adanya penyebaran gelombang kedua telah meningkat, dengan ketidakpastian itu, pelaku pasar mulai terus berpihak terhadap emas.

Sementara itu, di pasar domestik harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada perdagangan Rabu berada pada posisi stagnan, sama seperti hari sebelumnya, berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam untuk cetakan 1 gram berada pada posisi Rp934.000, sama seperti hari sebelumnya. Selain itu, harga emas dengan satuan terkecil 0,5 gram juga dipatok stagnan Rp497.000.

Adapun, harga jual kembali (buyback) emas Antam juga berada pada posisi yang sama dengan hari sebelumnya yakni Rp832.000 per gram. Harga jual kembali ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp10 juta.
Jika harga emas global mampu menanjak 19 persen lebih sepanjang tahun berjalan, kenaikan harga emas Antam menembus 22 persen sepanjang 2020, Per akhir 2019, harga emas Antam dibanderol Rp762.000 per gram. Nilai itu sudah meningkat 22,57 persen hingga level Rp934.000 per gram pada hari ini - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis.com

Rabu, 08 Juli 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Semakin Berkilau, Harga Emas Berjangka Menguat Di Atas USD1.800 / Ons


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kembali naik pada perdagangan Selasa waktu lokal. Lonjakan kasus Covid-19 membuat investor mencari investasi di safe-haven.

Harga saham di pasar spot melonjak 0,7% menjadi USD1.796,08 per ons. Sementara, emas AS ditutup naik 0,9% ke 1,809,9 per ons setelah sebelumnya mencapai tertinggi sejak September 2011 di USD1,810,80.

Emas naik ke tingkat Tertinggi sejak November 2011 di USD1.796,80 per ons sebelumnya. Hanya beberapa dolar dari USD1.800 tingkat psikologis, setiap kali ada tantangan, itu selalu menjadi faktor pendukung untuk emas, apakah itu coronavirus, atau takut ekonomi tidak melakukan dengan baik.

Langkah-langkah stimulus besar-besaran untuk mencegah kerusakan ekonomi dari pandemi coronavirus telah mendukung emas, yang didukung luas sebagai lindung nilai terhadap reformasi dan penurunan nilai mata uang. Harga sudah naik lebih dari 18% sepanjang tahun ini.
 
Emas melakukan comeback, setelah turun ke level terendah sesi USD1.773,37 per ons, perak naik 0,6% menjadi USD8,31 per ons. Palladium turun 0,8% menjadi USD1.923,01 per ons. Sementara platinum melonjak 2,8% menjadi USD835,88 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Selasa, 07 Juli 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik, Dibayangi Data Industri Jasa AS Dan Naik Kasus Corona


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada awal perdagangan hari ini, Selasa. Pukul 07.40 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2020 di Commodity Exchange ada di US $ 1,793,90 per troi troli, naik tipis 0,02% dari sehari sebelumnya yang ada di US $ 1,793,50 per ons troi.
 
Harga emas terus naik tingkat tertingginya selama 8 tahun didukung oleh melonjaknya kasus virus corona di Amerika Serikat sehingga membuat permintaan aset safe haven meningkat. Namun, kenaikan data industri jasa AS naik kenaikan harga emas.
 
Investor ragu akan mengembalikan ini karena kami akan tetap meminta dan mungkin memerlukan waktu pemulihan, dan itu mendukung harga emas, kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
 
Asal tahu saja, 16 negara bagian AS melaporkan jumlah kasu Covid-19 bahkan mencapai angka tertingginya, sementara itu, jumlah kasus di negara-negara seperti India, Australia dan Meksiko juga terus meningkat.
 
Data non-manufaktur Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan aktivitas industri AS meningkat tajam pada Juni, hampir kembali ke level pandemi pra-Covid-19, resiko terbesar adalah jika data terus berkinerja lebih baik, itu mungkin akan menggagalkan beberapa rencana untuk stimulus tambahan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

Senin, 06 Juli 2020

PT Rifan - Kasus Corona Di AS Melesat, Emas Kian Menyilaukan


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik lebih tinggi pada hari Senin disebabkan oleh virus infeksi corona di Amerika Serikat (AS) dan Amerika Latin, Optimisme terhadap tanda-tanda pemulihan ekonomi mulai luntur dan mendorong investor untuk mencari logam safe-haven .
 
Harga emas emas 0,1% menjadi US $ 1,775,97 per ons troi. Namun, harga emas AS turun 0,2% menjadi US $ 1,787,30 per ons troi,.Sentimen utama yang menaikkan harga emas setelah jumlah infeksi virus di AS meroket tajam. Dalam empat hari pertama bulan Juli saja, 15 negara bagian AS sudah melaporkan peningkatan penilaian dalam kasus Covid-19 baru.
 
Jumlah kasus positif virus korona di Negeri Paman Sam hanya 3 juta orang dan menewaskan sekitar 130.000, sebenarnya, sekarang lebih dari 11,35 juta orang telah disetujui oleh virus corona di seluruh dunia sejauh ini.
 
Emas juga diuntungkan dari suku bunga yang lebih rendah di seluruh dunia dan ukuran stimulus yang jumbo dari bank sentral di negara-negara besar. Selama ini, pesona si kuning datang karena dianggap sebagai nilai terlindungi terhadap dan penurunan nilai mata uang.
 
Sementara itu, indeks dolar bertahan stabil terhadap mata uang utama pada awal pekan ini, fokus investor pun kini bergeser ke data aktivitas sektor layanan AS untuk bulan Juni yang akan dirilis pekan ini. Indeks Institute for Supply Management untuk aktivitas non-manufaktur diperkirakan naik menjadi 50,0 pada bulan Juni dari 45,4 pada bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan aktivitas ekonomi yang semakin berkurang.
 
Selain itu, saham Asia bertahan di dekat tertinggi empat bulan sebagai investor mengandalkan likuiditas super murah dan stimulus fiskal untuk mempertahankannya global - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id 

Rabu, 01 Juli 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Kilau Tak Terbendung, Kinerja Kuartalan Emas Cetak Rekor Baru

 
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Kilau emas semakin tidak terbendung. Harga logam mulia itu berhasil mencatatkan kinerja kuartalan terbesar sejak 2016 di tengah lonjakan permintaan aset investasi aman karena penyebaran pandemi Covid-19 tidak kunjung menunjukkan sinyal mereda.

Dalam beberapa perdagangan terakhir, emas terus menyentuh rekor-rekor tertingginya dan diyakini siap untuk segera membentuk level rekor tertinggi baru sepanjang sejarah, harga emas sepanjang kuartal kedua tahun ini berhasil menguat hingga 12,71 persen. Kinerja itu pun menjadi yang terbesar sejak kuartal I/2016, yang kala itu menguat hingga 16,41 persen.

Tidak hanya itu, dengan harga emas yang berhasil menutup kuartal kedua tahun ini di zona hijau menggaris bawahi tren harga emas di jalur bullish karena berhasil mencetak penguatan untuk kinerja secara tiga bulanan selama tujuh kuartal berturut-turut.

Penguatan kinerja kuartalan yang beruntun itu pun menjadi yang terbaik dan terpanjang sejak 2011.
Pada pertengahan kuartal II/2020, harga emas sempat menyentuh level US$1.796 per troy ounce dan terus menguji level US$1.800 per troy ounce, level yang belum disentuhnya kembali sejak 2011.

Adapun, pada September 2011 emas sempat menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah di level US$1.923,7 per troy ounce didukung oleh krisis utang mulai dari Yunani hingga AS. Saat itu, hampir semua harga komoditas anjlok, kecuali emas.

Saat ini, sepanjang tahun berjalan 2020 harga emas telah bergerak menguat sekitar 17 persen. Kinerja itu juga mengungguli aset investasi aman lainnya seperti yen yang hanya menguat 0,78 persen dan indeks dolar AS yang menguat 1,38 persen.

Pada perdagangan Selasa hingga pukul 15.42 WIB harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 di bursa Comex bergerak menguat 0,15 persen ke level US$1.783,9 per troy ounce, sementara itu, harga emas di pasar spot melemah tipis 0,03 persen ke level US$1.772,22 per troy ounce.

Setelah diuntungkan oleh ketidakpastian pasar akibat perang dagang antara AS dan China dalam dua tahun terakhir, kini emas mendapatkan manfaat untuk melanjutkan penguatannya didukung sentimen krisis kesehatan dari pandemi Covid-19.

Pandemi itu telah melemahkan pertumbuhan ekonomi global seiring dengan penerapan kebijakan lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mayoritas negara mengunci arus keluar-masuk, termasuk jalur perdagangan sehingga roda ekonomi tidak berputar seperti pada umumnya sepanjang 2020.

Proyeksi pelemahan itu pun mendorong banyak Bank Sentral dan Pemerintahan menggelontorkan stimulus, termasuk pemangkasan suku bunga acuan, guna membatasi pelemahan ekonomi, bahkan, Goldman Sachs memprediksi emas akan  mencapai level US$2.000 per troy ounce dalam 12 bulan ke depan.

Sementara itu, Analis Sumber Daya MineLife Pty Gavin Wendt mengatakan bahwa harga emas mendapatkan manfaat dari meningkatnya kekhawatiran pasar yang berkembang terkait Covid-19 yang dianggap telah diremehkan oleh banyak negara.

Dalam publikasi riset Universitas Johns Hopkins, jumlah kematian dari pandemi Covid-19 telah mencapai 500.000 jiwa, sedangkan kasus terkonfirmasi sudah melebihi 10 juta jiwa di seluruh dunia.
Menurut Universitas Johns Hopkins, terus meningkatnya angka kasus Covid-19 itu adalah pengingat mengerikan bahwa pandemi paling mematikan di era modern ini lebih kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Emas juga mendapatkan manfaat dari triliunan  dolar stimulus yang akan digelontorkan oleh The Fed dan Pemerintah AS. Selain itu, proyeksi tingkat suku bunga acuan AS di area negatif juga menjadi pemicu. Dua sentimen ini akan mendorong emas ke rekor tertinggi.

Senada, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Ariston Tjendra memprediksi investor masih akan memburu emas sebagai aset investasi aman dalam jangka menengah, pasalnya, kekhawatiran pasar masih cukup tinggi terhadap pandemi Covid-19 yang sampai saat ini pun belum memiliki vaksin untuk menangkal virus itu. Selama pandemi Covid-19 masih ada, ekonomi tidak akan bisa pulih sepenuhnya.

Bahkan, banyak pemangku kebijakan merilis pernyataan mengenai potensi pemulihan ekonomi akan memakan waktu yang lama karena ketidakpastian masih tinggi di pasar, kekhawatiran ini yang mendorong pasar masih  mencari aset aman seperti emas - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber  : bisnis.com